BAB 65“Bu, aku harus pergi. Masih ada beberapa hal yang harus kuurus,” ucap Zayn setelah ibunya lebih tenangLidya mengangguk tipis. “Pergilah, segera selesaikan semua urusan. Althea pasti menantimu pulang.”Zayn mengemudikan mobilnya sambil kembali berkoordinasi dengan polisi. Mereka sedang mengincar Kara yang ditaksir masih berada di Jakarta. Sebagai kaki tangan Kesuma, Kara ikut terjerat. Terlebih lagi pesan bodong yang dikirimkan padanya maupun Althea, setelah ditelusuri ternyata bersumber dari alamat IP yang sama yakni dari surel Kara Calista.Pihak berwajib berhasil meringkus Kara dan Martha di sebuah apartemen mewah di daerah Mampang. Apartemen yang dulu menjadi tempat tinggal Kara. Zayn mengambil jalur meluncur ke kantor polisi, ingin menyaksikan wajah-wajah busuk berkedok keluarga yang telah berusaha memporak-porandakan kehidupannya juga ibunya, bahkan nyaris mencelakai Althea. Setiap kali teringat akan hal itu, Zayn selalu bergidik ngeri, Althea yang sedang mengandung ana
BAB 66Zayn tertegun takjub begitu keluar dari ruang periksa kandungan di rumah sakit Medistra. Dua sejoli itu sedang duduk di kursi tunggu area apotek. Sejak tadi, foto hitam putih hasil USG terus ditatap Zayn lekat-lekat. Senyumannya mengembang lebar. Bak adonan kue donat yang berhasil diuleni hingga mengembang sempurna. “Itu anakku,” ucap Zayn sambil mengarahkan telunjuk ke foto yang dipegangnya kepada Althea.“Iya, Daddy. Itu anak kita,” sahut Althea lembut penuh pemakluman. Meski sedikit malu dengan tingkah Zayn, Althea memakluminya. Tereliminasi rasa syukur dalam hati melihat betapa Zayn mencintai janin yang bertumbuh di rahimnya. “Dokter bilang usianya sepuluh minggu. Kira-kira kapan anakku lahir?” Zayn bertanya dan menoleh kepada Althea.“Ya ampun, Daddy. Perjalanan sampai launching masih panjang. Harap bersabar.” Althea terkikik geli sekaligus gembira.Di ruangan tersebut, Althea tahu bahwa beberapa pasang mata memperhatikan dan ia memilih membiarkannya saja. Terutama kelak
ENDINGSatu bulan kemudian.Berita putusan hukuman Kesuma memenuhi warta berita. Kesuma sebagai dalang diganjar hukuman sepuluh tahun penjara. Sedangkan untuk antek-anteknya yakni Kara dan Martha, masing-masing tiga tahun penjara. Untuk Alvin yang awalnya hanya dua tahun dengan pertimbangan dia masih kuliah bertambah menjadi lima tahun. Kasus pelecehan terhadap Althea mungkin hanya untuk kepentingan foto saja. Akan tetapi ternyata otak bejatnya sudah mendarah daging cukup lama. Beberapa laporan lain hampir enam kasus banyaknya, melaporkan Alvin atas pelecehan anak-anak mereka yang kebanyakan merupakan adik kelas Alvin. Sehingga hukumannya bertambah menjadi lebih panjang.Alfred menjadi buronan kini karena ternyata uang beberapa kliennya ikut dibawa kabur dalam jumlah yang cukup mencengangkan. Membiarkan kasus yang dipercayakan padanya menggantung begitu saja sedangkan uang pembayaran atas pekerjaan yang belum dituntaskan dibawa bersamanya. Tiga perempat aset Kesuma disita akibat ula
