“Kau sudah sampai?” serbu James saat melihat kedatangan Skandar.
James Bloom langsung mendatangi Skandar yang baru saja mendaratkan kakinya di gedung polisi untuk wilayah Kota Canberra bagian pusat itu. James dapat mengenali wajah khawatir temannya itu, pria itu mengerti mengapa seorang Skandar Alexander Hemingway dapat sekhawatir itu. Pelaku dari kasus asusila yang menjadikan istrinya sebagai korban baru saja tertangkap. Ini berarti Risa-nya harus dikonfrontasikan lagi dengan pelaku – pelaku tak berperikemanusiaan itu nantinya.
Bukan baru saja ditangkap sebenarnya, tetapi siang ini. Tetapi karena Skandar yang terlambat membaca pesan dari Adam membuat ia baru bisa datang selarut ini. Skandar melihat ke sekeliling bangunan yang dipenuhi oleh banyak sekali staff dari kepolisian Canberra itu. Pria itu menarik nafas berat.
“Kau tak membawa Charisa? Kita butuh Charisa sekarang, Skandar!” tanya James, menyadari temannya itu hanya datang sendiri. Skandar langsung me
Hi, Chapter-chapter berikutnya krusial ... Tolong jangan lupa di review dan komen ya, terima kasih ...
“Mau teh hangat, Charisa?” tawar pria itu. “Kamu terlihat kedinginan.” Charisa mendongak, gadis muda itu sedikit terkaget melihat kedatangan pria itu. Kak Ashton-nya tengah berada di depannya. Mata bulat gadis itu membulat, Ashton tahu, ia baru saja mengejutkan gadis muda itu. Pria itu tersenyum, dan memberikan cup teh-nya di antara telapak tangan Charisa, meminta gadis muda itu untuk menggenggam cup teh tersebut. “Apa Skandar sudah kamu beritahu, Charisa?” tanya pria itu. “Sudah, Kak Ashton.” Charisa menganggukkan kepalanya dan merasakan jika telapak tangannya mulai menghangat, efek dari teh hangat yang asapnya masih mengepul. “Aku bisa menebaknya,” terka Ashton. “Semua laki – laki pasti akan bahagia, saat tahu ia akan menjadi seorang ayah.” “Kak Ashton ....,” lirih Charisa. Gadis itu ingat saat ia akhirnya menanyakan perihal kehamilannya pada pria itu, bahkan saat kak Amanda-nya terdiam seribu bahasa. Pria yang sudah ia anggap kakakn
“Charisa tidak akan kita konfrontasikan langsung dengan tersangka. Kalian bisa melihat dari jauh. Kalian harus mendengar apa yang dikatakan oleh saksi. Aku-lah yang akan menjadi jaminan jika kau perlu jaminan keselamatan Charisa saat ini, Skandar.” “Tidak apa – apa, paman ... Charisa tak apa – apa, sungguh ...” Gadis itu tahu suaminya mencemaskannya, hal yang ia lakukan adalah menenangkannya. Adam memuji sikap gadis muda itu. Jaksa itu langsung memimpin jalan saat Skandar akhirnya menyetujuinya. Skandar dan Charisa berdiri di samping meja di meja ketiga di ruangan tersebut. Ruangan ini adalah ruangan investigasi, dengan tiga kursi di tengah ruangan, dan satu kursi lagi di depan tiap meja. Totalnya ada tiga meja. Adam terlihat berbicara empat mata dengan Mr. Haris, seorang polisi senior. Tadi pria itu memperkenalkan diri sebagai kepala investigator dari kasus milik Charisa. Jabatan Adam yang mana diluar dari kasus publik seperti ini, menjadikan jaksa agung mud
