Lutfhi melakukan ritual yang biasanya di lakukan ketika malam jumat tiba. Ritual memandikan keris dengan kembang 7 rupa, serta peralatan perdukunan lainnya. Perlahan Lutfhi pun mulai menyiramkan sedikit demi sedikit air yang sudah di campur bunga 7 rupa itu pada keris yang ada.Tak hanya Lutfhi, Tini juga turut dalam ritual pemandian keris tersebut. Setelah itu keris itu mulai di berikan minyak wangi untuk membuat keris tersebut nampak harum sepanjang hari saat kembali di simpan. Sebelum akhirnya keris yang cukup panjang itu kembali di letakkan pada wadah yang ada.Lutfhi dengan segera menyimpan keris sakti itu pada lemari khusus yang dia kunci rapat-rapat. Sehingga tidak akan ada orang yang bisa mengambil keris tersebut, selain dirinya atau istrinya. Lutfhi pun harus menyimpan keris itu dengan hati-hati. Sebab keberadaan keris itu sangat penting dalam hidup Lutfhi. Keris itu yang banyak memberikan kekuatan serta materi yang melimpah bagi seorang Lutfhi. Sehingga wajar jika Lutfhi san
Beberapa keluarga masih cukup percaya dengan sebuah sesajen. Sehingga ketika memasuki bulan baru, mereka pun mulai mengeluarkan sesajen di depan rumah mereka.Tak hanya tetangga di rumah Lukas saja yang melakukan hal tersebut. Tapi keluarga Lukas sendiri melakukan hal tersebut sebagai sebuah tradisi yang telah berlangsung secara turun temurun. Keluarga Lukas hanya menjalankan apa yang ada saja. Walaupun sebenarnya yang menjalankan tradisi tersebut hanyalah ibu Lukas seorang. Sementara ayah Lukas yang di kenal agamais, menolak melakukan tradisi yang menurutnya musyrik tersebut.Melihat ibunya sudah menata beberapa kue dan makanan ringan lainnya di atas sebuah nampan. Lukas langsung meminta ibunya untuk tidak melakukan tradisi yang dalam pandangan Lukas itu adalah sebuah kemusyrikan. Lukas pun langsung menaruh kembali setiap kue yang telah di bungkus rapi ke atas meja makan.Ibu Lukas sempat marah dengan tindakan Lukas. Namun saat Lukas mulai menjabarkan kemusyrikan yang telah di lakuka
Uang yang telah di investasikan oleh seorang Lutfhi pada seorang Anton. Telah membuat Anton hilang tanpa kabar. Semua akses Lutfhi pada seorang Anton di putus begitu saja oleh Anton. Dia membawa kabur uang investasi dari Lutfhi tersebut. Hingga Lutfhi begitu marah besar pada seorang Anton.Tak hanya Lutfhi saja yang aksesnya di putus dengan sepihak oleh seorang Anton. Tini juga merasakan hal yang sama dengan Lutfhi. Akses dari dirinya untuk dapat menghubungi seorang Anton. Di putus juga oleh Anton dengan sepihak. Anton melakukan itu untuk menjauh dari upaya yang di lakukan oleh Tini dan Lutfhi.Lutfhi dan Tini pun benar-benar marah besar pada seorang Anton. Lutfhi mengajak Tini untuk mendatangi kediaman dari Anton yang berada di kampung sebelah. Dengan wajah merah, Lutfhi siap melampiaskan segala kekesalannya pada seorang Anton. Begitu juga Tini yang ingin mencakar wajah Anton yang telah berusaha menipu dirinya dengan iming-iming investasi.Tiba di rumah Anton. Keduanya di buat kecewa
