Share

71. Barter

Penulis: Sinokmput
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-11 07:26:48

Lucas terkekeh mendengar umpatan dari Jake. Dia meminum lagi alkohol yang ada di depannya. Dia melirik ke arah wanita yang nampak tak berdaya di sampingnya.

Saat ini Lucas telah memindahkan Maria ke tempat barunya. Gudang yang menjadi tempat awal disekap sudah ditinggalkan olehnya. Hanya ada beberapa anak buahnya yang berjaga di tempat itu.

Kali ini Lucas berencana untuk menjebak Jake. Dia ingin melihat bagaimana lelaki itu akan memohon padanya untuk kebebasan Maria.

~

Liam menjadi panik ketika Jaccob memintanya untuk mengeluarkan tawanan wanita yang ada di dalam sel bawah tanah. Bosnya itu mengatakan agar cepat dan segera menyusulnya ke tempat lokasi yang sudah dikirimkan padanya.

Pertama kali Liam melihat, dia merasa iba. Karena selama ini Aciel yang mengurusi wanita ini, jadi dia tidak terlalu mengerti dengan keadaannya. Tapi sekarang Liam tahu, jika wanita yang bernama Sera itu sedang tidak baik-baik saja.

Mata Sera terpejam, nafas

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Mini
Sera meninggal? ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • You Are Mine, Maria   72. Menyelamatkan Maria

    Pikiran Jaccob bercabang oleh 2 wanita yang saat ini dalam keadaan yang tak diketahuinya. Pertama ibunya yang tadi tertembak, dan kedua Maria yang saat ini dalam keadaan mengenaskan.Jaccob mempercayakan ibunya pada Aciel dan ayahnya, sedangkan dirinya sendiri harus cepat-cepat menyusul Maria. Dia sedikit panik ketika Lucas memeberitahunya jika ada bom di tubuh Maria.Jaccob hanya pergi dengan 3 orang. Salah satunya adalah Liam. Mereka melakukan perjalanan sedikit panjang pada malam yang hanya ditemani oleh bulan. Tempat yang dituju Jake saat ini adalah villa tempat di mana Lucas dulu membawa Maria.Hari mulai fajar ketika Jake sampai di sana. Villa itu terlihat gelap, bahkan seperti tak berpenghuni. Tak ada satupun anak buah Lucas ada di sini.Jake segera turun, tapi ketika dia ingin memasuki villa itu, pintunya terkunci membuat Jake berdecak kesal. Dia menyuruh Liam dan anak buahnya yang lain untuk mendobrak pintunya, karena lengan Jake masih sakit. Pel

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-11
  • You Are Mine, Maria   73. Kata Maaf

    Maria membuka matanya perlahan, dia melihat ke sekelilingnya dengan gugup. Dia takut jika Lucas akan menyiksanya lagi. Tapi perasaannya menghangat ketika dia melihat seseorang yang tertidur di kursi, dengan lembut, Maria mengusap rambut Jake.Usapan itu mengusik tidur Jake, dia terbangun dan langsung disambut senyuman oleh Maria."Selamat pagi," sapa Maria dengan suara serak.Jaccob ikut tersenyum memandang Maria, dia bergerak mengecup kening wanita itu sebelum menatapnya lagi."Masih ada yang sakit? Maaf aku datang terlambat," sesal Jake, tersirat penyesalan di mata lelaki itu."Tidak apa-apa." Maria tersenyum lembut. "Yang terpenting aku sudah ada bersamamu." ucapnya.Jake mengangguk, dia mengecupi tangan Maria. "Mulai sekarang, mau tidak mau kau tidak boleh bekerja sebagai model lagi. Kalau kau keras kepala aku akan mengurungmu di kamar selamanya," ucapnya sambil menatap Maria tajam.Maria terkekeh, dia hanya membalas Jake de

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-12
  • You Are Mine, Maria   74. Kedatangan Lucas

    Ashley bergegas pergi dari bar-nya ketika dia mendengar kabar jika Maria dirawat di rumah sakit. Memang, dia jarang bertemu wanita itu. Tapi dia menyuruh salah satu anak buahnya untuk mengikuti informasi apa saja yang dilakukan oleh Maria. Bukannya apa, dia masih belum percaya Jake dan dia takut Maria kenapa-napa.Tapi kabar yang baru saja didengar itu membuatnya syok, bukan Jake yang menyakiti Maria, melainkan Lucas. Ashley tak habis pikir lelaki itu bisa melakukan hal ini, dia kira Lucas adalah orang yang baik. Bahkan dulu dia sempat ditolong olehnya.Ashley melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi ke salah satu rumah sakit milik Jake. Ketika dia sampai di sana, dia bertanya pada seorang suster di mana letak ruangan rawat Maria.Tapi saat Ashley sampai di sana, dia di hadang oleh Aciel dan tak diperbolehkan masuk ke dalam."Aku ingin bertemu dengan Maria, kenapa kalian menghalangiku, jika saja Maria tahu, aku yakin kalian akan dimarahi oleh Maria!" se

