Share

Serba Ngerepotin

Penulis: RiniFL
last update Terakhir Diperbarui: 2021-06-25 12:09:39

Kalau ditanya bagaimana pagimu kali ini, maka aku akan menjawab menderita dan sangat-sangat menderita. Jawabannya, pergerakanku terbatas, ingin meregangkan badan usai bangun tidur harus mikir dua kali, padahal meregangkan badan adalah sesuatu yang mempunyai nikmat tersendiri. Tak hanya itu saja, masalah kamar mandi, ganti baju, duduk dan berdiri dengan baik dan benar bukan lagi kebiasaan, melainkan masih tahap belajar agar terbiasa. Mau bagaimana lagi, selain menerima dan sabar. 

Nggak kebayang, gimana rasanya jika kakiku ikut-ikutan patah tulang atau cedera, mungkin 99 persen kehidupanku berada di atas ranjang terus. Itu makanya, ada seribu satu alasan untuk aku harus selalu bersyukur, kata mama. Asalkan, kita nggak memandang sesuatu dari satu sudut pandang, karena banyak sudut pandang yang mesti kita tilik. 

Abimanyu : Aku on the way

Abimanyu : Ke rumah kamu.

Kelar urusan kamar mandi, aku memilih keluar kamar dan duduk di sofa ruang tengah ser

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Yang Hilang Kan Berganti   Pacar Macam Apa Tuh?

    "Ini kebetulan. Saya main di rumah, Genna mau pergi ke kamar mandi, Tante.""Main doang kan? Jangan lebih dari main lho!""Tante bisa percaya dengan saya!"Sayup-sayup, aku mendengar pembicaraan dengan suara yang familiar di telinga. Segera saja aku membuka mata perlahan-lahan yang rasanya masih sedikit berat, karena masih setengah tertidur. Dugaanku ternyata benar, Abi adalah pelakunya. Ia tengah berbincang dengan ponselku yang menempel di telinganya.Tunggu! .... Ponselku. Berarti, Abi menelpon siapa?Pelan-pelan, aku bangun lalu beralih menjadi duduk dan menyenderkan punggung pada senderan sofa. Ketika Abi menoleh, aku menaikkan alis sebelah sebagai kode tanda tanya 'siapa?'"Tante bisa percaya saya, teman baik Genna yang sampai sekarang masih berteman baik."Kutebak, Abi sedang berbicara dengan mama, kentara ia yang menyebut kata tante. Malas menyerobot ponsel untuk berbicara dengan mama s

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-26
  • Yang Hilang Kan Berganti   Perhatian Nyata Dari Siapa?

    Mungkin Abi salah pergaulan selama tidak dekat denganku bertahun-tahun, sehingga membuatnya bersikap tidak sopan seperti orang tanpa pendidikan. Begini ceritanya, sia-sia lah ia keluar banyak uang dan tenaga guna menempuh pendidikan magisternya.Ya, aku tahu dan boleh memahami bahwa ia tengah bercanda. Tapi yang namanya bercanda juga mikir situasi dan kondisi juga kan? Dan menurutku, candaan Abi barusan adalah sebuah kesalahan karena timing yang tidak pas.Seperti barusan, wajahnya yang dadakan muncul di layar vidio call, mengundang kemarahan tersendiri untuk Mas Irza. Setelah Abi pergi ke depan, Mas Irza hanya bilang 'itu pria kemarin kan?' mendoakan cepat sembuh, dan besuk sore baru bisa menjengukku karena malam ini ia harus menghadiri sebuah acara perkumpulan teman lama. Begitu saja, sudah. Tanpa bertanya-tanya kronologi kejadian, atau meminta maaf karena tidak bisa menjenguk sekarang.Jelas, Mas Irza marah, kentara dari ucapannya yang amat sangat

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-27
  • Yang Hilang Kan Berganti   Love Is Sweet

    Love Is Sweet, menjadi pilihan drama yang kami tonton kali ini di ruang tengah. Sebelum mengetikkan keyword di kolom pencarian, aku ngotot milih serial drama yang tokoh utamanya adalah dokter. Tapi Abi, dengan segala kesadisannya menekan salah satu drama yang ada di beranda asal-asalan, dengan dalih, 'Yang penting ada manis-manisnya.'Aku melengos. Namanya juga drama genre romansa, mustahil amat kalau nggak ada adegan manis-manisnya."Tonton aja. Kalau udah end, kamu tinggal pilih sesuka hati," katanya seraya menenteng totebag khas supermarket dari dalam kamarku.Aku meliriknya malas. Nunggu serial drama ini end pasti keburu magrib. Ya, sama aja bohong. "Sini-sini, udah mulai," kataku malas seraya menepuk-nepuk karpet empuk di sampingku.Dari pagi, Abi sudah di sini hingga siang tadi pukul dua belas, pulang ke rumahnya setelah usai makan siang. Tapi pukul dua siang, ia mengganggu tidurku, datang membawa totebag dari supermarket yang aku

