Undangan Khusus Aina
Sesuai ucapan Jaden dua hari yang lalu pada Martin, kini acara pesta penyambutan sang pewaris tahta dari Keluarga Tamawijaya akan berlangsung.
Semua relasi dan rekan bisnis, telah diundang sesuai permintaan Jaden. Termasuk Rafael, Alya dan tamu istimewa Jaden Aina.
Kedatangan Aina dalam pestanya, tentu saja tidak akan diketahui oleh Rafael dan Alya. Sebab ia telah menyiapkan tempat khusus untuk wanita spesialnya itu, dan untuk Sania malam ini Jaden telah memikirkan langkah cepat sebelum wanita rubah itu menjebaknya dalam situasi sulit.
Jaden juga telah membawa selingkuhan Sania yang bernama Devan Ramadhan, ke acara pestanya dari Belanda langsung menuju Indonesia kemarin sore.
Bukan hal sulit bagi seorang Kieran Jaden Tamawijaya dalam mengumpulkan orang-orang yang harus ia beri pelajaran, tujuan dan niatnya satu selain ingin membongkar perselingkuhan Rafael dan Alya. Ia juga ingin lepas dari ikatan cinta Sania.
"Apakah Ri
Kembalinya Pewaris TamawijayaRafael dan Alya telah sampai di dalam gedung di mana Jaden akan menunjukkan identitas aslinya.Selain niat Jaden ingin menunjukkan pada Rafael dan Alya telah mengkhianati Aina, ia juga akan kembali menjadi pewaris keluarga Tamawijaya.Jaden tidak tahu, jika Aina sudah mengetahui hubungan terlarang Rafael dan Alya. Memang untuk saat ini Aina hanya diam, dan menyembunyikan luka dalam hatinya pada dasar hatinya.Aina hanya menunggu waktu, di mana hatinya sudah tidak kuat lagi. Maka ia akan memutuskan pergi, dan tidak akan lagi berpikir ulang memikirkan pernikahannya.***Waktu sudah menunjukkan pukul setengah sembilan malam, Kakek Mark yang sudah tidak sabar menunjukkan dan memperkenalkan Jaden pada semua orang merasa gemas karena tingkah sang cucu."Boy, ayo kita mulai acaranya. Semua tamu juga sudah hadir. Apalagi yang kamu tungg" tanya Kakek Mark, sedikit berbisik."Tunggu sebentar lagi, Kek.
Kembalinya Pewaris Tamawijaya bagian 2Degh!Sania terkejut, saat ia melihat pria yang satu bulan lalu merampas kesuciannya."De--devan!" Sania tergagap, dan bisa di dengar oleh Jaden."Iya, dia adalah Devan. Pria yang merenggut kesucianmu, lalu kamu berniat untuk menjebakku bila seandainya kamu hamil benar bukan?" Jaden dengan seringainya mulai menjelaskan pangkal dari rencana pertamanya.Sania yang mendengar kata itu tidak bisa mengelak, sebab memang begitu kenyataannya."Martin suruh bicara pria itu, dan suruh dia menjelaskan perihal yang terjadi di Belanda sebulan yang lalu? Jika, dia-lah menjadi dalang di mana kehamilan Sania sekarang," perintah Jaden tegas tanpa di bantah.Semua orang dalam ruangan itu hanya bisa terdiam, dan mengikuti apa saja yang akan terjadi.'Jadi, Jaden sudah tahu tentang kehamilanku? Bagaimana bisa dia tahu, karena selama seminggu ini aku sama sekali tidak pernah pergi ke rumah sakit un
Sikap Dingin AinaSetelah selesai pesta kejutan ulang tahun untuk Aina, kini Jaden tengah mengantar Aina diiringi beberapa bodyguard dan juga kedua orang kepercayaannya Martin dan Rio.Tidak membutuhkan waktu dua puluh menit, mobil yang dikendarai supir memasuki pelataran rumah Rafael. Dengan sigap bodyguard turun lalu membukakan pintu untuk tuannya.Namun, sebelum turun Aina masih merasa tidak enak hati karena telah membuat Jaden susah selama di pesta tadi."Jaden ... terima kasih banyak untuk pesta meriah yang sudah kamu buat untukku, sebenarnya kamu tidak perlu melakukan semua seperti tadi," tidak enak Aina."Sstt ... jangan bicara apa pun, aku melakukan semua untukmu karena aku senang melakukannya. Jadi, kamu tidak perlu merasa tidak nyaman.""Tapi, Jaden ---""Sudahlah, Aina. Aku hanya ingin melihatmu tersenyum, dan bahagia. Itu tujuan utamaku. Aku tidak suka melihat raut wajahmu yang selalu sedih, karena kamu lebih cantik