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-12
  • You Are Mine, Maria   75. Masa Lalu

    Illene melepaskan pelukannya pada Lucas. Dia berbalik, menatap sesaat suaminya. Sedangkan Rikard balas menatapnya dengan tersenyum dan mengangguk. Barulah Illene berani menatap Jaccob."Kita masuk ya, ibu akan menjelaskan semuanya pada kalian." ucap Illene.Jaccob hanya mendengus tak suka, tapi dia diam saja ketika semua orang masuk ke dalam rumahnya satu-persatu. Jake duduk dengan kasar di sofa tunggal, dia bahkan meminta Maria untuk duduk di pangkuannya. Tak ingin membuat Jake marah, akhirnya Maria menurutinya.Illene menghela nafas pelan sebelum menatap semua yang duduk di sana. Dia juga melirik pada anak buah Jake yang berdiri di belakang mereka. Bersiaga, takut jika Lucas akan bertindak brutal lagi."Aku tak tahu jika kalian sudah saling mengenal." Illene menatap Lucas dan Jaccob bergantian. "Tapi sayang, kenapa kalian bermusuhan seperti ini? Padahal kalian berdua adalah saudara."Bukan hanya Jake dan Lucas yang syok, semua orang yang ada di s

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-14
  • You Are Mine, Maria   76. Berkunjung ke Rumah

    Pagi ini Maria terbangun lebih dulu. Dia melirik wajah tampan Jake yang tertidur pulas sebelum beranjak dari ranjang. Dia memutuskan untuk mandi karena beberapa hari di rumah sakit dia belum pernah mandi.Air hangat itu mengguyur tubuh Maria, tubuhnya merasa rileks ketika tetesannya jatuh ke tubuhnya. Maria menikmati pagi harinya yang terasa damai, semua masalah yang terjadi sudah menemukan titik terang dan dia tidak merasa khawatir lagi.Setelah selesai, Maria keluar dari kamar mandi. Dia bergerak ke arah almari, ternyata benar, semua baju-bajunya ada di sini. Jake menambahkan 1 lemari lagi di kamarnya untuk menjadi tempat baju Maria. Maria tersenyum dan segera memaki pakaiannya."Kau menggodaku Mary."Praktis ucapan itu membuat Maria menoleh, masih dalam keadaan memakai pakaian dalam. Dia berdecak malas menatap Jake."Bangun pemalas, ini sudah siang." Maria mengabaikan tatapan mesum Jake, dia segera memakai pakaiannya."Kemarilah Mary, aku

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-14
  • You Are Mine, Maria   77. Persiapan Pesta

    Lucas sedang terduduk di ruang kerjanya ketika handphonenya berdering. Nomor rumah sakit menghubunginya. Entah mengapa jantung Lucas berdetak sangat kencang, dia takut hal buruk akan terjadi pada Sera."Halo tuan Lucas," suara seseorang langsung terdengar begitu Lucas mengangkat panggilan tersebut."Ya, ada apa? Bagaimana keadaan Sera?" tanya Lucas beruntun."Kabar baik tuan, nona Sera sudah siuman. Anda bisa menjenguknya hari ini." jawab dari seberang.Lucas bernafas lega, dia tersenyum dan segera mematikan telfon tersebut. Dia merapikan berkas-berkas yang ada di mejanya sebelum beranjak pergi dari sana.Mobilnya melaju sangat cepat ke arah rumah sakit. Dia tidak sabar bertemu dengan Sera. Dia ingin meminta maaf dan mengutarakan apa yang selama ini ada di hatinya. Mungkin dia sedikit egois pada Sera, tapi itu dulu sebelum dia sadar jika dia mencintai Sera.Begitu sampai, Lucas dengan segera masuk ke ruangan Sera. Ketika Lucas datang, wanita

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-14
  • You Are Mine, Maria   78. Lamaran Mendadak

