Marvin mendengkus. Ia menoleh ke belakang lalu kembali menatap Luna dengan tatapan nyalang.“Kamu tuh ya, bisanya cuman nuduh, nuduh, nuduh aja!” tukas Marvin. Ia berdecak kesal. Membawa telapak tangan meremas dahinya, pria itu kembali mengembuskan napas panjang.“Lun,” panggil Marvin. Suaranya kembali berubah kalem. Menyadari jika sedetik yang lalu, ia telah bertindak kasar, pria itu pun memasang tampang lunak. Ditatapanya sang istri yang sekarang memasang tampang kesal. “Mas minta maaf soal tadi,” bujuk Marvin.“Gak apa-apa, Mas. Bentak aja aku terus. Kamu hanya bisa seperti itu kalo lagi marah.”Mulut Marvin terbuka. Ia menengadahkan wajahnya ke atas. Desahan napasnya kembali menggema ketika dirasa Marvin kepalanya berkedut nyeri. Seperti biasa. Istrinya selalu menuduhnya berselingkuh.“Lun, kita bukan remaja lagi. Kita udah tua untuk berdebat seperti ini.”“Kamu yang selal
Terakhir Diperbarui : 2021-07-07 Baca selengkapnya