Kembalinya Ingatan AinaSesuai rencananya semalam, Alya saat ini tengah berada di apotik membeli obat perangsang. Sengaja ia beli, karena tujuannya untuk membuat Aina marah dan meninggalkan Rafael untuknya.Sepulang dari apotik, terlihat Aina tengah menyirami bunga mawar kesayangannya."Pagi, Aina," sapa Alya sok ramah."Pagi, Kak.""Dari mana, Kak?" tanya Aina seraya memperhatikan kakaknya yang sudah rapi pulang dari luar."Oh, jalan-jalan sebentar. Jenuh di rumah," bohong Alya."Aku masuk dulu, ya, mau mandi gerah," sambung Alya dan langsung melangkah masuk ke dalam rumah.Aina tidak bertanya lagi, ia lebih memilih fokus menyiram bunga. Namun, Aina tidak tahu jika Alya yang tadi berpamitan masuk ingin mandi malah berjalan ke arah dapur.Alya ingin membuatkan teh hangat khusus buat Rafael, dan ia sudah tidak sabar menerima sentuhan dari Rafael yang selalu membuatnya ketagihan. Ya, setiap berhubungan intim dengan suam
Tidak Akan Kulepaskan Lagi'Apa yang terjadi denganmu, Aina. Kenapa kamu menangis, dan memintaku membawamu pergi,' monolog Jaden dengan berlari seperti orang kesetanan menuju lift.Tapi, karena lift terpakai terpaksa Jaden berlari menuju tangga darurat demi sampai di lantai dasar.Jaden sudah tidak bisa berpikir tenang, jika telah menyangkut Aina. Apalagi wanita yang ia cintai dalam diam meneleponnya dalam kondisi menangis, dan kata-kata begitu terdengar sedih.Bisa saja ia menelepon beberapa bodyguard, atau orang suruhannya untuk menyiapkan mobil. Namun, pikirannya kacau yang ada di benaknya itu cuma Aina, Aina dan Aina saja.Jaden terus saja berlarian, hingga sampai lobby. Rio yang melihat tuannya binggung berniat bertanya, tapi ia urungkan karena Jaden terlihat marah pada supirnya."Berikan kunci itu padaku, cepat!" teriak Jaden."Tapi, Tuan."Jaden yang tidak sabaran langsung merampas kunci mobil, dan berniat mengendarai send
Baru Terasa Setelah KehilanganWaktu menunjukkan pukul empat pagi, Rafael yang merasa tenggorokan kering beringsut turun dari sofa. Sebelum itu, ia melepaskan pelukannya pada Alya.Setelah turun, ia memungut celana panjang yang tergeletak di lantai. Kemudian memakainya, tanpa menggunakan atasan. Ia hanya bertelanjang dada, memperlihatkan kulit putih dan beberapa tanda merah yang dibuat Alya.Sesaat sebelum ia berjalan keluar, ia melihat pintu ruang kerjanya terbuka lebar. Pikiran tidak nyaman pun mulai memenuhi benak Rafael, ia takut ada seseorang yang melihat keintiman antara dirinya dengan Alya. Lebih takut lagi, jika Aina sendiri menyaksikan pergumulan panasnya.'Kenapa pintu ini terbuka, apa ada yang melihat keintimanku bersama Alya?''Kuharap bukan Aina yang melihat,' gumam Rafael, mulai dihinggapi ketakutan.Rafael mengitari ruang tengah, ruang makan dan melewati kamar Aina. Sesaat ia mengetuk lalu membuka kamar Aina, berharap istrinya
