Sejak hari itu, Kiran hanya tekun berlatih teknik pedang dan sihir. Tak pernah sedikitpun ia keluar dari kamarnya.Dalam kamar para jenius, biasanya ada tempat berlatih khusus untuk ketrampilan sihir. Sedangkan untuk berlatih seni pedang, bagi jenius yang memiliki jalur untuk menjadi knight, ada halaman kecil di bagian depan paviliun, luasnya 6 x 4 meter.Halaman pribadi Kiran ini memiliki cukup ruang untuk berlatih pedang.Ada satu kejadian menarik.Pernah suatu waktu, sekelompok peri laki-laki, para pekerja lewat di depan kamar Kiran setelah membersihkan kamar tetangga Kiran. Pada saat itu, mereka mendengar suara menderu-deru mirip suara gelombang dari dalam jenisu di kamar nomor 20.Semua peri menjadi panik."Kawan, suara apa itu? Jangan-jangan murid jenius ini sedang membutuhkan pertolongan! Mengapa ada suara gelombang air?""Tak usah khawatir. Mereka semua aneh. Tak ada masalah jika kamu mendengar suara seperti itu."Namun, seorang peri pekerja tetap meminta mereka memeriksa. "Ma
ARC III - The FugitiveDi dalam Dungeon Lunar Earth, segala sesuatu terlihat gelap dan kelam. Hanya ada batu-batu cadas dan reruntuhan kuil-kuil kuno yang didalamnya bisa saja terdapat monster mengejutkan, yang akan membuat siapapun mengkertakkan gigi dalam rasa takut tak berkesudahan.Udara di dalamnya sangat lembab. Jika kamu bukan seorang ahli atau petarung, dapat dipastikan, baru lima menit saja di dalam The Lunar Earth, kamu akan sesak nafas, lalu meminta keluar dari dalam Dungeon.Tapi tidak untuk Kiran.Peraturan di The Lunar Earth, tidak seorang pun diijinkan keluar hidup-hidup, sebelum menyelesaikan Quest terakhir. Pada Quest terakhir bagi seorang petarung, secara magis The Lunar Earth akan menyajikan salah satu monster makhluk legendaris yang populer di Benua Ayax.Itulah Naga, Kura-kura Hitam, Macan Putih, dan Phoenix api yang menjadi monster terakhir yang harus di taklukkan pada quest Finale ini. Saking sulitnya menyelesaikan Quest terakhir ini, banyak sekali nyawa melayan
DUAR! DUAR! DUAR!Waktu kejadian di dalam The Lunar Earth, pada saat kematian Naga Hitam dan diiringi bunyi ledakan keras di Kuil Sanctuary of Wisdom, seisi Kota Qingchang menjadi heboh.Karena tanah bergoyang-goyang seperti kejadian gempa bumi, juga asap putih membubung tinggi ke langit, orang-orang berlarian keluar dari rumah. Semua menengadah ke langit dan mencari dari mana sumber suara itu berasal.“Disana! Asap putih itu asalnya di Utara Kota Qingchang!”“Mari kita pergi melihat keramaian.”“Demi dewa-dewa. Arah ledakan itu asalnya dari Kuil pemujaan Dewa Tempestia, Saunctuary of Wisdom!”“Mari kita berlutut di halaman kuil, memuja Dewa agar tidak menjadi marah dan memporak-porandakan seisi kota!”Kejadian itu tidak hanya menyebabkan keributan di antara penduduk Kota Qingchang. Di Akademi sihir Golden Arrow, para guru dan tenaga pengajar menjadi heboh dengan kejadian ini.Di kelas-kelas pengajaran, semua siswa di perintahkan meninggalkan ruangan, demi menjaga agar tidak terjadi h
