#Sebatas PERMAINAN Pacarku 22. Jalan-Jalan Saat ini, Ayana tengah berdiri di depan pintu kamar Erin. Sudah berkali-kali dia mengetuk pintu seraya memanggil sang pemilik kamar. Tetapi, tidak ada sahutan. Karena merasa tidak enak dengan Yua yang sudah menunggunya di depan rumah, Ayana memilih menyelipkan selembar kertas yang berisikan kalimat meminta izin bahwa dia akan pergi berjalan-jalan sebentar dengan Yua. Setelah itu, dia berjalan ke arah pintu luar, menatap sejenak pintu kamar sang mama yang belum jua dibuka. Mengembuskan napas panjang, lalu menutup pintu. Bertepatan dengan itu, kamar Erin terbuka. Muncul seorang perempuan paruh baya dengan wajah lelahnya. Dia berjalan ke arah jendela, mengintip putrinya yang tengah masuk ke dalam mobil milik temannya. Sebulir air mata turun tanpa diminta. Erin tidak tega melakukan hal itu kepada putrinya. Anak darah dagingnya sendiri. Setiap hari dia harus menangis diam-diam di tengah malam, atau memilih
Last Updated : 2021-06-14 Read more