Home / Rumah Tangga / Istri Pilihan Istriku / Chapter 31 - Chapter 40

All Chapters of Istri Pilihan Istriku: Chapter 31 - Chapter 40

57 Chapters

Tak Ingin Menyerah

Sepertinya Hana harus melakukan hal yang pernah ia katakan pada Alex beberapa hari yang lalu. Jika dirinya akan berpura-pura bodoh sampai pintu hati Nicholas terbuka.Dia sudah bertekad untuk memperbaiki dirinya dan akan menjadi istri yang baik untuk Nicholas.Ia percaya, jika Nicholas akan luluh jika dirinya mau berubah dan menjadi seseorang yang baru. Bukan Hana yang menyebalkan, bukan Hana yang egois seperti kemarin.“Maaf, karena aku baru bisa mengatakan ini padamu,” ucap Zayn pada Hana.“Tak apa-apa, aku tahu pasti kamu melakukannya karena tak mau persahabatan kalian hancur kan?”Zayn mengangguk. Merasa bersalah juga pada Hana.“Zayn, tolong rahasiakan ini dari Nicholas,” bisiknya lirih.Sahabat Nicholas itu seperti tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh Hana. Bukankah seharusnya dia yang meminta tolong pada Hana untuk tidak memberi tahu hal ini pada Nich
last updateLast Updated : 2021-03-21
Read more

Tanpa Nicholas

Dua hari setelah Nicholas berlibur dengan Amanda. Hana merasa jika dia sudah ditinggalkan oleh lelaki itu untuk selamanya.Bagaimana tidak? Lelaki itu bahkan tidak mengiriminya pesan. Dan ketika Hana mengiriminya pesan dan menanyakan keadaannya pun, Nicholas tidak membalasnya.Yah, meskipun Hana tahu jika Nihcolas saat ini sedang bersenang-senang dengan Amanda.Hari ini adalah hari ulang tahun Hana. Umurnya sudah menginjak kepala tiga. Sepertinya tidak terlalu penting untuk merayakannya secara besar-besaran.Hanya saja—dia ingin kalau Nicholas mengucapkan ucapan selamat setidaknya hari ini. Namun pesan ucapan itu sama sekali tidak masuk ke dalam ponselnya.Apa lelaki itu lupa?Hana saat ini sedang menonton televisi di ruang keluarga. Tangannya sejak tadi memindah chanel televisi sementara matanya memandang kosong layar kaca yang ada di depannya.Pikirannya di tempat
last updateLast Updated : 2021-03-22
Read more

Pura-pura

Rintik hujan mengguyur di area pemakaman. Orang-orang yang berkumpul di sana langsung berhamburan pergi meninggalkan seorang wanita yang masih tegak berdiri di depan makam ayahnya.Dan dia adalah Hana.Tanpa payung dia membiarkan air hujan mengguyur tubuhnya. Air mata tangisnya menjadi satu dengan rintik air yang membasahi wajahnya. Hanya sesekali suara isakan yang terdengar dari bibir wanita itu tanpa penguat di sampingnya, yaitu Nihcolas.Setelah ditelepon oleh pihak rumah sakit tadi malam. Hana langsung pergi ke rumah sakit untuk menemui ayahnya yang mengalami gagal jantung. Ayahnya menghembuskan napasnya ketika Hana masih ada di perjalanan. Bahkan Hana belum sempat mengucapkan kata maaf pada ayahnya untuk terakir kalinya.Suara langkah mendekat, Hana tidak peduli siapapun yang sedang menghampirinya saat ini. Karena baginya mustahil jika Nicholas tiba di sana dan langsung ke pemakaman.
last updateLast Updated : 2021-03-22
Read more

