Beranda / Fantasi / Warisan Sang Phoenix / Penyihir dari Endor

Share

Penyihir dari Endor

Penulis: Jimmy Chuu
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-17 11:40:40

"Kiran?" Suara Lila membuyarkan lamunan Kiran.

Awalnya ia ragu-ragu untuk masuk ke Lettuce Eat, tapi Lila telah memergokinya terlebih dahulu. Lila langsung menggandeng tangan Kiran.

"Ayo masuk. Sejak tadi Kenji mencari-cari kamu. Dia menanyakan, es krim apa yang akan kamu pesan. Kenji yang mentraktir kita semua." Kata Lila antusias.

Di dalam Lettuce Eat, Kiran melihat Kenji dan Chen bercakap-cakap dengan pemilik Toko Ice Cream, Tuan Wang. Keduanya tampak memesan es krim ekstra, tambahan. Lama menunggu Kiran, kawan-kawannya dilanda bosan. Memesan porsi kedua sepertinya ide yang bagus menunggu kedatangan Kiran.

Wajah Kenji terlihat lega.

"Ah… inilah kawanku yang kusebut tadi Tuan Wang." Pemilik toko es krim itu mengangguk, ia menyambut Kiran dengan ramah. Percakapan mereka terhenti.

“Apa yang akan kamu pesan, anak muda?” Tanya Tuan Wang. Ia menyodorkan daftar ice cream pada Kiran. Kiran meneliti dengan cermat.

“Vanilla, Chocolate, Strawberry, Mint Chocolate Chip, Cookies and Cream, Butt
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Shofiyudin Musthofa
terlalu banyak kata pengantar nya.... sehingga menimbulkan penasaran karena baru nongol penyihir yang disebut dalam judul bab.. eh udahan. Btw, thanks for ur update.. #1
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Warisan Sang Phoenix   Petunia Knox

    Namanya adalah Petunia Knox. Ia seorang penyihir perempuan yang memiliki pengetahuan mendalam akan ilmu sihir kuno. Ciri-ciri fisiknya adalah rambut gelap, Panjang dan bergelombang hingga ke punggung, matanya berwarna hijau yang tajam. Siapapun yang memandang wajah Petunia Knox, mereka akan langsung sadar. Ia adalah salah satu penyihir hebat pada masanya. Tapi gambaran sulitnya kehidupan masa hidupnya, itu semua terlukis di roh penyihir itu.Sebagai seorang penyihir yang kuat pada ribuan tahun lalu, Petunia Knox melakukan kesalahan besar tak terampuni. Dia melakukan ritual pemanggilan arwah, untuk bercakap-cakap dengan raja yang memaksanya melakukan ritual terlarang itu. Raja ingin menanyakan tentang kejadian masa depan yang berhubungan dengan kerajaan Ketika itu.Membuka tabir masa depan yang seharusnya adalah hal misteri, rahasia langit itu Tindakan terlarang.Dewa menjadi marah. Petunia Knox lalu dikutuk. Dia mati tapi rohnya terus mengembara di dunia perbatasan alam fana, alam ora

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • Warisan Sang Phoenix   Hutan Hanami, Hutan Persik

    Beberapa hari bersama Petunia Knox, Kiran merasa kemampuan sihir roh itu hebat. Petunia adalah seorang penyihir yang mahir dalam membuat ilusi. Semua ilusinya, terlihat nyata. Kiran berdecak kagum, meminta Petunia mengajarnya agar bisa sebaik roh penyihir itu."Master. Anda memiliki kekuatan sihir yang kuat. Aku tahu. Ada kekuatan tak terduga didiri anda, yang belum tereksplorasi. Kita harus berlatih terlebih dulu, bagaimana untuk membangkitkan kekuatan anda, dan mengendalikannya."Ia memulainya dengan meminta Kiran berlatih konsentrasi. Petunia mengajarkan teknik pernapasan – mirip yoga, yang mana itu membantu Kiran saat mencoba berkonsentrasi mengumpulkan energi, sihirnya. Beruntung Kiran memiliki dua pil Aetherion, yang langsung dikonsumsi.Pil itu sangat membantunya sebagai pemula.Di ruang terbuka, hutan cedar Institute Magentum,"Sekarang coba anda melihat dunia dengan cara yang lain.Gunakan benak dan katakan apa yang Anda lihat." Kata petunia.Kiran menahan nafas, ia memejamka

