Share

Perjodohan

Perjodohan yang dilakukan Ibu dan Bapak membuatku dilema. Bimbang antara cinta dan berbakti kepada orang tua.

Namun, jauh di dalam lubuk hati. Aku masih sangat berharap kepada Zidan. Walaupun entah kapan ia akan memenuhi janjinya.

Suara ketukan pintu membuyarkan lamunanku seketika.

"Neng, Ibu masuk ya?"

Suara Ibu terdengar jelas di balik pintu. Tidak lama, pintu pun terbuka.

"Mau ya, nerima lamaran anak Ustaz Abdul!" bujuk Ibu dengan muka memelas.

"Ibu terlanjur mengiyakan, nggak enak kalau ditolak," ujarnya lagi.

Aku bergeming, membisu untuk beberapa saat. Namun, hati ini tidak tega melihat Ibu memohon-mohon kepada anaknya.

Bukankah sudah menjadi kewajiban anak menuruti dan membahagiakan kedua orang tuanya? Ah, apa yang harus kulakukan sekarang?

"Ibu malu kalau nggak jadi, Neng. Ibu udah ngomong-ngomong ke tetangga."

Wanita paruh baya itu menunduk dan terlihat sedih. Embun mulai bersarang di manik hitamnya. Aku t

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status