Share

Bab 11

Penulis: Nelda Friska
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Attar dan Naura masih sama-sama diam. Keduanya terlalu syok dengan apa yang terjadi barusan. Attar tidak menyangka Nada akan menyaksikan langsung pengkhianatan yang ia lakukan. Entah ada apa dengan dirinya bisa sampai lepas kendali dan mencium Naura. Apa mungkin karena terbawa suasana? Atau mungkin karena ia memang menginginkan Naura.

Attar merasa dirinya telah menjadi suami yang paling buruk. Melakukan pengkhianatan di saat istrinya dengan susah payah menyiapkan kejutan. Namun, Attar tak bisa menampik adanya gejolak rasa ketika berdekatan dengan Naura. Kehangatan yang sudah lama tak ia dapatkan dari Nada, kini ia rasakan bersama sekretarisnya.

"Saya antar kamu pulang." Attar memecah keheningan di antara mereka. Ia tidak ingin lebih lama berada di tempat ini, tempat yang menjadi saksi betapa br*ngseknya seorang Attar.

"Tidak usah, Pak. Biar saya pulang sendiri. Lebih baik Bapak susul Bu Nada." Naura mencoba menolak. Ia terlalu malu atas apa yang terjadi di antara mereka barusan.

"Di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Wanita yang Mencuri Hati Suamiku   Bab 12

    Dua hari semenjak kejadian itu, Nada masih belum ingin bertemu dengan Attar. Tak peduli dengan suaminya yang hampir dua jam sekali bolak balik ke Apartemen milik Cindy dengan harapan agar mereka bisa bertemu dan berbicara. Nada sadar sikapnya ini tergolong kekanakan. Akan tetapi, ia masih belum siap karena takut emosinya tidak bisa terkontrol. Ia ingin marah, mencaci dan memaki Attar yang telah tega mengkhianatinya. Meski hubungan Attar dan Naura belum sampai pada tahap yang lebih jauh, tetapi tetap saja mereka berdua sudah bersentuhan fisik. Nada tidak bisa terima. Selama ini ia selalu berusaha menjaga kesetiaan di tengah-tengah godaan yang selalu datang mendera. Namun kini, Attar dengan mudahnya berpaling hati karena ia belum bisa mewujudkan keinginan suaminya itu. Namun, perkataan Cindy pagi ini membuat Nada berpikir ulang. Sahabatnya itu benar, Nada tidak boleh membiarkan masalah ini berlarut. Ia dan Attar harus bicara, setidaknya untuk menentukan tentang nasib rumah tangga merek

  • Wanita yang Mencuri Hati Suamiku   Bab 13

    Attar mengendarai mobil dengan perasaan bahagia. Setelah membaca pesan dari Nada, ia mempercepat pekerjaan supaya lekas selesai. Attar sudah tidak sabar ingin bertemu sang istri. Memeluk dan meminta maaf, hal pertama yang akan Attar lakukan.Tentang Naura, semenjak kejadian itu memang mereka saling menjaga jarak. Keduanya bersikap canggung, apalagi kalau mengingat apa yang mereka lakukan malam itu. Berc*uman kemudian dipergoki oleh Nada, hal yang sangat memalukan bagi keduanya. Attar masih bisa melihat riak sendu di wajah Naura ketika ia berusaha mengabaikannya di luar jam kerja. Akan tetapi, hal itu harus Attar lakukan sebagai bentuk usaha untuk memperbaiki hubungannya dengan Nada.Memasuki pekarangan, Attar bergegas keluar mobil dan memasuki rumah. Hal pertama yang Attar lihat adalah Nada sedang duduk di ruang tamu sambil memainkan ponsel. Sang istri langsung berdiri begitu melihat Attar masuk. Keduanya saling tatap, hingga Attar yang terlebih dahulu mendekat dan memeluk tubuh sang

