Beranda / Romansa / You're MINE / bab 13 : that woman - 1

Share

bab 13 : that woman - 1

Penulis: Riri riyanti
last update Terakhir Diperbarui: 2022-12-06 11:40:57
Kantor Dakṣa cabang Indonesia sudah menunjukkan kebisingan meskipun mentari baru saja tampak lebih tinggi menghiasi cakrawala pagi. Setiap orang berbisik membicarakan suatu hal yang sepertinya begitu menarik, terutama para kaum hawa. Hal yang menjadi perbincangan hangat orang-orang kantor seminggu belakangan ini.

Jam masuk kerja memang masih satu jam lagi, biasanya kantor masihlah terasa sepi. Namun, terkhusus untuk hari ini ada yang berbeda, bahkan beberapa karyawan dan karyawati telah berjejer rapi berdiri di sisi kanan dan kiri pintu masuk gedung megah sebuah perusahaan penyedia layanan transportasi.

"Kudengar pagi ini akan ada orang penting yang berkunjung ke kantor kita. Kau sudah mendengarnya?" bisikan lirih terdengar dari salah satu mulut karyawati berambut panjang legam pada teman di sisinya.

"Tentu saja sudah. Makanya hari ini aku berdandan secantik mungkin untuk menyambut tamu penting itu," sahut wanita lain di sebelahnya. Ia baru saja kembali memoleskan sebuah lipstik berwa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • You're MINE   bab 14 : that woman - 2

    Waktu berjalan dengan begitu cepatnya. Kini rona jingga telah tampak mendominasi angkasa di atas sana, begitu memanjakan mata. Daniel tampak kembali mengecek jarum pendek pada jam tangan Rolex yang melingkari pergelangan tangan kirinya, sebelum kembali menyesap secangkir kopi di atas meja.Kafe yang dirinya kunjungi memang tampak sedikit rame di kala senja, banyak pasangan kekasih yang mampir hanya sekedar untuk melepas penat sepulang kerja. Dan di sinilah Daniel, duduk seorang diri pada salah satu meja. Pria itu tengah menunggu kedatangan seseorang yang hendak ditemuinya. Seseorang yang ia telepon siang tadi.Dan ... tak perlu menunggu terlalu lama sosok tersebut akhirnya mampu tertangkap pandangan mata birunya. Sosok seorang wanita cantik bernama Karin dengan seorang pria kecil yang bergandengan tangan dengannya tampak berjalan mendekat, tentu diiringi lengkungan senyuman manis yang terpatri di kedua belah bibir ranumnya."Selamat sore, maaf saya terlambat," ucap wanita itu, sedikit

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-15
  • You're MINE   bab 15 : that feeling - 1

    La fleur café, sebuah tempat makan ala Perancis dengan dinding kaca yang mengelilingi bangunannya. Terdapat berbagai jenis bunga merambat yang menghiasi setiap sudut tempat, beraneka warna, membuat kafe itu terlihat begitu menarik pandangan mata, sesuai dengan namanya. Setelah menepikan mobil yang ia kendarai, Daniel memperhatikan tempat itu dari balik kemudi. Menatap begitu ramainya pengunjung kafe kala jam makan siang telah tiba, sebelum akhirnya mata biru itu menoleh pada wanita yang duduk dengan tenang pada kursi penumpang di sisinya."Turunlah ...." sembari membuka seat belt, pria pirang itu berucap.Tentu wanita cantik dengan rambut tergerai rapi itu segera menuruti perintah pria di sampingnya. Ia turut membuka seat belt yang melingkupi tubuhnya, lantas membuka pintu alat transportasi roda empat yang ia naiki. "Kenapa kita harus jauh-jauh ke kafe ini hanya untuk makan siang, Mas?" tanyanya kemudian ketika telah menjejakkan kedua kakinya pada permukaan paving di bawah tubuhnya

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-17
  • You're MINE   bab 16 : that feeling - 2

    "Wah, sejak kapan dia kembali ke Indonesia? Dan lagi ... dengan siapa dia?""M-mungkin kekasihnya." Atas pertanyaan Anindita, Kinara menjawabnya dengan lirih kemudian menundukkan kepala, menatap kosong sisa makan siangnya."Kau ... baik-baik saja?" Anindita memajukan wajah, meneliti raut wajah sahabat baiknya dengan khawatir. Tentu ia tahu bagaimana cintanya Kinara pada pria di ujung sana. Dan melihat pria yang dicintai membersamai wanita lain tentulah terasa sangat menyakitkan, Anindita tahu itu.Namun, kelopak mata Kinara memejam seiring air matanya jatuh berlinangan. Wanita itu menghapusnya kasar, lantas memaksakan sebuah senyuman—yang justru terlihat menyedihkan. "I'm okay ... aku turut bahagia jika ia telah mendapatkan kebahagiaannya."Bullshit!Anindita tentu tahu jika Kinara membohonginya. Air mata yang mengaliri kedua pipi wanita itu seakan menjelaskan apa yang tak terucap oleh kedua belah bibir sahabat baiknya."Kau masih mencintainya, mana mungkin kau merasa bahagia melihatn