Wedding Drama Epilog 1Minggu pagi setelah sarapan, Zayn bersila di sofa sambil menonton televisi. Biasanya dia rutin memandikan Sultan di setiap Minggu pagi. Menunaikan janjinya dulu yang pernah menyanggupi akan memandikan Sultan seumur hidup andai dia jatuh cinta pada Althea. Awalnya Althea sempat melarang dan mengatakan tak usah memenuhi janji konyol itu lantaran khawatir dengan alergi Zayn. Oleh sebab itu mulut Zayn akhirnya memilih berterus terang bahwasanya alerginya hanya alasan dari rasa takutnya terhadap kucing meski risiko kejujurannya kemungkinan besar ditertawakan sang istri. Dan semenjak hari itu Zayn benar-benar berdamai dengan yang namanya bola bulu meskipun sesekali masih sering berseteru. Di awal-awal pernikahan, dengan pongahnya Zayn sesumbar. Jatuh cinta pada gadis muda yang dianggapnya bocah seperti Althea adalah hal yang mustahil. Siapa sangka, justru sekarang dia terperangkap dalam hal yang dulu dianggapnya remeh, kalah telak oleh omongannya sendiri. Tak pernah
Wedding Drama Epilog 2“Bukannya kamu ini seharusnya udah cuti?” Rena dan Reni si kembar cerewet bertanya, sementara tangan mereka sibuk mengupaskan Buah Leci yang sedang dimakan Althea di meja kantin kampus. “Aku dan bayiku bosan di rumah. Dia ingin berkunjung ke sini. Ke tempat saksi bisu di mana Mommy dan Daddynya bertemu untuk pertama kali.” Althea mengelus perut bulatnya dan merona begitu saja saat menjawab pertanyaan si kembar di sela-sela kunyahannya. “Cie cie, nostalgia.” Si kembar terbahak kencang. Tak peduli andai tawa cempreng mereka mengganggu ketenangan orang lain yang sedang berada di kantin.“Eh, tapi gimana kalau orokmu tiba-tiba pingin brojol?” celetuk Reni yang disambut jitakan Rena di kepalanya. “Awww, sakit!” serunya kesal. “Punya mulut itu jangan dijaga! Ucapan adalah do’a,” timpal Rena memelolot. “Tumben bijak, Salah makan ya? Atau demam? Biasanya kayak angin ribut.” Althea menempelkan punggung tangan di kening Rena. “Hohoho, aku harus belajar menjadi lebih
Wedding Drama Season 2BAB 1Menjadi orang tua, merupakan momen luar biasa bagi setiap pasangan yang baru pertama kali memiliki momongan. Kebahagiaan tentu saja kian berlimpah ruah seiring dengan perubahan besar ritme kehidupan terutama bagi seorang wanita. Begitu pula dengan yang sedang dialami si ibu muda, Althea Gazala. Dari yang semula hanya berdua, kini jadi bertiga. Dari yang bebas tidur nyenyak sepuasnya sepanjang malam, harus terbangun setiap dua jam sekali untuk mengasihi maupun menenangkan kerewelan buah cintanya. Acara bersantap kadang tak kenyang. Mandi pun jauh dari kata tenang. Althea merasa dunianya asing. Merepotkan, melelahkan, lantaran sejak bayi merah Aliza ingin terus menempel padanya. Sudah dua bulan hal serupa berlangsung. Berjauhan sebentar saja, Aliza akan menangis kencang hingga melengking. Tak mempan meski Zayn juga kakek dan neneknya berusaha maksimal menimang serta membujuk penuh sayang. Menyewa baby sitter sudah dilakoni berkali-kali. Mempekerjakan yang
Wedding Drama Season 2 BAB 2Cuti kuliah Althea dua minggu lagi akan usai. Ia sudah tak sabar ingin segera melanjutkan studinya agar cita-cita meraih gelar sarjana segera tercapai. Sebagai mantan tenaga pendidik yang tentu paham pentingnya merampungkan kuliah, Zayn tak melarang keinginan istrinya. Walaupun Zayn inginnya Althea kembali ke kampus setelah mengambil cuti dua semester penuh, si dosen yang sekarang mengambil alih tanggung jawab sebagai presdir di Rayan Enterprise itu mendukung penuh keinginan Althea. Tertinggal dari sahabat dan teman-teman tingkatnya, mau tak mau Althea harus mengulang dan otomatis bergabung dengan adik kelasnya. Ia mengambil cuti melahirkan dimulai pada masa penghujung akhir semester ganjil hingga masa semester genap usai. Merasa tak nyaman harus berbaur dengan adik tingkatnya, Althea meminta pada Zayn ingin pindah jadwal mengikuti kelas karyawan yang diadakan dua kali dalam seminggu, setiap hari Jum’at dan Sabtu.Memang bukan perkara mudah lantaran ber
