Share

Luka di tangan Dahlia

Penulis: Vonny Elyana
last update Terakhir Diperbarui: 2023-03-05 12:43:02

Bima segera membawa Dahlia masuk ke dalam mobil. Bima mengambil kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K) yang selalu tersedia di mobilnya, dan mencoba menutup luka Dahlia untuk sementara.

Dahlia meringis menahan rasa sakit, tapi ia sempat melihat wajah Bima. Bima terlihat begitu panik dan kuatir melihat keadaan Dahlia. Bima sama sekali tidak menduga jika Monica akan bertindak sejauh itu.

"Kita harus ke rumah sakit, aku sangat kuatir melihat lukamu. Aku tidak mau terjadi infeksi nantinya, jadi lukamu harus ditangani dengan benar," kata Bima sambil membalut luka Dahlia dengan perban yang ada. Setidaknya, itu sebagai pertolongan pertama sebelum Dahlia mendapat pertolongan medis di rumah sakit terdekat.

Dari dalam rumah itu masih terdengar suara teriakan Monica. Monica bahkan mencoba berlari mengejar Bima, tentunya dengan sigap Aryo dan Lulu berusaha menahan Monica. Namun Monica terus meronta dan berusaha melepaskan diri.

Monica sudah berubah menjadi lebih agresif, liar, dan tak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Hasutan Mantan Mertua

    Berita mengenai rencana pernikahan Bima mulai beredar di kalangan karyawan-karyawannya. Aditya juga sudah mendengar rencana pernikahan mantan istrinya itu. Aditya merasa kecewa dan kesal, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak mungkin Aditya bisa mengancam atau menggagalkan rencana pernikahan atasannya tersebut. Apalagi Bima juga sudah memperingatkan dirinya untuk tidak mengusik Dahlia lagi. Akhir pekan itu Aditya pulang ke rumah ibunya. Aditya menyerahkan sejumlah uang pada ibunya untuk kebutuhan sehari-hari. "Nak, ada apa? Ibu perhatikan kamu banyak diam dan menyendiri?" tanya ibu. "Dahlia akan menikah, Bu. Dia akan menikah dengan Pak Bima. Bukan sekedar atasan Adit saja, tetapi juga putra pemilik perusahaan tempat Aditya bekerja. Aditya merasa keadaan Adit ini sangat memalukan dan menyedihkan. Aditya sangat malu setiap kali bertemu dengan Pak Bima," kata Aditya. "Aneh, kenapa wanita seperti Dahlia bisa seberuntung itu? Kenapa nasibnya setelah bercerai dengannu menjadi begitu

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-05
  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Jauhi anakku!

    Perkataan Ibu Aditya begitu menghujam dalam hati dan benak Mama Bima. Mama Bima menjadi gelisah, bahkan menangis karena menyesalkan keputusan Bima untuk menikah dengan Dahlia. "Ma, ada apa? Kenapa sejak tadi sore Mama lebih banyak diam?" tanya Papa Bima. "Pa, kita harus mencegah Bima menikah dengan Dahlia," kata Mama Bima sambil menatap suaminya. "Loh, ada apa ini? Bukankah kita sudah sepakat dan menyetujui pilihan anak kita? Kita tahu bahwa Bima sangat mencintai Dahlia," kata Papa Bima. "Iya, Pa. Kita memang melakukan semua itu demi kebahagiaan Bima. Tetapi Mama merasa kalau Dahlia itu bukan calon istri yang baik untuk Bima. Mama takut Bima salah memilih dan akhirnya tidak bahagia. Dahlia itu bukan wanita yang baik, buktinya dia bercerai dengan suaminya dahulu. Kalau dia istri yang baik, pasti mereka masih harmonis sampai saat ini," jawab Mama Bima. "Ma, Bima itu sudah dewasa, bisa melihat dan berpikir dengan baik. Papa rasa dia sudah memikirkan dan mempertimbangkan semuanya ini

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-06
  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Kembali Terhalang Restu

    Dahlia duduk di belakang meja kasir salonnya dan termenung. Dahlia masih teringat, wajah Mama Bima yang menawarkan uang sebagai syarat untuk melepaskan anaknya. Untuk sesaat Dahlia merasa pernah ada di situasi ini, menghadapi keangkuhan dan ego dari dua orang yang berbeda. Awalnya Dahlia berpikir bahwa mama Bima adalah wanita yang sangat terhormat, pengertian, dan bijak. Namun penilaian Dahlia terhadap calon mertuanya itu seketika berubah dan berbalik seratus delapan puluh derajat. Mama Bima ternyata tak ubahnya seperti Ibu Aditya, yang memandang Dahlia dengan sebelah mata dan tak segan melontarkan perkataan yang sangat menyakitkan. Dahlia mencoba membuka hati memupuk angan dan impiannya untuk menjalani pernikahan yang bahagia bersama dengan Bima. Namun semuanya lenyap seketika, bunga yang baru saja akan mekar, kini justru layu dan akan mati. Dahlia menghela nafas panjang, mencoba menguasai diri dan pikirannya. Persiapan pernikahan Dahlia dan Bima sudah hampir selesai. Tanggal aca

