Beranda / Lain / Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam. / Bab 75. Hilangnya Kepercayaan Evan.

Share

Bab 75. Hilangnya Kepercayaan Evan.

Penulis: Vee_nue
last update Terakhir Diperbarui: 2024-09-05 23:29:30

"Evan, berhenti. Tolong Peter, dia tadi terluka karena melindungiku." Ucap Iris saat berada di dalam gendongan Evan.Evan merebahkan Iris di atas ranjang dengan cara yang sedikit kasar hingga perempuan cantik bermata biru jernih itu meringis kesakitan lantaran luka di dadanya yang terasa nyeri terkena hantaman ranjang yang terasa menyakitkan meski ranjang yang ia tiduri terasa empuk.

Evan mendengkus kesal dan ekspresi wajahnya menunjukkan kekesalan karena Iris menyebut nama pria lain, hatinya sedang diselimuti rasa cemburu sampai ia melupakan kondisi Iris yang masih dalam proses penyembuhan luka tembak yang masih belum kering.

"DIAM, IRIS!! JANGAN PERNAH MENYEBUT NAMA PRIA LAIN DI HADAPANKU ATAU AKAN KUTEMBAK KEPALA SEMUA PRIA ITU!!" Bentak Evan dengan suara menggelegar bagai petir dan mata melotot.

"Tapi ... Peter bukan orang lain, dia adalah--"

"DIAAAAM!! Apa kau menyukai Peter, huh?! Kenapa kau jadi sangat perhatian kepadanya?!" Bentak Evan yang membuat Iris tersentak.

Evan naik ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 76. Tapi Aku Ingin Mencium Bibirmu!!

    "Kau sangat kejam, Evan. Dalam sekejap kau membuatku jadi orang asing bahkan menjadikan aku seorang musuh," gumam Peter yang masih menatap punggung Evan menjauh lalu menghilang.Lutut Peter bergetar dan tubuhnya limbung hingga hampir terjatuh ke lantai, akan tetapi tangannya bergerak cepat meraih sandaran tangga dan menjadikannya sebagai penopang tubuhnya. Peter terduduk di anak tangga selama beberapa menit untuk menenangkan perasaannya yang kacau dan tubuhnya yang gemetaran, dan setelah tubuhnya kembali normal ia berjalan menuju ke ruang kerja untuk menyelesaikan yang masih belum terselesaikan.Beberapa menit kemudian Peter mendengar suara mesin mobil yang dihidupkan sehingga ia reflek menghentikan pekerjaannya lalu berjalan mendekati ke jendela, ia menatap nanar ke arah Evan yang sedang membantu Iris masuk ke dalam mobil dan di dalam hatinya terbersit rasa cemburu namun ia hanya bisa memendam semua perasaannya di dalam hati.Peter mengepalkan tangannya erat lalu ia merogoh kantongny

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-09
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 77. Tolong, Aku Tidak Mau Mati.

    "Kau tidak bisa pergi kemana-mana karena kau sudah terikat perjanjian untuk melayaniku selama 2 hari," tegas Peter."Tapi aku sudah mengembalikan semua uangmu dan aku bersumpah tidak mengambil uangmu se sen pun, tidak bisakah kau melepaskan aku? Aku mohon," pinta Zoe mengiba.Peter merasa harga dirinya sedang diinjak-injak oleh seorang wanita yang dianggapnya sangat rendah, sebenarnya ia sedang marah kepada takdirnya karena tidak bisa memiliki Iris yang merupakan cinta pertamanya dan kemarahannya itu ia lampiaskan kepada Zoe yang sengaja ia bayar untuk menjadi pelampiasannya semata."Tidak!! Kau sudah menandatangani surat perjanjian dan kau tidak bisa mundur lagi!!" Bentak Peter yang kembali mendorong kasar bahu Zoe hingga punggung sang model cantik itu pun kembali menabrak dinding dengan sangat keras."Akkkkh," rintih Zoe kesakitan.Alih-alih mau melepaskan Zoe, Peter malah menggila dan tak mau melepaskan Zoe yang terus memohon untuk dibebaskan. Lelaki bertubuh tinggi tegap itu terus

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 78. Leukimia?

