"Iya, aku mau Jeff .. aku mau" Jawab Cheryl cepat.
Jeff pun segera memeluk Cheryl.
Bagus, langkah pertama sudah terselesaikan, tinggal langkah berikutnya~Batin Jeff dengan senyum seringainya.
"Tapi kamu gak usah bilang Chiko dan Jessy dulu ya, aku gak mau nanti mereka berpikir lain tentang kita!" Pinta Jeff.
Tentunya ini hanyalah ide Jeff untuk menyembunyikan niatnya dari Jessy.
Aku gak mau sampai yang lain tau, terutama Jessy.. bisa gawat nanti, aku belum bersenang senang dengan gadis manja ini~ Pikir Jeff.
"Tentu saja, aku tidak akan membiarkan Kak Chiko dan juga Jessy tau, apalagi yang lain" Balas Cheryl. "Kamu tenang saja ya!" lagi Ucap Cheryl.
Good, ternyata mudah sekali membodohi gadis ini~batin Jeff.
"Terima kasih cantik!" Goda Jeff gombal.
Tentu saja ungkapan Jeff barusan berhasil membuat hati Cheryl semakin berbun
Cheryl pun akhirnya bisa tertidur dengan tenang, walaupun kembali harus menelan kekecewaannya lagi, namun kembali karena hatinya sudah dia percayakan pada Jeff, membuat Cheryl lagi dan lagi bisa memahami Jeff dan menerima sikap Jeff.Sementara sang pria yang dinantikan oleh Cheryl justru sedang terlelap bersama dengan wanita asing di sampingnya, melupakan sosok gadis polos yang berjam jam menunggu telepon darinya.Pagi hari pun tiba, sinar matahari pagi yang masuk melalui celah jendela kamar hotel seakan mengganggu tidur Jeff pagi itu.Jeff mulai membuka matanya perlahan dan melihat sekelilingnya, dia menemukan seorang gadis asing berada satu ranjang dengannya."Badan aku sakit sekali rasanya" ucapnya. Lalu Jeff mencari ponselnya dan melihat riwayat panggilan serta pesan masuk dari Cheryl. "Astaga, aku sampai lupa menelep
"Apa kamu ingin aku cepat cepat pergi?" seru Jeff dengan wajah sendunya yang tidak dibuat buat itu."Oh enggak kok aku cuma tanya aja" jawab Cheryl dengan penuh senyuman.Sadar Jeff, kamu gak boleh terpesona dengan gadis ini, ingat tujuan awal kamu~batin Jeff berusaha menyingkirkan perasaan lain yang tiba tiba muncul saat melihat Cheryl."Jeff!" panggil Cheryl coba menyadarkan Jeff yang tampak melamun menatap dirinya. "Hey!" sekali lagi Cheryl coba menyadarkan Jeff karena Cheryl merasa risih diperhatikan seperti itu.Bak tersengat listrik Jeff pun tersadar saat telapak tangan Cheryl yang sangat dingin itu menyentuh kulitnya yang hangat. "Tangan kamu dingin sekali" dengan reflek Jeff pun mengambil tangan Cheryl dan berusaha menggosoknya untuk membuatnya hangat. "Kamu pasti udah kelamaan diluar kan?" tiba tiba rasa khawatir kembali menyapa Jeff, dirin
"Kenapa kamu tidak memberitahuku bahwa kamu sakit, bahkan kamu gak menghubungi aku seharian ini, apa kamu gak tau kalau aku terus kepikiran sama kamu" gumam Jeff berbisik di telinga Cheryl.Jeff tidak henti hentinya memandang wajah gadis di depannya yang terbaring lemah dengan wajah pucatnya, tiba tiba rasa bersalah begitu menggelayuti hatinya. Dengan lembut Jeff menggenggam tangan Cheryl yang dingin, dia terus mengusap usap memberikan kehangatan untuk Cheryl."Pasti karena tadi pagi dia makan pedas, kamu benar benar keras kepala!" gerutu Jeff. "Besok aku akan kasih hukuman buat kamu yah?" seru Jeff gemas sambil mencium punggung tangan Cheryl lembut. Ada rasa berdesir dalam hati Jeff saat ini yang Jeff tidak bisa pahami. Perasaan lain yang kembali coba dia tutupi karena egonya yang tinggi.Cheryl yang masih tertidur pun memalingkan tubuhnya tanpa sadar membelakangi Jeff, Jeff yang t