  • Wanita yang Mencuri Hati Suamiku   Bab 14

    "Nad, kok kamu diam saja? Kamu gak suka aku ajak?"Attar melirik sang istri yang semenjak berangkat hanya diam. Nada lebih senang menatap ke luar daripada berbicara dengan suaminya. Sejujurnya Nada belum paham akan maksud Attar membawa serta dirinya. Nada takut akan menyaksikan kejadian yang membuatnya kembali merasakan sakit hati. "Enggak. Aku hanya heran kenapa kamu ajak aku ke sana. Padahal bisa saja wanita itu tidak menginginkan kehadiranku," jawab Nada tanpa menoleh. Rasanya enggan sekali menyebut nama Naura di depan suaminya.Attar tersenyum. Satu tangannya terulur dan menggenggam jemari sang istri. "Aku sengaja ngajak kamu, biar kamu gak curiga lagi sama aku.""Wajar kalau aku curiga. Kamu kan mau ketemu sama wanita yang kamu cintai juga. Pasti nanti ada drama peluk-pelukan." Nada mencibir. Ia terlalu muak jika mengingat adegan suaminya bersama Naura ketika di dalam lift. Attar tak mampu menjawab. Wajar jika Nada berpikiran seperti itu karena memang istrinya pernah melihat ia

  • Wanita yang Mencuri Hati Suamiku   Bab 15

    Attar masih berusaha mengejar Nada meski sang istri tidak menggubris panggilan darinya. Pria itu hanya bisa merutuki diri. Ia menyesali sikapnya yang lepas kendali hingga membentak istrinya. Attar hanya tidak ingin Nada berbuat kasar kepada Naura yang tidak sepenuhnya bersalah.Ia yang salah. Berani mencoba bermain api hanya karena alasan kesepian dan kurang perhatian. Attar tidak sadar jika perbuatannya itu akan menimbulkan masalah di kemudian hari. "Pak Attar!"Attar yang baru saja akan memasuki mobil, urung dilakukan karena mendengar teriakan Naura. Gadis itu berlari menghampirinya dengan wajah yang terlihat cemas."Ada apa?""Maaf jika mengganggu. Tapi Ayah saya sudah siuman dan ia ingin bertemu Bapak," ujar Naura seraya mengatur napas yang terengah akibat berlari mengejar Attar."Saya tidak bisa menemui ayah kamu sekarang, Naura. Saya harus mengejar Nada.""Tapi, Pak." Naura menahan lengan Attar. "Ayah saya sangat ingin bertemu dengan Bapak. Saya mohon demi kesehatan beliau. Bap

  • Wanita yang Mencuri Hati Suamiku   Bab 16

    Mau ke mana? Gak makan siang dulu?""Enggak, Ma. Aku harus segera menemui Nada."Salma kecewa. Sang putra yang sudah lama tak berkunjung ke rumah itu hanya menginap semalam dan hari ini sudah berniat pergi lagi. Tadi malam, Salma memang sengaja menghubungi Attar supaya datang ke rumahnya. Selain karena kangen, ada sesuatu yang ingin ia bicarakan dengan sang putra.Awalnya Attar menolak karena harus segera menemui Nada. Akan tetapi, dengan segala bujuk rayu, akhirnya Salma berhasil membuat Attar menuruti keinginannya."Mama ingin kamu menikah lagi. Sudah lama Mama ingin mempunyai cucu, tapi entah sampai kapan akan terwujud. Istrimu masih belum mau hamil dan malah mementingkan karir. Kenapa kamu tetap mempertahankan wanita seperti itu? Kamu tampan, kaya, pewaris tunggal perusahaan milik keluarga. Pasti kamu bisa dengan mudah mendapatkan wanita sesuai kriteria yang kamu inginkan. Jangan bodoh, Attar. Jangan sia-siakan hidupmu hanya untuk menunggu istri yang tidak ingin memberimu keturuna