    "Tolong, selamatkan aku. Aku tidak mau mati ... tolong," racau Zoe.Peter duduk di kursi yang berada di samping ranjang, netranya lekat menatap wajah cantik Zoe yang terlihat begitu putih dan pucat yang menyiratkan rasa lelah serta rasa takut yang bisa dibaca dengan jelas oleh Peter.Beberapa jam berlalu, seorang dokter jaga kembali datang untuk memeriksa kondisi Zoe yang keadaannya sudah dirasa cukup membaik ia mencabut jarum infus dan memperbolehkan Peter membawa Zoe pulang.Dengan sangat berhati-hati, Peter mengangkat tubuh Zoe lalu menggendongnya hingga ke parkiran mobil. Tubuh sang model direbahkan di bangku belakang dan ia mengendarai mobilnya dengan sangat berhati-hati agar tubuh Zoe tidak terguncang dan terluka.Sampai di apartemen, Peter kembali menggendong Zoe dan membawa wanita bayarannya kembali ke unit apartemennya. Lelaki tampan bertubuh tinggi tegap itu membaringkan Zoe di atas ranjang kemudian ia duduk di tepi ranjang sembari menatap wajah cantik yang kini sedang terti

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-17
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 79. Mencari Zoe!!

    "Shit!! Kenapa Jeremy lama sekali?!" Peter mendengkus kesal sambil mengetuk-ngetuk ujung ponselnya ke atap mobil sembari sesekali menatap jam tangannya.Waktu sudah menunjukkan pukul 11.35 siang tapi Jeremy masih belum juga menelepon dan memberikan informasi yang diminta oleh Peter sedangkan waktu sudah tidak memungkinkan lagi karena sekarang juga Peter harus terbang kembali ke Los Angeles sesuai perintah dari Evan.Peter kembali menghela napas panjang setelah berkali-kali melakukannya saat sedang menunggu kabar dari anak buahnya, rasa bersalah di dalam hati membuatnya tidak merasa tenang sama sekali dan perasaannya ini membuatnya hampir gila. Dan pada akhirnya Peter memutuskan untuk pergi dari Sissilia dengan meninggalkan sejuta rasa bersalah kepada Zoe.Malam hari di D'Luciano Casino ....Belasan wanita cantik yang bertubuh seksi yang memakai rok mini dengan atasan model kemben yang memperlihatkan sembulan payudara padat berisi tampak berjalan mondar-mandir sambil membawa nampan yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-01
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 80. Keegoisan Evan.

    "Leukimia? Jadi ini alasanmu menjual diri, Zoe? Dan dengan angkuhnya menghina serta merendahkan Zoe ... aku memang bodoh."Sambil duduk termenung di bangku taman, Peter terus bermonolog mengulangi kata-kata Jeremy yang sampai saat ini belum bisa sepenuhnya ia percaya. Peter terlihat sangat gelisah bahkan sesekali ia menghela napas panjang bahkan mendengkus, berkali-kali pula ia menatap layar ponselnya saat menunggu kabar dari Jeremy yang kunjung ia dapatkan.Di sisi lain ...."Evan, ada apa? Kenapa akhir-akhir ini kau terlihat gelisah dan selalu uring-uringan, sama seperti Peter yang bertingkah aneh. Apa yang terjadi kepada kalian berdua?" Tanya Iris saat melihat wajah kesal Evan yang bisa ia lihat dengan sangat jelas.Iris berjalan mendekati Evan yang sedang duduk di sofa, dengan tingkah manjanya ia duduk di pangkuan Evan dan mendekatkan tubuhnya pada tubuh kekar hingga tubuh keduanya menyatu. Iris melingkarkan kedua tangannya di leher kokoh dan ia berhasil menguasai tubuh Evan hanya

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-03
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 81. Zoe disandera?!