Waspada

Nicholas membimbing Hana sampai menuju kamarnya, tapi ekor matanya melirik Amanda yang masih berdiri mematung melihat pasangan suami istri tersebut.Tangannya mengepal, dan entah mengapa Amanda membenci dengan pemandangan yang ia lihat saat ini. Dia tidak suka jika Hana mendapatkan perhatian dari Nicholas seperti sekarang. Amanda sangat membencinya, apalagi setelah liburan kemarin Nicholas telah berjanji akan meninggalkan Hana hanya demi bisa hidup bahagia dengannya.“Meski bagaimanapun Nyonya dan Tuan adalah pasangan yang serasi,” gumam Emma. Ketika Amanda melirik ke arahnya, pembantu Hana itu meninggalkannya dengan senyuman yang meledek.Sementara itu Hana yang sudah berada di dalam kamar menatap wajah suaminya tersebut dari balik pantulan cermin. Ia mengamati wajah itu yang sedang memasang ekspresi yang seakan tidak terjadi sesuatu apa-apa dengan Amanda.Nicholas memang sudah pandai berakting sekarang, setidaknya
last updateLast Updated : 2021-03-23
Read more

Tanda dari Hana

“Aku mau kamu segera menceraikan Hana.”Nicholas menghela napasnya pelan. Dia menoleh ke sekitarnya dan memastikan kalau tidak ada yang mendengar ucapan dari Amanda baru saja.“Iya, Amanda. Iya. Tapi—jangan sekarang. Kamu masih hamil, jadi mana mungkin aku menceraikan Hana sekarang,” bisik Nicholas.“Jadi—setelah anak ini lahir kan?”Nicholas mengangguk. Entah mengapa Amanda menjadi lebih agresif akhir-akhir ini. Berbeda ketika dia bertemu dengan wanita itu untuk pertama kalinya setelah sekian lama menghilang.Amanda yang kemudian sadar jika terlalu sering menuntut Nicholas akhirnya diam. Dia tahu bagaimana sifat Nicholas yang tidak suka jika banyak dituntut seperti saat ini.“Maaf,” ucap Amanda pelan. Dia meraih tangan Nicholas kemudian mengenggamnya erat.“Jangan di sini,” gumam Nicholas. Ia takut jika pembantunya memergokinya sedang digenggam tangannya oleh Amand
last updateLast Updated : 2021-03-24
Read more

Tak Ada yang Berubah

Lima bulan berlalu, sudah tidak ada Hana yang dulu. Kini yang ada adalah Hana yang baru. Hana yang selalu berada di rumah ketika Nicholas di rumah, dan tak pernah pulang larut malam seperti dulu lagi.Hana sudah berubah. Namun dia masih berusaha untuk menjadi istri yang baik untuk suaminya. Hubungannya dengan mertuanya pun semakin membaik. Dengan kemampuan memasaknya yang sudah tergolong mahir mampu membuat mertuanya perlahan mulai menyukainya. Apalagi ketika dia tahu jika Hana saat ini sudah berubah tidak membangkang seperti dulu.Namun, ada hal yang masih mengusiknya beberapa waktu belakangan ini.Perut Amanda yang seharusnya sudah berjalan tujuh bulan, tampaknya perut itu terlalu kecil untuk seumurannya.Hingga akhirnya Hana bertanya ketika makan malam tiba. Di mana dia, Nicholas dan Amanda sedang makan malam bersama.“Kenapa perutmu masih kecil? Bukankah seharusnya perutmu
last updateLast Updated : 2021-03-24
Read more

Kurang Perhatian

Nicholas masuk ke dalam kamarnya tanpa tahu kalau Hana tidak tidur semalaman setelah dia memergoki suaminya ada di dalam kamar Amanda.  Dari balik selimutnya, Hana mencoba untuk menahan dirinya untuk tidak menangis di depan lelaki itu.  Dia harus bersabar sedikit lagi. Setidaknya sampai anaknya terlahir. Karena dia takut jika Amanda akan membahayakan bayinya nantinya.  Nicholas naik ke atas kasur perlahan. Berharap Hana tidak menyadari jika dia sudah pergi sejak tadi.  Dengan pelan ia menarik selimutnya kemudian berbaring dengan memunggungi Hana.  Setelah terdengar suara dengkuran yang halus dari arah suaminya. Hana menoleh.  Dia melihat Nicholas sudah tidur dan masuk ke dalam alam mimpinya. Dan baru setelah itu Hana melanjutkan tangisnya lagi. Ia merasa jika pe
last updateLast Updated : 2021-03-24
Read more

