Hidup Yasmin berjalan sesuai arus yang terjadi. Meskipun bundanya menghabiskan waktu diluar kota, tapi Yasmin memilih untuk diam dan berpura-pura tidak peduli. Orang tua Devina memberinya perhatian dan kasih sayang, walau tetap saja ia merasa ada yang kosong.“Kalau lo terus melamun, yang ada ini kantin terbakar.” Devina meletakkan teh botol ke depan Yasmin dengan sedikit entakkan hingga menghasilkan bunyi.Ya, Devina sengaja melakukannya agar Yasmin tersadar dari berbagai lamunannya.Yasmin mengerucut bibirnya lantaran kesal karena Devina yang baru datang mengganggu dan membuat terkejut.“Lo sebangsa dengan Maimunah, ya? Ngeselin?” Nada suara Yasmin sedikit meninggi dan itu berhasil membuat Maimunah yang tidak jauh dari mereka melotot intens.“Sialan lo. Lo bikin Harimau betina ngamuk, anjay.” Devina berbisik pada Yasmin, setelah itu menunduk, berpura-pura tidak ikut campur dengan apa yang barusan Yasmin lakukan.Yasmin menggigit bibirnya dan mengacak rambutnya frustrasi. Berurusan
Baca selengkapnya