25 FAKTA “A-apa?” tanya Julia. “Iya, ini fotoku saat masih berumur tiga tahun,” jawab Phia. “Apa kamu yakin?” “Tentu saja aku yakin, masa aku tidak mengenal wajahku sendiri.” Phia tidak mengerti mengapa mereka seperti itu, yang menunjukkan ekspresi antara ragu tapi juga bahagia. Mereka saling berpandangan dengan senyum bahagia. Seketika tangis haru memenuhi ruangan itu. Ini sebuah kejutan yang sangat luar biasa bagi mereka. Mereka berharap semua ini memang nyata, bukan hanya sebuah mimpi. “Chiara ... anakku!” Julia langsung menghampiri Phia dan memeluknya. Dibelainya dengan lembut wajah gadis yang berdiri di hadapannya. Diamatinya dengan lekat, dengan mata penuh kerinduan. Alis, bulu mata, mata, hidung, pipi, bibir, dagu. Diamatinya setiap inci wajah Phia. “Anak? Maksudnya?” tanya Phia tidak mengerti. Dia memandang wajah Aidan dan ayahnya. Mereka juga terlihat sedikit bingung, namun seketika seperti memahami sesuatu. Apa dia akan menjadi orang bodoh sendiri di sini?“Kamu ad
Read more