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-17
  • Warisan Sang Phoenix   Duel Dua Manusia Serigala

    Hutan Hanami adalah Hutan Persik di penghujung Kota Shanggu. Di jantung hutan itu, ada Klan manusia Serigala, namanya Klan Moonfire.Meski penduduk Kota Shanggu diijinkan untuk berkunjung dan bertamasya di tepi hutan, tapi orang banyak tak berani masuk lebih dalam di Hutan Hanami itu. Legenda mengatakan pernah seseorang melihat makhluk spiritual, serigala yang sangat besar. Belum lagi kisah-kisah tentang centaurus, dan Burung Owl yang dapat berbicara Bahasa manusia.Hal itulah yang membuat Hutan Hanami sering sekali sepi, walaupun tanaman Persik amatlah indah Ketika musim semi tiba. Saat itu angin hangat bertiup, dan suara ledakan pertempuran terdengar.Kiran menarik tangan Yara. Dua anak ini awalnya tengah berlatih melukis.“Mari kita pergi menonton keramaian itu.” Kata Kiran antusias.Yara memucat.Ia tak menyangka kalau Kiran masih dapat bercanda, dengan mengajaknya menonton pertempuran itu. Ledakan yang terdengar eksplosif tadi, itu adalah ledakan api sihir – perbuatan Pyromancer

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Warisan Sang Phoenix   Owl Bernama Sunhead

    Forester mendekat ke sisi di mana Kiran dan Yara bersembunyi di balik ilusi. Kedua anak itu menahan nafas bahkan tidak berani bergerak sama sekali.Nyala api di tangan Forester terasa panas menguar ke pipi keduanya, ketika manusia serigala itu sesekali menggerakkan tangannya. Ia mencari lihat, kalau-kalau ada sosok yang bersembunyi, sosok yang dicurigai menonton pembunuhan tadi.Bunyi ranting terinjak adalah buktinya. Forester menatap ranting patah itu dengan senyum.“Kamu akan menyerah pada akhirnya. Tak mungkin selamanya bersembunyi di balik sihir, pengintip kecil!” Suara Forester membuat bulu kuduk dua anak itu meremang. Manusia serigala itu tahu kalau ada yang mengintip kegaiatannya, dari balik ilusi.Saat itu malam pun tiba. Suasana kelam pun menjelang. Sudah sejak tadi, hanya api di tangan Forester yang menjadi penerang di Hutan Hanami. Sosok anak-anak itu mendekat."Paman Forester. Apakah sesuatu yang kamu curigai sebagai pengintai itu sudah ada solusinya? Apakah benar, ada ses

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Warisan Sang Phoenix   Tongkat Kayu Ash

    Matahari bersinar cerah, burung-burung pagi bersiul, merdu terdengar.Tap – tap tap!Derap kaki kuda terdengar memecah sepi, ketika centaurus itu berlari cepat di jalan Kota Shanggu. Pagi hari, belum ada orang di jalanan kota. Ini memudahkan centaurus itu menyelinap di jalanan, dengan dua anak duduk di punggungnya. Mereka berhasil untuk tidak menarik perhatian penduduk kota.Kiran dan Yara duduk saling berpegangan erat, takut terlempar karena Windstone sang centaurus, berlari secepat anak panah terlepas dari busur."Apakah kamu takut?" Tanya Kiran ketika melihat Yara memeluk pinggang Windstone erat.Yara mengangguk."Tenangkan hatimu. Tak lama lagi, kita akan sampai di Institut Magentum." Kata Kiran ,mencoba menenangkan.Kejadian malam itu, pembunuhan terjadi di depan mata, dan keganasan Serigala bernama Mekra itu, ia telah membuat Yara menggigil. Kiran pun sesungguhnya merasa takut. Tapi ia berusaha terlihat tenang.Dari punggun Windstone, Kiran melihat menara tinggi Institut Magentu

