Tini terlihat masih begitu marah pada seorang Lutfhi. Dia tidak bisa melupakan bagaimana Lutfhi telah membuat dirinya kecewa. Dia menolak permintaan sederhana dari seorang Tini. Hingga Tini menolak untuk berbincang dengan Lutfhi.Tini terus menunjukkan wajah cemberutnya saat menghidangkan makan malam pada Lutfhi dan kedua anaknya. Setiap pertanyaan dari Lutfhi, hanya di jawab oleh Tini dengan dua jawaban saja. Tidak dan iya, tidak ada lanjutannya lagi.Tak hanya menunjukkan wajah kesalnya pada Lutfhi yang menolak permintaan dari dirinya. Tini juga tak segan membentak kedua anaknya, ketika mereka meminta sesuatu pada Tini. Dia menjawab permintaan dari kedua anaknya itu dengan jawaban yang kasar. Hingga kedua anaknya menjadi penuh ketakutan saat akan meminta lauk pauk pada seorang Tini.Tak ada doa yang seharusnya di ucapkan oleh seseorang ketika makan. Selesai menyendokan nasi serta lauk pauknya. Semuanya pun langsung menyantap makanan masing-masing. Semuanya begitu menikmati makan mal
Jika dengan membuat kesurupan tidak berhasil membuat pabrik bakso milik Kosim bangkrut. Mungkin dengan cara lain harus di lakukan oleh Tini dan Lutfhi. Tentu cara paling ampuh adalah dengan cara melakukan sabotase terhadap pabrik bakso milik Kosim tersebut. Sabotase itu bisa membuat pabrik bakso dari seorang Kosim tentu akan bangkrut.Sebuah obat pencahar siap di menggantikan beberapa bumbu yang ada di dapur pembuatan bakso Kosim. Bumbu yang selama ini menjadi bumbu rahasia bagi usaha Kosim dalam beberapa tahun terakhir tersebut. Lutfhi dan Tini sudah tidak sabar untuk melakukan upaya sabotase pada pabrik bakso milik Kosim tersebut.Mengenakan pakaian serba hitam layaknya maling di malam hari. Tini dan Lutfhi sudah siap membuat usaha bakso dari Kosim bangkrut dengan upaya sabotase yang akan mereka lakukan. Tini dan Lutfhi yakin, Kosim akan banyak di tinggalkan oleh pelanggan setianya dengan sabotase yang di lakukan oleh Tini pada usahanya.Tini dan Lutfhi pun perlahan merangsek masuk
Adanya teror yang menyerang para pekerja yang sedang membangun proyek pembangunan sekolah milik Lukas. Telah membuat para pekerja menjadi sedikit resah. Mereka di teror oleh sosok Genderuwo berbadan hitam yang seram.Tak hanya di teror yang membuat mereka ketakutan saja. Genderuwo itu juga kerap membuat beberapa pekerja kesurupan. Sehingga para pekerja itu, bekerja tidak begitu maksimal. Mereka tidak bisa melakukan pekerjaan mereka dengan begitu baiknya. Sebab gangguan yang acap kali di berikan oleh pihak Genderuwo itu. Hingga para pekerja itu pun menjadi ketakutan.Lukas dengan sorban yang melingkari leher, serta tasbih yang berada di tangan kanannya. Menunggu kedatangan dari Genderuwo yang kerap meneror pekerja itu. Itu ingin tahu wujud dari Genderuwo berbadan besar itu, sebab beberapa hari yang lalu Lukas bermimpi akan Genderuwo yang mencoba membuat Dena Dan Deni ketakutan.Lukas pun penasaran dengan sosok Genderuwo yang ada. Hingga Lukas ingin melihat secara langsung Genderuwo yan