    "Kenapa harus ada pesta, sudah aku bilang jika aku tak suka pesta," ucap Maria bersungut kesal, dia sedang duduk di meja rias dengan Rose menata rambutnya. Sedangkan Jake duduk di ranjang menatap Maria."Kau ini, wanita seharusnya suka dengan pesta," ucap Jake sambil memasang jam di tangannya."Kau menyamakanku dengan wanita lain?" Maria langsung menatap tak suka pada Jake.Jake menghela nafas pelan, terkadang sikap Maria memang tak bisa ditebak. "Bukan begitu sayang, aku tidak pernah menyamakanmu dengan wanita mana pun. Aku hanya ingin membuatkan pesta untukmu, agar orang-orang di luar sana bisa mengenalmu sebagai wanitaku." Jake menjelaskan sambil mendekati Maria, dia melirik Rose yang telah selesai merapikan rambut Maria. Mengerti dengan tatapan tuannya, akhirnya Rose segera mengundurkan diri.Jake berjongkok di depan Maria, dia mengeluarkan sesuatu di saku jas-nya. Benda persegi berbentuk panjang itu dibuka di hadapan Maria. Menampakkan sebuah kalung

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-15
  • You Are Mine, Maria   79. Pesta Menegangkan

    "Jake tolong," teriak Maria, tubuhnya bergelantung di pagar balkon lantai 5 aula perusahaan ini. Tangannya menggenggam erat besi di sana, tubuhnya bergetar hebat ketika tak sengaja matanya melongok ke bawah. Ini benar-benar sangat tinggi.Tubuh Jake tersentak ketika dipukul oleh Sean, tangan Sean menunjuk Maria yang belum terjatuh itu. Jake yang melihat langsung berlari diikuti oleh Sean dan Aciel.Serren panik karena aksinya kali ini gagal, apalagi Jake mengetahui hal ini. Dia berusaha menyelinap di banyaknya kerumunan yang penasaran dengan apa yang terjadi. Tapi sayang, belum sempat dia keluar, tangannya dicekal oleh Kenzo. Lelaki itu menatapnya sangat tajam, meremat kuat tangan Serren seperti memplintirnya.Para wartawan yang diundang untuk mengabadikan moment lamaran Jake sekarang beralih mengabadikan moment di mana Maria hampir terjatuh. Mereka sibuk memotret apa yang terjadi di sekitarnya. Seolah dengan begini mereka akan mendapatkan uang bonusan.

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-15

Bab terbaru

  • You Are Mine, Maria   90. Bonus Part

    *5 tahun kemudian. "Xavier, jangan berlari nak. Kau bisa terjatuh nanti." Illene berteriak panik melihat cucunya berlari ke sana-sini di taman. Dia sampai kewalahan mengejar Xavier. Maria yang baru saja keluar dari arah dapur itu tersenyum. Dia meletakkan nampan berisi teh hangat dan beberapa cemilan di meja. "Sudahlah Bu, nanti juga dia berhenti sendiri. Tak udah dikejar atau Ibu yang akan kelelahan nanti." ucap Maria. Illene menghela nafas lalu duduk menyusul Maria. Wanita yang rambutnya sudah beruban itu tampak ngos-ngosan. Dia mencoba menarik nafas perlahan lalu mengambil secangkir teh hangat dan meminumnya. Dia menyesapnya sebentar sebelum menatap ke arah Maria. "Ya, kau benar Maria. Astaga, dia sangat aktif sekali." keluhnya. Maria hanya terkekeh, dia melirik ke arah anak lelakinya yang sekarang berumur 4 tahun. Dia lalu mengusap perutnya, kali ini Maria hamil lagi dan usia kandungannya sudah menginjak 7 bulan

  • You Are Mine, Maria   89. Baby Xavier (End)

    Kandungan Maria sudah memasuki minggu ke-35, artinya tinggal menghitung hari Maria akan melahirkan. Hari ini Jake memutuskan untuk libur dan menemani Maria untuk mendekorasi kamar calon anak mereka. Karena sampai saat ini mereka belum tahu jenis kelamin anak mereka, jadi mereka mengisi kamar itu dengan warna netral.Kamar yang dulu dipakai oleh Maria sekarang menjadi kamar calon anak mereka. Jaccob memutuskan merenovasi untuk memberikan pintu penghubung ke kamarnya."Kau tak boleh kelelahan Mary, biarkan aku saja yang membersihkan kamar ini. Kau duduk saja dan lihatlah!" perintah Jaccob.Tapi ucapan itu tak dihiraukan Maria. Dia bahkan dengan senang hati merapikan satu-persatu baju kecil yang terlihat lucu baginya. Dia memisahkan di antara perlengkapan lainnya."Benar yang dikatakan Jaccob, Maria, lebih baik kau istirahat saja," ucap Illene yang ada di sana membantu mereka."Kalian tak bisa melarangku. Aku juga ingin menyiapkan keperluan anakku," u