Anton tertawa lepas bersama istri dan kedua anaknya di salah satu resort. Dia berhasil menipu seorang Lutfhi dengan begitu mudahnya. Hingga Anton Berhasil mendapatkan uang yang banyak dari aksinya menipu Lutfhi dan Tini.Anton begitu bahagia dengan uang yang di miliki oleh dirinya kini. Uang yang hampir 1 milyar itu, di habiskan oleh Anton untuk berfoya-foya bersama keluarga kecilnya. Anton tidak memikirkan perasaan korban yang telah di tipu oleh dirinya, termasuk perasaan seorang Lutfhi yang tentunya marah besar pada seorang Anton.Lutfhi yang mengirimkan langsung genderuwo miliknya pada Anton. Terlihat sudah tidak sabar melihat kondisi Anton yang akan tewas secara mengenaskan. Mungkin ini akan jadi pembalasan yang paling menyakitkan bagi seorang Lutfhi, atas apa yang telah di lakukan oleh Anton terhadap dirinya. Lutfhi begitu puas dengan apa yang telah dia lakukan pada Anton.Anton yang menyewa sebuah resort mewah di pinggir laut. Terlihat begitu santai bermain bersama dua anaknya d
Sejak kembali ke kampung halamannya. Lukas hanya belum berkunjung ke rumah seorang Lutfhi saja. Hampir semua paman dan bibi Lukas, sudah di sambangi oleh seorang Lukas. Hanya tinggal rumah Lutfhi yang baru selesai renovasi saja, yang belum di kunjungi oleh Lukas.Dengan gamis panjang menjuntai serta sebuah tasbih yang ada di tangan kanannya. Lukas berinisiatif untuk berkunjung ke rumah Lutfhi yang di kenal angker tersebut. Dia terlihat penuh percaya diri untuk datang sebagai tamu ke rumah Lutfhi.Baru tiba di depan gerbang rumah Lutfhi, Lukas sudah merasakan sesuatu yang janggal terjadi. Ada sesuatu yang berbeda di depan rumah Lutfhi. Sosok mahluk tak kasat mata yang menunggu rumah Lutfhi. Lukas pun semakin kencang dalam bershalawat, demi menghindari gangguan mahluk tak kasat mata tersebut.Lukas membuka pintu gerbang rumah Lutfhi, lalu masuk kedalam halaman rumah Lutfhi. Dia langsung di sambut dengan gonggongan keras anjing, yang baru di beli oleh Lutfhi. Anjing itu pun terlihat meny
Penipuan yang di lakukan oleh Anton pada Lutfhi dan Tini, telah cukup menguras uang Lutfhi dan Tini. Kini Lutfhi pun membutuhkan uang lagi untuk bertahan hidup. Lutfhi menginginkan kembali sebuah proyek besar yang akan membuat dirinya kembali memiliki uang yang banyak.Tapi tentu genderuwo itu tidak akan memberikan uang yang percuma pada Lutfhi. Harus ada seorang tumbal yang Lutfhi berikan pada genderuwo untuk membuatnya mengabulkan permintaan dari Lutfhi.Firman bukan tumbal ideal, sebab Firman tidak memakan uang dari Lutfhi. Sehingga Lutfhi butuh anggota keluarga lain yang bisa di jadikan tumbal yang akan di berikan pada genderuwo miliknya tersebut. Padahal Lutfhi ingin Firman menjadi tumbal selanjutnya, tapi rasanya Firman sulit untuk di jadikan tumbal. Sebab Firman yang kaya raya, tidak butuh uang Lutfhi sedikit pun.Lutfhi berdiskusi dengan Tini perihal calon tumbal yang akan di berikan pada genderuwo miliknya tersebut. Mungkin Tini memiliki seseorang yang bisa di tumbalkan pada
Irawan adalah kakak Tini nomor 4. Dia memiliki seorang istri yang memiliki kebutuhan khusus bernama Iin. Sejak kecil, Iin memang sudah tidak bisa berbicara. Hingga ketika dewasa pun Iin tetap gagu.Sedikit kekurangan dari Iin, tidak membuat Irawan berkecil hati sebagai seorang suami. Irawan justru sangat mencintai istrinya yang memiliki kebutuhan khusus tersebut. Sebab Iin sendiri, begitu mencintai Irawan dengan kondisi ekonominya yang pas-pasan.Irawan dan Iin memiliki dua anak kembar yang bernama Dena dan Deni. Usia kedua anak kembar Irawan dan Iin itu baru menginjak 7 tahun. Keduanya baru masuk sekolah dasar. Hingga Irawan dan Iin, begitu senang bisa mengantar kedua anak mereka pergi ke sekolah.Sore yang cerah itu, Lutfhi dengan mobil mewahnya. Mengajak Tini berkunjung ke rumah Irawan dan Iin. Lutfhi datang dengan sebuah misi tentunya. Misi yang akan mengubah hidup Irawan dan Iin menjadi lebih buruk lagi.Irawan dan Iin menyambut baik kedatangan dari Lutfhi dan Tini. Begitu juga d