Kembali Bisa BerjalanHari, bulan, dan tahun berganti dilalui Aina dengan terapi dan juga pengonatan pada kakinya. Kini sedikit demi sedikit ia mulai bisa berjalan kembali.Saat ia tengah asyik berjalan, di dalam apartemen mewahnya. Tepatnya di negara Amerika, terlihat ia hampir saja terjatuh.Namun, tiba-tiba datanglah seorang pria tampan dengan sigap menyanggah tubuh mungil itu dalam dekapannya. Sehingga Aina tidak sampai terjatuh."Apa kamu tidak apa-apa?" tanya pria tampan yang tidak lain adalah Jaden, dengan nada penuh kelembutan.Aina mendengar suara yang ia hafal betul, dan wangi khas parfum Jaden. Hanya bisa memberikan senyuman termanis dari bibirnya, menandakan kalau ia dalam keadaan baik.Jaden yang mengerti, membalas senyuman itu tidak kalah tulus. Keduanya sesaat saling memandang, ada getaran cinta di dalam hati keduanya.Namun, keduanya masih butuh waktu. Terutama Aina, ia ingin memantapkan hatinya terlebih dahulu da
Mulusnya Perceraian Aina berkat kelicikan AlyaWaktu masih menunjukkan pukul delapan pagi, tiba-tiba rumah Rafael di kejutkan suara ketukan pintu yang cukup nyaring.Mengingat hari minggu, Rafael dan Alya tengah bermalas-malasan bangun pagi. Apalagi setelah kegiatan mereka semalam yang menghabiskan energi cukup banyak, dan berakhir saling mendapatkan kenikmatan.Alya mulai terusik tidurnya, ia pun bergegas bangun. Tidak lupa ia memakai pakaiannya dahulu, sebelum ia keluar membuka pintu.'Siapa, sih, pagi-pagi sudah membuat keributan!'"Aku harus mulai mencari pembantu, kesal kalau tidak hari saat enak istirahat di ganggu,' gumam Alya kesal sendiri.Alya berjalan sedikit cepat, mengingat gedoran pintu terus saja berbunyi."Iya, sebentar!" teriak Alya, setelah itu ia membuka pintu.Cekelek!Alya memandang seseorang di depannya berpenampilan mirip tukang post, Alya tidak tahu jika orang di depannya itu adalah orang su
Bahagia BersamamuMalam semakin larut, setelah mandi dan mengganti gaun pengantin yang tadi Aina kenakan.Kini ia telah memakai baju tidur, terlihat baju itu begitu tipis dan ia merasa tidak nyaman mengenakannya. Ia merasa malu apabila nanti dilihat oleh Jaden, meskipun ia telah resmi menjadi istrinya tetap saja rasa malu menghinggapi hatinya.'Siapa, sih, yang memesan pakaian ini?' tanya Aina dalam batinnya, seraya menghela napas ketika melihat pantulan tubuhnya di cermin.'Jika Mas Jaden melihatku memakai pakaian ini, bagaimana reaksinya. Aku takut dia mengira kalau aku ingin menggodanya, padahal di sini memang tidak ada pakaian yang lebih pantas dipandang,' gumam Aina sedikit kesal.Jaden yang baru saja keluar dari kamar mandi samar-samar mendengar keluhan sang istri, ia tahu betul sifat Aina dan ia membenarkan jika sang istri tidak akan mungkin mau menggodanya terlebih dahulu. Mengingat Aina bukanlah wanita seperti di luaran sana, tapi untuk k
Bersatunya Dalam Mahligai PernikahanHari yang ditunggu Aina dan Jaden kini telah tiba, di mana keduanya telah resmi menjadi pasangan suami-istri dalam mahligai pernikahan.Ya, pagi tadi seorang Kieran Jaden Tamawijaya telah resmi mempersunting janda muda bernama Aina Anindya.Meskipun Aina dalam status janda, tapi tidak mengurungkan niat Jaden untuk mempersunting wanita cantik nan mungil itu sebagai istrinya.Mengingat begitu besar rasa cinta Jaden pada Aina, membuat ia memantapkan niatnya menjadikan Aina sebagai istri. Apalagi setelah ia mendapatkan restu dari sang kakek, membuat ia begitu semangat membawa Aina ke tengah-tengah keluarganya besarnya.Tidak hanya Jaden yang bahagia hari ini, tapi Aina juga turut merasakan perasaan sama. Begitu pula orang-orang di sekitar Aina dan Jaden, juga turut merasakan kebahagiaan mereka.Mengingat selama setahun belakangan Aina pernah merasakan namanya luka karena pengkhianatan dari orang-o
