Home / Romansa / Never Cease / Chapter 11 - Chapter 20

All Chapters of Never Cease: Chapter 11 - Chapter 20

27 Chapters

BAB IX

Suara itu, yang menyebut namaku. Aku mencintai suara itu. Aku terjaga sepanjang malam membayangkan seseorang. Dan mengimajinasikan masa depan berkat senyumannya. Namun, semua itu hanyalah mimpi. Begitu indah hingga aku enggan untuk terbangun dari mimpiku.—Mark Lee.-o-Dahyun masih memikirkan perkataan Mark. Jika apa yang laki-laki itu katakan padanya karena keterpaksaan dengan keadaan yang ada, maka bukan cinta namanya.Juga bukan karena Dahyun takut hanya menjadi pelarian bagi Mark. Itu bahkan lebih baik, setidaknya Mark akan benar-benar membuka hati untuknya. Tapi, yang Dahyun takutkan adalah jika Mark mengetahui dirinya dan Lino telah di jodohkan. Bukan hanya persahabatan mereka yang akan renggang, tapi perasaan Mark yang akan lebih tersakiti jika mema
last updateLast Updated : 2021-04-03
Read more

BAB X

Mungkin dengan hadirnya sosok dirimu dalam hidupku, proses penyembuhan patah hatiku akan lebih bermakna. Terima kasih.—Mark Lee.-o-Hari sudah mulai gelap, matahari pun mulai meredup berganti dengan bulan yang mulai bersinar. Di rumah sakit, Lino dan Dahyun serta staff medis lainnya yang bersangkutan sedang melakukan sebuah operasi.Sudah lebih dari empat jam operasi berlangsung. Lino sempat terlihat tidak fokus saat melakukan Intubasi Endotrakeal pada pasien sebelum memulai pembedahan. Entah apa yang Lino pikirkan hingga konsentrasinya pecah. Seperti bukan Lino yang biasanya.*Intubasi Endotrakeal = Memasukkan selang pada trakea untuk memberika
last updateLast Updated : 2021-04-03
Read more

BAB XI

Haruskah aku mengalah? Haruskah aku menyerah dengan perasaan ini? Haruskah?—Lee Know.-o-Kelanjutannya..."Baiklah, maaf jika aku mengganggu waktumu. Aku langsung pada intinya, aku akan membuka hatiku untuk Dahyun mulai saat ini. Jadi aku ingin meminta izin darimu, untuk mendukung keputusanku," sahut Mark.Lino terkejut tapi dengan cepat ia menetralkan raut wajahnya dari keterkejutan. "Kau mulai menyukai Dahyun? Kau serius dengannya?" tanyanya."Aku akan menc
last updateLast Updated : 2021-04-03
Read more

BAB XII

Rintik hujan hanya mencintai daun yang kering. Aku merasa sangat... sangat cemburu... hingga aku berbaring di atas dedaunan yang kering itu sampai hujan berhenti.—Kim Dahyun.-o-Sedetik berlalu, udara sisa musim dingin merasuk dengan ragu. Mark mengusap punggung tangan Dahyun. Ia melepaskan jasnya dan diberikan pada Dahyun untuk menghangatkannya. Dahyun memejamkan matanya dan berd
last updateLast Updated : 2021-04-03
Read more

BAB XIII

Semilir angin selalu menemani setiap langkah di musim dingin-mu. Semoga aku yang menjadi pelangi di musim semi-mu.—Kim Dahyun.-o-"A-ani. Bukan itu maksudku." Mark gelagapan karena sikap Dahyun yang menarik tangannya."Aku mengerti Mark. Aku bukan siapa-siapa bagimu. Aku juga tidak berhak mengetahui semua tentangmu. Tapi, kau pernah meminta bantuanku. Jadi, aku perlu mengetahui bagaimana hubunganmu dengan Yuna di masa la
last updateLast Updated : 2021-04-03
Read more