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-28
  • Yang Hilang Kan Berganti   Love Is'nt Sweet

    "Kenapa?""Karena nggak ada mama di rumah, Mas. Mas nggak boleh nginap. Entar dikira orang kita ngelakuin hal yang enggak-enggak."Kedatangan mas pacar ternyata menjadi bencana tersendiri bagiku, ya walaupun sebelumnya aku teramat sangat senang akan kehadirannya. Hal menjadi bencana adalah banyak.Pertama, mengapa Mas Irza harus datang ketika Abi sedang di rumah, parahnya lagi tengah mengikat rambutku. Tentu ini menjadi point buruk di mata Mas Irza, sekalipun ia nggak bilang bahwa ia marah, tapi perlakuannya yang benar-benar cuek adalah tanda kemarahannya.Kedua, kami bertiga harus berbicara sungkan-sungkan, formal banget. Kalau di antara mereka berdua tidak ada di sini, aku bisa berbicara dengan lancar. Sungkannya, lebih dari sekedar rapat para guru ketika membahas sesuatu. Seperti saat tadi sore, kami bertiga menyantap nugget dan sosis goreng di meja makan dengan obrolan kaku.Ketiga, Mas Irza jadi sosok yang menyeba

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-29
  • Yang Hilang Kan Berganti   Yang Marah, Yang Cemas

    Bangun tidur, cuci muka dan gosok gigi, cek ponsel, nonton televisi, makan, tidur, melamun, berdoa, baca buku, tidur lagi, main ponsel, mendengarkan musik, tidur lagi, mandi lalu makan adalah kegiatan keseharian selama sakit. Semuanya diulang-ulang hingga 24 jam habis. Benar-benar membosankan sekaligus membuang umur secara sia-sia, semakin membosankan lagi ketika waktu berjalan lambat.Jika kemarin-kemarin mendapati hari yang sangat hectic tapi aku mengeluh, maka sekarang aku juga mengeluh karena tidak bisa melakukan apa-apa, mengeluh karena ingin bergerak bebas tapi tidak bisa lantaran ada batasan bergerak. Kasarannya, sekarang aku sedang berpuasa jumpalitan dan lari-lari.Jadi sesal sendiri, dikasih Tuhan kesehatan prima, tenaga oke, dan bisa melakukan apa yang ada di depan mata tapi malah mengeluh. Mungkin saat ini aku diberi kesempatan oleh Tuhan untuk istirahat sejenak dan memahami betapa pentingnya bersyukur karena diberi kesempatan untuk bergerak beb

    Terakhir Diperbarui : 2021-06-30
  • Yang Hilang Kan Berganti   Masih Muda: Kapan Nikah?

    Akhirnya setelah menempuh perjalanan panjang untuk sembuh total, aku sudah bisa berdiri di tempat titik kesembuhan. Lutut sudah kering sehingga bisa bebas berjalan, sekalipun bekas luka masih ada. Tangan sudah tak memakai bidai lagi dan sudah terlepas dari tetek bengeknya untuk mempercepat penyembuhan, mau jumpalitan mungkin sudah bisa. Hal tersebut, tentunya membuatku tak bisa lepas dari kesibukan."Genna! Mama minta tolong, kamu anterin itu ke alamat yang ini, naiknya pakai taxi online aja ya. Mobilnya mau Mama pakai buat anterin pesanan juga. Kalau nunggu Mama yang anter, kayaknya lama deh."Mama menunjukkan dengan jarinya padaku beberapa kardus berlogo catering Mama, dan secarik kertas bertuliskan alamat rumah. Ketika di beri perintah seperti ini, aku tak bisa menolak dan hanya mengangguk siap, lantas memesan taxi online. Lagipula ini weekend, tidak ada aktifitas di sekolah, mau ngapain selain bantu-bantu Mama seperti ini."Oke. Kasih aku anu ya,

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-01
  • Yang Hilang Kan Berganti   Tentang Pemikiran Rumit dengan Pikiran Sendiri