Kejutan di Pagi Hari

Selepas kepergian Nicholas. Emma masuk dan memandang majikannya itu dengan kasihan. Hana sudah banyak menderita sejak Amanda masuk ke dalam rumahnya. Amanda sudah mulai mengambil satu persatu apa yang ia miliki termasuk mengambil Nicholas.Emma sudah tidak tahan lagi, dia ingin mengatakan pada Hana yang sebenarnya terjadi selama ini. Apa yang ia lihat ketika Hana tidak ada di rumah.“Nyonya,” panggil Emma pelan. Hana menoleh dengan pandangan penuh pertanyaan.“Ada apa Emma? Apa kamu juga ingin pulang?” tanya Hana.“Bukan Nyonya.”“Lalu?”“Ada hal yang ingin saya sampaikan pada Anda. Ini masalah Amanda dan Tuan Nicholas.”“Kamu juga sudah tahu rupanya,” bisik Hana.“Lalu—apa Nyonya akan diam saja? Sampai Amanda merebut semuanya dari Anda?”Hana diam untuk sejenak, kemudian menghela napasnya. Ia memandangi langit-langit ruangannya yan
last updateLast Updated : 2021-03-25
Read more

Jebakan Nicholas

Mata Nicholas membulat ketika melihat siapa yang datang sepagi ini ke rumahnya.Wajahnya tampak menegang karena gugup dan sekaligus takut.“Ibu—ibu kenapa pagi-pagi sekali ada di sini?” tanya Nicholas pada ibunya yang sudah berdiri di depan kamarnya.“Aku mendengar dari Emma kalau Hana sakit lagi. Dan dia sekarang ada di rumah sakit. Tapi kamu malah ada di rumah? Bukankah seharusnya kamu menunggu istrimu?” tanya ibunya. Ia langsung menerobos masuk ke dalam kamar anaknya.Ia melihat-lihat ke sekitar kamarnya kemudian duduk di kursi tempat make-up Hana.Dengan tangan bersilang di depan dada. Pagi itu Nicholas disidang oleh ibunya.Nicholas melirik sesuatu, ia melupakan suatu yang penting. Celana dalam milik Amanda terlihat di samping kasur dan lupa ia singkirkan.Akan gawat jadinya kalau sampai ibunya tahu kalau itu bukan milik Hana. Karena Hana tadi malam tidak tidur
last updateLast Updated : 2021-03-25
Read more

Tak Ada Harapan

Waktu berjalan begitu cepat hingga tanpa Hana sadari kini sudah dua bulan berlalu.Kini seharusnya kandungan Amanda sudah mencapai usia sembilan bulan. Tetapi mengapa sampai sekarang belum menampakkan kontraksi kecil atau semacamnya?Dan hal tersebut yang membuat Hana curiga. Sampai dia pada hari itu bertengkar dengan Amanda tanpa Nicholas ada di rumahnya.Amanda yang saat itu sedang memainkan ponselnya di kursi yang ada di taman kecil rumahnya dihampiri oleh Hana.Wanita itu sudah takut jika yang ia pikirkan selama ini menjadi kenyataan. Ia sangat takut jika sampai Amanda ternyata keguguran sejak lama.Karena Hana sempat menyadari perubahan Amanda dulu. Namun selalu ditepis Amanda dan dibela oleh Nicholas.“Aku ingin bicara denganmu sebentar,” ucap Hana yang sudah berdiri di belakang Amanda.“Bicara saja,” sahut Amanda santai tanpa memalingkan wajahnya ke arah Aman
last updateLast Updated : 2021-03-26
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status