BAb XIV

Bagian terpenting dari suatu hubungan adalah bagaimana proses untuk saling memahami dan mempertahankan satu sama lain.-o-Yuna duduk di ruangan Lino, sembari memperhatikan Lino yang sedang melamun --entah memikirkan apa. Terhitung sudah sepuluh menit mereka berdua saling diam. Biasanya Yuna akan sangat berisik jika sudah di dekat Lino untuk menarik perhatiannya. Tapi, tidak untuk sekarang. Yuna lebih memilih diam karena sepertinya Lino sedang dalam keadaan yang tidak baik.Hingga Yuna sudah tidak tahan dengan keadaan yang hening seperti itu. "Lee Know," panggilnya, berharap Lino menyadari kehadirannya.Tapi, Lino tetap saja melamun
last updateLast Updated : 2021-05-08
Read more

BAB XV

When the rain was falling down, I could see the sun shined so bright. Beautiful! I enjoyed the warm of the sun. That's why I called him "Mr. Sunny". That was sunny day for me at that time.—Kim Dahyun.-o-Langit nampak lebih ramai malam ini. Berbeda dari biasanya yang sangat sepi tertutup oleh awan mendung. Bintang berkelap-kelip walau dilihat hanya dengan mata telanjang. Mereka --bintang seakan mengerti, bahwa ada sepasang manusia yang sedang memandangnya dari ketinggian yang cukup --di atap rumah sakit.Mark dan Dahyun --duduk di kursi panjang yang ada di atap rumah sakit. Mereka berdua sedang menikmati pemandangan yang jarang dilihat dalam sehari-hari.Dahyun dengan nyaman menyenderkan kepalan
last updateLast Updated : 2021-05-11
Read more

BAB XVI

Kau tahu apa yang paling membuatmu rapuh? Mengetahui fakta bahwa hanya kau yang tidak tahu apapun yang bersangkutan dengan seseorang yang kau sayangi.—Mark Lee.-o-Dahyun dengan jas dokternya, duduk di sofa sembari melipat satu kakinya dan sesekali melihat jam di pergelangan tangannya. Ia sedang menunggu seseorang di sebuah ruangan bernuansa putih dan terdapat banyak tabung reaksi untuk menyimpan sempel darah. Ada juga beberapa komputer lengkap dengan perangkatn
last updateLast Updated : 2021-05-12
Read more

BAB XVII

Di sarankan sambil mendengarkan lagu'A World That Is You - Yoon Mi Rae'***Menahan air matamu dan membalikkan badan, seakan kau tidaklah lemah.—Kim Dahyun.-o-Ningning sedikit berlari menuju apartemen Dahyun. Wanita itu tidak henti-hentinya menggerutu kesal karena Mark telat bangun, dan berakhir dengan ia yang menjemput Dahyun.Sedikit tergesa-gesa, Ningning keluar dari lift dan tiba di depan pintu apartemen Dahyun. Wanita itu menekan bel yang terdapat di samping pintu --berkali-kali. Namun, tidak ada sahutan sama sekali.Dengan gerakan cepat, Ningning membuka tasnya dan mengambil ponsel untuk m
last updateLast Updated : 2021-05-13
Read more

BAB XVIII

Dahyun mengerjap-ngerjapkan matanya karena silau dengan sinar lampu di ruangan tersebut. Matanya menelusuri setiap sudut, memperjelas penglihatannya dan mencerna pikirannya. Ada di mana ia sekarang.Tidak menunggu lama untuk mencaritahu di mana wanita itu sekarang. Pintu ruangan tersebut terbuka dan menampilkan sosok Lee Know lengkap dengan jas dokternya."Oppa? Aku di rawat inap lagi?" tanya Dahyun pada Lino.Laki-laki itu menghampiri Dahyun dengan senyuman yang terpancar dari wajah tampannya. Namun, dibalik itu, tersimpan kesedihan yang mendalam setelah mengetahui hasil dari biopsi hati yang baru saja dilakukan beberapa jam lalu —dua jam."Hmmm, kau tidak sadarkan diri lagi tadi. Apa masih pusing?" sahut Lino dan bert
last updateLast Updated : 2021-05-14
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status