    Aku dan seorang Atri sangatlah berbeda, dari latar belakang keluarga yang mempengaruhi cara berpikir, kepribadian, tentang menyikapi hidup, tentang semua itu yang berhubungan dengan tindakan, pemikiran, dan kehidupan. Tapi yang jelas, kami berdua sama-sama manusia biasa, manusia yang diciptakan oleh Tuhan dan melakoni peran masing-masing.Mama sudah tahu akan itu, tapi mama malah membanding-bandingkan hidupku dengan hidup Atri malam ini. Padahal hidup kami berdua tidak bisa disamakan apalagi dibanding-bandingkan. Gemash sekaligus tidak suka jika hidupku disamakan dengan orang lain."Atri lulus SMA nikah, aku lulus SMA cari kerja lamar kuliah. Garis start-nya aja beda, Mama," jelasku pelan dan mencoba bersabar.Entah, sebenarnya aku tidak tahu pasti apakah Atri lulus SMA langsung nikah atau bukan. Tapi jika dilihat dari umur, mungkin lulus SMA jeda setahun atau dua tahun, baru setelahnya nikah.Sementara diriku, lulus SMA nyoba cari-cari

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-02
  • Yang Hilang Kan Berganti   Tentang Gue yang nggak Lo Tilik

    "Aku masih hafal dengan lagak dan kepribadian kamu ketika sedang memikirkan sesuatu yang nggak biasa-biasa saja.""Sok tahu tuh," bantahku tak terima.Abi memang teman lama dan kami berteman kurang lebih enam tahun, tapi ketika sudah berpisah beberapa tahun pasti ada beberapa sikap yang tidak ia ketahui, maksudnya ada perubahan sikapku yang tidak ia ketahui, jadi mengapa Abi selalu menyamakan sikapku sekarang dengan yang dulu? Sok tahu!"Jadi kamu kenapa dan ada apa?""Panas dan pedas, perpaduan kenikmatan nggak sih?" ucapku mengalihkan perhatian. Biarlah Abi tidak mendesakku masalah pemikiranku yang rumit ini, biarlah aku menyembunyikan apa yang sedang berperang di dalam hatiku. Bukankah Abi hanya sebatas teman, yang nggak bisa mendobrak privasi begitu saja?"Iya," timpalnya singkat karena kami menikmati makanan masing-masing.Entah karena hari apa atau ada apa, Abi mendadak datang sendirian pukul tujuh malam membawa tiga

    Terakhir Diperbarui : 2021-07-03

Bab terbaru

  • Yang Hilang Kan Berganti   Hilang? Rasa?

    Entah angin apa yang membuatku tergiur untuk mencari gara-gara dengan Mas Irza. Pukul dua belas malam, ia masih online di aplikasi chatting. Tiba-tiba aku mengirimkan fotoku dan Abi, berdiri di depan pagar dengan latar belakang Bukit Bintang. Kini aku hanya perlu menunggu balasan darinya.Mas Irza : Bahagia banget kamu. Mas Irza : Sama seperti kemarin, selamat liburan.Aku mengerutkan kening, seolah-olah tak percaya dengan balasan yang ia kirimkan, seakan-akan ingin mengelak bahwa itu bukan balasan darinya."Kenapa?" tanya Abi yang mungkin melihat perubahan wajahku."Nggak kenapa-kenapa," balasku santai."Santai kali, Gen. Bukannya kamu malah bebas menggunakan ruang untuk liburan kali ini ya, Gen?" sahut Abu setelah beberapa saat.Eh? Ternyata Abi melihat room chat Mas Irza membuatnya ia paham akan kegelisahanku barusan."Cemburunya hilang, gue ngerasa ada hilang juga. Sebenarnya gue benci sama pikiran gue yang begini, tapi di s

  • Yang Hilang Kan Berganti   Teman Bahagia?

    Abi benar, penyesalan akan datang jika tidak berkunjung ke sini. Pemandangan kota yang digemerlapi lampu-lampu terpampang jelas memanjakan mata, suasana bukit juga benar-benar terasa, dan .... pokoknya benar-benar bahagia bila berkunjung ke sini.Bisa jadi melihat pemandangan lampu gemerlap seperti ini dari gedung tinggi, tapi ya tetap saja beda dari suasana dan rasa, yang pastinya akan mengurangi nilai. Well, nggak menyesal menempuh perjalanan lebih dari 20 menit dari Candi Ratu Boko, mampir minum di pinggir jalan, ibadah di musholla, mandi dan istirahat di SPBU. Semuanya terbayar lunas bahkan lebih."Bagus kan?" Aku mengangguk, menanggapi pertanyaan Abi yang duduk di depanku. "Gen," panggilnya.Seraya tersenyum, aku menaikkan alis sebelah. Bukan karena wajah Abi yang menjadi sumber kebahagiaan, tapi suasana dan pemandangan."Bulan ini aku bertambah umur," katanya membuatku spontan untuk mengingat-ingat bukan kelahirannya, tapi sa