Wedding Drama Season 2 BAB 3Pintu tinggi berpelitur mengkilap yang terbuka sedikit celahnya itu diterobos Zayn hingga daun pintunya terpelanting dalam sekali dorong. Berdebum kencang menggetarkan dinding juga rak-rak buku di dalam ruangan. Seseorang yang menjadi poros seluruh getar khawatirnya tengah tergugu berurai air mata. Menekuk lutut dan memeluk tubuhnya sendiri di sudut sofa ruang baca. Pecahan gelas, pompa ASI juga cairan putih kekuningan yang dipastikan adalah air susu ibu berceceran di lantai. Kemungkinan besar Althea memerah ASI di ruangan ini sambil membaca novel-novel genre kesukaannya yang sengaja dibelikan Zayn. Namun, entah apa penyebab kekacauan yang kini tersaji. Sepertinya Althea melempar pompa ASI juga wadah penampungnya. “Al,” panggil Zayn sepelan mungkin. Menghenyakkan diri di sofa, Zayn duduk di samping Althea. Dasi ditanggalkan, kancing kemeja dilonggarkan sebelum Zayn menenggelamkan Althea ke dalam dekapan amannya. Membiarkan istrinya menumpahkan tangis.
Wedding Drama Season 2EndingSemilirnya udara segar Puncak menguarkan relaksasi alami. Jakarta dengan kadar tinggi polutannya, memang paling ideal dinetralisir di sini. Tempat favorit para penduduk ibukota mencharge ulang energi termasuk Zayn. Desain interior kamar villa didominasi warna monokrom juga material kayu-kayuan. Ranjang dan furniturnya pun terbuat dari kayu jati berukir khas Jepara. Kelambu putih yang menaungi tempat tidur menguarkan aura nyaman untuk merebahkan diri. Berpadu hawa sejuk pegunungan menambah syahdu tempat yang dibuat khusus untuk berlibur dari kesibukan mengais pundi-pundi. Berdandan cantik, mengenakan pakaian terbaik, sekali lagi Althea mengecek penampilannya di depan cermin. Dalam rangka menyambut sang suami yang beberapa saat lalu mengabarkan sudah sampai di daerah Ciawi, Althea ingin terlihat berbeda malam ini. Althea mulai berpikir untuk perlahan menata diri sebagai ibu juga istri, termasuk mengubah penampilan menjadi lebih anggun demi keutuhan rumah
Wedding Drama season 2 Bab 29Prang!!!“Awhhh!”Bunyi gaduh perabotan jatuh berpadu pekikan, mengejutkan Tante Esme yang sedang khidmat membaca Alkitab. Baru sepuluh menit dibuka, Alkitab ditutup dan kembali disimpan ke meja bertaplak rajutan tangan. Kacamata baca turut ditanggalkan, ditaruh berdampingan. Meninggalkan ruang baca, Tante Esme bergegas ingin memeriksa apa gerangan yang sedang terjadi di dapur pada pukul enam pagi ini. Tante Esme mendapati Chelsea sedang meringis-ringis di depan wastafel. Keran air mengalir deras menyiram punggung tangan kiri yang dari jauh pun tampak kemerahan, kontras terpantul di permukaan kulit Chelsea yang putih pucat. “Chel, tangan kamu kenapa?“Oh… i-ini barusan sauce pannya nggak sengaja kesenggol.” Tante Esme hendak memangkas jarak, tetapi terhenti saat slipper sandal rumahan yang mengalasi telapak kaki menemukan sensasi basah. “Hati-hati, Tan!” Chelsea berseru khawatir. Marmer dapur dipenuhi ceceran makanan begitu pula di atas kompor. Sauce