  • Wanita yang Mencuri Hati Suamiku   Bab 17

    "Kenapa diam? Apa yang aku katakan benar, bukan?""Nada, aku minta maaf. Awalnya memang aku punya perasaan sama dia. Tapi sekarang aku yakin kalau perasaan itu hanya pelampiasan karena aku terlalu kecewa sama kamu. Aku sadar, aku tidak bisa kalau hidup tanpa kamu." Attar masih berusaha meyakinkan istrinya. Ketiadaan Nada beberapa hari telah menyadarkan dirinya bahwa sang istri sangatlah berarti. Attar memang sempat mempunyai perasaan terhadap Naura. Akan tetapi, perasaan itu tidak lebih besar jika dibandingkan dengan rasa cintanya kepada Nada."Pernikahan kita ini sudah tidak sehat, Mas. Jika diteruskan, aku tidak yakin akan berhasil. Kamu mencoba bermain api hanya karena kecewa terhadapku. Apa kamu tahu? Sebagai seorang model, godaan untuk bermain api itu sangat besar. Tapi aku selalu berusaha untuk menjaga hati dan kepercayaan kamu. Aku ini seorang istri. Itu yang selalu aku tanamkan ketika beberapa pria menawarkan kesenangan dan kemewahan padaku. Tapi kamu. Hanya karena aku mengata

  • Wanita yang Mencuri Hati Suamiku   Bab 18

    "Apa yang kalian lakukan!"Attar terperanjat ketika mendengar suara teriakan mamanya. Refleks ia bangun, tetapi alangkah terkejut saat mendapati tubuh atasnya yang telanjang. Attar bingung. Seingatnya tadi ia berada di ruang kerja dan berkutat dengan berkas. "Apa yang kalian berdua lakukan?" Salma mengulang pertanyaan.Setelah kesadarannya terkumpul, Attar baru sadar kalau ia tidak sendirian. Seorang wanita tengah terisak dengan selimut yang menutupi tubuhnya."Naura, apa yang kamu lakukan di sini? Kita--"Attar terkesiap. Ia menyingkap selimut dan mengintip bagian bawah tubuhnya yang juga polos tanpa sehelai benang."Attar, cepat jelaskan pada Mama!""Aku ... aku tidak ingat apa pun, Ma. Kenapa bisa berada di kamar ini dan Naura ... kenapa kamu juga ada sini? Kenapa kita bisa tidur satu ranjang dalam keadaan begini?" "Apa Bapak tidak ingat? Bapak yang memaksa saya untuk melayani Bapak. Saya sudah menolak dengan keras tapi Bapak malah menyeret saya ke kamar ini." Naura tergugu. Att

  • Wanita yang Mencuri Hati Suamiku   Bab 19

    "Dokter, terima kasih sudah membantu saya. Tapi saya tidak bisa lebih lama berbaring di sini. Saya harus ke ruang rawat papa, takutnya adik saya belum datang dan tidak ada yang menjaga beliau.""Jadi yang dirawat di sini itu Papa Anda?""Iya. Saya harus segera ke sana."Nada berusaha bangun. Meski tubuhnya masih terasa lemas, tapi ia tidak ingin lebih lama berada di ruangan itu. Ada hal penting yang harus segera ia lakukan. Tentunya, setelah memastikan jika Meisya sudah sampai untuk menjaga papa mereka."Sepertinya kondisi Anda sudah mulai stabil. Kalau memang Anda ingin menemui Papa Anda, silakan.""Terima kasih, Dokter."Perlahan, Nada turun dari ranjang dan berusaha berdiri tegak. Gibran terus memperhatikan karena takut wanita di depannya ini kembali lemas dan terjatuh. Kondisi hatinya sedang tidak baik-baik saja. Itu yang Gibran tebak setelah mengamati keadaan Nada. Saat Nada berjalan keluar dari ruangan, netra Gibran masih menatap lekat. Sulit sekali baginya mengalihkan pandanga