Sukses mengganti salah satu bumbu penting di resep bakso milik Kosim dengan obat pencahar. Kini Lutfhi dan Tini, mulai membuat rencana lain yang bisa membuat bakso dari Kosim semakin sepi.Tini dan Lutfhi turut memproduksi bakso sama seperti yang di lakukan oleh Kosim. Memperkerjakan beberapa orang tetangga di dekat rumahnya. Lutfhi membuat bakso murah yang akan memukul usaha dari seorang Kosim.Untuk menekan biaya produksi, Lutfhi sengaja menggunakan daging babi hutan atau celeng sebagai bahan utama pembuatan bakso. Dengan bahan utama itu, Lutfhi bisa menghemat banyak biaya dalam pembuatan bakso tersebut. Lutfhi juga menggunakan bahan-bahan yang tidak berkualitas. Hingga Lutfhi membuat bakso itu dengan biaya yang begitu murah. Sesuai dengan bakso Lutfhi nantinya yang akan di jual di bawah harga pasar. Dengan harga yang murah itu, seluruh pelanggan Kosim pun akan lari ke bakso yang di buat oleh Lutfhi.Bantuan dari Genderuwo seorang Lutfhi, juga akan membuat Lutfhi semakin yakin bakso
Tak jauh dari kediaman dari Tini dan Lutfhi, sebuah rumah yang telah lama tak berpenghuni di beli oleh Firman. Rumah itu pun akan menjadi tempat beristirahat bagi seorang Firman saat pulang ke kampung halamannya. Rumah itu menjadi rumah yang paling besar di kampung saat ini. Mengingat Firman juga melakukan renovasi dan pelebaran untuk rumah barunya tersebut. Hingga rumah itu menjadi rumah paling besar di kampung. Tentu mengalahkan rumah Lutfhi dan Tini yang di kenal sebagai rumah terbesar.Tini yang baru pulang belanja di sebuah warung pun, terlihat begitu kurang senang dengan keberadaan rumah dari Firman tersebut. Sebab rumah itu mengalahkan rumah miliknya yang selama ini di kenal sebagai rumah paling besar di kampung. Tini pun siap melakukan segala upaya untuk membuat Firma tidak betah berada di rumah tersebut. Apalagi Firman di ketahui akan tinggal selama sebulan bersama dengan keluarganya di rumah tersebut.Tini membawa kabar rumah baru Firman itu pada seorang Lutfhi. Tak ubahnya
Mujarab, satu kata untuk menggambarkan bagaimana obat pencahar yang di campur oleh Lutfhi itu bereaksi. Obat pencahar itu begitu manjur dalam menjalankan tugasnya. Hingga banyak pelanggan bakso Kosim yang akhirnya keracunan masal.Mereka merasakan mual, sakit di bagian perut. Juga merasa pusing yang teramat. Hingga mereka merasa begitu lemas, usai menyantap bakso yang di beli dari Kosim.Beberapa pedagang yang membeli bakso dari Kosim, juga merasakan hal yang sama. Bakso mereka di protes oleh pelanggan setianya. Sebab bakso itu telah membuat mereka diare hebat. Hingga ada beberapa pihak yang menuntut ganti rugi pada pedagang bakso tersebut.Banyaknya keluhan yang datang pada seorang Kosim. Lantas membuat Kosim begitu panik. Dia tak menyangka bakso miliknya akan membuat banyak orang diare. Apalagi Kosim tidak mencampur bahan-bahan berbahaya kedalam bakso yang di buatnya. Hanya bahan biasa yang memang menjadi bahan utama pembuatan bakso miliknya tersebut.Kosim terlihat begitu stress de
Pelaporan oleh salah seorang pelanggan bakso miliknya sendiri. Kosim harus mencari seorang pengacara untuk membela dirinya di ruang hukum. Salah satu pengacara yang mungkin bisa di sewa Kosim adalah seorang Atmojo Prawira S.H. Dia adalah sosok pengacara handal yang kerap berhasil membebaskan kliennya dari tuntutan yang ada.Tapi seluruh tabungan dari Kosim yang sudah hampir habis untuk membayar ganti rugi para korban keracunan. Tidak mampu membayar jasa dari Atmojo yang di kenal memiliki bayaran yang cukup mahal tersebut. Kosim harus mencari dana lainnya untuk membayar jasa Atmojo, demi menghindari Kosim dari tuntutan yang akan di layangkan oleh salah satu pelanggan baksonya.Istri Kosim meminta Kosim untuk menjual tanah miliknya yang berada di dekat pusat perbelanjaan tersebut. Tanah itu adalah satu-satunya harta yang di miliki oleh Kosim saat ini. Hingga Kosim harus merelakan impian dari dirinya untuk mendirikan kontrakan di atas lahan tersebut.Kosim menyerah dengan semua yang ada.