    Peter menatap ponselnya yang hancur dengan tatapan nanar, jantungnya berdebar semakin kencang seakan ingin mencelos keluar dari dadanya. Entah bagaimana kondisi Zoe dan Jeremy sekarang tapi yang pasti saat ini Peter tidak mau menyerah."JAWAB, PETER!!" Sentak Evan.Tatapan Peter kini tertuju pada Evan lalu ia berkata. "Kalau pun aku mengatakan yang sejujurnya, apa kau akan percaya? Tidak, bukan? Sekarang ini kau sudah tidak lagi mempercayaiku jadi untuk apa aku menjelaskannya kepadamu?""Ya, karena kau sudah pernah mengkhianatiku," ujar Evan."Terserah kau saja," jawab Peter dengan nada kecewa dan malas, ia berjalan pergi menghindari Evan karena sudah malas berdebat dengan pimpinannya."KAU MASIH BELUM MENJAWAB PERTANYAANKU!!" Seru Evan penuh kemarahan yang membuat Peter terhenti sejenak lalu ia berlari pergi tanpa mau mendengarkan teriakan Evan. "PETER!! FUCK!!" Serunya kencang.Peter berlari menuju ke mobilnya yang terparkir rapih di halaman sambil berbicara dengan anak buahnya yan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-05
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 82. Maafkan Aku, Evan.

    "Selamat datang, Peter." Julian menyambut kedatangan Peter dengan kedua tangan yang terbuka lebar dan senyum penuh kemenangan.Peter menutup pintu mobilnya dengan sangat keras hingga terdengar suara berdebam, sambil memasang ekspresi wajah penuh kemarahan ia berjalan mendekati musuhnya yang sedang duduk di atas bemper mobil Range Rover hitam."Mana Zoe dan Jeremy?" Tanya Peter tanpa basa-basi."Tidak semudah itu, Peter. Bukankah kau paham betul aturan mainnya?" Jawab Julian.Peter menghela napas panjang karena ia tahu apa yang akan diminta oleh Julian nantinya sebagai pertukaran sandera dan dalam hal ini tentu saja tidak akan menguntungkan baginya."Ya, aku tahu apa yang akan kau minta sebagai pertukaran Zoe," ucap Peter."Iris ... kembalikan Iris kepadaku dan kau akan mendapatkan wanitamu," ucap Julian seraya menggerakkan jari-jarinya, memberikan kode kepada anak buahnya untuk membawa dua sandera mereka."Sudah kuduga," ucap Peter sambil tersenyum sinis. "Kenapa kau sangat yakin kal

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-06
  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 83. Tolong, Selamatkan Zoe Kalau Aku Mati Sekarang.

    "Maafkan aku. Evan, Iris ... aku harus melakukan ini untuk menyelamatkan Zoe dan Jeremy." Ucap Peter di dalam hati sambil menitikkan air mata.Air mata Zoe yang terjatuh ketika dilecehkan oleh Julian menjadi cambukan paling menyakitkan yang pernah ia rasakan seumur hidupnya melebihi rasa sakit saat melihat Evan sedang mencumbu mesra wanita yang ia cintai. Peter juga tidak bisa membayangkan saat ia melakukan pengkhianatan besar kepada Evan saat menyeret tangan Iris dan menyerahkannya ke kepada Julian, dadanya benar-benar terasa sesak dan sungguh ia ingin mati saja karena tak sanggup menghadapi situasi sulit saat ini."Bagus, Peter. Kau telah mengambil keputusan yang sangat tepat, bawa Iris ke mansionku dan kau akan mendapatkan wanitamu. Dan ingat baik-baik, waktumu hanya dua hari." Ujar Julian yang mengingatkan Peter.Peter tidak menjawab atau merespon ucapan Julian karena saat ini tatapan matanya tertuju kepada Zoe yang sedang juga sedang menatapnya. "Bersabarlah dan jangan takut kare