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-24
  • You're MINE   bab 17 : theatrical — 1

    Syal rajut merah tebal tampak melingkari lehernya yang jenjang, sedangkan rambut gelap nan lurus alami itu ia biarkan tergerai di punggungnya. Anting mutiara yang melekat pada kedua daun telinganya mempermanis penampilan Kinara, meskipun hal tersebut tak menutupi fakta bahwa wajah jelita itu tampak sedikit pucat. Suhu tubuh Kinara naik beberapa derajat dari suhu normal sejak pagi tadi; ia demam setelah menangis semalam suntuk, tanpa mampu sedikit pun memejamkan mata. Meskipun ia sudah mencurahkan segala yang ia rasa pada Dirga, nyatanya hal tersebut tak membuat hatinya merasa lebih baik. Entahlah ... kenangan masa lalu indahnya bersama Daniel Christiadjie yang kembali terbayang dalam angan justru membuat dadanya sesak. Jantungnya seakan diremas tangan tak kasat mata kala ia menyadari bahwa kisah mereka telah berakhir, bahkan sirna. Hanya Axel, satu-satunya entitas yang pria itu tinggalkan untuknya. Hanya pria kecilnya itulah yang menjadi bukti bahwa mereka pernah saling mencintai.

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-24
  • You're MINE   bab 18 : theatrical — 2

    Rahang tegas itu mengetat, wajah rupawannya dipenuhi kekesalan. Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan konstan tanpa mau sedikit pun kehilangan jejak mobil sedan di depan. Moodnya yang sudah buruk, semakin memburuk saja. Daniel lagi-lagi mendapati Dirga yang tengah berkunjung ke rumah Kinara—tentu tanpa sepengetahuan mereka, seperti semalam. Ia yang pada awalnya ingin menemui sang putra sekaligus memberikan mainan yang telah ia janjikan, dengan terpaksa harus menunda niatannya. Selain karena enggan bertegur sapa dengan pria itu, sejujurnya ... ia merasa kalah. Kinara tampak lebih menerima kehadiran mantan suaminya itu ketimbang dirinya. Dan hal tersebut telah cukup melukai harga dirinya sebagai seorang pria, pula sebagai ayah kandung dari Axel, putranya.Tatapan matanya tetap lurus ke depan. Setelah bermenit-menit menempuh perjalanan, pada akhirnya ia telah sampai di depan butik milik Kinara. Daniel menepikan mobilnya, menjaga jarak aman sembari tetap memasang mata, melihat interaks

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-24
  • You're MINE   bab 19 : about true feelings — 1

    Tubuh Kinara merosot, jatuh terduduk di atas lantai keramik dingin itu. Kedua kakinya tiba-tiba terasa lemas kala menyaksikan mobil hitam metalik di luar sana perlahan melaju meninggalkan halaman butik miliknya.Bahu rapuh itu tampak berguncang, sedangkan kedua telapak tangan tampak menutupi wajahnya yang semakin pasi. Ia mencoba semampunya meredam isak tangis yang kian menggema seiring rasa perih yang tercipta dalam dada. Mendapati kenyataan bahwa kini Daniel telah benar-benar memiliki kekasih baru nyatanya terasa begitu menyesakkan, mengoyak hati dan juga perasaannya. Ia sadar betul jika hal tersebut sebenarnya memanglah keinginannya, namun nyatanya tak mampu ia tampik rasa pedih yang kian menghunjam.Hukum karma memang benar adanya, kini ia memahami bagaimana sakitnya hati Daniel dulu ketika ia menikahi Dirga. Dan ia akan menerima segala rasa sakitnya sebagai penebus dosa atas apa yang telah ia perbuat di masa lalu. Semua hal yang terjadi hari ini merupakan konsekuensi yang berha

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-27
  • You're MINE   bab 20 : about true feelings — 2