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Warisan Sang Phoenix   Arena Duel Institut Magentum

    Petunia, Penyihir dari endor itu tersenyum melihat kepolosan Kiran.Jika dibandingkan dengan tongkat sihir yang terbuat dari giok atau logam mulia lain, tongkat kepunyaan Kiran terlihat seperti barang rongsokan belaka. Tapi anak itu tampak menghargai pemberian Petunia. Mau tak mau, roh sihir itu menjadi terharu.Katanya menghibur Kiran."Meskipun tongkat sihir ini hanyalah tongkat dari kayu Ash biasa, tapi percayalah. Benda sihir yang dibuat oleh Penyihir dari Endor, ini dapat disetarakan dengan artefak artefak sihir dan senjata kelas 2!" Kata Petunia berusaha menegaskan kalau dia adalah penyihir besar pada masanya.Lanjut Petunia memberi informasi."Di kepala tongkat yang berukir itu, terdapat lima lubang. Kelak, kamu harus mengisinya dengan 5 macam Gem. Gem untuk keperluan ahli sihir, terbagi dalam 10 tingkat.Seandainya kamu menemukan gem level 1 saja, hal itu sudah cukup memadai. Tapi usahakan mendapatkan lima macam gem untuk mengisi 5 slot di kepala The Tempest. Makin tinggi leve

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Warisan Sang Phoenix   Kemenangan di Arena.

    Jasper marah. Dia menganggap Kiran sedang mempermainkannya."Kurang ajar!” Mata Jasper menyala.“Kamu menggunakan sihir kegelapan bukan? Ayo mengaku, dan biarkan pihak Institut menyelidiki!" Jasper semakin membabi buta.Rasa malu ketika kena tinju Kiran yang terselubung ilusi, itu membuatnya menuduh Kiran tanpa alasan. Tentu saja ini menimbulkan kegaduhan. Penonton sudah ribut, semua saling berbisik membicarakan dugaan sihir gelap yang Jasper lontarkan.Tentu saja ini tidak benar.Tak terima tuduhan Jasper, sosok Kiran muncul. Dan selubung ilusinya menghilang. Kiran menatap Jasper dengan tatapan mencemooh."Maafkan aku, tak tahan ingin bertanya padamu." Kiran mencibir. Lanjutnya,"Tidak pernahkah kamu pernah mendengar satu magic user yang disebut illusionist? Sihir yang aku pakai tadi adalah sihir membentuk ilusi. Bukankah kamu sendiri yang mengatakan aku penenun sihir...Bagaimana tenunan sihirku tadi? Apakah kamu suka?"Bantahan Kiran itu, sontak membuat penonton pecah dalam gelak t

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Warisan Sang Phoenix   Senjata Level Tiga – Grade Ungu.

    "Ehem!"Suara batuk itu membuyarkan keseruan empat anak itu. Mereka melirik pada sosok batuk – pria yang baru datang itu. Ia adalah Master Zuge, instruktur beladiri di kelas pertempuran. Galen – Ketua Klub Pertempuran, tampak berdiri di samping Master Zuge."Master Zuge!" Empat anak itu membungkuk dan memberi salam.Suasana menjadi canggung."Er... Begini. Bisakah aku berbicara empat mata denganmu saja Kiran?" Tanya Master Zuge.Lila, Chen dan Kenji, tahu diri dengan situasi yang terjadi. Sepertinya ada satu hal penting, yang erat kaitannya dengan grup para petarung, sampai Master Zuge menghampiri Kiran. Mereka meminta diri, mundur menjauh dengan menjaga jarak.Ketika Gallen juga akan pergi, Master Zuge menahannya."Sebaiknya kamu tetap disini. Pembicaraan ini ada hubungannya dengan Klub petarung yang kamu pimpin." Gallen Pun urung pergi. Tapi ia berdiri, sedikit menjaga jarak dari Master Zuge dan Kiran.Master Zuge pun mulai dengan interviewnya. Ia terlihat serius."Begini Kiran.Kur

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19

Bab terbaru

  • Warisan Sang Phoenix   Finale.

