“Kau membuatku berlumut, Rael.” “Alicia, sorry … kau tahu sekarang aku sedang sangat … sibuk.” Dengan nafas terengah aku yang baru saja memasuki sebuah kafe di daerah dekat rumah sakit Sebastian langsung mengambil tempat di salah satu bangku kayu. Di saat hari sedang cukup bersalju aku harus berlari sekitar beberapa blok demi wanita berlipstik merah merona ini. Itulah yang menjadi alasan mengapa peluh membasahi dahiku. “Kau baru saja habis dikejar rentenir atau apa? Bagaimana bisa kau berkeringat di saat jalanan London membeku,” kata Alicia begitu ia memperhatikan sosokku dengan jelas, setelah sempat berkutat pada ponsel di tangannya membuatku berdecak kesal. ‘Astaga, Tuhan lihatlah! Pelaku yang menjadi alasan
Last Updated : 2021-10-04 Read more