Dalam perjalanan menuju Akademi Golden Arrow, kekacauan dan kehebohan terjadi di mana-mana. Semua orang berbondong-bondong menuju Kuil Sanctuary of Wisdom. Tak seorang pun memperhatikan Kiran yang terlihat berantakan, berjalan cepat bersama Master Cho.Percakapan terjadi di antara keduanya.“Kiran, aku masih tidak percaya dengan apa yang terjadi. Ceritakan semuanya dengan jelas padaku, dan aku akan membantumu memberi penjelasan pada Kepala Sekolah!”Ketika Kiran menceritakan semua pengalamannya di dalam Dungeon, di mata Master Cho, rasanya tidak ada keistimewaan dalam semua kisah itu.“Apakah muridku ini berbohong? Akan tetapi, jelas wajahnya terlihat polos. Dan lagi, dia telah menjadi seorang ahli sihir di level Tiga bukan? Ini seharusnya menjadi keistimewaan setelah dia menumbangkan Naga di akhir pelatihannya.” Ketika itu, wajah Master Cho berkerut. Ia memikirkan di mana letak kejanggalan Kiran yang sekarang demikian hebat.Kemungkinan seseorang yang baru tiga tahun di dalam dungeon
Setelah sesi pengarahan dengan Kepala Sekolah Master Akiko, Kiran masih harus menyediakan waktu untuk mendengar ceramah dari sang master, Master Cho. Satu hal yang diingat Kiran adalah,“Kamu harus berhati-hati dengan wakil pimpinan Tentara Suci, Panglima Tyler Royal. Penyihir pemimpin Tentara Suci divisi sihir itu tidak suka denganmu. Jadi aku tak akan heran jika nanti kamu akan dipersulit olehnya. Kejadian di taman bunga – Gedung Cendekiawan Azure Building sudah jelas membuktikan bahwa kamu adalah muridku langsung. Tyler itu tidak akan tinggal diam ketika kamu bergabung di Tentara Suci nanti!”Itulah pesan yang Kiran simpan di dalam hati. Sejak saat ini, dia harus bersikap hati-hati dengan siapapun.Hari ini Kiran diijinkan untuk menginap semalam lagi di kamar nomor 20 tempat para jenius Akademi Sihir tinggal. Karena tidak memiliki sahabat dekat di akademi, Kiran mengunjungi perpustakaan akademi. Ia membawa sebotol minuman anggur mead yang dibeli di luar, dan menyelundupkannya ke da
Di lapangan yang luas, tempat Tentara Suci level pertama sedang melakukan briefing pagi, pernyataan dalam surat rekomendasi akademi bahwa Kiran adalah seorang penyihir di tingkat level 3 membuat semua orang tercengang.Hudson, termasuk di antaranya.Pada awalnya, Hudson bersikap kasar dan sedikit mengintimidasi, kini suaranya sedikit melunak, tapi tidak sepenuhnya lembut.Hudson adalah tipe orang yang tidak percaya pada sesuatu sebelum dia mencobanya. "Hanya mengandalkan surat rekomendasi yang menyatakan bahwa anak ingusan ini ahli pesona di level 3, hmm, aku gak meragukannya!" Hudson kembali mengamati Kiran dengan seribu pertanyaan di hati. "Apakah benar seseorang dengan usia 15 tahun dapat berada di tingkat setinggi ini?”Wajah Hudson jelas ragu, dan Kiran tetap berusaha tenang melihat tatapan intimidasi itu.“Jika dia betul-betul seorang ahli pesona di level 3, bagaimana bisa bocah ini tidak terkenal di antero Kekaisaran Qingchang ini?" Hudson berpendapat.Semakin dilihat bahwa Kir
Pada saat itu, suara dingin memecah keheningan, menarik perhatian semua orang ke pintu kantor utama Tentara Suci. Di sana, sosok berdiri dengan punggung tegak, mengenakan armor bersama jubah yang melambai."Pemimpin Panglima Tyler!""Panglima Royal!"Semua orang yang sebelumnya tampak santai menyemangati pertarungan antara Hudson dan Kiran, segera berdiri dengan sikap tegak. Mereka menyusun barisan dengan rapi, membentuk empat lapis.Keadaan menjadi hening, hanya terdengar desiran angin pagi. Suara pimpinan Panglima Tyler terdengar sangat dekat, seolah-olah ia berbicara di telinga semua orang."Baiklah, jadi inilah sikap Tentara Suci tanpa pengawasan. Aku tidak akan mentolerir perilaku barbar seperti ini."Hening masih menyelimuti, dan tatapan tajam Panglima Tyler Royal tertuju pada Kiran, yang berdiri dengan seragam siswa Akademi Sihir Golden Arrow.Matanya tajam, dan ia bersuara dengan nada mencibir."Apakah kamu masih menganggap dirimu sebagai siswa Akademi Sihir? Apakah kamu pikir
