Usai mencekoki Zac dengan segala hal yang menyangkut pahit manis dunianya, Zen meminta bocah itu untuk menunggu di tumpukan jerami sementara dia menyiapkan Storm untuk berkeliling.“Kau tunggu di sini, sementara aku mempersiapkan Storm.” Zen menegakkan tubuh. Sebelum benar-benar berpaling, pria itu melihat sekali lagi pada Zac lalu berkata, “Jangan pergi ke mana pun, okay?”“Yes, Mr, Aberdein,” balas Zac dengan suara cadel.Jawaban itu membuat Zen memutar mata. Sudah berkali-kali dia bilang pada Zac untuk memanggilnya “uncle”, tapi bocah itu tidak mendengarkan dan justru memanggilnya “Mr. Aberdein” lagi seperti yang dikatakan Arthur.“Aku tahu ayahmu adalah Arthur, dan sangat bagus jika kau patuh padanya. Akan tetapi, aku lebih suka jika kau memanggilku ‘uncle’. Jadi jangan memanggilku seperti itu lagi. Kau mengerti?” Zen mengacak-acak rambut Zac.Anggukan kepala bo
Terakhir Diperbarui : 2021-05-21 Baca selengkapnya