🍂 Kondisi Alya yang Memprihatinkan'Kak Alya?' gumam Aina yang bisa di dengar semua orang di dalam ruang tamu.Aina masih saja memperhatikan foto sang kakak kini berada dalam tangannya, ia terkejut sekaligus bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi pada Alya Kakaknya.Polisi yang melihat Aina terpaku seraya melihat foto sang kakak, tidak bisa membendung rasa ingin tahunya. Karena tujuan kedua polisi itu memang ingin tahu, jika Aina adalah salah satu keluarga Alya. Mengingat dua polisi itu mendapatkan tugas untuk mencari tahu, sebab pemilik rumah sakit merasa tidak enak hati bila datang sendiri ke kediaman keluarga Tamawijaya."Apa Anda mengenal wanita di dalam foto itu, Nona?" tanya polisi ingin tahu."Iya, saya mengenalnya. Dia adalah kakak kandung saya, Alya. Kenapa dengannya, Pak?""Tolong katakan padaku, apa yang terjadi dengan Kak Alya?" tanya Aina bertubi, dan mulai mengkhawatirkan keadaan sang kakak."Wanita yang berada
Rasa SyukurSetelah pulang dari menyelamatkan Aina, kini Jaden membawa wanitanya ke kamar Aina sendiri. Terlihat pria tampan itu sama sekali tidak meninggalkaan Aina barang sebentar saja, ia setia menanti calon istrinya sadar dari pengaruh obat bius yang diberikan Rafael saat mau menculik Aina.Waktu sudah menunjukkan pukul enam malam, terlihat Aina mulai membuka matanya. Sesaat ia dihinggapi rasa ketakutan, ketika teringat mantan suaminya berniat menculiknya."Aku tidak mau ... lepaskan aku, Rafael!" teriak Aina seraya terbangun, dan langsung terduduk dengan seluruh badan bergetar karena ketakutan.Jaden yang terkejut mendengar suara wanitanya, seketika berdiri dan berusaha menenangkan Aina dari rasa ketakutannya."Sstt, tenanglah. Kamu sudah aman, Sayang," gumam Jaden, dan langsung memberikan pelukan dan membelai punggung Aina pelan."Aku takut sekali, Mas.""Aku takut kalau Rafael akan menculikku, tadi aku masih ingat kalau dia mene
Penyelamatan AinaIring-iringan mobil yang dikendarain oleh preman suruhan Rafael, kini tengah melaju dengan kecepatan tinggi. Karena Rafael baru teringat kalau koper, beserta isinya masih berada di rumahnya. Apalagi ada paspor yang harus iya bawa mengingat ia akan membawa Aina pergi dari kota Jakarta, sebelum Jaden menyadari kalau ia-lah dalang dalam penculikan Aina."Cepat kendarai mobil ini, kita ke rumahku terlebih dulu," perintah Rafael seraya merangkul Aina di kursi penumpang.Terlihat Aina tengah menutup matanya, karena pengaruh obat bius yang diberikan Rafael padanya."Baik, Pak," jawab salah satu preman yang tengah mengendarai mobil Rafael, terlihat satu mobil di belakang mobil Rafael terdapat beberapa preman yang sengaja Rafael bayar untuk membantunya melancarkan aksinya dalam menculik mantan istrinya itu.'Semoga saja anak buahnya Jaden tidak menyadari kalau Aina tengah kuculik,' batin Rafael, seraya mengecup puncak kepala Aina.