    "Setelah semua ini, apakah ... kau membenci ibunya?" suara lembut Karin teralun ragu. Namun, ia segera meralat pertanyaannya sendiri setelahnya. Ia merasa tak enak hati. "Maaf, jika kau merasa tak nyaman dengan pertanyaanku, kau boleh tidak menjawabnya." Daniel tak langsung menjawab, pria itu tampak menegakkan posisi duduknya terlebih dahulu lantas menarik napas panjang. Tak lama, sorot mata biru itu berubah hampa kala bersibobrok dengan kedua mata wanita di sisinya."Rasa benci itu jelas ada. Sangat banyak, bertumpuk di dalam sini," ujar pria itu, salah satu tangan besarnya meremas kemeja bagian dada kiri. "Tapi, Karin ... sebenci apa pun aku padanya, entah bagaimana aku masih mampu merasakan bahwa rasa cinta itu masih ada, sekuat apa pun aku berusaha menampiknya." Dan kedua mata itu terpejam dengan pedih setelahnya. Entahlah, hatinya terkadang memang tidak bisa sejalan dengan logika."...."Sedangkan Karin tak menjawab atau pun menanggapi ucapan pria pirang di sampingnya. Selain ka

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-27
  • You're MINE   bab 21 : growing fear — 1

    Wajah rupawan nan menggemaskan Axel terlihat begitu damai ketika terlelap, Kinara tak sedikit pun mampu mengalihkan atensinya barang sejenak. Hatinya diliputi keresahan sekarang hingga pada akhirnya ia memilih untuk tidur di kamar Axel, ia ingin menghabiskan lebih banyak waktu dengan putra semata wayangnya setelah seharian terpisah. Semalam ketika Daniel mengantar anaknya pulang, ia sengaja menghindar, membiarkan sang ayah yang menemui pria pirang itu sebelum kembali berangkat untuk perjalanan bisnis ke luar negeri. Sedangkan dirinya menunggu dengan tidak sabar di dalam kamar bernuansa biru itu. Ia merasa tak punya nyali untuk bertemu mengingat pertemuan terakhir mereka di butik berakhir kurang menyenangkan.Tak seperti biasanya wanita itu terlihat begitu memperhatikan sang putra sedetail itu. Entahlah, setelah Axel pergi bersama Daniel, rasa takut akan kehilangan pria kecilnya semakin menyeruak. Ia seakan tengah mematri setiap inchi raut sang putra, raut wajah yang nyaris serupa den

    Terakhir Diperbarui : 2022-12-28

Bab terbaru

  • You're MINE   extra part 2

    "B-bergeraklah. Maafkan aku." Dia berucap dengan begitu lirih, diakhiri satu kecupan lembut di bibirku.Sudahkah aku bilang bahwa Nara adalah satu-satunya wanita yang mampu meluluhkan hatiku, bahkan hanya dengan sekali kecupan?Hanya dengan satu tindakan kecil nan manis darinya, rasa kesalku menguap seketika, lenyap entah ke mana. Tak ingin membuang waktu, aku bergerak mencari kembali mulutnya. Menyatukan indera pengecap sembari bergerak dengan khidmat hingga erangan penuh nikmat Nara menjadi musik paling merdu di telinga.Aku menegakkan tubuhku setelah puas bermain lidah, melihat wajah memerah Nara yang diselubungi nafsu membuat tubuhku semakin panas saja. "Aku mencintaimu, Nara. Kumohon jangan mengatakan hal-hal aneh lagi."Dan dia hanya mengerang menjawab ucapanku. Kedua dada ranumnya berguncang-guncang ketika gerakanku semakin brutal. Sungguh, pemandangan indah itu membuat mulutku bergerak maju secara spontan, mengecap ujung-ujungnya yang menantang, membalutnya dengan lidah panasku

  • You're MINE   extra part 1

    Apa yang ada di dalam benak kalian ketika mendengar kata 'malam pertama'?Apakah ... malam puncak setelah acara pernikahan yang melelahkan?Ataukah ... malam penuh gairah yang begitu dinanti-nantikan?Yah, keduanya memang benar bagiku. Dan kami tengah berada di dalam fase itu sekarang. Meskipun lelah, namun aku tak pernah berpikir sedikit pun untuk menunda ritual sakral ini untuk segera dilakukan.Kamar kami di mansion Maheswara dihias dengan seromantis mungkin. Ah, ini pasti ulah Mama. Banyak sekali lilin-lilin aroma terapi dalam keadaan menyala ketika aku dan Nara melangkah memasukinya, sedangkan taburan kelopak bunga mawar merah tampak memenuhi permukaan ranjang yang akan segera kami gunakan saat ini, membentuk simbol hati.Aku terlebih dahulu menyingkirkan semua kekacauan tersebut sebelum merebahkan tubuh Nara dengan begitu hati-hati ke atas permukaannya, tentu setelah melucuti segala kain yang melekat pada raganya. Tentunya aku pun melakukan hal serupa pada tubuhku; menanggalkan