Bab terbaru

  • Wanita yang Mencuri Hati Suamiku   Bab 35

    "Siang Mas. Bagaimana kabarnya hari ini? Aku lagi ada sedikit masalah di tempat kerja. Mas mau denger cerita aku gak?"Nada membenahi selimut yang menutup tubuh Attar, kemudian duduk di samping ranjang tempat pria itu berbaring. Setelah dinyatakan koma oleh Dokter, sudah empat bulan Attar masih belum sadarkan diri. Nada sempat syok mendengar kabar ini dari Salma. Pasalnya kondisi Attar sempat drop dan Dokter menyatakan harapan hidupnya sangatlah tipis. Namun, Nada terus meyakinkan Salma agar jangan menyerah. Nada meminta Salma supaya tidak meminta Dokter untuk mencabut alat-alat yang menempel di tubuh Attar yang saat ini dijadikan penopang hidup pria itu. Nada yakin Attar masih mempunyai harapan dan selama apa pun itu, Nada akan dengan setia menungguinya. Nada terus bercerita. Mengajak Attar berbicara seperti yang disarankan oleh Dokter. Meski mata pria itu tertutup, tetapi Nada yakin dalam alam bawah sadarnya, Attar masih bisa mendengar suaranya. "Bangunlah, Mas. Apa kamu tidak ing

  • Wanita yang Mencuri Hati Suamiku   Bab 34

    "Masyaa Allah, Mbak cantik sekali."Nada menatap pantulan dirinya di depan cermin. Ya, Meisya benar. Ia memang cantik dalam balutan pakaian pengantin. Nada menghirup napas sebanyak-banyaknya untuk mengurangi kegugupan. Hari ini hari pernikahannya dengan Gibran. Sebentar lagi statusnya akan kembali menjadi seorang istri, tetapi dari pria yang berbeda. Semalam, Nada sudah memutuskan untuk melanjutkan pernikahan ini. Ia tidak ingin keluarganya dan keluarga besar Gibran menanggung malu. Untuk Attar ... Nada harus berusaha untuk bisa melupakan pria itu. Nada hanya bisa berdoa agar mantan suaminya segera siuman dan keadaannya makin membaik. "Mbak, kok Mbak malah murung? Senyum dong. Hari ini hari bahagia buat Mbak. Sebentar lagi Mbak akan menjadi istri dari Dokter Gibran. Apa ada yang mengganjal dalam pikiran, Mbak? Cerita sama aku biar perasaan Mbak sedikit lega," tutur Meisya seraya menggenggam tangan sang Kakak. Nada segera menghapus titik bening yang hampir keluar dari sudut netranya

  • Wanita yang Mencuri Hati Suamiku   Bab 33

    "Nad, ini kamu minum dulu.""Makasih, Cin."Nada menerima sebotol air mineral yang diberikan Cindy. Kini mereka berada di rumah sakit, menunggu Attar yang sedang ditangani oleh Dokter. Tembakan yang dilakukan orang itu tepat mengenai punggung Attar. Nada sempat histeris melihat Attar yang terkulai tak berdaya dengan darah yang keluar dari punggungnya. Beruntung polisi segera datang menyelamatkan mereka dan menangkap dua orang penjahat yang mencoba menghabisi Nada. "Aku takut banget, Cin. Takut terjadi sesuatu yang buruk pada Mas Attar. Dia seperti ini karena menyelamatkan aku," ucap Nada di sela isakan. Semenjak Attar dibawa ke rumah sakit, Nada tidak berhenti menangisi mantan suaminya. Ia merasa bersalah karena menjadi penyebab Attar mengalami hal buruk seperti ini."Kamu tenang. Lebih baik kamu banyak-banyak berdoa supaya dia bisa diselamatkan. Apalagi besok kamu itu mau nikah, Nad. Kamu jangan terlalu capek dan banyak pikiran. Nanti setelah tahu keadaan Attar, lebih baik kamu pula