  • Yang Hilang Kan Berganti   Nggak Sama Lagi

    Setelah merasa pegal dan sedikit lelah, kami berdua memutuskan balik ke hotel. Masih sama seperti pergi tadi, kami berjalan kaki. Sedikit dingin memang, tapi ya yang seperti ini nggak selalu dilakukan tiap malam hari. Apalagi dengan tempat yang sama, satu tahun belum tentu bisa ke sini lagi."Night, Bi," pamitku padanya untuk berpindah kamar ke kamarnya Jeana.Malam ini aku dan Abi tidak jadi menginap dalam satu kamar. Bukan tanpa alasan ketika di jalan tadi aku meminta pisah, selain berjanji untuk jaga jarak dengan Abi ketika bersama Mas Irza kemarin, sedikit nggak sopan untuk kami yang cuman teman tanpa terdesak atau terpaksa. Abi iya-iya saja ketika aku meminta hal tersebut, tapi yang jelas aku bisa melihat wajahnya tak sesegar seperti semula.Dipikir-pikir dari awal, kayaknya aku juga sedikit nggak waras, mau-mau tatkala satu kamar dengannya padahal hanya teman. Tapi gimana lagi kalau penerimaan penawaran Abi kemarin menguntungkan diriku ya

  • Yang Hilang Kan Berganti   Cemburu Hilang, tapi masih Suka Kan?

    Kukira destinasi liburan gratis oleh papa ke luar pulau, ke pojokan Indonesia, ke pulau-pulau Indonesia yang liburannya bakalan anti mainstream, atau bahkan hidup di kapal dan diving berkali-kali. Itu adalah dugaan yang tidak muluk-muluk, tapi ternyata salah. Jangankan ke luar negeri, ke luar daerah saja tidak. Ternyata di Jogja, saja, untuk ukuran papa yang kaya raya tapi perhitungan dengan anaknya."Nikmati aja, Gen. Masih gratis kan? Nanti juga bakalan seru," kata Abi yang sudah terdengar seperti ejekan.Abi tahu tentang remehanku pada liburan kali ini, karena sejak tiba di hotel aku langsung berkomentar yang tidak-tidak dan blak-blakan, tentu saja hanya dengannya. Aku masih punya sopan walaupun tidak setinggi langit tingkat kesopananku."Apaan? Nyesel gue," kataku serta merta tak bersyukur sama sekali."Mandi sana! Aku udah punya planning selama kita di sini, besuk kita jelajahi bareng-bareng.""Gue tebak, mama kalau tah

  • Yang Hilang Kan Berganti   Nggak Rela

    "Mas udah dong," pintaku dengan rengekan nggak jelas, tapi uang jelas tidak terdengar manja menurutku sendiri."Five minutes!""Sok! Nggak usah bahasa Inggris!" ketusku yang hanya dibalas kekehan oleh Mas Irza. Lama-lama aku ingin mematikan sambungan telepon kami dan aku lanjut tidur, itu lebih baik daripada aku harus memandangi wajahnya yang sayangnya sibuk memandangi MacBook miliknya. Buang-buang umur."Iya, sedikit lagi," katanya tenang tanpa mengalihkan perhatiannya sedikitpun.Pukul sembilan ia menghubungiku lewat video call, tanpa pikir panjang langsung aku terima. Aku kira ia akan menjawab pertanyaanku tadi sore, ternyata hanya untuk menemaninya menghadap laptop dan sesekali kami berbicara. Pukul sepuluh aku mulai bosan membuat lontaran kapan ia selesai selalu keluar dari mulutku."Mas ngapain sih?""Kerja, Gen.""Kerja apa? Sibuk banget ya?""Banget. Kalau kamu sudah jadi istri jangan bosen

