All Chapters of Bayi Mungil di Depan Pintu : Mama, Tolong Diterima: Chapter 1751 - Chapter 1760

Beberapa saat kemudian, Felix muncul di pintu kantor Sally tepat waktu untuk menjemputnya dari kantor.Tanpa diduga, asisten Felix datang dengan tergesa-gesa. "Tuan Muda Kedua, tiba-tiba aku menerima surat undangan. Ada pesta makan malam, malam ini, dan kau diundang."Felix mengerutkan kening dan melambaikan tangannya. "Aku tidak tertarik. Tolak saja.""Tapi Tuan Muda Kedua, hampir semua selebritas di Kota Jahn akan hadir, dan acara itu dibuka oleh Presiden Deen. Tidak baik jika kita tidak pergi ..."Asisten mendesak dengan sungguh-sungguh.Presiden Deen yang dia maksud adalah mitra dari salah satu proyek terbaru Jahn Group.Felix hanya bisa mengangguk tak berdaya, "Aku tahu."Segera, dia menatap Sally dengan meminta maaf. "Kakak ipar, aku khawatir aku tidak bisa mengirimmu kembali."Sally tidak keberatan. Dia tersenyum dan berkata, "Tidak apa-apa. Mulai bekerja, dan ingatlah untuk minum lebih sedikit agar tidak membuat Sonia khawatir.""Baiklah kakak ipar, jangan khawatir. To

Mendengar ini, ekspresi Johanne sedikit berubah.Dia sudah mengirim anak buahnya untuk mengawasi Andre. Akibatnya, orang-orangnya kehilangan jejak buruan mereka dan mereka bahkan tidak menyadarinya."Terima kasih telah memberitahuku itu, Ketua Jahn. Aku akan menemukannya sesegera mungkin dan meminta orang untuk mengawasinya. Yakinlah."Namun, Farrel tidak menginginkan janji yang tidak relevan.Ekspresinya menegang ketika dia berkata, "Kau tahu, yang aku perlukan adalah segera kembali ke kota Jin. Aku harap kau bisa menemukan cara untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan sehingga aku bisa pergi."Dia bukannya tidak bisa pergi sendiri. Hanya saja permasalahan dengan mahkota itu melibatkan banyak orang. Jika dia pergi atas kemauannya sendiri, bisa jadi dia dikaitkan dengan hilangnya mahkota.Johanne agak ragu-ragu. Tentu saja, dia tahu bahwa Farrel tidak ada hubungannya dengan pencurian mahkota.Dia juga tahu bahwa Farrel ingin segera kembali, dan dia waspada terhadap Andre.

Keesokan harinya…Johanne baru saja menyelesaikan urusannya dan hendak kembali ke istana."Yang Mulia, Chorlus meminta bantuan."Salah satu anak buahnya tiba-tiba datang dan berkata dengan hormat.Langkah Johanne terhenti.Dia masih tahu sesuatu tentang Chorlus. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perhiasan keluarga kerajaan berasal dari Knight Group, yang merupakan perusahaan berlian Chorlus.Pria ini, Chorlus, biasanya tidak menonjolkan diri. Mengapa dia tiba-tiba meminta audiensi?Johanne penasaran. Chorlus adalah pria yang bijak. Kecuali untuk beberapa transaksi perhiasan, dia tidak pernah terlihat dekat dengan siapa pun.Jika dia datang kepadanya sekarang, apa yang dia inginkan?Dia memasang ekspresi tenang dan berkata, "Biarkan dia masuk."Segera, Chorlus masuk dengan senyum di wajahnya dan memberi isyarat kepada asisten untuk mengambil kotak hadiah di tangannya."Selamat atas keberuntungan gandamu, Pangeran Johanne."Keberuntungan ganda secara alami merujuk pada Jo

Setelah asisten itu keluar, Felix mengernyit dan melihat dokumen, merasa sedikit kesal.Tak disangka, asisten yang baru pergi selama beberapa menit kembali dengan terburu-buru.“Tuan Muda Kedua, berita buruk. Masalah ini sudah diberitakan oleh media.”Wajah Felix tampak putus asa, dan dia mengambil ponsel di sebelahnya, hanya untuk melihat “penggunaan barang palsu di Hotel Jahn Group” menjadi tren.Pada saat yang sama, ada banyak komentar melecehkan di akun media sosial resmi Jahn Group.[Perusahaan licik seperti ini harus segera tutup, agar tidak merugikan kita.][Berapa banyak uang yang diterima oleh departemen terkait dari Jahn Group, sampai mereka tidak peduli dengan insiden barang palsu yang merusak kulit orang lain? Apa uang benar-benar mengalahkan segalanya?][Semuanya, mari boikot perusahaan licik ini, untuk memberi keadilan bagi masyarakat.]…Semakin Felix melihatnya, semakin muram wajahnya.Asisten yang berdiri di sampingnya pun merasa takut.Sambil meletakkan pon

Hati Sally terasa hangat. Entah kenapa, suasana hatinya yang buruk mereda.Dia tersenyum dengan lembut dan mengangguk. “Iya, Bu, aku tahu. Maafkan aku sudah membuatmu khawatir.”Nyonya Jahn menggeleng dan mengajak Sally ke meja makan. Saat dia berjalan, dia berkata, “Kami tidak khawatir. Keluarga ini bergantung pada kalian semua kelak. Ayahmu dan aku hanya akan menjaga anak-anak setiap hari.”Sally tahu saat Tuan Jahn dan Nyonya Jahn berkata mereka tidak cemas, mereka tidak mungkin tidak merasa seperti itu.Namun, dia tidak mengatakan yang sebenarnya.Waktunya makan di kediaman Jahn. Kecuali Felix, yang tidak pulang, Tuan Jahn, Sonia, dan anak-anak sudah duduk di meja makan.“Ibu! Kau sudah pulang!”Xander dan Tina mulai berlarian untuk memeluk Sally.Sally berjongkok, memeluk kedua anaknya, dan muram di hatinya benar-benar menghilang.“Baiklah, ayo makan malam dulu, dan biarkan ibumu istirahat.”Nyonya Jahn memanggil mereka untuk makan malam. Setelah mereka duduk, dia memban