Share

Bab 17

Aarrgghh!

Siska menjerit karena cengkraman tangan Aldo menyakitinya.

"Lepas, mas!"

"Katakan jika semua itu adalah omong kosongmu, dan bukti yang kau perlihatkan padaku adalah rekayasa," desak Aldo sambil terus mencengkram erat dagu Siska.

"Mas, apa kau melihat ada kebohongan di wajahku? Di mataku?" Lidah Siska berkelit.

"Kau sakit, Siska. Haruskah aku mengatakan jika kau tidak waras?"

"Mas, aku mencintaimu. Apa itu tidak cukup?" Lirih Siska dengan air mata yang mulai menetes.

"Hanna juga mencintaiku," geram Aldo tertahan.

"M-mas!" Panggil Siska terbata.

Kedua tangan Siska, menggapai lengan Aldo, meronta dan berusaha melepaskan dagunya dari cengkraman tangan lelaki itu

"Le-lepas mas, bisakah kita masuk ke kamarku saja, mungkin kau lelah hingga berpikir macam macam tentang diriku. Ki-kita bisa menghabiskan malam ini bersama, agar kau bisa sedikit lebih santai," bujuk Siska dengan tangannya yang kini beralih menyentuh ujung kancing kemeja yang dipakai Aldo.

Perlahan, cengkraman tangan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status