Kirey mondar-mandir di ruang tamu rumahnya. Sesekali dia terus menatap ke layar ponselnya, menunggu kabar dari Gio, suaminya tentang keberadaan keluarganya. Perasaannya sangat tidak tenang, diliputi kecemasan luar biasa yang sebelumnya tidak pernah ia rasakan.“Pak, Bapak di mana sekarang?” Kirey gelisah.“Nyonya, apa Anda ingin minum sesuatu? Saya bisa mengambilkan Anda secangkir teh atau cokelat hangat agar Anda tenang, Nyonya,” kata salah seorang pelayan di rumahnya menawarkan. Kirey menggeleng.“Tidak, terima kasih. Aku sedang tidak menginginkan sesuatu untuk saat ini,” sahut Kirey menolak tawaran pelayannya.“Baiklah, Nyonya. Jika Anda menginginkan sesuatu, Anda bisa panggil saya lagi. Permisi, Nyonya.” Pelayan itu segera pergi dari hadapan Kirey. Tinggallah Nyonya itu sendirian sekarang.Gio belum juga menghubunginya sejak beberapa jam yang lalu. Kirey semakin khawatir, apa terjadi sesuatu yang
Last Updated : 2021-04-27 Read more