Jika saja bisa memilih, Dusk ingin hengkang dari tempat ini. Tapi janji yang terlanjur ia ucapkan pada Moses dan Lexia tidak mungkin diingkari. Dusk belum pernah merasakan seberat ini menerima masalah dalam hidupnya. Setelah selesai mengerjakan tugas harian, Dusk memacu sepeda motornya, menembus derai salju untuk menemui Polin. "Dusk! Untunglah kamu datang!" seru Polin sembari mengajaknya ke lantai atas. Dusk mencoba menebak-nebak apa yang akan ia temui, tapi saat melihat Rose duduk di salah satu kursi, pria itu terkejut. Rose tidak termasuk dalam tebakan liarnya dan saat Polin menjelaskan bahwa Rose akan mendukung aksi berikutnya, Dusk hanya terdiam dengan tubuh tegak. Wajahnya tampak tegang sementara matanya menatap tajam Rose. "Berhenti menatapku dengan tuduhan seperti itu, Dusk!" cetus Rose santai. "Apa yang membuatmu memutuskan untuk bergabung?" tanya Dusk dengan nada ketus. "Rose adalah ....,""Aku bertanya pada
Last Updated : 2021-05-24 Read more