Home / Romansa / Another Marriage / Chapter 311 - Chapter 320

All Chapters of Another Marriage: Chapter 311 - Chapter 320

465 Chapters

189.1~Kita Akhiri saja!

  David merasa gembira setelah mendengarnya. Dia segera menarik Jessica untuk mengajaknya berlari keluar mall dan menyusuri trotoar: "Aku yakin Kamu akan menyukaiku dalam tiga bulan ini!" Jessica terinfeksi oleh emosi David saat ini dan mengikuti langkah kaki David, tetapi dia mengenakan sepatu hak tinggi dan tidak bisa mengejarnya.  Sesaat kemudian, David berbalik, memeluknya, kemudian berputar dua kali. Jessica takut akan jatuh, jadi dia memeluk leher David erat-erat. Ketika David berhenti, dia sedikit pusing, dan berkata dengan kesal: "Aku jadi pusing sampai tidak bisa berdiri." “Lalu kamu ingin aku terus menggendongmu? Baiklah!" Kata David, berjalan ke tempat dia memarkir mobilnya.
last updateLast Updated : 2021-11-30
Read more

189.2

  Namun, David sedang menyerang tempat paling sensitifnya terus menerus saat ini, membuatnya secara bertahap semakin tenggelam tanpa sadar, seperti dahaga panjang yang terguyur air segar dirinya menjadi semakin menagih kelembaban pada setiap hentakan David. Pada akhirnya, mereka mengubah banyak pose dan tempat sampai pelepasan itu dituangkan David  jauh di dalam tubuhnya bersamaan dengan getaran hebat dalam dirinya. Jessica merasa otaknya kosong pada saat ini, tetapi rasa senang yang tak terkendali muncul di hatinya, dan bahkan sudut bibirnya tersenyum tanpa ia sadari. Untungnya, cahayanya sangat redup sehingga David tidak akan bisa melihat ekspresinya. David memeluk Jessica sebentar, lalu mengeluarkan miliknya dari tubuh Jessica, menundukkan kepala
last updateLast Updated : 2021-11-30
Read more

190.1~Kamu Hanya Milikku!~

  "0,5 detik sudah cukup." Albert menatap layar dengan percaya diri di matanya, "Alamatnya akan segera dianalisis." Mendengar ini, Hexa dengan cepat berdiri tegak: "Aku akan memanggil Raihan." "Hmm." Albert mengangguk dan mengetuk keyboard komputer dengan cepat. Segera, sebuah peta muncul,dan itu adalah peta kota ini. yance juga menginap di rumah Raihan tadi malam, ketika dia mendengar beberapa sedikit keributan di luar kamar, dia bangun dengan perlahan. Zara masih tertidur. Dia melihat wajahnya yang tenang dan sedikit menautkan bibirnya. Kemudian, menutupi tubuh Zara dengan selimut lagi lalu bangkit. Pada saat itu, Michelle dan Raihan juga sudah bangun.Mereka datang ke ruang keluarga bersama.
last updateLast Updated : 2021-11-30
Read more

190.2

Michelle berseru, "Ya! Apa kamu ingat ketika kamu terluka dan dirawat di rumah sakit, Aku pergi membeli ubi di depan rumah sakit tetapi tidak membawa uang? Hexa membayarnya. Ketika Aku kembali ke kamar untuk mengambil uang dan akan mengganti uangnya, Kamu pikir itu berbahaya, jadi Kamu menyuruh pengawal untuk mengantarkan uangnya." Raihan berkata sambil menghela nafas, "Apa itu pertama kali kamu melihatnya?" "Oh. Pagi itu, saat kita mengantar Mili ke rumah sakit waktu pertama kali Mili pulih, Aku berjalan di lorong rumah sakit untuk mengambil pesanan bubur milik Ibra, Aku menjatuhkan ponselku, dan Hexa membantuku mengambilnya." Michelle merasa aneh, "Ada apa?" “Tidak apa-apa. Aku hanya bertanya saja.” Raihan menyerahkan sebuah buku kepada Michelle: “Sayang. Kalau kamu ingin belajar manajemen hotel nanti, Kamu pas
last updateLast Updated : 2021-11-30
Read more

191.1~Malam Romantis~

  Setelah itu, Michelle keluar dari ruang kerja dengan malu-malu. "Sayang, istirahatlah di sini. Aku akan memeriksa apa mereka menemukan sesuatu yang baru." Raihan berkata begitu dan mencium Michelle, lalu dia merapikan pakaiannya dan berjalan keluar. "Han, apa yang baru saja kamu lakukan?" Yance sedang sibuk menghubungi DR, jadi dia tidak tahu apa yang dilakukan Raihan di lantai atas tadi. "Apakah ada perkembangan?" tanya Raihan. "Ada dua orang yang baru saja terdeteksi." Yance menunjukkan layar komputer kepada Raihan, "Moli muncul lebih dulu, dia meninggalkan zona ini dengan tas ransel di punggungnya. Sepertinya dia habis bekerja lembur." Raihan mengangguk. "Y
last updateLast Updated : 2021-11-30
Read more