  • You Are Mine, Maria   88. Pernikahan Sera dan Lucas

    "Kau terlihat sangat cantik Sera," ucap Maria yang baru saja masuk ke dalam kamar hotel.Sera yang mendengar itu langsung menoleh, menatap Maria yang juga sangat cantik dengan perutnya yang sudah membesar. Wanita itu bahkan berjalan tertatih sambil memegangi perutnya."Maria," seru Sera dengan senang. "Kau sendirian?" tanya Sera."Tidak, Jaccob ada di sini, tapi dia pergi untuk melihat Lucas." Maria mendekat ke arah Sera, menyerahkan sebuket bunga mawar putih kepada Sera. "Khusus permintaan ibu," ucapnya sambil tersenyum.Sera menerimanya, dia meletakkan bunga itu di meja. Dia tidak bisa banyak bergerak sekarang karena Sisi masih merias wajahnya.Hari ini adalah hari pernikahan Sera dan Lucas. Sudah sejak setengah tahun lalu hubungan mereka dengan Maria dan Jaccob membaik. Sera bahkan sering menginap di rumah Jaccob untuk menemani ibu hamil yang banyak maunya itu."Bagaimana, apa semua sudah siap?" Illene

  • You Are Mine, Maria   87. Memeriksakan Kehamilan

    Lagi-lagi rumah sakit dibuat kalang kabut ketika mendengar pemilik rumah sakit, Jaccob akan datang ke sini. Para senior dan junior dokter terlihat gugup menanti orang yang diisukan dengan sikap yang kejam itu. Mereka bahkan sudah menunggu di depan pintu masuk rumah sakit tersebut.Mobil yang ditumpangi Jake berhenti, Aciel segera membuka pintu untuk Jake dan Maria. Jake masuk ke dalam sambil menggandeng tangan Maria."Apa kabar Maria?" sapa dokter Nathan yang mendekat ke arah mereka."Aku baik Paman," balas Maria dengan senyuman."Kenapa semua orang ada di sini?" tanya Jaccob heran melihat semua orang menyambutnya.Kening dokter Nathan mengerut, dia menatap Jaccob dengan heran. "Bukannya kau datang untuk memeriksa kepentingan rumah sakit?" tanyanya."Aciel," panggil Jaccob sambil menoleh ke belakang. Sedangkan Aciel hanya meringis sambil menggaruk tengkuknya."Aku lupa tak memberitahu dokter Nathan."Jake menghela nafas kasar,

  • You Are Mine, Maria   86. Drama Pagi Hari

    "Kenapa kau membawa wanita ini ke sini?" tanya Jake menatap tajam Lucas."Jake," lirih Illene, mencoba melerai tak ingin ada pertengkaran."Kau tak tahu Bu, mereka yang menyebabkan Maria kehilangan bayinya dulu," ucap Jake masih dengan nada yang dingin."Semua sudah berlalu Jake, bahkan kau pun sudah membalasnya pada Sera," jawab Lucas dengan tenang."Ya, tapi aku belum membunuhmu!" sengit Jake."Jake, Lucas, kemarilah!" perintah Illene dengan nada tegas.Mereka mendekat, duduk saling berhadapan. Jake masih menatap Lucas dengan tajam, sedangkan Lucas tak menhiraukannya, dia bersikap dengan tenang. Karena memang, dia ke sini hanya ingin perdamaian, tak ingin permusuhan mereka terus berlanjut. Lucas ingin memperbaiki semuanya."Kalian adalah anak-anak Ibu. Jika kalian terus bertengkar seperti itu, Ibu akan merasa sedih." Rikard sudah berdiri di belakang Illene, dia mengusap pundak Illene lembut ketika wanita itu mulai menangis.