  • Yang Hilang Kan Berganti   Cemburu

    Senyumku benar-benar tak bisa kutahan tatkala melihat wajah tampan Mas Irza yang tengah sibuk menatap ponsel, moodku seketika naik setelah hancur karena perjalanan yang terasa panjang ditambah tubuh yang terasa sangat lelah. Akhirnya juga, setelah sekian berminggu-minggu kami tidak bertemu, wajahnya bisa kuraba sekarang jika mau."Hai, Mas!" sapaku lalu duduk di depannya. Ia tersenyum tipis, meletakkan ponselnya di atas meja dan mengalihkan atensinya padaku sepenuhnya. Well, aku suka, sangat suka dengan sikapnya yang satu ini."Hai! Gimana?""Heh? Apanya yang gimana?""Oh, enggak." Aku lihat Mas Irza mendadak salah tingkah, ia tersenyum tipis lalu menggaruk tengkuknya yang aku yakini sedang tidak gatal.Aneh. Tapi ya sudahlah, mungkin Mas Irza memang benar-benar salah tingkah karena ucapannya yang salah, oh, tunggu .... atau Mas Irza takut ketahuan bahwa ia sedang menyembunyikan sesuatu? Tapi apa? Kurasa itu hanya duga

  • Yang Hilang Kan Berganti   Nggak Biasa

    Sebut saja penyiksa orang lain, itu adalah deskripsi yang paling tepat untuk menggambarkan sikap Abi pagi kali ini yang kenyataannya nggak bisa disebut lazim. Ia, dengan teganya menyeretku pulang dari rumah kakakknya ketika pukul setengah lima pagi, tepat saat adzan subuh berkumandang yang artinya masih dingin-dinginnya.Ya kalau di rumah masih bisa nahan dingin, tapi kalau di jalan pasti terasa sangat dingin dan aku nggak terbiasa begini, sedangkan Abi membawa motor bukan mobil. Maka dari itu aku hanya diam sepanjang perjalanan, mencoba biasa-biasa saja.Jika tidak mau menyiksa, Abi bisa membawaku pulang ketika matahari sudah kelihatan sedikit, mungkin pukul setengah enam.“Ngapain diam? Masih marah karena pelukan tadi malam, Gen?”Tanpa sadar aku berdecak, lalu merapatkan kedua tangan yang terlipat di area dada. Abi masih saja mengingat kejadian tadi malam yang membuatku merasa malu, karena kakaknya Abi selalu menggoda kami den

  • Yang Hilang Kan Berganti   Ada Maunya

    Jangan lupa, wa Mas kalau sudah dibuka ya!!!Mas akan sangat suka juga, kalau hadiahnya dipakai.Itu adalah secarik kertas kecil yang ada di dalam kardus pemberian darinya. Aku yang usai membacanya hanya mengembuskan napas, lalu mengambil sebuah jam tangan yang ada di dalam kotak.Ketika membaca merk-nya, aku mengernyitkan kening dan mencoba mengingat-ingat sesuatu. Merk jam tangan ini agak asing bagiku sendiri, mungkin karena selera aku dan Samasta sangat berbeda. Saat teringat, aku membulatkan bibir. Ini adalah merk jam tangan yang iklannya pernah aku lihat di Ig. Bisa dibilang jam outdoor, karena setahuku merk-nya lebih condong untuk produksi kebutuhan outdoor, semacam alat pendakian.Ah, ini pasti mahal. Tapi apa pedulinya aku bahwa ini mahal atau tidak. Namun wajar juga kalau Samasta memberiku barang mahal, karena papa adalah orang kaya. Setahuku juga Samasta sudah bekerja, tapi aku tak tahu ia bekerja apa.

  • Yang Hilang Kan Berganti   Aku, Samasta dan sebuah Kecupan

    Genna : Apa sih inti pembicaraan lo tentang hubungan gue?Genna : Yang bahkan nggak cukup satu hari lo bahas, Bi.Abi menjadi orang yang membuatku tidak bisa tidur kembali malam ini hanya karena ucapannya tadi malam saat mengantarkanku pulang dari rumah papa. Bodoh amat bisa digunakan jalan untuk menyikapi ucapannya, tapi untuk malam ini aku benar-benar nggak bisa bodoh amat, ketika tak sengaja terbangun pukul tiga pagi lalu mendadak kepikiran ucapannya tersebut.Aku yang benar-benar bodoh karena mau-mau saja memikirkan, atau ucapannya memang membuat siapapun itu kepikiran hingga membuat berpikir sewaktu-waktu. Jadi kapok ngobrol serius dengan Abi.Sekarang aku memilih ke dapur untuk memasak mie instan, membuat segelas kopi lalu menikmatinya pada dini hari begini. Mungkin ini adalah faktor makan malam yang sedikit di rumah papa, serta terbangun mendadak tapi tak bisa tidur kembali. Apalagi aku sedang kepikiran sesuatu tentang papa dan

DMCA.com Protection Status