  • You're MINE   ending 2

    "Mau kubuktikan?" pertanyaan dariku sukses memancing rasa ingin tahu Nara, terbukti dari gerakan kepalanya yang segera menoleh padaku."Membuktikan ap—hmmkkk!" sebelum ia menyelesaikan kata, aku segera membungkam mulutnya dengan ciuman dalam, tanpa peduli jika posisi kami masih berada di tengah-tengah arena pesta, tanpa peduli jika apa yang kami perbuat kini menjadi pusat perhatian semua tamu undangan yang datang.Aku meraih tengkuknya, memperdalam pagutan pada mulut istriku tercinta. Ah, selalu saja begini. Melakukan French kiss bersama Nara selalu membuatku lupa diri. Bibir tipis nan lembut istriku terasa begitu manis, bagaikan candu. Ketika kedua indera pengecap kami saling berdansa, euforia seakan hampir meledak memenuhi dada. Sudah tak kupedulikan lagi pemerah bibirnya yang bisa saja hilang akibat apa yang kulakukan.Jika terus begini, mana bisa aku tahan untuk tidak melemparkannya ke ranjang, kemudian berolah raga malam hingga pagi menjelang?Ah, sial! Kenapa pestanya jadi teras

  • You're MINE   ending 1

    Seseorang pernah berkata, level tertinggi dalam mencintai adalah mengikhlaskan. Mungkin kalimat tersebut memang ada benarnya, namun bagiku sedikit berbeda. Bagiku, tingkatan paling tinggi ketika mencintai seseorang adalah dengan menikahinya, seperti apa yang telah kulakukan sekarang.Benar, aku dan Nara telah menikah pagi tadi, mengikrarkan janji suci sehidup semati di salah satu gereja katedral yang ada di pusat kota. Setelah acara pemberkatan selesai, kami berdua segera melanjutkan resepsi pernikahan di hotel bintang lima milik keluarga Maheswara. Yap, salah satu hotel besar milik ayah mertuaku.Ngomong-ngomong, beliau baru saja kembali dari perjalanan bisnis dua bulan lalu. Ayah mertuaku sempat kaget ketika mendapati jika kami kembali bersatu, namun aku begitu yakin beliau merasa bahagia sebab beliau percaya bahwa aku adalah satu-satunya pria yang mampu membahagiakan putri tunggalnya.Ah, apakah aku sudah menceritakan tentang respons kedua orang tuaku?Sepertinya belum, ya?Baiklah

  • You're MINE   bab 50 : mine — 2

    Seakan tertarik sebuah gaya gravitasi, atensi mata biru itu tak mampu sedikit pun berpaling dari kedua iris indah Kinara. Bahkan sampai di detik ke sepuluh pun tiada sepatah kata pun yang keluar dari mulut manis di depannya. Jari-jemari lentik yang tampak saling meremat itu tak lepas dari perhatian sang pemilik surai sewarna arunika.Sedangkan Kinara tampak menundukkan kepala, seakan memang sengaja menghindari kontak mata. Wanita itu bingung harus menjawab bagaimana, lidahnya kelu secara tiba-tiba. Sungguh, mengakui cinta ketika tahu bahwa dirimu sudah tak lagi menjadi wanita sempurna terasa begitu berat."Kenapa justru diam, hm?"Kepala bersurai legam bergelombang itu mendongak cepat, seakan tersentak oleh pertanyaan pria di hadapannya, memecah sepi yang tercipta."K-kita bisa berteman. Kita bisa bersama-sama mengurus Axel hingga ia dewasa." Yah, pada akhirnya hanya itu yang mampu Kinara katakan sebagai jawaban.Jawaban yang sudah Daniel duga sejak awal. Meskipun sudah menduganya, ny