  • You Are Mine, Maria   85. Datang ke Rumah

    Maria terbangun karena aroma dari masakan yang tercium di hidungnya. Dia membuka matanya perlahan, menoleh ke sampingnya tapi tak menemukan keberadaan suaminya.Akhirnya Maria bangun, dia menutupi tubuh polosnya masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan dirinya. Dia menikmati guyuran air shower yang membuat tubuhnya menjadi segar. Setelah selesai dia segera keluar.Maria memeriksa koper yang masih ada di sebelah sofa. Karena kegiatan semalam, dia sampai lupa belum membereskan barang-barang yang dibawanya.Maria mengeluarkan satu-persatu baju yang ada di sana. Tapi dia menyerngit heran, semua bajunya hanyalah sebuah gaun tipis, baju tanktop, celana pendek dan....lingerie. Apa-apaan ini? Siapa yang menyiapkan baju-baju laknat seperti ini?Maria mendesah, dia segera memakai salah satu gaun yang ada di sana. Ini terlalu pendek, pikir Maria ketika melihat tampilannya di cermin. Tapi dia mengabaikannya dan segera keluar dalam keadaan rambut setengah basah.

  • You Are Mine, Maria   84. First Night (WARNING!!!)

    *HARAP BIJAK MEMILAH BACAAN!*Malam semakin larut, tapi kebahagian orang-orang yang ada di sana masih terpancar dengan jelas. Beberapa orang ada yang sudah berpamitan untuk pulang, sebagian lagi masih ada di sana.Jake menyuapi Maria makanan kecil, dari tadi dia tak beranjak meninggalkan Maria sedikitpun. Membuat teman-teman wanita Maria di agency menjadi iri melihatnya."Kau lelah?" tanya Jake."Tidak, aku hanya ingin ganti baju. Gaun ini membuatku kedinginan," ucap Maria menatap memelas pada Jake.Jake membuka jasnya dan menyampirkan di pundak Maria. "Kalau begitu kau harus segera ganti baju." ucap Jake.Maria mengangguk, dia berpamitan pada Illene, Rikard dan yang lainnya. Tapi bukannya membawa Maria masuk ke dalam Mansion, Jake malah menuntun Maria masuk ke dalam mobil."Kita akan ke mana Jake?" tanya Maria heran."Pergi ke suatu tempat," balas Jake dengan tersenyum.Maria tak bertanya lagi, dia yang le

  • You Are Mine, Maria   83. A Wedding

    Saat sampai di tempat, Maria segera masuk ke dalam. Di sana terlihat sepi, hanya ada para pelayan toko yang berlalu lalang. Aciel menyuruh Maria untuk berjalan duluan, dia mengikutinya dari belakang.Senyum Maria merekah ketika melihat Jake berdiri di depan sana bersama seorang lelaki yang tak dikenalnya."Jake," panggil Maria sambil melambaikan tangannya.Jake tersenyum, dia menyuruh Maria untuk mendekat. Saat Maria ada di sampingnya, dia langsung memeluk pinggul Maria."Ricky, perkenalkan calon istriku, Maria," ucap Jaccob tersenyum bangga.Ricky tersenyum, dia menjabat tangan Maria yang dibalas oleh Maria."Baiklah, akan aku tunjukan koleksi berlianku," ajak Ricky setelah perkenalan singkat itu. Dia berjalan ke tempat lebih dalam dari tokonya ini, sesampainya di sana, ada anak buahnya yang menunggunya dengan 3 buah kotak berisikan berlian berwarna-warni."Ini koleksi terbaruku, yang ini salah satu paling sulit ditemukan. Hanya ada

  • You Are Mine, Maria   82. Rencana yang Gagal

    "Bagaimana kabar Ayah hari ini?" tanya Maria begitu dia masuk ke dalam kamar rawat ayahnya. Di tangannya terdapat sebuah parcel buah, dia meletakkannya di meja dan duduk di dekat ayahnya.Petra tersenyum, dan menatap Maria. "Ayah lebih sehat dari kemarin, trimakasih Maria." ucapnya."Tak ada trimakasih di antara kita Ayah. Kita memang harus saling membantu," ucap Maria diselingi dengan tawa. "Ayah mau jeruk? Akan aku kupas untuk Ayah."Petra hanya mengangguk, dia mengamati anak tirinya itu yang mengupas kulit jeruk. Maria sangat telaten, dia bahkan mencucinya terlebih dulu sebelum diserahkan pada ayahnya."Bantu aku duduk Maria," pinta Petra.Maria dengan segera menaikan sisi ranjang rumah sakit ini. Dia membantu ayahnya untuk duduk bersender di sana.Maria menyuapi satu-persatu jeruk itu ke mulut ayahnya. Mereka saling bercanda sampai Jake masuk ke dalam ruangan itu. Sikap Petra langsung sedikit diam, dia masih takut dengan perlakuan

DMCA.com Protection Status