    Pagi yang dingin di Hutan Cemara, ketika angin berdesir membawa bunga salju yang jatuh ke permukaan tanah, menutup semua bekas pertempuran semalam. Kini, yang terlihat hanyalah pemandangan putih dan kelabu sejauh mata memandang.Kiran berjalan berkeliling di perkemahan, ditemani oleh Roneko. Sepanjang perjalanan, ia tak henti-hentinya bertanya dan meminta Roneko, sang Kyuubi, menceritakan kejadian semalam."Roneko, ceritakan sekali lagi. Apakah Anda yakin bahwa sosok Phoenix api itu adalah manifestasi dari perbuatan sihir tingkat tinggi, yang aku rapalkan?" Kiran tetap tidak percaya.Dengan senyuman menyeringai, wajah putus asa, karena tuannya selalu tidak percaya dengan perkataannya, Roneko menegaskan. "Tuanku Kiran, bukankah anda sendiri sudah mendengar, bahkan Zephyr sudah bersaksi bahwa anda memiliki sihir yang tidak terduga – sihir Phoenix emas. Jadi, untuk apa bertanya berulang kali?"Masih dengan wajah polos dan tidak percaya, Kiran menyahuti, "Masalahnya, aku hanya melakukan r

  • Warisan Sang Phoenix   Akhir Pertarungan Maha Sihir.

    Beruntung, ketika Zephyr mendekati Roneko yang terbaring di tumpukan salju, ia terlihat masih bernafas, meskipun dalam keadaan tidak sadarkan diri. Beberapa pasukan dari Hutan Ternola, seperti puluhan Silent Owl – burung hantu kerdil, datang membantu.Roneko ini dibawa kembali ke tempat para penghuni Ternola dalam keadaan tidak sadarkan diri, diangkut oleh sekitar lima puluh Silent Owl.Sesuai dengan julukan mereka ‘SILENT’, setiap gerakan sayap puluhan burung hantu itu tidak meninggalkan bunyi atau suara sama sekali. Zephyr berjaga-jaga, mengikuti puluhan Silent Owl dan Roneko, agar tidak terjadi serangan balas dendam dari pihak Nymph, yang pemimpinnya baru saja dimusnahkan oleh Roneko.---Di cakrawala, pertempuran antara Phoenix Emas dan sosok Raksasa Es Ymir mencapai puncaknya.Suara deru gelombang es yang dihasilkan oleh sihir Ymir terdengar menggema, ketika dia melepaskan ribuan hujan kristal es ke arah Phoenix Emas.*WUSH!*Sekali lagi, api berwarna emas keluar dari mulut Phoen

  • Warisan Sang Phoenix   Tragedi di Cakrawala.

    Beberapa menit sebelum Elang bermata perak itu pergi, setelah dia menerima perintah dari Pemimpin Kaum Nymph, Roneko Sang Kyuubi memperhatikan semua kejadian antara si mata perak dengan Kaum Nymph.Saat semua pihak terpaku pada kejadian pertempuran di cakrawala, itulah pertarungan antara Raksasa Es - Ymir melawan Siluet Phoenix Emas, pada yang bersamaan pemimpin Nymph mencoba mencari kesempatan. Diam-diam dia memanggil Elang mata perak untuk mengabarkan keadaan genting mereka, pada penguasa di Istana Es.Siapa menyangka. Dari pihak Hutan Ternola sendiri, Roneko memperhatikan semua kejadian yang terjadi dengan penuh kewaspadaan.Ketika melihat sinar berwarna kelabu berkelebat dari kelompok Nymph, terabang cepat ke arah cakrawala, pada saat itulah sosoknya yang mengenakan gaun berwarna merah ikut berkelebat, mengejar Elang Mata Perak.Sebaliknya di pihak Nymph, detik genting seperti itu tidak terlewatkan dari pandangan Pemimpin Nymph.Dengan mata menyala, mulut yang terbuka lebar, dia b

  • Warisan Sang Phoenix   Saga Keajaiban di Hutan Cemara.