“Aku langsung mengarahkan lampu mobilku ke arah mereka bertiga, dan membunyikan klakson berulang kali, tepat saat seorang gadis memekik keras, Charisa saat itu meneriakkan ‘Paman Skandar’. Panggilan gadis itu untuk Skandar Hemingway, suaminya.” “Ketiga orang yang melihat kedatanganku itu langsung melarikan diri, meninggalkan seorang gadis di atas lantai basemen bersemen yang gelap. Saat itu aku belum tahu jika itu Charisa, hingga aku turun dari mobil dan melihat keadaan gadis yang tergeletak tak berdaya dengan gaun merah yang sudah terkoyak habis – habisan. Itu adalah Charisa, Charisa Davis yang aku kenal.” Ashton Gray mencari arah tempat Charisa, gadis muda itu sudah terlihat gemetar sekali badannya. Ashton khawatir bagian dari ceritanya akan melukai gadis itu. Ia lega saat Skandar Hemingway segera memeluk gadis itu dan menenangkannya. “Aku sangat terkejut saat itu. Keadaan Charisa jauh dari kata baik – baik saja, gaun panjangnya telah preman itu robek hingg
BRAKKK Suara pintu terbuka dengan lebar, cahaya lampu yang sangat terang masuk dari arah koridor kedalam ruangan investigasi tersebut. Dari pintu itu, terlihatlah siluet bayangan dari empat orang yang berdiri di tengah pintu, dua perempuan dan dua laki – laki. Seorang staff kepolisian berjenis laki – laki dan perempuan, dan dua lainnya .... Skandar mengenal kedua orang lainnya itu. Meskipun ia enggan untuk mengakuinya, ia mulai bisa menghubungkan satunya dengan kasus ini, tetapi satu yang lain? Skandar tak sanggup percaya. “Apa kalian sedang menungguku?” tanya pria bertubuh tinggi yang paling depan cukup keras. Semua atensi orang yang berada di ruangan itu tertuju padanya. Pria itu tidak memakai seragam polisi atau atribut kepolisiannya, karena memang dia bukan polisi. Dia malah memakai setelan kemeja yang sama mahalnya seperti yang dipakai oleh Skandar, Adam ataupun James malam ini. Pria itu melirik ke arah tiga orang it
“Bukankah dia adik dari Jennie Kim?” tanya James pada Skandar, tetapi Skandar tak menjawabnya.“Adam ... Di- dia memiliki hubungan dengan semua ini?” Skandar langsung bertemu muka dengan wajah serius Adam.“Ya, Skandar. Perempuan itu!” jawab Adam dengan kaku.“A- apa, Adam?”TOKTOKTOKPertanyaan dari Skandar terpatahkan dengan suara ketukan tongkat kayu dari Mr. Haris. Suara ketukan itu membuat semua orang memberikan fokusnya pada polisi senior itu untuk memimpin jalannya investigasi lagi.Kepala investigator itu berdiri dan menghadap ke arah Stuart Kim dan Yeri Kim yang baru saja masuk dan membuat kerusuhan di sesi investigasinya. Ashton ikut berdiri dari kursinya dan berdiri di samping meja Mr. Haris, membiarkan Mr. Haris berjalan mendekati gadis bermarga Kim itu.“Apa and
Laki – laki itu sudah akan pergi menuju Yeri dan menitipkan Risa pada Nancy saat matanya mendapati seseorang yang telah berjalan cepat dari arah pintu ruangan yang terbuka. Skandar belum sempat untuk mengerjapkan mata saat ia mengenali orang itu.PLAAAAAAKKKKSuara tamparan keras menggaung di udara, Stuart Kim termangu dengan apa yang sedang terjadi di sampingnya. Terlalu cepat hingga pikirannya tak mampu terstimulus. Pria itu terhenti menatap sosok yang berada dihadapannya, sosok yang terus saja bersembunyi untuk menghindarinya. Namun sekarang sosok perempuan itu datang dengan sebuah tamparan keras. Ia kira yang mendapatkan tamparan itu dirinya, ternyata bukan.“Jennie ....” sebut Stuart pelan.“Kak Jen- Jennie?” ringis Yeri seraya memegang pipinya yang memerah. Jennie kakak-nya baru saja menamparnya.“Memperkosa? Menyuruh
