Semua Bab Unconditional Love for Riski: Bab 21 - Bab 30

60 Bab

Bab 21 : Keusilan Alex.

Di Taman Kota Bandung.Mereka tengah duduk sambil menatap ke arah anak-anak yang sedang asik bermain di taman. Cinta tersenyum sendu, ketika melihat kebahagiaan anak-anak yang tengah bermain bersama Ayah dan Ibu mereka. Riski mengecup pipi kekasihnya, gadis itu terkejut dan menatap Riski yang tersenyum ke arahnya."Membuat aku kaget saja," ucap Cinta memegang dadanya yang berdetak kencang, karena terkejut saat dicium oleh Riski."Kamu rindu dengan, Bi Minah?" tanya Riski.Cinta mengangguk dan menundukkan kepalanya. "Aku merindukan Bibi yang sudah membesarkan ku. Sudah lama sekali aku tidak bertemu dengan Bibi. Aku benar-benar sangat merindukannya." jawab Cinta."Aku akan menghubungi Bi Minah, jadi bersabarlah. Aku perjanjian akan mempertemukan kamu dengan Bi Minah," sambung Riski sambil memeluk Cinta yang sudah meneteskan air matanya.Cinta mengangguk dan membalas pelukkan kekasihnya. "Terima kasih," ucap Cinta. Riski melepas pelukannya dan menatap kekasihnya dengan tatapan serius. "K
Baca selengkapnya

Bab 22 : Kecemburuan Yogi.

Cinta sudah emosi melihat semuanya, gadis itu akhirnya mengambil sapu dan menghampiri dua sahabatnya yang bertengkar."Oke, sebentar lagi dimulai." ucap James."Stop!" teriak Cinta yang sudah sakit kepala, melihat Alex dan Kenzo yang selalu bertengkar.Tentunya dua pria itu langsung terdiam dan berlari menjauhi Cinta. James masih asik memakan popcorn dan menatap kepergian temannya."Berhenti atau aku pukul!" tegas Cinta menatap kedua sahabatnya tersebut dengan tatapan kesal.Alex dan Kenzo langsung berpelukkan, karena takut dengan Cinta yang sudah sangat marah. Mereka masuk ke dalam kamar dan mengunci kamar masing-masing. James yang tadinya asik memakan popcorn pun keluar dari rumah, karena tidak mau mendengar amukan Cinta."Cinta, lebih baik aku pulang dulu." ucap Adam mengecup kening sang Adik.Cinta hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum, sedangkan Riski mengantar sang Kakak ke depan rumah. Setelah itu, ia kembali menghampiri kekasihnya dan memeluk erat tubuh Cinta."Jangan mar
Baca selengkapnya

Bab 23 : Penipuan.

Di ruang terapi.Riski selalu memegang tangan kekasihnya. Dokter sudah terbiasa dengan sikap Riski, sehingga ia memperbolehkan Cinta untuk masuk ke dalam ruangan. Wahyu masuk ke dalam ruangan sambil tersenyum ke arah Dokter Joshua."Selamat datang, Dokter Wahyu." sapa Dokter Joshua dan mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan."Terima kasih, Dokter. Ada apa anda memanggil saya ke ruangan ini?" tanya Wahyu."Bisakah anda mengantikanku untuk sementara memberi terapi pada Riski. Karena saya ada urusan mendesak," sambung Dokter Joshua."Tentu saja, Dok. Aku akan menggantikan mu," balas Wahyu."Baiklah, saya permisi dulu.." ujar Dokter Joshua."Hati-hati di jalan," sambung Wahyu."Ah, satu lagi. Ini data-data tentang keadaan Riski selama dia terapi," sambung Dokter Joshua."Baiklah, Terima kasih." jawab Wahyu lagi.Dokter Joshua membalas dengan senyuman, lalu ia keluar dari ruangan terapi. Wahyu pun berjalan dan menghampiri Riski yang tengah tertidur di atas brankar, karena mengantuk. Ci
Baca selengkapnya

Bab 24 : Tuan Bima dan Nyonya Putri.