Kenyang menyantap brownies yang di berikan oleh Lutfhi. Dena dan Deni tiba-tiba mengantuk hebat. Keduanya pun akhirnya tertidur di atas sofa. Sementara kedua orangtua mereka yang masih sibuk dengan urusan masing-masing. Tidak menyadari, jika anak mereka telah terlelap tidur pasca menghabiskan brownies pemberian dari Lutfhi dan Tini.Dena dan Deni pun di datangi oleh genderuwo milik Lutfhi di dalam mimpi mereka. Keduanya bermimpi bertemu dengan genderuwo milik Lutfhi tersebut. Bahkan keduanya di serang habis-habisan oleh genderuwo itu. Hingga keduanya sama-sama terbangun dari tidur mereka.Baik Dena, maupun Deni. Mereka sama-sama berteriak begitu bangun dari tidur mereka. Hingga Irawan dan Iin langsung mendatangi keduanya anak mereka yang baru bangun tidur tersebut.Deni memeluk erat Iin, sedangkan Dena tak ingin melepaskan pelukan kuatnya pada seorang Irawan. Mereka terlihat begitu ketakutan dengan apa yang mereka impikan. Keduanya pun tak berani bercerita dengan apa yang ada. Selain
Sehari sebelum Sandi kembali ke sekolah. Lukas sudah menyempatkan diri untuk datang ke sekolah. Kedatangan dari Lukas tak lain adalah untuk membuat semua teman-teman Sandi tidak memojokkan seorang Sandi. Lukas mengatakan jika Sandi sangat berusaha untuk bisa keluar dari tekanan yang di hadapi olehnya saat ini.Lukas begitu berharap para guru serta seluruh siswa bisa menerima seorang Sandi sebagai teman mereka. Tidak mengingatkan Sandi akan ayahnya. Sehingga Sandi bisa sekolah dengan baiknya. Tidak akan ada tekanan yang besar untuk Sandi.Seluruh guru tentunya setuju dengan apa yang di minta oleh seorang Lukas. Begitu juga para murid yang siap menerima seorang Lukas apa adanya. Tidak ada yang akan mengingatkan seorang Sandi akan apa kesalahan dari ayahnya. Semuanya akan melupakan kesalahan yang telah di lakukan oleh ayahnya. Tidak akan ada orang yang menghina Sandi dengan apa yang di lakukan oleh Firman.Sandi yang awalnya ragu saat berada di depan gerbang sekolah. Langsung merasa sena
Baim mendatangi rumah adiknya, kedatangan dari seorang Baim tentunya untuk mengajak sang adik berdiskusi. Mungkin dengan berdiskusi dengan adiknya, tidak akan ada lagi kesalahpahaman yang mungkin akan terjadi antara Baim dengan adiknya tersebut. Ini menjadi hal yang harus di lakukan oleh Baim. Dia tak bisa memutuskan semuanya sendiri, perlu pertimbangan dari adiknya dalam memutuskan apa yang akan dia ambil.Baim duduk di teras rumah adiknya. Salah seorang keponakan Baim yang bernama Mira mulai datang menghampiri Baim dengan wajah sumringah. Dia senang dengan kedatangan dari seorang Baim ke rumahnya. Mengingat Baim yang kerap memberikan seorang Mira hadiah.Baim pun menyempatkan diri untuk bermain bersama dengan Mira terlebih dahulu. Sebelum dia meminta Mira untuk memanggil ibunya menemui Baim. Mira pun langsung melaksanakan tugas yang di berikan oleh Baim pada dirinya. Dia segera masuk kedalam rumah, untuk memanggil ibunya yang sebenarnya sedang masak makan siang.Mira menarik tangan