  • You're MINE   bab 49 : mine — 1

    Sungguh, tiada pagi yang lebih indah selain pagi ini bagi Kinara. Ia memang sudah terjaga sedari beberapa menit lalu, namun dirinya masih betah berlama-lama tetap berada di atas ranjang. Enggan rasanya untuk bangkit kemudian menyambut hari baru. Bahkan kalau bisa, rasanya ingin sekali ia menghentikan waktu untuk selamanya berada di detik itu.Mengabaikan rasa pegal di sekujur badan karena lelah 'bermain' semalaman, ia memutar kepala ke sisi kanan, seiring memiringkan posisi tidurnya. Dan Kinara tak mampu untuk tidak tersenyum haru ketika menatap dua sosok lelaki yang begitu dicintainya berada di satu ranjang bersamanya, masih menutup mata dengan damai, terlelap dalam buaian mimpi.Ia merasa ... bagaikan memiliki keluarga kecil nan utuh sekarang. Ah, andaikan kata 'bagaikan' tidak pernah ada, hidupnya pasti sudah sangat sempurna. Senyuman wanita itu berubah miris ketika hal tersebut terlintas di kepala.Semalam setelah selesai menuntaskan birahi, pula saling membasahi diri, mereka memi

  • You're MINE   bab 48 : for the last time — 2

    "Aku akan pulang ke Kanada, beberapa hari lagi. Aku hanya tak ingin keyakinanku kembali goyah ketika melihat anak kita." Sembari memasang senyum pedih, tangannya tiada beranjak sedikit pun dari kepala sang putra. Secara perlahan Daniel mengangkat muka, mempertemukan tatapan mata dengan wanita di sisinya. "Terlebih ... dirimu."Sungguh, Kinara tak mampu berkata-kata kala mendengar kalimat terakhir yang lolos dari celah bibir pria yang ia cinta. Tubuhnya menegang. Mulutnya sedikit membuka, namun tiada suara. Bola matanya kembali memanas seketika."Aku sangat menyedihkan, bukan?" merasa tiada balasan, sudut bibir merah kecokelatan itu naik sebelah; tersenyum hampa, senyuman yang tercipta kala rasa putus asa mendominasi jiwa. Pria itu membuang muka setelahnya."K-kalau begitu, bukankah lebih baik jika kau bertahan di sini, setidaknya lebih lama lagi." Kinara menekan dadanya sedikit kuat, suaranya entah kenapa seakan tercekat ketika berucap.Kepala pirang itu menoleh cepat, balas menatap m

  • You're MINE   bab 47 : for the last time — 1

    Tatapan polos Axel tak beralih sedikit pun dari ibunya. Tatapan penuh harap yang mampu Kinara tangkap. Membuat senyuman manis wanita itu lenyap, sebab apa yang diinginkan sang putra nyatanya belum dapat terwujud hingga sekarang; Daniel lagi-lagi tak menjawab panggilan telepon darinya."Tidak diangkat, Sayang. Papamu sedang sangat sibuk sepertinya." Ponsel itu diturunkan perlahan dari daun telinga, kembali diletakkannya di atas meja."Huee~ Axel mau Papa! Axel mau digendong Papa!"Embusan napas panjang lolos dari kedua belah bibir wanita itu. Sungguh, Kinara tak tega melihat bagaimana putranya menangis tersedu begitu. Kesedihan Axel adalah bagian dari kesedihannya juga. Ia pun bingung harus berbuat apa lagi, Daniel seakan menghilang bagai ditelan bumi secara tiba-tiba setelah malam itu. Pamit keluar sebentar, namun sampai detik ini tidak ada kabar.Khawatir? Sudah pasti. Apalagi ketika ia mengingat bagaimana penyesalan yang tampak pada raut wajah pria yang ia cinta. Pria yang selama in

  • You're MINE   bab 46 : truth be told — 2

    "... Karin?" Kinara berujar lirih, seakan tengah memastikan bahwa presensi yang ia lihat saat ini adalah benar seseorang yang diingatnya; seorang wanita cantik yang berstatus sebagai kekasih dari pria yang ia cinta.Terkejut? Tentu saja. Banyak sekali pertanyaan yang saat ini hinggap di dalam pikirannya mengenai kedatangan wanita di depan sana yang secara tiba-tiba.Ada urusan apakah dengannya?Sedangkan wanita itu melangkah maju, memutus jarak dengan dirinya. Senyuman manis menghiasi kedua belah bibir merah nan penuh itu, bibir yang sempat beradu dengan milik sang pria Kanada. Tanpa sadar Kinara tersenyum miris ketika memori tersebut melintasi kepalanya, seiring rasa perih yang seakan meremas jantungnya."Kau tahu namaku?" suara feminin itu teralun begitu merdu ketika bertanya. Ah, nyatanya Karin mendengar ucapan serupa bisikan Kinara. Kedua mata itu tak teralih sedikit pun dari kedua matanya."Ya. Dan yang mengatakannya padaku," jawab Kinara. Namun, bola matanya bergerak gusar ketik

DMCA.com Protection Status