Benar seperti yang di duga oleh Kosim sebelumnya. Tanah miliknya itu pun langsung di serbu oleh pembeli. Banyak pesan masuk ke handphone miliknya yang datang. Hingga Kosim sedikit kewalahan dalam membalas pesan yang datang pada dirinya. Pesan yang tentunya memiliki makna tersendiri.Tak hanya pesan yang datang saja pada Kosim. Beberapa orang yang serius untuk membeli tanah milik Kosim, datang ke rumah Kosim secara berbondong-bondong. Mereka mengaku siap membayar tanah Kosim itu dengan harga yang cukup mahal. Hingga Kosim cukup bingung untuk menjual tanah miliknya. Mengingat banyaknya tawaran harga dari berbagai kalangan pada dirinya.Seorang makelar tanah bernama Oji, datang dengan sebuah koper berwarna hitam. Di dalam koper itu terdapat uang yang cukup banyak. Dia sudah cukup serius untuk membeli lahan milik Kosim. Bahkan Oji menawar lahan Kosim itu berkali-kali lipat dari harga yang di tawarkan oleh pembeli lainnya.Kosim pun sempat tertarik dengan tawaran dari Oji. Sebelum akhirnya
Sehari sebelum Sandi kembali ke sekolah. Lukas sudah menyempatkan diri untuk datang ke sekolah. Kedatangan dari Lukas tak lain adalah untuk membuat semua teman-teman Sandi tidak memojokkan seorang Sandi. Lukas mengatakan jika Sandi sangat berusaha untuk bisa keluar dari tekanan yang di hadapi olehnya saat ini.Lukas begitu berharap para guru serta seluruh siswa bisa menerima seorang Sandi sebagai teman mereka. Tidak mengingatkan Sandi akan ayahnya. Sehingga Sandi bisa sekolah dengan baiknya. Tidak akan ada tekanan yang besar untuk Sandi.Seluruh guru tentunya setuju dengan apa yang di minta oleh seorang Lukas. Begitu juga para murid yang siap menerima seorang Lukas apa adanya. Tidak ada yang akan mengingatkan seorang Sandi akan apa kesalahan dari ayahnya. Semuanya akan melupakan kesalahan yang telah di lakukan oleh ayahnya. Tidak akan ada orang yang menghina Sandi dengan apa yang di lakukan oleh Firman.Sandi yang awalnya ragu saat berada di depan gerbang sekolah. Langsung merasa sena
Baim mendatangi rumah adiknya, kedatangan dari seorang Baim tentunya untuk mengajak sang adik berdiskusi. Mungkin dengan berdiskusi dengan adiknya, tidak akan ada lagi kesalahpahaman yang mungkin akan terjadi antara Baim dengan adiknya tersebut. Ini menjadi hal yang harus di lakukan oleh Baim. Dia tak bisa memutuskan semuanya sendiri, perlu pertimbangan dari adiknya dalam memutuskan apa yang akan dia ambil.Baim duduk di teras rumah adiknya. Salah seorang keponakan Baim yang bernama Mira mulai datang menghampiri Baim dengan wajah sumringah. Dia senang dengan kedatangan dari seorang Baim ke rumahnya. Mengingat Baim yang kerap memberikan seorang Mira hadiah.Baim pun menyempatkan diri untuk bermain bersama dengan Mira terlebih dahulu. Sebelum dia meminta Mira untuk memanggil ibunya menemui Baim. Mira pun langsung melaksanakan tugas yang di berikan oleh Baim pada dirinya. Dia segera masuk kedalam rumah, untuk memanggil ibunya yang sebenarnya sedang masak makan siang.Mira menarik tangan