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-08

Bab terbaru

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 100. Terima Kasih Karena Telah Menculikku Dan Manjadikanku Wanita Tawananmu (Tamat)

    "Aku sudah melamar Zoe, aku ingin hidup tenang dan menghabiskan sisa waktuku bersama dengannya karena itulah aku ingin mengundurkan diri dari dunia mafia," ucap Peter.Evan terkejut dan ia tidak bisa berkata-kata, tidak pernah terpikirkan olehnya kalau Peter akan mengacapkan hal ini kepadanya. Meskipun ia tidak rela kehilangan Peter yang sudah dianggapnya sebagai saudara namun ia juga tidak memiliki hak untuk melarang Peter mencari kebahagiaan sendiri."Baik, aku hormati keputusanmu dan jika kau ingin kembali maka pintu rumahku selalu terbuka untukmu. Jaga Zoe baik-baik dan kau harus sering-sering datang mengunjungiku," ucap Evan."Terima kasih dan maafkan aku," ucap Peter yang kembali memeluk erat Evan.Klan Marchetti kini telah runtuh dan wilayah kekuasaan Evan semakin luas dan kuat setelah merampas semua harta kekayaan Julian. Dan sebagai tanda terima kasih karena sudah membantunya untuk mengalahkan Julian dan Kiyoka, Evan memberikan wilayah kekuasaan Kiyoka kepada Ruben sehingga m

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 99. Mengundurkan Diri Dari Dunia Mafia.

    Melihat Evan sudah tidak lagi bergerak Julian berpikir kalau dirinya sudah benar-benar menang dan bisa merebut semua yang menjadi milik Evan baik itu harta, kekuasaan, wilayah dan lain sebagainya. Julian bermimpi kalau dirinya bisa menguasai dunia setelah kematian musuh bebuyutannya hari dan tanpa mau membuang waktu untuk mengecxek kondisi lawannya, ia memutuskan untuk menghentikan peperangan dengan melakukan ikrar."EVAN TELAH MATI!! MULAI DETIK INI JUGA KLAN LUCIANO SUDAH TIDAK ADA LAGI, SEMUA YANG MASIH TERSISA ADALAH MILIKKU, MILIK KLAN MARCHETTI!!" Teriak Julian yang membuat semua orang terhenti.Simon yang tadinya sedang terpojok dan masih semangat untuk melakukan perlawanan sengit tiba-tiba terdiam mematung saat mendengarkan teriakan Julian yang menggema sampai ke seluruh penjuru arah. Simon masih tidak percaya dengan pengumuman yang disampaikan oleh Julian barusan kalau pemimpinnya yang kuat nan perkasa kini telah gugur dan nasibnya sebagai pengawal sang pimpinan Cosa Nostra

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 98. Kekalahan Evan??!!

    Seorang pria tewas dan susul oleh beberapa pria lainnya yang kini mati tertembus peluru, samar-samar suara gelak tawa ditengah deru kebisingan deru suara baling-baling helikopter yang memekakkan telinga."Hey, whatssap, dok!!" Seru Kade sambil memakan wortel dan meniru tokoh kartun Bugs bunny yang membuat Peter dan Iris tercengang."Shit!! Dasar bodoh, kau membuatku kaget saja," gumam Peter yang terkejut sekaligus lega dengan kedatangan Kade yang tepat waktu.Bantuan memang telah datang akan tetapi masalah lain juga ikut datang karena anak buah Kiyoka dan Julian mulai menembaki helikopter dan menyulut emosi Kade yang tanpa pikir panjang langsung menyambar granat lalu melepaskan pin kemudian melemparkannya ke sebuah bangunan kecil yang biasa digunakan untuk gudang penyimpanan senjata.DHUUAAAR!! Bangunan kecil meledak dan helikopter yang ditumpangi Kade terbang meninggi agar tidak terkena dampak ledakan yang bisa menyebabkan masalah pada baling-baling saat serpihan-serpihan bangunan be

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 97. Misi Menyelamatkan Iris.