Chapter 64-70 ini ada dalam satu timeline yang saling terhubung. Chapter-chapter ini sebenarnya cukup sulit... Apa ya... Aku harus nemuin semua problem solving atas konflik karakter di dalamnya dengan tensi yang cukup tinggi emosinya. Nyeritain konflik cerita dari sudut pandang minor karakter, tetapi tetap tidak melenceng dari ceritanya Skandar dan Charisa (main conflict). Kalau ada yang jeli, tiap kali Jennie ingat bayinya, nyeritain kehamilannya, pasti sadar jika dia nyeritain bayi yang berbeda ... Jennie akan lebih bersinar wajahnya, lebih bahagia saat ia menceritakan bayi milik Skandar, seakan dia sangat bangga pada anak yang sedang ia kandung dulunya. Kasihan jennie... Bisa dihitung jika Jennie baru muncul saat usia pernikahan Charisa dan Skandar, kehamilannya dia sudah 8 bulan, ditambah lama antara Jennie meninggalkan Skandar tidak lebih dari setahun, dengan pengakuan jika Jennie telah hamil 3 minggu anak Skandar terlebih dahulu. Berarti
“Nona Kim!!”“Bangun Jennie!”Ruang investigasi mendadak gaduh, bukan karena telah diamankannya Yeri dan Stuart ke dalam bui penjara, melainkan dengan pingsannya Jennie Kim. Perempuan yang sedang hamil tua itu langsung jatuh tak sadarkan diri setelah adiknya harus di penjara bersama laki – laki yang selama ini membuatnya harus bersimbah air mata.James, Adam dan Skandar yang masih berada di ruang investigasi saat itu, diminta bantuannya untuk membawa perempuan itu ke rumah sakit kepolisian yang tak jauh disana. Dokter polisi yang berjaga langsung terkesiap menerima pasien yang sedang hamil tua itu.“Apa ada diantara kalian yang merupakan suami dari nona ini?” tanya dokter itu. “Apa anda?”Jaksa Adam Howard itu terlihat keberatan saat dokter tersebut mengira ia adalah suami dari Jennie, ia tak mungkin menjaga perempuan itu semalaman saat ia juga harus kembali ke gedung kepolisian sebentar lagi. A
16 months later.... Di sebuah rumah besar yang hampir mirip mansion luas dan megahnya, di dinding dengan lukisan wallpaper berbentuk mahkota kecil – kecil di ruang tengah rumah tersebut, terpasang sebuah foto kelulusan dari wisuda seorang gadis sekolah menengah atas yang tersenyum dengan lebarnya, gigi kelincinya sangat terlihat sekali disana. Itu adalah foto kelulusan Charisa Hemingway lebih dari setahun yang lalu. Charisa Hemingway, menantu perempuan dari keluarga Hemingway. Di foto yang dicetak sangat besar itu terlihat jika gadis remaja itu dipeluk oleh suaminya, Skandar Hemingway. Sementara di sisi lainnya berderet dengan heboh kehadiran mommy, daddy dan nenek dari Skandar. Tak lupa ada keluarga dari Charisa, kak Noah dan kak Amanda yang berdiri berdampingan dengan sepasang pasangan jaksa dan model, Adam yang tengah memeluk lembut bahu istrinya, Hannah. Di baris bawah, di depa
Akhirnya Novel pertamaku di Good Novel telah tamat, gak nyangka ... ~Bahagia sudah bisa namatin cerita. Makasi banyak kepada kak Eni, kak Anna, kak Amanda, kak Melati, dan kakak-kakak lain yang telah meluangkan waktu untuk baca novelku ini, yang udah suka sama ceritanya Skandar dan Charisa. Lana seneng banget saat baca review kakak-kakak sekalian. Sungguh itu menyemangati Lana untuk terus menulis. White Rose Petal kayak hidup .... Semoga suka dengan tulisannya Lana, dan baca book Lana yang lain, seperti The Shark's baby sitter dan lainnya. Misal Lana buat book baru berisi Spin off ceritanya Ashton, Nancy dan James yang masih di universe White Rose Petal, apakah mau? Bila banyak yang mau, mungkin bulan depan Lana akan buat novel yang judulnya Pernikahan Sementara: Gairah Musim Gugur di Wellington. Doakan lancar nulisnya, dan dapat kontrak di Good Novel ya ... Amin .... Biar muncul di aplikasi Good Novel, dan jangan lupa review dan voten