Sandi menatap wajahnya dengan penuh rasa gembira. Dia terlihat begitu bahagia akan datang ke sekolah. Mungkin sudah cukup lama Sandi tidak datang ke sekolah. Hingga Sandi pun harus mengulang kembali pelajaran yang pernah dia pelajari.Sandi berharap keputusan dari dirinya untuk kembali ke sekolah akan menjadi keputusan yang baik. Sehingga Sandi tidak akan menyesali apa yang telah di ambil oleh dirinya. Dia akan menyukai keputusan untuk kembali ke sekolah. Tidak akan ada masalah atau apapun yang akan membuat dirinya merasa kurang nyaman dengan semuanya.Lukas menghampiri Sandi yang masih terus menatap wajahnya di depan cermin. Dia kembali meyakinkan Sandi untuk tetap yakin pada keputusan dari dirinya untuk kembali ke sekolah. Lukas meminta Sandi untuk menebalkan telinganya. Tidak ada yang harus Sandi takutkan, semuanya akan baik-baik saja untuk Sandi. Dia tidak harus khawatir dengan semua yang mungkin akan terjadi pada dirinya. Semua itu akan baik-baik saja seperti biasanya.Sandi sema
Lutfhi masih begitu merasakan rasa sesak yang teramat di lehernya. Cekikan Genderuwo itu benar-benar membuat dia kesulitan bernapas. Hingga Lutfhi berusaha untuk menetralisir kesulitan dari dirinya itu dengan menarik napas sepanjang mungkin. Sebelum membuangnya secara perlahan.Lutfhi benar-benar kesal dengan Genderuwo miliknya sendiri. Genderuwo yang haus akan tumbal itu, tak pernah bisa bersabar. Padahal Lutfhi sedang berusaha mencari cara agar bisa menumbalkan seorang Baim untuk Genderuwo tersebut. Namun Genderuwo itu terlalu tidak sabar. Sehingga dia terus meminta Lutfhi untuk segera melakukan apa yang dia minta.Lutfhi yang terus berusaha menjadikan Baim sebagai tumbal berikutnya. Tak pernah diam, dia terus berusaha. Namun Lutfhi belum menemukan momen yang tepat untuk membuat Baim menjadi salah satu tumbal yang akan Lutfhi persembahkan pada Genderuwo miliknya. Lutfhi masih cukup berusaha untuk membuat semuanya menjadi lebih baik lagi.Tini yang melihat Lutfhi kesal, menghampiri L
Mendengar ibu dari Baim masuk rumah sakit, Darwis pun langsung mengajak seluruh anggota keluarganya untuk datang menjenguk ibu Baim. Tentu kedatangan dari Darwis dan keluarganya adalah untuk memberikan dukungan penuh pada ibu Baim yang masih terbaring lemas di atas ranjang.Baim menyambut baik kedatangan dari keluarga Darwis itu. Dia sangat senang, akhirnya ada dari pihak keluarga Kinasih yang akhirnya datang menjenguk ibunya. Mengingat istrinya sendiri yang hingga kini belum datang untuk menemui ibu mertuanya tersebut."Senang rasanya bisa melihat Kak Darwis, Kak Ima serta Lukas datang menjenguk Ibu saya. Ini benar-benar luar biasa buat Saya." ujar Baim."Kami juga senang bisa datang menjenguk ke sini. Maafkan kami baru bisa datang menjenguk hari ini." balas Darwis.Darwis pun melihat kondisi dari ibu Baim yang masih begitu lemas. Dia terlihat begitu merasakan kesakitan yang teramat besar. Hingga Darwis pun merasa iba dengan apa yang di lihatnya. Darwis benar-benar merasakan kesediha
Satu koper uang hasil dari usaha bakso yang di miliki oleh Lutfhi, di setorkan pada sebuah bank ternama. Itu hanya satu dari keuntungan yang di hasilkan oleh Lutfhi. Dia masih banyak memiliki usaha lainnya yang memiliki omzet penjualan yang begitu tinggi. Sehingga mimpi Lutfhi menjadi salah seorang terkaya di desanya pun dengan begitu cepatnya tercapai.Beberapa orang pun melihat Lutfhi dengan tatapan yang penuh kekaguman. Mereka menganggap Lutfhi adalah seorang pengusaha yang benar-benar hebat. Dia memiliki banyak uang hasil dari usahanya tersebut. Tanpa mereka tahu, jika Lutfhi selama ini di bantu oleh sosok Genderuwo berbadan besar.Lutfhi semakin sesumbar saat banyak orang yang mulai mengajak ngobrol. Di luar bank, Anton yang merupakan seorang pensiunan karyawan pabrik gula. Meminta tips pada seorang Lutfhi dalam membuka usaha. Dia ingin uang pensiun yang di miliki oleh dirinya, di gunakan untuk membuat sebuah usaha. Mungkin Lutfhi bisa memberikan sedikit saran pada seorang Anton