    Angin bertiup kencang pada malam yang dingin. Realm Wonderland dilanda hawa dingin membeku, atmosfer di satu tempat, dekat Hutan Cemara, penuh dengan aura menakutkan.Pada saat semua pihak dari Hutan Ternola merasa aman dalam lindungan perisai cermin ajaib, tiba-tiba suara teriakan panik terdengar.“Lihat! Cermin sihir akan retak!”Seketika keadaan menjadi kacau.Semua makhluk di balik perlindungan sihir 100 Twilight Turtles menjadi panik.“Seseorang harus mengambil tindakan! Jika tidak, kita semua akan tewas!”“Oh, masih adakah kekuatan sihir yang dapat mengalahkan makhluk terkutuk itu?”Suara hantaman tinju Ymir terdengar bertalu-talu, diiringi gemerincing retakan cermin sihir membuat semua panik.Pada saat mereka meraung dalam ketakutan, tiba-tiba ada satu sosok tubuh melesat terbang ke arah cermin kristal yang retakannya semakin besar… bahkan mungkin sebentar lagi akan pecah.“Siapa itu?”“Darimana datangnya sosok makhluk berwarna emas itu?”“Cahaya tubuhnya sangat menyilaukan!”S

  • Warisan Sang Phoenix   Ymir.

    TRING TRING TRINGSuara dawai harpa berdenting lembut ketika jemari Pemimpin Nympha memainkan nada-nada yang aneh. Para Nymph yang tersisa tampak khusyuk, menggumam dalam nada yang tidak jelas, seolah-olah bernyanyi dengan lirik dan nada yang sangat rendah. Bulu kuduk semua orang meremang.“Sihir terkutuk!”“Mereka memanggil makhluk gaib!”Ketakutan merayap di antara penghuni Hutan Ternola.Pada saat itu, langit di cakrawala seketika berubah menjadi gelap. Awan hitam bergulung-gulung, menghalangi cahaya rembulan dan sinar bintang jatuh ke permukaan tanah.Tiba-tiba, udara menjadi lebih dingin. Air yang menggenang tampak membeku, ketika aura dingin merayap, memenuhi atmosfer di tepian hutan cemara itu.Suara langkah kaki terdengar dari kejauhan, bunyinya sangat jeras membuat tanah bergetar, sepihan salju tersisa, dan percikan air seketika runtuh ke tanah.Tap – tap – tap!Dari arah utara, semua makhluk menyaksikan dengan mulut ternganga.“Ymir!”“Raksasa Es!”Ymir adalah raksasa dari e

  • Warisan Sang Phoenix   Sihir Api Emas dan Teror Awan Hitam.

    Pada saat itu, api berwarna merah keemasan yang muncul dari tubuh Kiran, bukanlah api yang terlihat seperti api biasa, api yang mampu dikobarkan oleh Merak Api, meski berusia lima ratus tahun sekalipun.Ini adalah api yang aneh, api keabadian yang jarang dilihat oleh mahluk lain. Api berwarna seperti emas.Roneko, sosok Kyuubi penguasa chakra api, tentu saja yang paling dahulu sadar akan hal ini. Dia berada paling dekat dengan Kiran tatkala cahaya keabadian, dengan hawa panas yang aneh, menyeruak dari tubuh Kiran.“Tuan. Ini adalah api abadi. Bukan api yang dapat dikeluarkan oleh mahluk kontrak sejenis Merak api sekalipun…” kata Roneko tidak percaya.Dalam pandangan Kyuubi itu, mahluk yang muncul dari jiwa Kiran, itu sama sekali bukan Merak api.Meskipun itu masih sejenis burung, tapi Roneko berani memastikan, “Itu sama sekali bukan Merak. Itu Burung yang aneh. Sayangnya wujud itu seperti terkurung dengan selubung sihir, yang membuatnya terlihat sangat misterius,” batin Roneko.Pada s

  • Warisan Sang Phoenix   Chaos.