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-06
  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Dilema

    Dahlia dan Bima sampai di depan rumah Bima. Dahlia menghela nafas panjang, sebelum akhirnya turun dari mobil dan mengikuti langkah Bima. Bima membuka pintu rumahnya dan masuk ke dalam rumah. Tok.. Tok.. Tok.. Mama Bima membuka pintu dan terkejut melihat Bima dan Dahlia di hadapannya. "Bima," kata Mama Bima. "Ma, ada yang mau aku dan Dahlia bicarakan," ucap Bima. "Ada apa?" tanya Mama Bima. "Ma, kenapa Mama tiba-tiba menemui Dahlia dan meminta membatalkan pernikahan kami?" ucap Bima dengan suara cukup keras. "Jadi kamu sudah mengadukan semuanya pada Bima? Aku tahu, kamu pasti sengaja membuat Bima membenci orang tuanya sendiri. Dasar wanita jahat, kamu merusak hidup anak saya" teriak Mama Bima sambil menunjuk Dahlia. "Ma, jangan bicara seperti itu pada calon istriku," tegur Bima. "Mama tidak merestui Dahlia menjadi istrimu. Sekarang atau selamanya, Mama tidak akan mengijinkan kamu menikah dengan wanita ini. Dia bukan wanita yang baik, Bima. Di memiliki maksud jahat untukmu. Dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-06
  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Demi Mama Bima

    Wajah Bima tampak terpukul dan sedih. Bima langsung memutar mobilnya dan berbalik arah. "Mama masuk rumah sakit," jawab Bima. "Ya ampun. Apa yang harus kita lakukan, Mas?" tanya Dahlia bingung. "Kita ke rumah sakit saja dulu, kita lihat kondisi mama seperti apa. Barulah kita memikirkan langkah selanjutnya," jawab Bima. Dahlia tidak bicara lagi, karena melihat Bima fokus menyetir dan berusaha sampai di rumah sakit dengan cepat. Namun Dahlia bisa melihat wajah Bima yang sendu, mungkin ada rasa bersalah yang timbul di dalam hatinya. Dahlia menarik nafas panjang dan berusaha menenangkan diri, apapun bisa terjadi nanti. Dahlia harus siap dan menerima jika Bima berubah pikiran dan lebih memilih mamanya. .Papa Bima dan Lulu sedang ada di dalam kamar. Mama Bima masih memejamkan matanya dan terlihat tak berdaya. Infus tertancap di tangannya, juga selang oksigen ada di hidungnya. "Pa, bagaimana keadaan mama?" tanya Bima. "Bim, tekanan darah mamamu sangat tinggi, dan ada komplikasi penyak

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-07
  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Membangun Salon Baru

    Ibu merangkul Dahlia dan membawanya masuk ke dalam rumah. Ibu melihat Dahlia sangat sedih dan rapuh. Bapak yang sudah berbaring di kamar juga bangun karena mendengar suara ibu dan Dahlia. Ibu mengambil segelas air putih dan menyerahkan pada Dahlia. Dahlia meminum air itu dan berusaha menenangkan diri. "Sebenarnya ada apa, Nak? Kenapa kamu sedih seperti ini? Katakan pada bapak dan ibu, apa yang sebenarnya terjadi?" tanya ibu. "Bu, rencana pernikahanku dengan Mas Bima terpaksa dibatalkan," ujar Dahlia terisak. "Apa? Kenapa bisa seperti itu, Nak? Kamu bertengkar dengan Bima? Atau ada masalah apa?" Bapak sangat terkejut. "Pak, Bu, mantan ibu mertuaku menemui Mama Mas Bima, lalu menjelek-jelekkan dan memfitnah aku. Ternyata Mama Mas Bima mempercayainya, dan jadi membenciku. Mamanya tidak memberikan restu untuk pernikahan kami," beber Dahlia dengan berlinang air mata. "Apa? Ibu Aditya itu? Mengapa wanita tua itu belum puas juga menghancurkan hidup putri kita, Bu? Apa sebenarnya yang di

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-07
  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Aditya Dijodohkan