    Malam tiba, Peter dan beberapa anak buahnya bersembunyi di balik semak-semak yang berada di seberang mansion Marchetti untuk mengintai musuh serta mencari waktu yang tepat untuk menyerang akan tetapi hal aneh terjadi saat mobil-mobil hitam keluar dari gerbang mansion Marchetti termasuk mobil milik Julian."Apa-apaan ini? Mau kemana mereka semua?" Gumam Peter dengan ekspresi wajah yang tampak bingung.Drrtt drrt!! Ponsel salah satu anak buah Peter bergetar menerima sebuah pesan singkat dari mata-mata mereka di dalam mansion."Julian dan Kiyoka pergi menuju ke kediaman Luciano untuk melakukan penyerangan besar-besaran, mansion kosong hanya ada nona Iris yang dijaga 60 bodyguard." Ucap anak buah Peter yang membacakan pesan singkat dari mata-mata mereka."FUCK!! Jadi ... Julian dan Kiyoka bergerak menyerang Evan makanya mereka mengosongkan mansion?! Ini ... kenapa mereka bisa tiba-tiba merubah rencana seperti ini?!" Ujar Peter gusar. "Apakah Evan mengetahui rencana serangan ini?" Ucapnya

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 96. Lamaran dan Janji Terakhir Peter Untuk Zoe.

    "Kata perawat, besok siang aku akan menjalani tes pertamaku dan aku ingin kau berada di sampingku. Aku ingin kau yang menemaniku," ucap Zoe sembari memeluk erat pinggang Peter dari belakang.Tangan Peter yang sedang memegang ponsel merosot dan dengan gerakan jempol yang meraba-raba ia memutuskan sambungan teleponnya dengan Jeremy, mulutnya terkatup rapat tak mampu mengiyakan permintaan Zoe meskipun ia telah berjanji untuk selalu berada di sisi sang model cantik saat sedang menjalani pengobatan."Zoe, ada yang ingin aku katakan kepadamu." Ucap Peter seraya melepaskan tautan tangan Zoe yang melingkar di pinggangnya lalu berbalik ke belakang hingga ia dan Zoe saling berhadapan agar ia bisa berbicara dengan nyaman."Tentang apa?" Tanya Zoe sambil mendongakkan kepalanya agar ia bisa menatap wajah Peter dengan sangat jelas.Ya, meskipun Zoe bertubuh tinggi akan tetapi masih kalah tinggi dengan tubuh Peter makanya setiap kali ia ingin menatap wajah lelaki pujaan hatinya maka ia harus mendong

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 95. Menemani Zoe atau Menyelamatkan Iris?

    "Jangan tendang!! Aku sedang hamil, tolong kasihani aku dan janin di dalam perutku, Kak. Aku mohon," pinta Iris sambil menahan kaki kakaknyta dengan menggunakan satu tangan sedangkan tangannya yang lain ia gunakan untuk melindungi perutnya agar tidak terkena tendangan kakaknya.Iris reflek mengaku bahwa ia sedang mengandung agar ia bisa melindungi janin yang sedang dikandungnya dari kemarahan sang kakak, mungkin ini terdengar sangat konyol mengingat kakaknya sangatlah membenci pria yang menanamkan benih di rahimnya akan tetapi sekarang ini keadaan sedang mendesak dan ia akan segera mencari cara untuk bisa meloloskan diri dari cengekeraman kakaknya setelah lolos dari siksaan yang ini tentunya."Apa? Hamil ...?!! Apa kau sudah gila, huh?!" Teriak Julian hingga urat-urat di lehernya mencuat ke permukaan kulitnya. "Aku tidak akan membiarkan hal ini!! Janin kotor itu harus mati sebelum hari pernikahanmu dengan Kiyoka," imbuhnya.Mata Julian melotot, wajahnya menjadi merah padam dengan bib

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 94. Jangan Siksa Lagi, Aku Sedang Hamil!!