Taksi yang ditumpangi Riski dan Cinta berhenti di depan mall kota Bandung. Mereka turun dari taksi, kemudian masuk ke dalam mall sambil bergandengan tangan. Riski membawa kekasihnya ke toko perhiasan dan melihat-lihat cincin yang indah untuk dipasang'kan pada jari Cinta."Kak, ngapain kita ke sini?" tanya Cinta yang benar-benar sangat kebingungan."Ya beli perhiasan, Sayang." jawab Riski tersenyum manja ke arah Cinta."Untuk apa?" tanya Cinta lagi."Untukmu, ayo pilih cincin yang kamu suka..." sambung Riski menatap kekasihnya dengan penuh Cinta."Tap--," Ucapannya terpotong saat Riski menarik pelan tangan Cinta menuju ke arah karyawan yang berjalan menghampiri mereka."Permisi, ada yang bisa saya bantu?" tanya karyawan itu dengan sopan."Saya mau membeli cincin untuk kekasihku," jawab Riski."Kebetulan, ada beberapa cincin yang baru datang. Tuan dan Nyonya bisa memilih cincin mana yang kalian suka," sambung karyawan toko perhiasan sambil berjalan ke arah lemari cincin.Riski dan Cinta
Baca selengkapnya

Bab 25 : Pemegang Saham.

Malam hari pukul 22.00 WIB.Alex, Kenzo dan James tengah berkumpul di ruang tamu. Riski keluar dari kamar miliknya dan menghampiri sahabat yang sudah membantunya. "Wah, kakak sepertinya lagi bahagia..." sapa Alex yang tersenyum ke arah Riski."Iya nih, wajahnya bersinar seperti bulan purnama yang indah..." sambung Kenzo dan diberikan hadiah pukulan pada bahunya dari James."Sehari gak lebay bisa? Jijik tau liat lo bicara lebay banget..." ujar James menatap datar sahabatnya."Iri! Bilang bos!" teriak Kenzo ke arah telinga James. Tentunya satu pukulan lagi mendarat di bahu milik Kenzo."Males ah, main pukul." Ucap Kenzo yang langsung duduk di samping Riski."Aku tadi membelikan cincin untuk Cinta, hehe." jawab Riski yang begitu bahagia."Wih," ucap ketiga pria tersebut sambil bertepuk tangan.Wajah Riski tiba-tiba memerah, karena malu dan ia menutup wajahnya dengan kedua tangan miliknya. Alex tertawa kecil dan langsung terdiam."Riski, apa kamu dan Cinta tadi ke kantor Polisi?" tanya Al
Baca selengkapnya

Bab 26 : Terobsesi.

Setelah tiba di tempat tujuan mereka, Saskia dan kedua teman laki-lakinya turun dari dalam mobil. Mereka bersembunyi di balik pohon besar yang berhadapan dengan rumah Yogi dan menunggu pria tampan itu keluar dari dalam rumah.Setelah satu jam mereka menunggu akhirnya, Yogi keluar dengan menggunakan masker dan baju serba hitam. Pria itu membuka gerbang dan saat melangkahkan kaki keluar, Vendra dan Bayu memukul kuat kepala pria itu hingga pingsan. Saskia membuka pintu mobil dan dua pria itu memasukkan Yogi ke dalam mobil tersebut.Setelah itu, mereka meninggalkan rumah pria tampan tersebut dan menuju sebuah gudang yang jauh dari perkotaan.***Di kediaman Kenzo.Mark sedang bersembunyi di dekat tumpukan sampah, dan saat mendengar ada yang membuka pagar rumah, pria itu langsung menatap ke arah orang tersebut. Terlihat Cinta sedang membawa plastik sampah menuju tempat persembunyiannya. Gadis itu membuang plastik sampah tersebut ke tempat sampah, dan terkejut saat melihat Mark tengah tersen
Baca selengkapnya

Bab 27 : Idola.

2 Maret 2021.Jam sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB, Saskia masih tertidur pulas dipelukkan Yogi, karena kelelahan dengan permainan panas semalam. Yogi membuka matanya dan memegang kepalanya, karena ia merasakan pusing di bagian kepala belakangnya."Dimana aku?" tanya Yogi yang masih belum sadar saat Saskia memeluknya.Pria itu merasakan kejanggalan pada tangannya dan ia terkejut saat melihat Saskia tengah terlelap tanpa, menggunakan busana sedikit pun. Yogi menatap tubuhnya, kemudian mendorong tubuh Saskia agar menjauh darinya."Akh, sakit." rintih Saskia saat tubuhnya didorong oleh Yogi."Kau menjebakku?" tanya Yogi dengan intonasi suara sangat tinggi.Bayu dan Vendra yang tengah tertidur di luar gudang, langsung terbangun saat mendengar suara Yogi yang seperti sedang berteriak. Yogi memakai bajunya dan mencengkeram wajah Saskia dengan sangat keras. Gadis itu hanya tersenyum smirk ke arah Yogi dan mengedipkan mata pada pria tersebut."Nasi sudah menjadi bubur, jika aku hamil kamu har
Baca selengkapnya

Bab 28 : Kembalinya Masa Lalu Kenzo.

