Ting tong ting tong.Mikaela menekan bel apertemennya berulang-ulang, ia memainkan koper besar yang sedari tadi ia pegang, mengukir-ukir lantai dengan sepatu ketsnya, menunggu Salma membukakan pintu.Tak lama pintu terbuka, wanita yang sudah mempunyai banyak kerutan di wajah itu tersenyum, mengikis sedikit kesedihan Mikaela melihat wajah teduh Salma, satu-satunya keluarga yang ia miliki.Kemudian Mikaela memeluknya erat. Begitu pula Salma."Bi, aku rindu." ungkapnya lelah."Aku juga merindukanmu, kau tidak memberi kabar padaku. Aku pikir kau sudah melupakanku." canda Salma mengelus kepala Mikaela sayang."Mana mungkin bi, kau adalah
Baca selengkapnya