"Kalau ada apa apa, kamu bisa hubungi aku.. jangan ulangi lagi seperti ini okey!" pinta Jeff dan Cheryl pun hanya bisa menganggukan kepalanya sebagai tanda setuju.Jeff pun menghadiahkan satu kecupan sayang di jidat Cheryl.Cheryl reflek balas memeluk Jeff senang."Terima kasih," ucap Cheryl pelan, namun suaranya masih bisa di tangkap oleh indera pendengaran Jeff."Terima kasih untuk apa?" tanya Jeff."Terima kasih, karena sudah mengkhawatirkan aku." Balasan dari Cheryl sedikit menohok hati nurani Jeff. Jeff kembali memandang wajah Cheryl lekat lekat, niatnya untuk bermain main dengan Cheryl kembali mulai goyah oleh tatapan polos dan tulus dari Cheryl, namun seperti biasa Jeff selalu lebih keras menahannya."Gak perlu berterima kasih, karena aku ini bukan oranglain bagimu, jadi mulai sekarang jangan pernah sungkan terhada
Malam pun tiba dan Cheryl memilih untuk langsung tidur setelah mendapat telepon dari Jeff yang menanyakan kabarnya.Karena kondisinya yang masih dalam pemulihan sehingga membuat Cheryl langsung terlelap ketika tubuhnya berada dia rebahkan langsung ke atas ranjangnya. Cheryl pun terlelap dalam mimpinya. Sementara Alexa berhasil membawa Jeff ke hotel berkat bantuan beberapa pria yang disewanya untuk membawa tubuh Jeff. "Bagus, sekarang kalian boleh pergi... aku akan segera transfer uang terima kasihku pada kalian," aeru Alexa kepada 4 pria bertubuh besar itu. Lalu setelah mendapat konfirmasi dari Alexa, ke empat pria itupun akhirnya memilih pergi keluar meninggalkan Alexa serta Jeff yang tidak sadarkan diri di dalam kamar. Dengan senyum penuh kemenangan Alexa terus memandang Jeff, "Akhirnya, malam ini kamu akan menjadi milikku seutuhnya Jeff," ucapnya. "Lebih baik aku segera menggant
Kebencian Cheryl kepada Jessy benar benar sudah mendarah daging, berawal dari kesalahpahaman yang terjadi sewaktu mereka kecil bahkan sampai mereka sama sama duduk di bangku kuliah, di tambah lagi dengan sikap Chiko yang seakan lebih dekat dengan Jessy dan lebih memperhatikan Jessy semakin membuat Cheryl tidak menyukai Jessy.Apa salah kalau aku sebagai adik cemburu sama Kakak sendiri?, ya jelaslah.. Papa Mama sama Kak Chiko cuma boleh sayang sama aku seorang~ tuturnya geram sendiri.*****Cheryl tumbuh dengan penuh kasih sayang dan cinta dari kedua orangtuanya juga Kakak laki lakinya, menjadikan Cheryl sosok yang manja dan sedikit egois dan keras kepala, namun sebenarnya hati Cheryl sangat lembut dan rapuh, terkadang Cheryl bisa menangis melihat orang lain yang kesusahan terutama ketika dia harus melihat anak anak kecil di pinggir jalan, itulah Cheryl, didikan orangtuanya tidak menjadikan Cheryl manja namun tetap mempunyai hati yang bai
Cheryl bersama Kakak dan sepupu sepupunya saat ini sedang berada di New York, karena ingin menemani teman baik sekaligus sepupu iparnya Vero, karena Vero sudah menikah dengan Kakak sepupunya Michael Salim.Siang itu karena sedang merasa bosan kalau harus di apartemen melihat kemesraan Mike dan Vero, akhirnya Cheryl memilih untuk jalan jalan keliling dan mencari tempat bersantai, sampai tibalah Cheryl di salah satu cafe yang ada di kota New York.Dari arah berlawanan, tepatnya di seberang cafe itu, mata Cheryl tertuju pada dua sosok manusia yang sangat dia kenal, salah satunya adalah Kakak kandungnya sendiri yaitu Chiko Salim dan juga perempuan yang sangat Cheryl benci yaitu Jessy, mantan sahabatnya dulu."Cih, jadi hubungan mereka sudah semakin dekat, dasar perempuan penggoda sampai kapanpun aku gak akan merestui hubungan kamu dengan Kakakku, kamu bukanlah perempuan baik baik, memalukan.. lihat saja nanti" geram Cheryl.