    Aditya dan Sinta sudah resmi bercerai. Aditya merasa hidupnya hampa saat ini. Untuk kembali pada Dahlia rasanya sudah tidak mungkin terjadi. Sinta malah menuntut cerai saat mengetahui bahwa Aditya jatuh miskin dan menjadi sopir. Namun Ibu Aditya tidak menyerah, terus berusaha mencari calon istri baru untuk Aditya. Berulangkali Aditya menolak karena merasa tidak cocok dengan pilihan ibunya.Suatu hari, Ibu Aditya meneleponnya. "Halo, akhir pekan besok kamu pulang, kan? Ibu mau memperkenalkan kamu pada anak perempuan Pak Indro," kata ibu. "Ya ampun, Ibu ini tidak ada bosannya mencarikan aku calon istri. Aku belum mau menikah lagi, Bu. Kalau memang aku mau, aku akan mencari sendiri calon istriku," ucap Aditya. "Tenang saja, Nak. Kali ini ibu sudah memilih yang tepat dan terbaik untukmu. Anak Pak Indro itu seorang PNS, dia kalem dan baik. Tidak banyak bergaya seperti Sinta," kata ibu. "Mana mungkin dia mau sama sopir seperti aku, Bu?" tanya Aditya."Dia pasti mau, ibu sudah membicara

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-07
  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Undangan Pernikahan Aditya

    Pembangunan salon baru Dahlia mulai dilaksanakan. Bapak langsung terjun dan mengawasi sendiri para tukang yang bekerja. Dahlia mencari desain bangunan yang dia inginkan dari internet, ditambah beberapa koreksi dan perubahan di beberapa detail.Dahlia juga menghabiskan waktunya untuk kegiatan yang bermanfaat, supaya ia tidak sedih mengingat Bima. Dahlia menangani sendiri para pelanggannya di salon, melihat beberapa tutorial make up di internet dan berusaha mempraktekkannya.Pagi itu, seperti biasa Dahlia membuka salonnya dan bersiap untuk bekerja. Saat Dahlia duduk dan menunggu pelanggan datang, sebuah pesan masuk ke ponsel Dahlia. Dahlia membukanya, sebuah pesan dari nomor yang tidak tersimpan. Ada sebuah foto yang dikirimkan oleh orang tersebut. Dahlia mulai membukanya, dan ternyata sebuah undangan pernikahan. Dahlia mulai melihat nama yang tertera di undangan itu. Dahlia cukup terkejut, karena di undangan tersebut tertera nama Aditya dan seorang wanita lain. 'Mas Aditya akan menik

    Terakhir Diperbarui : 2023-03-08

Bab terbaru

  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Apakah masih ada harapan?

    Bima tersentak, ia juga terkejut karena baru mendengar kenyataan ini. "Jadi semua ini rencana Mama dan Sandra?" tanya Bima. "Maafkan Mama, Nak," bisik Mama Bima. "Mama.. Kenapa Mama membongkar semua ini?" teriak Sandra yang sudah berdiri di pintu masuk. Sandra terlihat marah dan kesal pada mama mertuanya itu, karena membongkar rahasia itu tanpa meminta pendapatnya terlebih dahulu. Semua mata beralih menatap Sandra. Sementara Sandra menghampiri Mama Bima dan berusaha meminta penjelasan. "San, Mama merasa waktu Mama tidak akan lama lagi. Mama harus mengatakan semua ini agar Mama bisa pergi dengan tenang. Sejujurnya Mama menyesal selama beberapa tahun ini, karena Mama telah menghancurkan hidup kalian semua," kata Mama Bima. Mama Bima terdiam sejenak, ia mengatur nafasnya yang sesak. Berbicara sejenak membuat ia sangat kelelahan. "Sekarang Mama menghancurkan hidupku. Mengapa Mama berbuat seperti itu?" tanya Sandra kesal. "Mama telah memisahkan Bima dengan Dahlia dan anaknya. Mama

  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Kenyataan yang sebenarnya

    Bima akhirnya harus menikahi Sandra. Namun sejak hari itu hidup Bima berubah sepenuhnya. Ia hanya memberikan status pada Sandra sebagai seorang istri, tapi tidak pernah memberikan hatinya. Sandra tinggal dengan Mama Bima, sementara Bima tetap di Semarang. Ketika Sandra mengusulkan untuk tinggal di Semarang bersamanya, Bima menolak mentah-mentah. Bima memilih tidak serumah dengan Sandra. Sandra sadar, ia tidak pernah bisa memiliki hati dan cinta Bima saat dia dalam keadaan sadar. Bima tidak pernah mau menyentuh dirinya, atau tidur bersamanya. Hal itu membuat Sandra sangat terluka, ia melampiaskan rasa kesal dan bencinya pada Bima dengan berfoya-foya, menghabiskan uang pemberian Mama Bima. Semakin lama terlihat jelas sifat dan karakter Sandra yang sebenarnya. Ia tidak lagi menghormati Mama Bima seperti dulu. Sandra sering melampiaskan rasa kesalnya pada Bima dengan menyakiti hati mama mertuanya. Sementara itu, Dahlia berusaha kembali bangkit dan menata hatinya. Dahlia menghabiskan