    "Jangan sentuh aku, dasar berengsek!!" Seru Iris memaki Kiyoka."Ayolah, Iris. Aku adalah calon suamimu dan aku memiliki hak untuk menikmati tubuhmu sebelum hari pernikahan kita," ucap Kiyoka dengan entengnya.Dengan ekspresi wajah tidak bersalah, Kiyoka kembali melecehkan Iris untuk memuaskan hasratnya saat melihat kemolekan tubuh serta kecantikan paras sang calon istri. Lelaki bertubuh tinggi nan kekar itu melumat bibir lalu kembali melumat kasar puting payudara sintal yang sangat menggugah hasratnya tanpa mau mengindahkan rintihan atau jeritan kesakitan Iris."TOLONG, KAK JULIAN!! KAK JULIAAAN!! TOLONG," teriak Iris sejadi-jadinya.Tak ada pilihan lain bagi Iris selain selain berteriak dan meminta pertolongan kepada sang kakak yang pastinya tidak akan mau membelanya akan tetapi ia tidak mau begitu saja menyerah dan membiarkan tubuhnya dinikmati oleh pria berengsek macam Kiyoka.Terlebih sekarang ini Iris sedang berbadan dua dan ia tidak ingin terjadi hal buruk menimpa janin yang s

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 93. Aku Ingin Mencicipi Tubuh Indahmu!!

    "Kiyoka Kudou? Jadi sekarang ini Julian ingin memperkuat dan memperluas kekuasannya dengan cara menikahkan Iris dengan Kiyoka," gumam Peter dengan tangan mengepal kuat."Lalu apa yang akan anda lakukan untuk menebus kesalahan anda kepada tuan Evan?! Anda tidak akan pernah bisa merebut kembali nona Iris sekalipun anda harus mengorbankan nyawa," ketus Simon."TUTUP MULUTMU, SIMON!! Apa kau pikir tuan Peter tidak menderita dengan kejadian ini?!" Hardik Jeremy."Lalu bagaimana dengan tuan Evan?! Apa kau pikir tuan Evan tidak menderita, huh?! Setelah kehilangan nyonya Freya akhirnya tuan Evan bisa sedikit melupakan kesedihannya tapi dia malah menghancurkan kebahagiaan tuan Evan dengan pengkhianatan yang dia lakukan," sengit Simon sambil menunjuk Peter."Dasar kau berengsek!!" Jeremy mendorong dada Simon dengan sangat kasar hingga tubuh rekannya terdorong ke belakang beberapa langkah, ia benar-benar tidak terima dengan penghinaan Simon kepada orang yang sangat ia hormati makanya ia tidak ra

  • Wanita Tawanan Sang Mafia Kejam.   Bab 92.

    "Jangan lakukan ini lagi, Zoe. Tubuhmu terlalu berharga untuk sia-siakan hanya untuk memuaskan hasrat pria-pria berengsek sepertiku," ucap Peter.Peter menarik tangannya dari payudara Zoe kemudian berjalan mendekati ranjang lalu menarik selimut yang ia gunakan untuk menutupi tubuh seksi yang model cantik yang telanjang bulat. Ia mengangkat tubuh Zoe lalu membawanya ke ranjang dan dengan sangat hati-hati ia merebahkan tubuh Zoe yang masih terbungkus selimut ke ranjang."Kau bukan lagi kupu-kupu malam yang harus menjual tubuhmu untuk membiayai pengobatanmu, Zoe. Kau adalah seorang wanita terhormat dan kau harus berjanji kepadaku untuk tidak lagi menggunakan tubuhmu hanya untuk membayar kebaikanku," ucap Peter seraya mengusap lembut pipi Zoe."Aku tidak sedang membayar kebaikanmu dengan menggunakan tubuhku, aku hanya ingin memberikan tubuhku untuk pria yang aku cintai," ungkap Zoe dengan sorot mata penuh cinta."Zoe ... ada yang harus aku sampaikan kepadamu tentang perasaanku terhadap se

DMCA.com Protection Status