Esok harinya, setelah mengambil baju zirah khusus untuk Tentara Suci – Elit, Kiran menuju Istal di barak militer Tentara Suci.Di sana, seorang pria tua menjaga kuda.Kiran membuat pria tersebut terkejut dengan pertanyaan mendadak, "Paman, saya membutuhkan kuda terbaik. Misi saya kali ini adalah menuju Gurun Atulla di Tenggara Benua. Ada yang cocok?" Kiran mencari Pegasus yang mampu terbang cepat ke Tenggara Benua, dengan target perjalanan selama 7 hari hingga tiba di Gurun Atulla.Pria penjaga kuda itu tercengang. "Apakah anak muda ini gila? Untuk terbang cepat ke Gurun Atulla, hanya mungkin menggunakan Kapal Roh yang berkapasitas besar. Menggunakan Pegasus dengan waktu 7 hari perjalanan akan membuatnya lelah! Pegasus bisa mati sewaktu-waktu. Ini sangat beresiko!"Namun, begitu pria tua itu melihat Kiran mengenakan pakaian zirah Tentara Suci Elit, sikapnya berubah dengan cepat. Ia memberi hormat, "Tuan, terimalah hormat hamba."Tentara Suci memang dihormati, dan Kiran yang merupakan
Pagi yang dingin di Hutan Cemara, ketika angin berdesir membawa bunga salju yang jatuh ke permukaan tanah, menutup semua bekas pertempuran semalam. Kini, yang terlihat hanyalah pemandangan putih dan kelabu sejauh mata memandang.Kiran berjalan berkeliling di perkemahan, ditemani oleh Roneko. Sepanjang perjalanan, ia tak henti-hentinya bertanya dan meminta Roneko, sang Kyuubi, menceritakan kejadian semalam."Roneko, ceritakan sekali lagi. Apakah Anda yakin bahwa sosok Phoenix api itu adalah manifestasi dari perbuatan sihir tingkat tinggi, yang aku rapalkan?" Kiran tetap tidak percaya.Dengan senyuman menyeringai, wajah putus asa, karena tuannya selalu tidak percaya dengan perkataannya, Roneko menegaskan. "Tuanku Kiran, bukankah anda sendiri sudah mendengar, bahkan Zephyr sudah bersaksi bahwa anda memiliki sihir yang tidak terduga – sihir Phoenix emas. Jadi, untuk apa bertanya berulang kali?"Masih dengan wajah polos dan tidak percaya, Kiran menyahuti, "Masalahnya, aku hanya melakukan r
Beruntung, ketika Zephyr mendekati Roneko yang terbaring di tumpukan salju, ia terlihat masih bernafas, meskipun dalam keadaan tidak sadarkan diri. Beberapa pasukan dari Hutan Ternola, seperti puluhan Silent Owl – burung hantu kerdil, datang membantu.Roneko ini dibawa kembali ke tempat para penghuni Ternola dalam keadaan tidak sadarkan diri, diangkut oleh sekitar lima puluh Silent Owl.Sesuai dengan julukan mereka ‘SILENT’, setiap gerakan sayap puluhan burung hantu itu tidak meninggalkan bunyi atau suara sama sekali. Zephyr berjaga-jaga, mengikuti puluhan Silent Owl dan Roneko, agar tidak terjadi serangan balas dendam dari pihak Nymph, yang pemimpinnya baru saja dimusnahkan oleh Roneko.---Di cakrawala, pertempuran antara Phoenix Emas dan sosok Raksasa Es Ymir mencapai puncaknya.Suara deru gelombang es yang dihasilkan oleh sihir Ymir terdengar menggema, ketika dia melepaskan ribuan hujan kristal es ke arah Phoenix Emas.*WUSH!*Sekali lagi, api berwarna emas keluar dari mulut Phoen