“Aku ingin kau mencatat semua hal yang aku suka dan tidak suka, setelah itu kau bisa menyebutkan apapun yang kau suka dan tidak suka. Aku ingin kita sudah memiliki modal untuk saling mengenal antar masing – masing,” kata Skandar, gadis di depannya masih berfikir keras. Skandar menarik nafas besar untuk pertama kali.“Baik, aku mulai. Aku tidak suka junk food, aku harus makan makanan rumahan. A-“ “Jadi paman hanya bisa makan makanan rumahan?” “Ya, kau bisa memasak?”“Se-dikit.” “Perbanyak cara memasak menu makanan kalau begitu. Aku tak akan memaksamu untuk belajar, tetapi aku akan memaksamu untuk memasak.” “Aku tidak suka dengan segala sesuatu yang membuang waktuku, aku benci menunggu, aku tidak suka dibantah, atau disela, aku tidak suka menjelaskan apapun sebanyak dua kali apala
“Anna ... Selamat ... Akhirnya kamu lulus ...,” teriak Charisa dengan riang.Gadis SMA dengan perut yang terlihat tidak rata itu langsung memeluk sahabatnya itu. Mereka berdua baru saja turun dari podium wisuda, upacara kelulusan baru saja selesai, tetapi kedua gadis itu masih terlihat tidak beranjak dari tempatnya.“Bukan aku saja yang lulus, Charisa ... Tetapi kita semua. Ahh aku senang sekali kita lulus sekolah bersama,” jawab Anna dengan lembut, gadis cantik itu lalu sedikit memperbaiki toga wisuda milik Charisa yang miring.“Dulu, saat pihak sekolah tahu jika aku sudah menikah, aku kira mereka akan mengeluarkanku dari sekolah, Anna,” ucap gadis bergigi kelinci itu sambil mengelus perutnya.Ia ingat jika seminggu setelah kasus investigasi dari seorang gadis bernama Yeri Kim, saat ia sudah masuk sekolah kembali. Sekolahnya heboh saat tahu jika ia adalah istri dari putra sulung pemilik bisnis Chagall Corporation, tida
“UWAAAA, HANNAH ALBA ....” “ITU HANNAH ALBAAA ....” “HANNAH ALBAAAA ....” Di tengah lapangan sepak bola di sebuah sekolah SMA swasta di Canberra, rombongan besar ibu – ibu dan juga remaja berkerumun di dekat tiang bendera yang sejak satu jam yang lalu berdiri disana. Para ibu - ibu itu terus mengerubungi nama sang model ternama yang tengah hamil besar itu, benar saja hamil anak kembar membuat perut Hannah Alba lebih besar dari wanita hamil seumurannya. “Kenapa belum diangkat?” gerutu seorang laki-laki. Suaminya, Adam Howard harus kalang kabut menelfon asisten istrinya itu untuk segera sampai di sekolah Charisa Hemingway. Benar di sekolah Charisa, hari ini adalah upacara kelulusan SMA dari istri remaja Skandar Hemingway itu. Para orang tua yang seharusnya menunggu kedatangan putra – putri mereka di luar gedung, malah bertolak untuk mengerumuni model sekaligus artis ibu kota yang masih jelas terlihat popularitasnya itu. Skandar menggelen