191.2

Moli menarik napas dalam-dalam dan menunjukkan senyum canggung, "Dr. Agus, senang bertemu denganmu." Ekspresi wajah Agus masih terlihat wajar, suaranya lembut, "Nona Moli, senang bertemu denganmu juga." Michelle duduk dan mengangkat pergelangan tangannya, "Dokter Agus, saya merasa lebih baik sekarang, Bisa tolong periksa saya lagi!" Agus memeriksa pergelangan tangan Michelle dengan ekspresi serius, dan matahari menyinari wajahnya. Setelah terdiam beberapa saat, dia mengangguk, "Ya, kamu jauh lebih baik daripada ketika pertama kali datang ke sini. Hanya perlu menjaga dirimu dalam kondisi ini." Setelah itu, ia mulai menulis resep. Di seberangnya, tatapan Moli tertuju pada cata
last updateLast Updated : 2021-11-30
Read more

192.1~Cinta Diam-Diam

Namun, setelah mengikutinya berjalan cukup jauh, Albert menemukan bahwa Moli hanya sedang menyusuri jalanan tanpa tujuan dengan ekspresi pikiran yang sedikit kosong.Gadis ini sama sekali tidak terlihat pantas untuk dicurigai. Albert menertawakan dirinya sendiri, merasa telah membuang waktu.Saat dia memutuskan untuk berhenti mengikuti Moli dan akan pulang, tiba-tiba beberapa sosok terlihat.Dari mal depan, empat orang berjalan keluar.Mata Albert membeku seketika.Sudah sepuluh tahun, sejak terakhir kali Albert melihatnya. Seseorang yang telah ia cintai secara diam-diam dari kecil. Sekarang, usianya sudah sekitar dua puluh
last updateLast Updated : 2021-12-03
Read more

192.2

Bibir Moli tersenyum kecut melihat layar ponselnya yang sepi dari pesan singkat Dokter Agus, menertawakan kekonyolan seseorang yang tanpa rasa malu berani menjenjangi matanya setelah membohonginya.Moli melirik jenis koktail di daftar menu, dan memberi isyarat ke bartender.Saat ini, Albert duduk di sisi lain, matanya terkunci pada setiap gerak gerik Moli.Dia sedang berpikir. Bagaimana caranya memasang alat penyadap itu padanya lalu pekerjaannya selesai.Dia pun mendekat, mulai memesan anggur.Keduanya duduk terpisah, gelas anggur di depan mereka perlahan menyusut hingga akhirnya tandas juga.Selama bertahun-tahun, Albert hanya mengabdikan dirinya untuk bekerja dan jarang minum.
last updateLast Updated : 2021-12-04
Read more

192~Jangan Pergi!~

 Zara tercengang. "Dia tidak menemuimu setelah pulang dari rumah Kak Han?” David berkata, "Tidak! Dia tidak menghubungiku sama sekali, dari semalam aku juga tidak kemana-mana karena Bianca pulang pagi ini dan Aku harus pergi ke bandara untuk menjemputnya.""Dia pulang pagi ini?" Zara mengerjap: "Lalu kemana Albert pergi?""Anak Manis, bisakah kamu fokus saja pada hal yang lebih penting?” David terdiam: "Masalah Kakakmu, biar Aku yang urus!”David menutup panggilan Zara dan mulai menelpon Albert. Namun, tak juga ada jawaban dari Albert meski telah beberapa kali David meneleponnya terus menerus.Akhirnya, David tidak punya pilihan lain sela
last updateLast Updated : 2021-12-05
Read more

193~Ikan Bau~

Bianca menatap Albert yang masih sempoyongan dan terdiam, setelah beberapa saat memandanginya, hati Bianca sedikit iba pada kenyataan bahwa mungkin tadi Albert mengira dirinya adalah JIhan. Oleh sebab itu Albert menciumnya.“Brother, dimana kunci mobilmu?” David merogoh kunci mobil dari saku Albert: "Di mana mobilnya?"Albert: "Aku tidak tahu."“Oke, Kau luar biasa!” David menekan tombol remote mobil Albert agar berbunyi. setelah menemukan mobilnya, David membantunya masuk ke mobil. David akan mengendarai mobil Albert bersama Albert, sedangkan Bianca mengendarai mobil David seorang diri. Ketiganya membawa Albert pulang lebih dulu.Ketika dia naik ke atas, David membantunya masuk ke kamar tidur: "
last updateLast Updated : 2021-12-06
Read more
PREV
1
...
3031323334
...
47
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status