Beberapa menit sebelum Elang bermata perak itu pergi, setelah dia menerima perintah dari Pemimpin Kaum Nymph, Roneko Sang Kyuubi memperhatikan semua kejadian antara si mata perak dengan Kaum Nymph.Saat semua pihak terpaku pada kejadian pertempuran di cakrawala, itulah pertarungan antara Raksasa Es - Ymir melawan Siluet Phoenix Emas, pada yang bersamaan pemimpin Nymph mencoba mencari kesempatan. Diam-diam dia memanggil Elang mata perak untuk mengabarkan keadaan genting mereka, pada penguasa di Istana Es.Siapa menyangka. Dari pihak Hutan Ternola sendiri, Roneko memperhatikan semua kejadian yang terjadi dengan penuh kewaspadaan.Ketika melihat sinar berwarna kelabu berkelebat dari kelompok Nymph, terabang cepat ke arah cakrawala, pada saat itulah sosoknya yang mengenakan gaun berwarna merah ikut berkelebat, mengejar Elang Mata Perak.Sebaliknya di pihak Nymph, detik genting seperti itu tidak terlewatkan dari pandangan Pemimpin Nymph.Dengan mata menyala, mulut yang terbuka lebar, dia b
Angin bertiup kencang pada malam yang dingin. Realm Wonderland dilanda hawa dingin membeku, atmosfer di satu tempat, dekat Hutan Cemara, penuh dengan aura menakutkan.Pada saat semua pihak dari Hutan Ternola merasa aman dalam lindungan perisai cermin ajaib, tiba-tiba suara teriakan panik terdengar.“Lihat! Cermin sihir akan retak!”Seketika keadaan menjadi kacau.Semua makhluk di balik perlindungan sihir 100 Twilight Turtles menjadi panik.“Seseorang harus mengambil tindakan! Jika tidak, kita semua akan tewas!”“Oh, masih adakah kekuatan sihir yang dapat mengalahkan makhluk terkutuk itu?”Suara hantaman tinju Ymir terdengar bertalu-talu, diiringi gemerincing retakan cermin sihir membuat semua panik.Pada saat mereka meraung dalam ketakutan, tiba-tiba ada satu sosok tubuh melesat terbang ke arah cermin kristal yang retakannya semakin besar… bahkan mungkin sebentar lagi akan pecah.“Siapa itu?”“Darimana datangnya sosok makhluk berwarna emas itu?”“Cahaya tubuhnya sangat menyilaukan!”S
TRING TRING TRINGSuara dawai harpa berdenting lembut ketika jemari Pemimpin Nympha memainkan nada-nada yang aneh. Para Nymph yang tersisa tampak khusyuk, menggumam dalam nada yang tidak jelas, seolah-olah bernyanyi dengan lirik dan nada yang sangat rendah. Bulu kuduk semua orang meremang.“Sihir terkutuk!”“Mereka memanggil makhluk gaib!”Ketakutan merayap di antara penghuni Hutan Ternola.Pada saat itu, langit di cakrawala seketika berubah menjadi gelap. Awan hitam bergulung-gulung, menghalangi cahaya rembulan dan sinar bintang jatuh ke permukaan tanah.Tiba-tiba, udara menjadi lebih dingin. Air yang menggenang tampak membeku, ketika aura dingin merayap, memenuhi atmosfer di tepian hutan cemara itu.Suara langkah kaki terdengar dari kejauhan, bunyinya sangat jeras membuat tanah bergetar, sepihan salju tersisa, dan percikan air seketika runtuh ke tanah.Tap – tap – tap!Dari arah utara, semua makhluk menyaksikan dengan mulut ternganga.“Ymir!”“Raksasa Es!”Ymir adalah raksasa dari e
Pada saat itu, api berwarna merah keemasan yang muncul dari tubuh Kiran, bukanlah api yang terlihat seperti api biasa, api yang mampu dikobarkan oleh Merak Api, meski berusia lima ratus tahun sekalipun.Ini adalah api yang aneh, api keabadian yang jarang dilihat oleh mahluk lain. Api berwarna seperti emas.Roneko, sosok Kyuubi penguasa chakra api, tentu saja yang paling dahulu sadar akan hal ini. Dia berada paling dekat dengan Kiran tatkala cahaya keabadian, dengan hawa panas yang aneh, menyeruak dari tubuh Kiran.“Tuan. Ini adalah api abadi. Bukan api yang dapat dikeluarkan oleh mahluk kontrak sejenis Merak api sekalipun…” kata Roneko tidak percaya.Dalam pandangan Kyuubi itu, mahluk yang muncul dari jiwa Kiran, itu sama sekali bukan Merak api.Meskipun itu masih sejenis burung, tapi Roneko berani memastikan, “Itu sama sekali bukan Merak. Itu Burung yang aneh. Sayangnya wujud itu seperti terkurung dengan selubung sihir, yang membuatnya terlihat sangat misterius,” batin Roneko.Pada s
