Beberapa saat sebelumnya, pagi hari di kantor Adelard Grup. Aarav duduk di kursi singgasana, tatapan serius menatap layar monitor di meja kerja ketika pintu diketuk dari luar beberapa kali, Aarav masih asik dengan aktivitasnya saat derit pintu terdengar. Langkah sepatu hells terdengar mendekat. Parfum wanita menguar di ruangan, Aarav tahu siapa yang masuk ke dalam. Lelaki tersebut menoleh ke arah wanita itu. “Maya, sudah aku katakan untuk mengganti atau mengurangi parfum yang kau gunakan, baunya menyengat sekali,” cebik Aarav. ‘Astaga, lihat lelaki arogan itu, siapa yang semalam mengajak diriku untuk berbuat tidak-tidak, sama sekali berbeda jauh,’ keluh dalam hati. “Maaf, Pak, saya akan mengganti pakaian nanti, saya terburu-buru datang kemari hendak menanyakan sesuatu.” “Katakan!” “Saya dengar dari Rafael, sore ini bapak akan ke kota B untuk meninjau lokasi, apa boleh saya yang menggantikan Rafael menemani, Anda,” kata Maya tanpa basa-basi. Yah, dia tahu Aarav
Read more