Suamiku menatapku setengah mengejek. Kini ia berjalan mendekati diriku penuh percaya diri. Tidak ada keraguan sedikitpun. Ia bahkan dengan sengaja mengangkat daguku, wajahku tertutupi oleh anak rambut pun ia singkapkan. Hingga mata kami beradu pandang. Manik matanya yang coklat, menatapku lekat dengan sorot mengintimidasi. "Jika kamu pikir dengan bekerja kamu bisa lepas dari perhatianku, kamu salah besar! Aku tidak akan membiarkan siapapun mendekati dirimu, aku juga tidak akan menceraikan kamu! Namun, kamu akan menerima akibat dari sikapmu hari ini," ucap Mas Teguh, berusaha memeringatkan diriku. Aku masih bingung tentang, siapa dirinya sebenarnya. Namun aku memilih diam, dan akan mencari tahu sendiri. Hari pertama aku bekerja, semua berjalan lanc
Read more