Pertemuan terakhir Cheryl dan Jeff sukses membuat Cheryl muak dengan Jeff apalagi setelah mengetahui bahwa Jeff adalah sepupu dari pacar sang Kakak yang sangat di bencinya.Hari demi hari di lalui Cheryl, selama di New York dia selalu bersama dengan Vero, hanya Vero yang bisa mengerti Cheryl, begitu pikirnya.Siang ini Chiko kembali mengajak Cheryl untuk ikut makan bersama dengannya, hubungan dua saudara kandung ini mulai meregang saat Chiko memilih Jessy untuk menjadi kekasihnya, Cheryl sangat membenci Jessy bukan tanpa sebab, sekalipun mereka melewati masa kecil bersama dan masa masa remaja, namun sebuah kesalahpahaman terjadi saat Cheryl juga Jessy menempuh bangku kuliah, di tambah dengan Jessy yang awalnya sempat salah kira Cinta pertamanya adalah sepupu Cheryl yaitu Mike yang juga merupakan suami Vero, sahabat baiknya, begitu banyak kesalahpahaman membuat hubungan Jessy dan Cheryl semakin meregang."Ryl!" sapa Chiko, berusaha m
Malam pun tiba dan Cheryl memilih untuk langsung tidur setelah mendapat telepon dari Jeff yang menanyakan kabarnya.Karena kondisinya yang masih dalam pemulihan sehingga membuat Cheryl langsung terlelap ketika tubuhnya berada dia rebahkan langsung ke atas ranjangnya. Cheryl pun terlelap dalam mimpinya. Sementara Alexa berhasil membawa Jeff ke hotel berkat bantuan beberapa pria yang disewanya untuk membawa tubuh Jeff. "Bagus, sekarang kalian boleh pergi... aku akan segera transfer uang terima kasihku pada kalian," aeru Alexa kepada 4 pria bertubuh besar itu. Lalu setelah mendapat konfirmasi dari Alexa, ke empat pria itupun akhirnya memilih pergi keluar meninggalkan Alexa serta Jeff yang tidak sadarkan diri di dalam kamar. Dengan senyum penuh kemenangan Alexa terus memandang Jeff, "Akhirnya, malam ini kamu akan menjadi milikku seutuhnya Jeff," ucapnya. "Lebih baik aku segera menggant
"Kalau ada apa apa, kamu bisa hubungi aku.. jangan ulangi lagi seperti ini okey!" pinta Jeff dan Cheryl pun hanya bisa menganggukan kepalanya sebagai tanda setuju.Jeff pun menghadiahkan satu kecupan sayang di jidat Cheryl.Cheryl reflek balas memeluk Jeff senang."Terima kasih," ucap Cheryl pelan, namun suaranya masih bisa di tangkap oleh indera pendengaran Jeff."Terima kasih untuk apa?" tanya Jeff."Terima kasih, karena sudah mengkhawatirkan aku." Balasan dari Cheryl sedikit menohok hati nurani Jeff. Jeff kembali memandang wajah Cheryl lekat lekat, niatnya untuk bermain main dengan Cheryl kembali mulai goyah oleh tatapan polos dan tulus dari Cheryl, namun seperti biasa Jeff selalu lebih keras menahannya."Gak perlu berterima kasih, karena aku ini bukan oranglain bagimu, jadi mulai sekarang jangan pernah sungkan terhada