  • Wanita yang Mencuri Hati Suamiku   Bab 32

    "Tidak!"Wandi setengah berteriak di depan dua orang yang mendatangi rumahnya. Orang tua pelaku pemerkosa putrinya itu mencoba bernegosiasi dengan menawarkan tanggungjawab dengan pernikahan, asalkan Wandi mencabut tuntutan dan putra mereka bebas dari penjara. Namun, Wandi tidak bodoh. Ia tidak akan pernah sudi menikahkan putrinya dengan orang bejad seperti putra mereka."Pak Wandi, kami datang ke sini untuk mengajak berdamai. Putra kami pun sudah bersedia menikahi putri Anda dan bertanggungjawab pada bayi itu. Apa Bapak tidak kasihan pada calon cucu Bapak jika ia terlahir tanpa seorang Ayah?" "Lebih baik cucu saya lahir tanpa seorang ayah daripada harus mendapatkan ayah seperti putra Anda. Saya masih bisa mengurusi cucu dan putri saya meski tanpa bantuan kalian. Sekarang, silahkan keluar dari rumah saya karena saya tidak akan berubah pikiran. Putra kalian tetap harus mendapatkan hukuman yang setimpal," tukas Wandi dengan geram. Ia sudah tidak ingin berbicara dengan orang yang mengang

  • Wanita yang Mencuri Hati Suamiku   Bab 31

    Setelah menemui Attar di kantornya tempo hari, Nada benar-benar membuktikan ucapannya untuk membantu Naura. Dibantu oleh Gibran, Nada mulai mencari orang yang menemukan Naura tergeletak di pinggir jalan untuk dimintai keterangan sekaligus dijadikan saksi di hadapan polisi. Atas keterangan dari Pak Wandi yang untungnya mengenal salah satu dari orang tersebut, akhirnya Nada dan Gibran mendapatkan informasi dan tidak ingin membuang waktu untuk melapor ke kantor polisi. "Laporan sudah diproses dan polisi akan memulai penyelidikan. Menurut temanku, mereka akan mengecek cctv yang dipasang di jalan itu untuk melihat plat dan jenis mobil si pelaku," terang Gibran yang membuat Nada sedikit bernapas lega. "Syukurlah kalau begitu. Aku berharap semoga mereka bisa ditangkap secepatnya.""Aku pun berharap begitu." Gibran menimpali. "Aku berharap masalah ini segera selesai sebelum hari H pernikahan kita."Nada terpaku sesaat. Ia hampir melupakan pernikahannya dengan Gibran yang tinggal tiga Minggu

  • Wanita yang Mencuri Hati Suamiku   Bab 30

    Nada menghela napas panjang sebelum masuk ke gedung kantor milik mantan suaminya. Niatnya untuk membantu Naura sudah bulat. Ia berharap Attar mau bekerjasama dengannya untuk membuat Naura sembuh seperti sedia kala. Jika memang seperti apa yang pria itu katakan bahwa ia sudah tidak mempunyai perasaan apa pun lagi kepada mantan sekretarisnya, setidaknya Attar mau berbaik hati sebagai bentuk rasa simpati kepada wanita itu.Setelah memantapkan hati, Nada memasuki kantor diiringi tatapan dari para karyawan yang tentu saja mengenalnya. Bahkan sebagian dari mereka menyapa Nada dan dibalas dengan senyuman ramah."Pak Attar ada di tempat?" tanya Nada pada seorang wanita yang duduk di meja yang dulu ditempati Naura. Nada yakin wanita ini adalah pengganti Naura sebagai sekretaris Attar."Ada, Bu. Maaf, apa ibu sudah membuat janji?""Belum. Tolong sampaikan saja padanya Nada ingin bertemu.""Baik, Bu. Tunggu sebentar."Wanita itu menghubungi Attar dan memberitahu apa bahwa Nada ingin bertemu. Set