Sandi menatap wajahnya dengan penuh rasa gembira. Dia terlihat begitu bahagia akan datang ke sekolah. Mungkin sudah cukup lama Sandi tidak datang ke sekolah. Hingga Sandi pun harus mengulang kembali pelajaran yang pernah dia pelajari.Sandi berharap keputusan dari dirinya untuk kembali ke sekolah akan menjadi keputusan yang baik. Sehingga Sandi tidak akan menyesali apa yang telah di ambil oleh dirinya. Dia akan menyukai keputusan untuk kembali ke sekolah. Tidak akan ada masalah atau apapun yang akan membuat dirinya merasa kurang nyaman dengan semuanya.Lukas menghampiri Sandi yang masih terus menatap wajahnya di depan cermin. Dia kembali meyakinkan Sandi untuk tetap yakin pada keputusan dari dirinya untuk kembali ke sekolah. Lukas meminta Sandi untuk menebalkan telinganya. Tidak ada yang harus Sandi takutkan, semuanya akan baik-baik saja untuk Sandi. Dia tidak harus khawatir dengan semua yang mungkin akan terjadi pada dirinya. Semua itu akan baik-baik saja seperti biasanya.Sandi sema
Lutfhi masih begitu merasakan rasa sesak yang teramat di lehernya. Cekikan Genderuwo itu benar-benar membuat dia kesulitan bernapas. Hingga Lutfhi berusaha untuk menetralisir kesulitan dari dirinya itu dengan menarik napas sepanjang mungkin. Sebelum membuangnya secara perlahan.Lutfhi benar-benar kesal dengan Genderuwo miliknya sendiri. Genderuwo yang haus akan tumbal itu, tak pernah bisa bersabar. Padahal Lutfhi sedang berusaha mencari cara agar bisa menumbalkan seorang Baim untuk Genderuwo tersebut. Namun Genderuwo itu terlalu tidak sabar. Sehingga dia terus meminta Lutfhi untuk segera melakukan apa yang dia minta.Lutfhi yang terus berusaha menjadikan Baim sebagai tumbal berikutnya. Tak pernah diam, dia terus berusaha. Namun Lutfhi belum menemukan momen yang tepat untuk membuat Baim menjadi salah satu tumbal yang akan Lutfhi persembahkan pada Genderuwo miliknya. Lutfhi masih cukup berusaha untuk membuat semuanya menjadi lebih baik lagi.Tini yang melihat Lutfhi kesal, menghampiri L
Mendengar ibu dari Baim masuk rumah sakit, Darwis pun langsung mengajak seluruh anggota keluarganya untuk datang menjenguk ibu Baim. Tentu kedatangan dari Darwis dan keluarganya adalah untuk memberikan dukungan penuh pada ibu Baim yang masih terbaring lemas di atas ranjang.Baim menyambut baik kedatangan dari keluarga Darwis itu. Dia sangat senang, akhirnya ada dari pihak keluarga Kinasih yang akhirnya datang menjenguk ibunya. Mengingat istrinya sendiri yang hingga kini belum datang untuk menemui ibu mertuanya tersebut."Senang rasanya bisa melihat Kak Darwis, Kak Ima serta Lukas datang menjenguk Ibu saya. Ini benar-benar luar biasa buat Saya." ujar Baim."Kami juga senang bisa datang menjenguk ke sini. Maafkan kami baru bisa datang menjenguk hari ini." balas Darwis.Darwis pun melihat kondisi dari ibu Baim yang masih begitu lemas. Dia terlihat begitu merasakan kesakitan yang teramat besar. Hingga Darwis pun merasa iba dengan apa yang di lihatnya. Darwis benar-benar merasakan kesediha
Satu koper uang hasil dari usaha bakso yang di miliki oleh Lutfhi, di setorkan pada sebuah bank ternama. Itu hanya satu dari keuntungan yang di hasilkan oleh Lutfhi. Dia masih banyak memiliki usaha lainnya yang memiliki omzet penjualan yang begitu tinggi. Sehingga mimpi Lutfhi menjadi salah seorang terkaya di desanya pun dengan begitu cepatnya tercapai.Beberapa orang pun melihat Lutfhi dengan tatapan yang penuh kekaguman. Mereka menganggap Lutfhi adalah seorang pengusaha yang benar-benar hebat. Dia memiliki banyak uang hasil dari usahanya tersebut. Tanpa mereka tahu, jika Lutfhi selama ini di bantu oleh sosok Genderuwo berbadan besar.Lutfhi semakin sesumbar saat banyak orang yang mulai mengajak ngobrol. Di luar bank, Anton yang merupakan seorang pensiunan karyawan pabrik gula. Meminta tips pada seorang Lutfhi dalam membuka usaha. Dia ingin uang pensiun yang di miliki oleh dirinya, di gunakan untuk membuat sebuah usaha. Mungkin Lutfhi bisa memberikan sedikit saran pada seorang Anton