Lagu khas musim dingin mengalun di sebuah acara pertunjukan musik milik kepolisian Australia. Seorang gadis berwajah mungil dengan coat coklat susunya tengah duduk termenung di barisan paling depan. Beberapa menit yang lalu baru saja ada penyanyi yang juga memainkan piano di tempat itu, seseorang yang memiliki suara bariton. Ia mengenal siapa laki – laki yang menyanyikan lagu dengan suara beratnya itu. Dia mengenalnya.Perempuan itu adalah Jennie Kim, dia berada di sana sebagai seorang reporter berita milik stasiun televisi pemerintah Australia. Sebuah ID card reporter berita bewarna hijau lumut telah tersemat di saku atas coat-nya, dan ini adalah tugas pertamanya. Jennie Kim ditugasi oleh reporter seniornya untuk menjadi peliput berita di acara milik pemerintah ini.Rencana awalnya, ia memang akan melakukan sesi wawancara saat Komisaris Jenderal Johnson telah tiba, dimana ini merupakan acara penggalangan dana amal yang diperuntukkan untuk para korban ge
Halo~ Mumpung belum waktunya update cerita, ayuk bedah teori yuk ... Mumpung White Rose Petal tinggal beberapa chapter lagi. Kedip-kedip manja, hehehe. Pertanyaan:Apakah Skandar mencintai Charisa? Lalu bagaimana posisi Jennie di hati Skandar? Dan apakah Anak yang dikandung Jennie adalah bayinya Skandar? Jadi Skandar kalau dalam penggambaran karakterku. Dia ini pria yang susah untuk buka hati, tetapi sekali buka hati dia akan berusaha sangat setia... Mungkin yang tahu seberapa baik dan setianya Skandar hanya Jennie dan Charisa saja (Pembaca dan aku juga ‘kan?). Kedua perempuan ini pasti tahu. Hanya saja bedanya mereka ada yang memilih menetap di hati Skandar ada yang memilih untuk pergi. Contoh Jennie. Dulu jika dia memilih untuk bersama Skandar, tidak memilih Stuart pasti tidak menutup kemungkinan Skandar akan menikah dengan Jennie di masa sekarang. P
Congratulations You’ve been blessed with a baby To fill your life with happiness From Hemingway Family “Dari keluarga Hemingway?” Jennie berbalik dan menatap mamanya dengan guratan mata yang nampak terkejut. “Charisa, muridku tadi kesini.” Mamanya mulai bercerita. “Charisa? Charisa Hemingway, istri dari Skandar, Ma?” “Ya, Charisa dan suaminya, tuan Skandar Hemingway.” Dokter Kim termenung mengatakannya. Ia sudah bertemu dengan putri bungsunya di penjara. Yeri, putrinya sudah memberi tahu semuanya. Kini Dokter Kim tahu mengapa antara Jennie, Yeri, Charisa dan tuan Skandar Hemingway itu sangat berkaitan. Mantan kekasih dan otak dari percobaan pemerkosaan. Wanita berjas putih itu merasa sangat bersalah
“Kau itu keong sawah apa kura – kura!” seru James Bloom pada gadis muda di belakangnya. Mereka tengah sedang menuju lobby di perusahaan James. Pria itu tengah melihat jam di ponselnya berulang kali, mereka harus segera kembali ke kantornya di lantai lima perusahaannya. Waktunya semakin menipis. James Bloom terus menghirup udara musim dingin dengan rakus, ibunya akan datang sebentar lagi dan James belum menyiapkan seribu alasan untuk berlaku sok sibuk. James Bloom sedang dalam suasana tidak mood sekarang. Satu hal yang pasti dikarenakan seorang Nancy Hemingway yang sangat – sangat tidak kooperatif. Gadis ini melamar sebagai asisten dari asistennya, tetapi mengapa sekarang James yang merasa ia yang menjadi pihak yang jadi asisten bagi gadis itu? “Berjalan yang cepat Nona Hemingway!” Pria itu berhenti dan langsung berbalik ke belakang, James ingin menceramahi habis – habisan gadis muda yang sejak tadi terus saja berjalan seumpama keong sawah itu. Tetapi