  • Wanita yang Mencuri Hati Suamiku   Bab 29

    "Bagaimana, Nak? Apakah kamu bersedia?"Abdullah mengulang pertanyaan setelah cukup lama Nada diam saja. Ia paham jika Nada masih kaget karena pertanyaannya yang mendadak. Akan tetapi, Abdullah tidak ingin menunggu lebih lama karena ia pun tahu jika sang putra sudah jatuh hati pada wanita ini. Ia tidak ingin Gibran terperosok ke dalam zina jika dibiarkan terlalu sering menemui Nada dan menghayalkan wanita ini.Nada melirik ke arah Gibran. Bisa ia lihat sorot mata penuh harap dari pria itu. Jika sudah begini, Nada tidak bisa jika harus mengecewakan Gibran dan keluarganya. Pun dengan papanya yang juga menaruh harapan besar padanya.Setelah memantapkan hati, akhirnya Nada mengangguk sambil menjawab, "iya, saya bersedia."Ucapan hamdalah dari semua orang yang berada di ruangan itu mengiringi jawaban dari Nada. Gibran tersenyum lega seraya menatap Nada dengan lekat, seakan ingin memberitahu bahwa ia sangat berterima kasih karena Nada mau menerimanya."Gib, jangan dipandangi terus. Belum ha

  • Wanita yang Mencuri Hati Suamiku   Bab 28

    "Anda tidak apa-apa, Pak?"Nada begitu khawatir melihat Wandi yang hampir saja limbung. Ia memapah tubuh Wandi untuk didudukkan di kursi tunggu. Nada sempat terpaku ketika melihat wajah Wandi. Ia seperti pernah melihat pria ini, tetapi Nada lupa di mana. Wandi mengucapkan terima kasih dengan lirih. Tubuhnya terasa makin lemah, mungkin karena efek kelelahan dan banyaknya beban pikiran yang ditanggungnya akhir-akhir ini karena kondisi sang putri."Terima kasih sudah membantu saya, Nak. Maaf merepotkan.""Tidak merepotkan sama sekali. Saya malah senang bisa membantu Bapak. Oh ya, kalau boleh tahu Bapak mau ke mana? Keadaan Bapak sepertinya masih lemah. Biar saya antar, takutnya Bapak tidak kuat berjalan," tutur Nada dengan masih memperhatikan wajah Wandi. Mencoba mengingat di mana ia pernah melihat pria paruh baya ini. "Saya ... mau ke ruangan putri saya," jawab Wandi dengan lemah. "Tapi Anda tidak perlu mengantar. Takutnya malah merepotkan. Setelah saya beristirahat sebentar, nanti ju

  • Wanita yang Mencuri Hati Suamiku   Bab 27

    "Bisa kita bicara?"Nada masih terpaku. Kedatangan Attar ke rumahnya yang tidak ia duga, membuatnya ketakutan. Takut sang Papa akan marah dan berakhir mengusir mantan suaminya ini. Meski rasa kecewa pada Attar sampai saat ini belum hilang, tetapi Nada tidak tega jika harus melihat Attar mendapatkan amarah dari papanya."Nad--""Mau bicara apa?" Nada akhirnya menjawab. "Tentang kita. Please, aku janji gak akan lama."Nada menghela napas. Anggukan ia berikan sebelum akhirnya berbicara. "Baiklah, tapi jangan di sini. Papa pasti marah kalau melihat Mas Attar. Tunggu aku di cafe biasa, nanti aku menyusul.""Kenapa gak sama-sama saja?" Attar kecewa."Gak bisa. Kalau Mas Attar mau, silahkan ke sana duluan. Kalau tidak, ya sudah kita tidak perlu bicara." "Oke, aku ke sana duluan."Attar akhirnya mengalah. Ia memasuki mobil dan pergi ke cafe terlebih dahulu. Sedangkan Nada meminta izin kepada Hendra untuk keluar menemui teman. Sebenarnya Nada merasa berdosa karena telah membohongi sang ayah.

DMCA.com Protection Status