Wedding Drama Season 2 Bab 28“Mas, apa suaraku kekencengan ya?” cicit Althea yang masih terengah. “Tapi aku suka,” bisik Zayn, mengerling nakal. “Desahanmu lebih merdu irama dari piano dan biola.”Pipi Althea bersemu. Zayn beringsut mengecup mesra bibir Althea yang setengah terbuka. Melirik ke tengah ranjang, keduanya tertawa kecil.Si bayi cantik berpipi chubby itu merengek manja didera haus dan lapar lumrahnya para bayi. Tak mungkin egois karena memang beginilah dinamika menjadi orang tua, Zayn memberi ruang agar Althea bisa leluasa memberikan hak putri mereka. Zayn melebarkan selimut guna menutupi tubuh Althea yang nyaris polos kemudian ikut bergabung naik ke atas kasur. “Maaf ya, Mas. Karena Iza keburu bangun,” cicit Althea terdengar tak enak hati. Zayn paham maksud kalimat Althea. “It’s okay, sebagai orang tua, Iza tetap menjadi prioritasku. Dan aku senang karena sekarang Iza juga jadi prioritasmu. Thank you, Mommy.” Althea mengangguk malu. Apresiasi Zayn selalu sehebat in
Wedding Drama Season 2 Bab 27. Gempa Bumi “Nah, aku udah geser dikit. Mas tinggal terlentang aja, biar aku bisa naik.” Althea berkata dengan nada tanpa dosa sembari menyentuh dada bidang Zayn, sorot manis netra imutnya menyihir.Jantung bertabuh riuh menggemparkan raga juga jiwa yang sedang bertarung. Tetap mematuhi titah ego yang mengungkung atau menyerah pada gejolak purba yang meraung. Disuguhi percikan-percikan kerling nakal namun lugu, elusan merayu. Sungguh, benteng beku yang dibangun Zayn mulai retak tanpa disuruh. “Kenapa mukanya merah? Mas demam ya?” cicit Althea panik seraya menyentuh kening sang suami. Buru-buru Zayn menepis telapak tangan halus Althea. Bukan apa-apa, efeknya menyaingi daya kejut listrik. Menyengat dahsyat sekujur pori, meremangkan bulu roma, mendidihkan gelora kelelakiannya yang terlanjur memanas. Gaun minim tipis yang dikenakan Althea tersingkap hingga mencapai pinggul. Ditambah keharuman favoritnya yang menguar dari tubuh Althea merasuki celah hidun
Wedding Drama Season 2 Bab 26Sejak pulang dari gereja, gangguan overthinking menjangkiti Althea. Ketika mengikuti misa, perasaan Althea berkecamuk terganggu. Niatan untuk fokus berdo’a terbelah-belah dikarenakan kehadiran Chelsea yang seakrab itu dengan Zayn. Interaksi mereka ternyata sedekat yang digosipkan teman-teman sekampusnya. Sikap Zayn terhadap Chelsea juga ramah dan ceria. Berbanding terbalik seratus delapan puluh derajat dengan respons Zayn ketika bertukar kata dengannya. Parahnya, kebanyakan hadirin misa mengira Chelsea adalah istri Zayn membuat pikiran Althea bertambah keruh, berbeda dengan para suster dan pendeta yang sudah mengetahui fakta bahwa Zayn hanyalah bosnya Chelsea. Cepat-cepat Chelsea bertindak meralat. Menjelaskan bahwa dirinya hanya sekretaris Zayn dan sebatas teman saja saat sedang tidak bekerja. Chelsea juga tak lupa memperkenalkan Althea sebagai istri Zayn, sedangkan si empunya lebih banyak diam. Hati Althea mencelos kecewa karena untuk pertama kalinya
Wedding Drama Season 2 Bab 25Menggeliat, Althea terjaga dari tidurnya. Selain cahaya matahari pagi yang menginterupsi menerobos ventilasi, ia juga dibangunkan oleh si kecil yang mirip dengan Zayn versi perempuan, sudah tengkurap di dekatnya.“Sayang,” sapa Althea sengau, lantas menilik kasur juga mengedarkan pandangan ke seluruh ruangan. Hanya ada dirinya dan Aliza tanpa Zayn di dalam kamar. “Daddy ke mana ya? Apa sudah bangun duluan?” tanya Althea pada si kecil yang menyentuh-nyentuh pipinya, menarik perhatiannya. “Anaknya Mommy ini juga rajin kayak Daddy nih, pagi-pagi banget udah bangun aja.” Althea bercicit memuji. Menjawil gemas dagu Aliza yang dibalas senyuman lebar oleh putrinya itu, memamerkan gusi merah yang belum ditumbuhi gigi. Menyaksikan betapa pintarnya Aliza merespons interaksi yang Althea bangun setelah berbulan-bulan tak ingin peduli, serbuan rindu menyerang. Seolah sudah sekian lama tak berjumpa, Althea meraih Aliza dan membawanya ke atas tubuh, memeluknya denga