Niat Rafael Menculik AinaAina telah sampai di mall, ia pun berjalan ke stand tempat aneka perlengkapan bahan kue. Saat ia tengah asyik memilih bahan, tiba-tiba ia merasa ingin buang air kecil.Aina pun bergegas mencari letak di mana toilet berada, Martin dan Rio hanya bisa mengawal calon istri bosnya dari jauh. Mengingat Aina merasa tidak nyaman saat dilihatin banyak orang, makanya ia menyuruh dua orang suruhan Jaden mengawalnya sedikit jauh."Bisa kalian sedikit menjaga jarak, aku janji tidak akan pergi jauh selama di mall," ucap Aina sedikit merasa tidak nyaman, saat Martin dan Rio begitu ketat mengawalnya.''Tapi, Nona. Saya takut Tuan marah pada kami, karena kami tidak bisa menjaga Nona dengan baik," jawab Martin jujur."Tenang saja, pasti Mas Jaden tidak akan marah pada kalian. Selama kalian tidak mengatakannya,'' kekeh Aina.''Aku akan ke toilet sebentar, bisa kalian berdua berada di sini saja. Jangan mengikutiku, karena akueras
Firasat JadenHampir seminggu waktu berlalu, dan Aina kini telah resmi menjadi tunangan seoarang Kieran Jaden Tamawijaya. Segala sesuatu bagi Aina kini terasa indah, serta membahagiakan dalam hidupnya.Setelah begitu banyak Aina melewati rasa sakit dalam diri akan pengkhianatan, yang dilakukan oleh mantan suami dan kakaknya sendiri.Meskipun begitu, Aina tidak menaruh dendam pada orang-orang yang telah menyakitinya, ia hanya percaya keadilan Allah itu jauh lebih adil dan ia percaya setiap perbuatan pasti suatu saat akan mendapatkan balasan sesuai takaran perbuatan yang pernah dilakukan.Saat Aina merasakan syukur akan kebahagiaan dalam hidupnya, dalam lamunannya. Tiba-tiba ia dikejutkan oleh calon suaminya yang memeluknya dari belakang."Sedang apa kamu di sini, aku mencarimu sedari tadi," gumam Jaden seraya memeluk wanitanya yang tengah berdiri di dekat taman bunga, sengaja taman di belakang rumah Jaden ia buat taman karena wanitanya begitu menyukai bu
Kemarahan Rafael dan Juga ObsesinyaSetelah menyeret Alya dekat dengan mobilnya, kini Rafael mencoba menanyakan sebuah kebenaran bahwa Alya yang berada di balik perceraian dengan sang istri Aina."Katakan, apa benar kamu dibalik perceraianku dengan Aina?" tanya Rafael dengan menyengkeram mulut Alya. hingga Alya mengaduh kesakitan."Akkhh ... sakit, Rafael," adu Alya dengan netra mulai berkaca-kaca."Rasa sakitmu tidak seberapa dibandingkan aku kehilangan Aina dari hidupku sekarang, bukankah kamu sudah tahu seberapa besar aku mencintai dia, hah!" bentak Rafael.Alya mendengar kata cinta untuk Aina dari mulut pria yang sangat dicintai seketika merasa cemburu, dengan percaya diri ia menatap netra Rafael tanpa rasa takut."Cih, cinta katamu. Lalu kenapa kamu berselingkuh denganku, bahkan istrimu sendiri melihat adegan panas kita, dan itu saat kita bercinta. kemudian dia pergi meninggalkanmu, apakah itu semua salahku?"Degh!Merasa
Penyesalan yang Terlambat"Apa maksudmu kita sudah bercerai, Sayang?" tanya Rafael seraya ingin mendekati Aina, tapi Kakek Mark langsung menghadan langkahnya.Merasa kesal karena ulah Rafael mengganggu acara pertunangan cucunya, Kakek Mark mulai tegas."Berhenti di tempatmu anak muda, sebelum orang-orangku menyeretmu keluar dari pesta pertunangan cucuku!" tekan Kakek Mark dengan nada rendah dan dingin.Rafael yang mendapatkan kemarahan dari Kakek Mark bukannya takut malah menantang, dan ia berniat menyingkirkan Kakek Mark. Namun, Jaden yang tahu jika tangan Rafael berniat mendorong sang kakek dengan kemarahannya ia maju melindungi kakeknya tepat di depan Kakek Mark."Jangan berani-berani menyentuh Kakekku, dengan tangan kotormu ini. Jika, kamu berani menyentuhnya aku tidak segan untuk mematahkan tanganmu ini," ucap Jaden dingin."Memangnya aku takut ancamanmu, Pria Cupu!Jawabannya, tidak! aku sama sekali tidak takut padamu, dan lagi wanita c