“Terserahlah, aku tidak tahu bagaimana lagi untuk membujukmu,” kata Stella memijat kepalanya.“Maafkan aku Stella, terima kasih sudah menjaga Zenith selama aku tidak ada,” ujar Raelina tersenyum kecil.Stella mengibas-ngibaskan tangannya dengan ekspresi kesal.“Jangan khawatir, aku akan menjadikan Zenith putriku jika kamu mati di tempat itu dan aku tidak akan pernah memberitahunya tentang kedua orang tuanya yang meninggal,” ujarnya penuh kejengkelan.Raelina hanya tersenyum, tampak tidak tersinggung dengan ucapan Stella.“Mungkin itu lebih baik. Zenith tidak perlu menderita mengingat kedua orang tuanya,” ujarnya lemah.“Bagaimana kamu masih bisa mengatakan kata-kata itu?! Apa kamu ingin putrimu jadi yatim piatu?!” seru Stella gemas ingin membedah kepala Raelina untuk melihat isi kepalanya. Beruntung mereka dipisahkan samudra hingga mencegah Stella mendatangi Raelina dengan pisau bed
Terakhir Diperbarui : 2021-11-18 Baca selengkapnya