All Chapters of Another Marriage: Chapter 61 - Chapter 70

Memperhatikan ekspresi di wajah semua orang, Michelle menghela nafas dalam hati.   Kemana pun dia pergi, dia akan menemukan kata-kata kotor seperti itu. Meskipun dia selalu menjadi orang yang lurus, dia masih tidak bisa menolak opini publik terhadapnya!   "Nona Anna, sepertinya Anda berpikir saya menggunakan cara kotor untuk mendapatkan liontin ini." Michelle menatap Anna dengan serius.   Tidak ingin Anna semakin agresif, jadi asistennya berbicara, "Nah, mengapa Anda tidak memberi tahu kami saja bagaimana Anda mendapatkannya?"   "Baiklah, karena kamu sudah menjatuhkan reputasiku, aku berhak menuntutmu." Michelle mengangkat ponselnya, "Aku sudah merekam apa yang kalian berdua katakan tadi!"

Meskipun staf lain yang melihat ini masih ingin lebih mengenal Bos tampan mereka selama beberapa detik lagi, tapi mereka harus segera kembali bekerja.   Michelle mengucapkan terima kasih kepada Raihan dan hendak kembali bekerja, tetapi Raihan tidak mengijinkannya: "Tetap bersamaku!"   Michelle tersipu, melirik Rara, atasannya, dan kemudian berkata, "Saya akan berbicara dengan atasan saya dulu."   Namun, Rara bertindak cerdas. Dia sudah tanggap dengan situasi ini dan mengambil inisiatif untuk datang: "Fitria, jarang Tuan Han datang ke sini. Tolong temani Tuan Han untuk melihat-lihat. Saya sudah menugaskan yang lain untuk menghandle tugasmu!"   Raihan memandang Rara, hanya berpikir bahwa wanita

Mendengar Jawaban Michelle yang serius, Raihan mengangguk, "Oke! Sayang, kamu bisa melakukan apapun yang kamu suka!"   Michelle tersenyum dan hendak pergi berbelanja dengannya. Namun ketika mereka mendekati pintu toko, tiba-tiba hembusan angin kencang bertiup, lalu terdengar suara dari atas kepala mereka.   Ketika Michelle sadar, dia melihat papan reklame akan menimpa mereka! Dia tidak punya waktu untuk menghindar. Sebelum dia bisa mengangkat kakinya, bayangan sudah menutupi kepalanya!   Dalam sekejap, Michelle merasa bahwa Raihan menariknya, dan kemudian mereka jatuh ke lantai bersama-sama.   Rasa sakit yang diharapkan tidak datang. Ketika Michelle mendengar suara sesuatu jatuh di lantai, di

  "Ibra sangat pintar dan rajin belajar. Semoga Dia bisa mempertahankannya!" Guru memberi semangat.   Raihan mengangguk: "Kami akan bekerja keras untuk studinya."   Kemudian keluarga bahagia itu berjalan bergandengan tangan di bawah tatapan iri orang.   Ketika mereka tiba di warung makan, Raihan tidak bisa duduk di kursi ketika dia melihat kursi yang bersih tetapi sebenarnya sangat kotor.   Michelle baru menyadari bahwa Raihan belum pernah ke tempat seperti ini sebelumnya, jadi alih-alih duduk, dia menoleh ke penjualnya, "Dua porsi dim sum, take away, please!"  

.... Lagu berakhir secara bertahap, setelah itu, Michelle kembali membungkuk kepada juri dan penonton, lalu pergi tanpa penyesalan.   Saat sampai di belakang panggung, ia berencana untuk memperbaiki riasannya tapi, belum sampai memakai riasannya perhatiannya sudah tertuju pada salah satu kontestan yang baru saja masuk ke ruang make-up yang tadinya sepi itu.   Kontestan ini terus saja berbicara, dan terlihat panik.   Melihat bahwa hanya ada sedikit waktu yang tersisa, Dia menyerahkan urusan makeup pada timnya dan duduk mendominasi ruangan di sana bersama.   Tak lama kemudian mereka semua sudah diminta untuk naik ke atas panggung lagi. Michelle mengambil posisi. Kemudian menemukan bahwa Anna ad