    Malam itu, ketika hawa dingin merayap dengan kelopak es turun dari langit, Diolos si Pegasus tiba-tiba merasa sangat mengantuk.Dia membatin penuh rasa penasaran. "Tidak biasanya aku mengantuk sejak awal malam," pikir Diolos. Dia meringkik dan bertanya pada Kiran, yang tampaknya juga terpengaruh kantuk, sibuk merentangkan alas tidur di bawah pohon cemara, langit malam menjadi atapnya.Merasa terganggu dengan suara Diolos yang seperti merengek, Kiran menegur Pegasus itu. “Tidurlah, Diolos. Perjalanan kita masih panjang. Istana Es penyihir Putih ada di batas Realm Wonderland ini. Anda membutuhkan tenaga ekstra besok hari!” setelah memberi nasehat, Kiran segera tertidur.Alas jerami kering yang di pintal seperti tikar menjadi tempat tidurnya, sementara selimut bulu angsa, perlengkapan termewah saat ini, mencoba memberikan perlindungan dari dingin malam kepada semua mahluk dari Hutan Ternola. Malam itu, tak seorangpun terganggu dalam tidurnya, meski bunga salju mulai gugur dari langit.Di

  • Warisan Sang Phoenix   Pasukan Nymph Mutant.

    Pada malam sebelum kejadian aneh, ketika Kiran dan dua kelompoknya, bersama dengan Zephyr dan pasukan perang dari Hutan Ternola tiba, tempat yang luas ini tampak cocok untuk didirikan tenda darurat. "Kita akan beristirahat hingga pagi menjelang, baru melanjutkan perjalanan menuju Istana Utara!" teriak Zephyr dengan tegas. "Akhirnya beristirahat juga..." anggota-anggota pasukan perang khusus itu merasa lega ketika pemimpin perang, Zephyr, memberikan perintah. Dengan cekatan, tentara perang dari berbagai ras segera mendirikan tenda darurat, sementara yang lainnya menyiapkan makanan, yang semuanya berupa pil, dan menyodorkan air kepada setiap anggota perang. Masing-masing ras memiliki tenaga khusus yang mengatur akomodasi, jumlahnya sepuluh mahluk per ras. Di Hutan Ternola di Realm Wonderland ini, di mana keajaiban terjadi di luar nalar dan akal sehat, makanan seperti yang dikonsumsi oleh mahluk di luar realm bukan lagi prioritas utama. Di setiap ras di dalam Realm ini, mereka memil

  • Warisan Sang Phoenix   Misteri Mata Perak.

    Tet – tet – tet…Suara mirip terompet terdengar ketika lima ratus pasukan Silent Owl bersiul seperti nyanyian perang. Suara kepakan sayap ratusan Silent Owl ini dengan sengaja diperdengarkan, menimbulkan suara gema seperti bunyi ribuan capung terbang, membuat gentar perasaan siapapun yang mendengarnya.Menyusul suara derap kaki pasukan Breeze Foxes – rubah pengendali angin tampak membuka jalan dengan berbaris rapi membelah Hutan Ternola. Selanjutnya, memimpin pasukan di belakang dan berjalan di jalanan yang penuh tumpukan salju. Sesekali pasukan Breeze Foxes itu meniup siulan, lalu angin berhembus kencang dan membawa pergi tumpukan salju, sehingga jalanan ke utara menjadi bersih, membuat pasukan di belakang berjalan lancar.Di sisi kiri dan kanan jalanan, tampak ribuan makhluk penghuni Hutan Ternola yang menonton iring-iringan pasukan magical beast – yang tampak seperti parade perang pasukan manusia.Seribu pasukan Spark Sprites – mahluk kecil yang dapat memanggil percikan listrik ber

DMCA.com Protection Status