Wedding Drama Season 2 BAB 24Mengiringi gulita yang kian larut, hujan kembali turun seperti kemarin. Kali ini menyapa lebih ramah, tak mengajak petir beserta angin ribut bermain bersama.Rintik gerimisnya menguntai simfoni merdu melahirkan lagu pengantar tidur yang sempurna. Meninabobokan Althea setelah puas terisak hingga membasahi bagian belakang kemeja suaminya.Hampir satu jam lamanya, Zayn membiarkan embusan hangat teratur menyapu tengkuk. Kedua mata yang mengatup dibukanya sedikit demi sedikit hingga melebar sempurna. Langit-langit kamar bernuansa pink bertabur stiker khusus berbentuk bulan dan bintang menjadi hal pertama yang tertangkap ruang pandang. Berkelap kelip menghiasi suasana remang ruang tidur Aliza.Ketika mendengar langkah kaki tergesa mendekat ke kamar Aliza, Zayn sebenarnya belum tertidur. Dia hanya sedang merebahkan diri meluruskan punggung yang pegal setelah seharian beraktivitas sambil membawa-bawa Aliza. Selain itu, Zayn juga sedang memastikan Aliza sudah be
Wedding Drama Season 2 Bab 23Gelombang-gelombang tak nyaman berdebur kencang menyentak debaran jantung memompa lebih cepat. Spekulasi ketidakharmonisan rumah tangganya dengan Zayn tak henti menjadi topik bisik-bisik rekan-rekan studinya. Telinga Althea mendidih, tetapi ia tak bernyali untuk mendebat sebab belum begitu akrab dengan lingkungan studinya yang masih baru. Terlebih lagi mahasiswa kelas akhir pekan kebanyakan usianya lebih dewasa. Ada yang single, ada juga yang sudah punya anak remaja. “Pasti cewek yang mereka lihat di parkiran itu sekretaris Mas Zayn. Cuma dia yang punya ciri-ciri kayak yang tadi disebutin. Tapi hari ini kan bukan hari kerja, ngapain sih Mas Zayn bepergian sama Mbak Chelsea sambil bawa-bawa Iza? Dilihat orang-orang malah jadi bahan gosip!” kesal Althea menggerutu pelan. “Tapi Mas Zayn bareng Mbak Chelsea pasti cuma bareng-bareng buat ngurusin pekerjaan. Mungkin di weekend kali ini kebetulan memang ada kerjaan. Nggak mungkin kan Mas Zayn sama Mbak Chels
Wedding Drama Season 2 Bab 22Perkuliahan kelas akhir pekan jelas berbeda sistemnya dengan kelas reguler. Hampir 95 persen orangnya tidak bersinggungan langsung dengan mahasiswa yang berkuliah di hari kerja. Gosip-gosip panas yang berembus di lingkungan kampus pun sangat jarang sampai di telinga para pengikut kelas akhir pekan dan mereka memang tidak memiliki waktu untuk mengurusi tektek bengek semacam itu, fokus pada studi yang menyita waktu libur mereka. Mengingat Althea kembali melanjutkan studi dengan mengulang semester yang sempat tertunda yakni dua semester, maka dari itu kawan-kawan barunya belum mengenal Althea secara detail. Realisasi perkuliahan pun berjalan masih dini, mereka belum banyak berinteraksi bertukar informasi pribadi. Yang mereka tahu status Althea sudah menikah, hanya sebatas itu. Keriuhan seisi kelas senyap dalam hitungan detik laksana serangga malam yang terinjak. Semua mata menoleh pada Althea yang masih mematung setelah direspons tegas menusuk oleh dosen p