"Kenapa kamu tidak memberitahuku bahwa kamu sakit, bahkan kamu gak menghubungi aku seharian ini, apa kamu gak tau kalau aku terus kepikiran sama kamu" gumam Jeff berbisik di telinga Cheryl.Jeff tidak henti hentinya memandang wajah gadis di depannya yang terbaring lemah dengan wajah pucatnya, tiba tiba rasa bersalah begitu menggelayuti hatinya. Dengan lembut Jeff menggenggam tangan Cheryl yang dingin, dia terus mengusap usap memberikan kehangatan untuk Cheryl."Pasti karena tadi pagi dia makan pedas, kamu benar benar keras kepala!" gerutu Jeff. "Besok aku akan kasih hukuman buat kamu yah?" seru Jeff gemas sambil mencium punggung tangan Cheryl lembut. Ada rasa berdesir dalam hati Jeff saat ini yang Jeff tidak bisa pahami. Perasaan lain yang kembali coba dia tutupi karena egonya yang tinggi.Cheryl yang masih tertidur pun memalingkan tubuhnya tanpa sadar membelakangi Jeff, Jeff yang t
"Apa kamu ingin aku cepat cepat pergi?" seru Jeff dengan wajah sendunya yang tidak dibuat buat itu."Oh enggak kok aku cuma tanya aja" jawab Cheryl dengan penuh senyuman.Sadar Jeff, kamu gak boleh terpesona dengan gadis ini, ingat tujuan awal kamu~batin Jeff berusaha menyingkirkan perasaan lain yang tiba tiba muncul saat melihat Cheryl."Jeff!" panggil Cheryl coba menyadarkan Jeff yang tampak melamun menatap dirinya. "Hey!" sekali lagi Cheryl coba menyadarkan Jeff karena Cheryl merasa risih diperhatikan seperti itu.Bak tersengat listrik Jeff pun tersadar saat telapak tangan Cheryl yang sangat dingin itu menyentuh kulitnya yang hangat. "Tangan kamu dingin sekali" dengan reflek Jeff pun mengambil tangan Cheryl dan berusaha menggosoknya untuk membuatnya hangat. "Kamu pasti udah kelamaan diluar kan?" tiba tiba rasa khawatir kembali menyapa Jeff, dirin
Cheryl pun akhirnya bisa tertidur dengan tenang, walaupun kembali harus menelan kekecewaannya lagi, namun kembali karena hatinya sudah dia percayakan pada Jeff, membuat Cheryl lagi dan lagi bisa memahami Jeff dan menerima sikap Jeff.Sementara sang pria yang dinantikan oleh Cheryl justru sedang terlelap bersama dengan wanita asing di sampingnya, melupakan sosok gadis polos yang berjam jam menunggu telepon darinya.Pagi hari pun tiba, sinar matahari pagi yang masuk melalui celah jendela kamar hotel seakan mengganggu tidur Jeff pagi itu.Jeff mulai membuka matanya perlahan dan melihat sekelilingnya, dia menemukan seorang gadis asing berada satu ranjang dengannya."Badan aku sakit sekali rasanya" ucapnya. Lalu Jeff mencari ponselnya dan melihat riwayat panggilan serta pesan masuk dari Cheryl. "Astaga, aku sampai lupa menelep
"Iya, aku mau Jeff .. aku mau" Jawab Cheryl cepat.Jeff pun segera memeluk Cheryl.Bagus, langkah pertama sudah terselesaikan, tinggal langkah berikutnya~Batin Jeff dengan senyum seringainya."Tapi kamu gak usah bilang Chiko dan Jessy dulu ya, aku gak mau nanti mereka berpikir lain tentang kita!" Pinta Jeff.Tentunya ini hanyalah ide Jeff untuk menyembunyikan niatnya dari Jessy.Aku gak mau sampai yang lain tau, terutama Jessy.. bisa gawat nanti, aku belum bersenang senang dengan gadis manja ini~ Pikir Jeff."Tentu saja, aku tidak akan membiarkan Kak Chiko dan juga Jessy tau, apalagi yang lain" Balas Cheryl. "Kamu tenang saja ya!" lagi Ucap Cheryl.Good, ternyata mudah sekali membodohi gadis ini~batin Jeff."Terima kasih cantik!" Goda Jeff gombal.Tentu saja ungkapan Jeff barusan berhasil membuat hati Cheryl semakin berbun