Hari Sabtu, pukul 10.00 WIB.Riski tengah duduk di taman depan rumah Kenzo, sambil memejamkan kedua matanya. Ia menikmati segarnya angin, dan mendengarkan merdunya musik melalui haedset miliknya. Cinta berjalan perlahan ke arah Riski dan langsung memeluk kekasihnya dari belakang."Kok gak ngajakin aku," ucap Cinta menatap Riski dari samping."Tadi kamu lagi masak, ya kali Riski ajak duduk di sini..." jawab Riski yang menoleh 'kan wajahnya ke arah sang kekasih.Sekarang mereka saling menatap satu sama lain, tatapan Cinta begitu dalam dan bahkan gadis itu hampir mencium bibir Riski. Namun, ia mengurungkan niatnya saat melihat Adam dan Indah turun dari mobil, yang terparkir di halaman rumah Kenzo."Riski, apa kabar?" sapa Indah mengusap rambut Adik iparnya."Kabar baik, Kak. Ayo masuk, kita berbicara di dalam saja..." jawab Riski.Indah dan Adam menganggukkan kepalanya, mereka pun berjalan menuju pintu rumah Kenzo. Saat mereka sudah masuk ke dalam rumah, terlihat Kenzo sedang asik dengan
Baca selengkapnya

Bab 29 : Satu Persatu Menghilang.

Indah selalu memperhatikan Kenzo dalam diam. Sedangkan pria itu hanya mengabaikan Indah, dan fokus berbicara dengan Cinta. Setelah 3 jam di kawah putih, akhirnya mereka memilih pulang ke rumah. Adam dan Indah, sudah tidak lagi bersama mereka.Ting!Suara notifikasi pesan ponsel milik Kenzo berbunyi. Pria itu langsung mengambil ponsel yang ada di saku celana yang ia pakai, dan terkejut saat melihat Indah tiba-tiba mengirim pesan padanya.- Bisakah kita bertemu malam ini? Aku tunggu di Cafe Merpati.. - pesan Indah.Kenzo mengepal tangannya dan memasukkan kembali ponsel-nya ke dalam saku celana. Tanpa ia sadari, Cinta sudah melihat pesan tersebut. Pria itu menatap Cinta, dan mengusap rambut gadis itu saat melihat sahabatnya tertidur.'Jangan bilang, Kenzo akan datang menemui Kak Indah.'' batin Cinta.Gadis itu pura-pura tidur, dan memeluk tangan Riski yang sedari tadi sudah tertidur pulas. James tengah menyetir mobil, sedangkan Alex tertidur.***Di dalam mobil.Indah terus saja menatap p
Baca selengkapnya

Bab 30 : Sahabat Hal Paling Berharga.

- Aku bisa hidup tanpa cinta seorang wanita, namun tidak bisa hidup tanpa cinta seorang sahabat dan keluarga.Karena sahabat dan keluarga adalah hal paling berharga untukku.- Kenzo.***Depan Ruang ICU.Keluarga Tuan Iqbal sedang berada di kantin, untuk mengisi perut mereka. Tersisalah Yogi dan Saskia di depan ruang ICU. Kakak laki-laki Wahyu masuk ke dalam ruangan dan menutup pintu, sedangkan Saskia tertidur di kursi tunggu. "Hai adikku, kenapa kau masih bertahan, ha? Kenapa kau tidak mati saja..." ucap Yogi memegang selang oksigen Wahyu."Mati saja ya, biar kamu bisa bebas dariku..." sambung Yogi memutus selang oksigen adiknya.Tiba-tiba tubuh Wahyu kejang dan Yogi malah meletakkan bantal di wajah Adik laki-lakinya. Wahyu menggerakkan kakinya dan 5 menit kemudian, monitor yang menunjukkan detak jantungnya timbul garis lurus. Pertanda Wahyu tidak bernyawa lagi, Yogi tertawa puas dan meletakkan kembali bantal di kepala sang Adik.Saat ia akan keluar dari ruang ICU, Saskia tengah memat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status