Home / Fiksi Remaja / My Sweet Bodyguard / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of My Sweet Bodyguard: Chapter 21 - Chapter 30

42 Chapters

Ancol

Minggu pagi, alarm Reya sudah berdering nyaring memekakkan telinga sejak lima menit yang lalu. Reya yang sedang tertidur pulas mulai terusik, ia menggeliat. Tangannya terulur mematikan alarm. Namun Reya bukannya bangun malah kembali ke alam mimpinya. Hingga ingatannya menyentak Reya, matanya seketika terbuka lebar."Besok pagi papa mau ke luar kota, jadi kamu jangan sampai kesiangan kalau mau ikut nganter ke bandara.""Astaganaga dragon ball!!" pekik Reya, menepuk jidatnya. "Jam berapa, nih?" Mata Reya bergerak melihat jam di atas nakas. "Mampus!" Reya melotot melihat jarum jam berada di angka enam, sontak hal itu membuatnya panik.Reya loncat dari ranjang, berlari ke kamar mandi. Kecepatannya tengah diuji, Reya mandi alakadarnya. Lebih tepatnya mandi bebek, lima meni
Read more

Brownies

Kamu, manis kaya brownies.-Gavin-"Kanan, kanan ... kiri, woy kiri. Majuan dikit!" Suara Michael memekakkan telinga."Maju-maju, lo kira kang parkir." Remi yang geregetan dari tadi lantas memukulkan gulungan buku ke kepala Michael."Shit!" umpat Michael, memegang kepalanya. Lalu melemparkan tatapan sengit ke arah pelakunya. "Rembo bin tuk Dalang! Kampret lo, sakit woy! Parah lo, gak kira-kira mukul kepala gue. Ini kepala bukan batok kelapa, tiap tahun dizakatin sama emak babe gue, tapi tiap hari disakitin mulu sama lo!" cerocos Michael panjang lebar sampai tak berjeda, ia tak terima dipukul.Remi berdecak. "Lebay lo, cuma kena timpuk doang.
Read more

Cemburu

Rika tersenyum licik, ia menghampiri Tiara yang sedang istirahat setelah selesai latihan cheers."Hai, Kak," sapa Rika sok ramah dengan senyuman khas yang justru terlihat menyebalkan."Iya, ada apa?" Tiara menoleh."Aku mau kasih lihat sesuatu ke Kakak." Rika menunjukkan rekaman video di layar ponselnya.Tiara tertegun, matanya tak berkedip saat melihat rekaman video itu. Dadanya terasa sesak, seperti ada batu besar yang mengganjal aliran napasnya."Kayanya mereka emang beneran pacaran deh Kak." Rika mulai beraksi, mengompori Tiara dengan mulut berbisanya. "Sok mesra banget gak si Kak? Iuh banget, pake acara suap-suapan di kelas. Padahal nih ya, menuru
Read more

Sayang

Mata Reya perlahan terbuka, pandangannya masih mengabur. Namun ketika melihat bayangan hitam, seketika Reya berteriak dengan suara delapan oktafnya."HUAAA ... GHOSTFACE!!"Teriakan Reya sontak membuat orang-orang yang awalnya mengerumuninya, berjengit mundur karena kaget. Suara Reya membuat gendang telinga mereka berdengung, saking merdunya.Merusak dunia!!!Reya menutup wajahnya dengan bantal sofa, deru napasnya memburu. Ketakutan masih menyergap."Woy, kentang!" Gavin mengambil bantalnya, menyentil kening Reya."Gavin!!" Mata Reya terbuka lebar."Iya, ini gue bukan
Read more

Obat Nyamuk

Rere menyikut lengan Tiara. "Gebetan lo tuh," katanya, mengedikkan dagunya ke arah pinggir lapangan.Tiara refleks menoleh, tertegun saat melihat Gavin menghampiri Reya yang sedang duduk di tepi lapangan. Tiara memperhatikan setiap interaksi yang dilakukan Gavin, bibirnya kelu, padahal dalam hati rasanya Tiara ingin mengumpat ketika Gavin menggenggam tangan Reya lalu menariknya pergi."Gak dikejar?" Suara Rere mengembalikan kesadaran Tiara, ia menoleh. "Katanya lo mau belajar kelompok." Rere menaikan sebelah alisnya. "Buruan gih kejar, ntar gatot lagi kalau Gavin pulang."Benar, beberapa kali Tiara merencanakan untuk belajar kelompok bareng Gavin, tapi selalu berakhir gagal. Kali ini Tiara harus bergerak cepat, ia tidak mau rencananya kembali gagal total.
Read more

KUA

Gas terus, pepet terus, pantang mundur!Tarik sis ... semongko!!Kita, selalu menjadi korban fitnah di cerita orang lain.-Reyana Stronghold-Dua puluh menit menuju bel istirahat, kelas Reya tampak senyap. Wajah-wajah kuyu semakin lusuh ketika melihat sepuluh soal matematika terpampang di papan tulis, membuat para siswa frustasi."Si botak punya masalah hidup apa si?" bisik Michael, tak habis pikir."Beban hidupnya kayanya berat bro, lihat aja kepalanya am
Read more

Masa Lamu

Mungkin kita tidak bisa merubah masa lalu, tapi kita masih punya kesempatan untuk merubah masa depan.-Reyana-Masa lalu biarlah masa laluJangan kau ungkit jangan ingatkan akuMasa lalu biarlah masa laluSungguh hatiku tetap cemburu.Tarik sis ... semongko!!!"Lima jenis manusia purba." Reya bergumam membaca buku sejarah. "Antara lain, Ardipithecus Ramidus, Australopithecus Africanus, Sinanthro
Read more

Turnamen

Tuhan, jika dia jodohku maka dekatkanlah.Jika dia bukan jodohku, maka jodohkanlah.Jika dia jodoh orang lain, gue tikung di sepertiga malam.-Bucin garis Keras-Jodoh itu di tangan Tuhan, makanya sekarang masih jomblo, gak berani ngambil.-Reyana-Dag-dig-dug, detak jantungkuSer-ser-ser-ser-ser, bunyi darahku
Read more

Es Krim

Tampang cantik, jiwa bar-barHobi cari ribut karena gabut.Gue, no debat.-Reyana-Reya membasuh wajahnya dengan air, mengembuskan napas kasar saat menatap pantulan diri di cermin. Dadanya masih bergemuruh, jantungnya berdetak cepat seperti bom yang siap akan meledak. Reya menangkup kedua pipinya, merasakan panas yang menjalar ke suluruh tubuh."Gila, gue tadi beneran cium Gavin, guru-guru lihat gak ya? Kalau diaduin ke papa sama mama, bisa mampus gue," gumam Reya, mengontrol deru napasnya yang memburu.Bunyi ponselnya mengalihkan perhatian Reya, ia mengambil ponsel di saku baju,
Read more

Target

"Usaha adalah besarnya energi untuk merubah posisi yang diberikan gaya pada benda atau objek.""Re.""Besaran usaha dinotasikan W dengan rumus, W= F*x. W= usaha, F= gaya dan x= jarak———""Reya!" Suara lantang Gavin menyentak Reya, refleks iya menoleh."Ya?" Mata Reya berkedip-kedip, tampak jelas raut wajah terkejut dan bingung."Lo gak mau turun?" Sudah lima menit yang lalu mobil Gavin berhenti, namun Reya tak kunjung turun dan fokus dengan hafalannya."Eh, udah sampai ya?" Reya menatap keluar mobil. "Sori gue gugup banget, takut gak hafal," kata Reya, melepas sabuk pengaman.
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status