Bukan seperti itu maksud aku Ryl~gumam Jessy.Sepertinya kamu benar benar sangat menyukai Jeff, apa yang harus aku lakukan..Ya, Tuhan.. aku ingin mereka berdua bersama, tetapi aku tidak ingin kalau Jeff hanya menyakiti Cheryl~ Ucap Jessy bicara sendiri.*****Cheryl menghentakkan kakinya dengan kasar, bunyi yang di hasilkan dari sepatunya pun menarik perhatian Vero."Ryl!.." Sapanya. "Kamu kenapa sih pulang pulang jadi begini?" Tanya Vero heran dengan sahabatnya itu.Dengan kasar, Cheryl pun mendudukkan tubuhnya di sofa."Aku kesal banget sama perempuan itu, masa dia bilang aku gak boleh dekat dekat dengan Jeff" Jawabnya menahan rasa kesalnya yang belum hilang terhadap Jessy."Jessy maksud kamu?" Tanya Vero."Jangan sebut nama perempuan itu, bikin aku kesal aja" Balas Cheryl.&nb
"Makanya cepat cari pacar terus menikah, jadi kalau kamu lapar tinggal minta istri kamu masakin deh" Seru Jessy mengingatkan sepupunya itu yang masih betah hidup sendiri. "Berhenti bermain main lagi dengan wanita wanita gak jelas" Tegur Jessy lagi."Berisik!" Balas Jeff singkat.Menikah? gak ada dalam kamus aku untuk menikah.. bikin repot aja~ batin Jeff."Kamu sama Cheryl aja, kalian berdua cocok banget, yang satu cantik , satunya lagi ganteng, yang satu gadis baik baik nah cowoknya nakal" Goda Jessy."Berisik Jeje! aku bilang diam gak?" Kali ini gantian Jeff yang marah.Bisa gila aku kalau menikah sama perempuan itu, apa tadi kata Jessy, gadis baik baik?! astaga, apa dia hilang ingatan.. sikap gadis itu aja kepadanya sangat jahat, bagaimana mungkin dia gadis yang baik~Pikir Jeff sendiri.Tapi tanpa sadar pikiran Jeff teralihkan ke beberapa waktu lalu pertemuannya d
"Baiklah, aku masuk ya.. kamu hati hati di jalan, sekali lagi terima kasih Jeff" Ucap Cheryl tulus.Terima kasih sudah membuat aku senang hari ini~ Ucap Cheryl dalam hati.*****Sejak pertemuannya di taman dengan Jeff, perasaan Cheryl semakin bertumbuh. Dia tidak sadar telah masuk dalam pesona yang dibangun Jeff untuknya. Keluguan dan kepolosan Cheryl membuatnya dengan mudah bisa menerima tiap perhatian yang diberikan oleh Jeff, sehingga tanpa Cheryl sadari dirinya semakin jatuh dalam perasaannya itu.Vero yang melihat Cheryl sedang sendiri dan termenung pun langsung menghampiri sahabat baiknya itu."Ehem!!... lagi mikirin apa sih?"Lamunan Cheryl pun seakan buyar atas kehadiran Vero."Kamu Ver, enggak kok aku lagi gak mikirin apa apa" Balas Cheryl."Kayaknya kamu lagi senang banget ya, keliatan a