Adik dari Baim terlihat terkejut saat menerima biaya tagihan rumah sakit yang harus di bayar oleh Baim. Ini terlihat seperti sebuah perampokan yang cukup besar. Biaya yang mahal harus di bayarkan oleh dirinya dalam pengobatan dari ibunya tersebut.Adik Baim itu memberikan kartu ATM dari suaminya untuk membayar sebagian biaya rumah sakit ibunya. Namun uang yang ada di kartu ATM suaminya hanya mampu membayar biaya perawatan itu 5 persen saja. Itu di bantu dengan sedikit tabungan yang di miliki oleh suaminya. Ini benar-benar jadi hari yang buruk bagi keluarga besar Baim.Adik Baim pun membawa kertas berupa biaya tagihan untuk ibundanya. Mungkin saja Baim memiliki uang untuk membayar biaya rumah sakit yang semakin hari, semakin membludak tersebut.Adik Baim berjalan menuju Baim yang tengah menyuapi ibunya dengan bubur. Dia terlihat begitu antusias saat menyuapi ibunya tersebut. Namun melihat ibunya yang sudah mulai kembali bersemangat. Adik Baim itu tidak langsung memberikan kertas tagiha
Itu menjadi sebuah hal mungkin berat bagi seorang Sandi. Bagaimana dia di hina dengan begitu buruknya oleh seorang Tini. Padahal Tini sendiri adalah bibi dari Sandi. Namun rasa benci seorang Tini terhadap Firman, telah membutakan rasa ibanya pada seorang Sandi. Hingga Tini dengan begitu kerasnya menghina Sandi.Sandi cukup tertekan dengan apa yang di lakukan oleh seorang Tini pada dirinya. Dia merasa Tini sangat buruk dalam memperlakukan dirinya. Padahal Sandi adalah keponakan dari Tini. Namun Tini justru malah membuat Sandi patah semangat lagi untuk sekolah.Sandi sedikit kesal pada seorang Tini. Bagaimana juga apa yang di katakan oleh Tini adalah sebuah antitesis dari apa yang selama ini Lukas lakukan. Tini membuat semangat seorang Sandi benar-benar turun. Padahal Lukas terus memompa semangat Lukas untuk terus mengebu-gebu dengan apa yang di lakukannya. Semua upaya yang di lakukan oleh Lukas adalah bagian dari apa yang Lukas sebut sebagai sebuah motivasi maju untuk Sandi."Aku pikir
Firman begitu tenang saat perawat mulai menyuapkan satu sendok makanan ke dalam mulutnya. Firman pun terlihat makin bisa di kendalikan oleh perawat itu saat dia mulai berinteraksi dengan perawat itu. Apalagi perawat pria itu melayani seorang Firman dengan penuh ketulusan. Itu yang membuat seorang Firman terlihat begitu bahagia berada di dalam perawatan sang perawat.Angin entah dari mana tiba-tiba datang menghantam kaca jendela ruang perawatan Firman. Seketika angin itu mulai menerbangkan gorden yang ada di kamar perawatan seorang Firman. Hingga perawat itu sempat panik dengan gemuruh angin yang tiba-tiba datang begitu saja.Angin yang tiba-tiba datang menghantam seluruh ruangan perawatan dari Firman itu. Membawa juga sebuah bayangan hitam yang ketika di lihat dari dekat adalah sosok kuntilanak yang acap kali meneror seorang Firman. Kuntilanak dengan perawatan yang seram itu tersenyum pada seorang Firman. Memperlihatkan bagaimana giginya yang di penuhi dengan darah serta sedikit kotor