Malam itu, ketika hawa dingin merayap dengan kelopak es turun dari langit, Diolos si Pegasus tiba-tiba merasa sangat mengantuk.Dia membatin penuh rasa penasaran. "Tidak biasanya aku mengantuk sejak awal malam," pikir Diolos. Dia meringkik dan bertanya pada Kiran, yang tampaknya juga terpengaruh kantuk, sibuk merentangkan alas tidur di bawah pohon cemara, langit malam menjadi atapnya.Merasa terganggu dengan suara Diolos yang seperti merengek, Kiran menegur Pegasus itu. “Tidurlah, Diolos. Perjalanan kita masih panjang. Istana Es penyihir Putih ada di batas Realm Wonderland ini. Anda membutuhkan tenaga ekstra besok hari!” setelah memberi nasehat, Kiran segera tertidur.Alas jerami kering yang di pintal seperti tikar menjadi tempat tidurnya, sementara selimut bulu angsa, perlengkapan termewah saat ini, mencoba memberikan perlindungan dari dingin malam kepada semua mahluk dari Hutan Ternola. Malam itu, tak seorangpun terganggu dalam tidurnya, meski bunga salju mulai gugur dari langit.Di
Pada malam sebelum kejadian aneh, ketika Kiran dan dua kelompoknya, bersama dengan Zephyr dan pasukan perang dari Hutan Ternola tiba, tempat yang luas ini tampak cocok untuk didirikan tenda darurat. "Kita akan beristirahat hingga pagi menjelang, baru melanjutkan perjalanan menuju Istana Utara!" teriak Zephyr dengan tegas. "Akhirnya beristirahat juga..." anggota-anggota pasukan perang khusus itu merasa lega ketika pemimpin perang, Zephyr, memberikan perintah. Dengan cekatan, tentara perang dari berbagai ras segera mendirikan tenda darurat, sementara yang lainnya menyiapkan makanan, yang semuanya berupa pil, dan menyodorkan air kepada setiap anggota perang. Masing-masing ras memiliki tenaga khusus yang mengatur akomodasi, jumlahnya sepuluh mahluk per ras. Di Hutan Ternola di Realm Wonderland ini, di mana keajaiban terjadi di luar nalar dan akal sehat, makanan seperti yang dikonsumsi oleh mahluk di luar realm bukan lagi prioritas utama. Di setiap ras di dalam Realm ini, mereka memil
Tet – tet – tet…Suara mirip terompet terdengar ketika lima ratus pasukan Silent Owl bersiul seperti nyanyian perang. Suara kepakan sayap ratusan Silent Owl ini dengan sengaja diperdengarkan, menimbulkan suara gema seperti bunyi ribuan capung terbang, membuat gentar perasaan siapapun yang mendengarnya.Menyusul suara derap kaki pasukan Breeze Foxes – rubah pengendali angin tampak membuka jalan dengan berbaris rapi membelah Hutan Ternola. Selanjutnya, memimpin pasukan di belakang dan berjalan di jalanan yang penuh tumpukan salju. Sesekali pasukan Breeze Foxes itu meniup siulan, lalu angin berhembus kencang dan membawa pergi tumpukan salju, sehingga jalanan ke utara menjadi bersih, membuat pasukan di belakang berjalan lancar.Di sisi kiri dan kanan jalanan, tampak ribuan makhluk penghuni Hutan Ternola yang menonton iring-iringan pasukan magical beast – yang tampak seperti parade perang pasukan manusia.Seribu pasukan Spark Sprites – mahluk kecil yang dapat memanggil percikan listrik ber