Adik dari Baim terlihat terkejut saat menerima biaya tagihan rumah sakit yang harus di bayar oleh Baim. Ini terlihat seperti sebuah perampokan yang cukup besar. Biaya yang mahal harus di bayarkan oleh dirinya dalam pengobatan dari ibunya tersebut.Adik Baim itu memberikan kartu ATM dari suaminya untuk membayar sebagian biaya rumah sakit ibunya. Namun uang yang ada di kartu ATM suaminya hanya mampu membayar biaya perawatan itu 5 persen saja. Itu di bantu dengan sedikit tabungan yang di miliki oleh suaminya. Ini benar-benar jadi hari yang buruk bagi keluarga besar Baim.Adik Baim pun membawa kertas berupa biaya tagihan untuk ibundanya. Mungkin saja Baim memiliki uang untuk membayar biaya rumah sakit yang semakin hari, semakin membludak tersebut.Adik Baim berjalan menuju Baim yang tengah menyuapi ibunya dengan bubur. Dia terlihat begitu antusias saat menyuapi ibunya tersebut. Namun melihat ibunya yang sudah mulai kembali bersemangat. Adik Baim itu tidak langsung memberikan kertas tagiha
Itu menjadi sebuah hal mungkin berat bagi seorang Sandi. Bagaimana dia di hina dengan begitu buruknya oleh seorang Tini. Padahal Tini sendiri adalah bibi dari Sandi. Namun rasa benci seorang Tini terhadap Firman, telah membutakan rasa ibanya pada seorang Sandi. Hingga Tini dengan begitu kerasnya menghina Sandi.Sandi cukup tertekan dengan apa yang di lakukan oleh seorang Tini pada dirinya. Dia merasa Tini sangat buruk dalam memperlakukan dirinya. Padahal Sandi adalah keponakan dari Tini. Namun Tini justru malah membuat Sandi patah semangat lagi untuk sekolah.Sandi sedikit kesal pada seorang Tini. Bagaimana juga apa yang di katakan oleh Tini adalah sebuah antitesis dari apa yang selama ini Lukas lakukan. Tini membuat semangat seorang Sandi benar-benar turun. Padahal Lukas terus memompa semangat Lukas untuk terus mengebu-gebu dengan apa yang di lakukannya. Semua upaya yang di lakukan oleh Lukas adalah bagian dari apa yang Lukas sebut sebagai sebuah motivasi maju untuk Sandi."Aku pikir
Firman begitu tenang saat perawat mulai menyuapkan satu sendok makanan ke dalam mulutnya. Firman pun terlihat makin bisa di kendalikan oleh perawat itu saat dia mulai berinteraksi dengan perawat itu. Apalagi perawat pria itu melayani seorang Firman dengan penuh ketulusan. Itu yang membuat seorang Firman terlihat begitu bahagia berada di dalam perawatan sang perawat.Angin entah dari mana tiba-tiba datang menghantam kaca jendela ruang perawatan Firman. Seketika angin itu mulai menerbangkan gorden yang ada di kamar perawatan seorang Firman. Hingga perawat itu sempat panik dengan gemuruh angin yang tiba-tiba datang begitu saja.Angin yang tiba-tiba datang menghantam seluruh ruangan perawatan dari Firman itu. Membawa juga sebuah bayangan hitam yang ketika di lihat dari dekat adalah sosok kuntilanak yang acap kali meneror seorang Firman. Kuntilanak dengan perawatan yang seram itu tersenyum pada seorang Firman. Memperlihatkan bagaimana giginya yang di penuhi dengan darah serta sedikit kotor