Share

Bab 60. Sentuhan di Bibir?

Bab 60. Sentuhan di Bibir?

Aku terlalu terbawa perasaan. Aku tak tega mendengar semua kesedihan Mas Elang. Ternyata di balik sikapnya yang selalu keras, suka memaksakan kehendak, suka memutuskan sesuatu tanpa meminta jawabanku, ternyata ada gumpalan derita di dalam dadanya. Ternyata dia merasa hidupnya sebegitu sudah hancurnya.

*****

“Aku pulang, ya, Ning! Maaf sudah mengganggu waktumu! Dan terima kasih sudah mendengarkan aku!”

“Tunggu!” sergahku menghentikan gerakan roda di kursinya. Pria itu mendongah, aku sudah berdiri di hadapannya.

“Mas Elang bilang apa barusan?” tanyaku menatap tepat di manik matanya.

“Aku tahu kamu tidak suka mendengar pengakuanku, Ning. Jangan marah begitu! Aku sadar diri, kok!”

“Aku tidak marah. Aku cuma butuh penjelasan! Mas Elang kayak anak kecil, tau enggak! Udah ungkapin perasaan lalu main pergi aja! Kenapa Mas enggak menunggu jawabanku?”

“Jawaban kamu? Jawaban seperti apa yang akan kau berikan padaku. Aku udah tahu, Ning, tanpa kamu jawab.”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status