'Pergi sana, pergi. Jangan kesini, Tika sedang ingin sendiri'Sayangnya usirannya itu hanya ucapan dalam hati yang menghardik kesal, Tika mendengus dalam hati dan tersenyum kearah Lelaki itu malah berdiri dan menghampiri mejanya, Tika yang sedang memegang buku menu pun harus menaruhnya.Demi sopan santun menghadapi orang yang mengajak ngobrol, Tika kesampingkan perut laparnya setelah memutari mall."Kebetulan banget kita ketemu di sini ya,""Hehe, iya."Nggak adanya kebetulan."Kamu di sini sama siapa?"'Pake acara nanya, tau Tika sendirian'"Sendirian, terus kamu sama siapa?"Sebanarnya malas nanya balik, uh, Tika lapar teman-teman. Tapi laki-laki ini lebih tidak peka di banding abang, beda jauh. Abang kalau masalah makan pasti dahulukan perut Tika kenyang baru ngobrol, tapi ini orang malah basa basi.Sakit perut yang ada!."Aku sama temen, kami lagi reunian kecil-kecilan sih."Tunjuknya pada gerombolan orang di meja sebelah.Setelah itu dengan keadaan tidak mengenakkan, Tika mengikuti
Read more