“Ada yang mencarimu.” Susi berdiri tepat di samping meja repsesionis sengaja menyambut kedatangan Devi. Kening Devi berkerut. “Siapa?” “Rangga. Dia sedikit mabuk.” “Suruh pergi!” Wajah Devi merah padam, dengan badan tetap tenang. “Sudah aku suruh dia pergi, tapi dia tidak peduli.” “Di mana sekarang keparat itu?” “Di ruang tamu.” Langkah Devi berlanjut, gerakan tubuhnya tenang, wajahnya semakin culas ia naik ke lantai dua langsung menuju ruangan khusus menerima tamu. Susi pun berjalan mengikuti dari belakang. Dengan kasar Devi mendorong pintu, bau khas alkohol menusuk hidung. Tubuh Rangga terlentang tak berdaya di atas sofa dengan kaki bersepatu. Dua matanya tertutup rapat, dengan mulut sedikit terbuka, bulu-bulu halus penuh di sekitar wajahnya tak terawat. Devi menatap dengan mata culas sekian detik, seperti menatap sebongkah kotoran binatang. Buang muka dan meninggalkan pria itu begitu saja. Sedangkan Susi masi
Terakhir Diperbarui : 2022-03-19 Baca selengkapnya