Paman pertama yang palsu pun terpana melihat keindahan kristal naga ini, he segera meletakan obor di tangannya di meja tempat meletakan obor. Kemudian he mulai mengambil kristal naga berwarna biru itu, menyentuhnya dan memutar-mutarnya. Memperhatikan tiap bagian kristal naga yang sangat cantik ini. Saat itulah sebuah cahaya keluar dari kristal biru itu, cahaya yang menyilaukan mata hingga membuat mata paman pertama yang palsu itu terasa sakit. He bahkan tidak bisa melepaskan kristal biru itu dari tangannya, kristal itu melekat di tangan dan menyerap raganya. Saat cahaya itu padam, paman pertama yang palsu itu segera terjatuh ke tanah dan kristal biru terlepas dari tangannya.
Read more