  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Memilih Berpisah

    Sambil menangis Dahlia memasukkan semua pakaian dan barang miliknya dan Nadine ke dalam koper. Ia tidak pernah menduga mimpi buruk itu akan datang kembali dalam hidupnya. Bima selama ini selalu penuh cinta, menyayangi, dan membela Dahlia di hadapan siapapun. Namun ternyata semua hanya kepalsuan, karena Bima menyakiti Dahlia begitu dalam. Dahlia menggantikan pakaian Nadine, lalu menggendong Nadine dengan kain gendongan. Tangan kanan Dahlia menarik kopernya. "Lia, aku tidak bisa hidup tanpamu dan Nadine. Tolong maafkan aku!" Bima memegang tangan Dahlia dan berlutut di hadapannya. "Seharusnya kamu pikirkan semua akibatnya sebelum bertindak, Mas! Kamu tahu kalau aku pernah terluka, dan tidak akan berkompromi pada masalah ini. Aku benci kamu, Mas! Silakan kamu nikahi dia! Aku tidak peduli! Aku tunggu surat cerai darimu," ucap Dahlia. "Nak, kamu bisa tetap menjadi istri pertama Bima. Biarlah Sandra menjadi istri kedua Bima. Bukankah pria bisa mempunyai lebih dari satu istri?" kata Mama

  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Kembali Terluka

    Selama beberapa hari terakhir ini, Dahlia merasa suaminya banyak berubah. Bima sering melamun dan lebih pendiam. Berkali-kali Dahlia melihat raut wajah suaminya yang sendu. Dahlia mencoba bertanya apa yang sedang terjadi, tetapi Bima hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Bima belum mau menceritakan masalah yang terjadi. Dahlia berpikir suaminya mungkin hanya merasa lelah, atau ada masalah dalam pekerjaannya. Bima yang biasanya ceria, selalu memeluk Dahlia dengan hangat, bermain dengan Nadine, kini mendadak murung. Seperti ada beban yang berat yang sedang dialami oleh Bima. "Mas, koq malah melamun?" tanya Dahlia. Mereka sedang di meja makan untuk makan malam bersama. Dahlia sudah mengambilkan makanan untuk suaminya dan dirinya sendiri."Oh, tidak apa-apa, Sayang. Ayo kita makan!" jawab Bima. "Sebenarnya ada masalah apa, Mas? Biasanya Mas selalu menceritakan apapun padaku," kata Dahlia. "Hanya masalah pekerjaan, biasa saja koq. Kamu tenang saja, ya. Jangan cemas!" ujar Bi

  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Firasat

    Bima meminum teh manis hangat yang dihidangkan oleh Sandra. Setelah itu ia kembali menghubungi mamanya, tetapi tidak ada jawaban. "San, aku pulang saja, ya. Nanti sampaikan pada mama kalau aku datang kemari," kata Bima. Bima baru saja akan bangkit berdiri, tetapi tiba-tiba ia merasa kepalanya sangat berat dan sangat mengantuk. Detik terakhir ia melihat Sandra tersenyum dan mendekatinya. Bima tak sanggup membuka matanya lagi, ia terkulai di sofa. Sandra segera menopang tubuh Bima. "Mas, kamu kenapa? Kamu lelah, ya? Ayo aku bantu kamu ke kamar," bisik Sandra. Sandra melingkarkan tangan Bima di atas bahunya, lalu memapah Bima. Sandra menghempaskan tubuh Bima ke kasur, lalu sejenak memastikan bahwa Bima sudah benar-benar lelap. Sandra tersenyum senang, rencananya berhasil. Ia harus bergerak cepat sebelum Bima bangun dan sadar. Sandra melepas pakaian Bima, lalu pakaiannya sendiri. Sandra juga mengambil ponselnya dan mengambil foto yang menunjukkan seolah dirinya dan Bima tidur bersam

  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Jebakan

    "Jangan bergurau, Ma! Bima tidak akan mau mengkhianati Dahlia," kata Bima. Mama Bima hanya diam dan melemparkan pandangan ke luar jendela mobil itu. "Ma, besok Bima tidak bisa mengantar Mama ke pemakaman Mama Sandra," ucap Bima. "Kenapa, Nak? Hubungan kita sangat dekat dengan keluarga Sandra. Kita harus menghadiri acara pemakaman itu," kata Mama Bima. Bima harus bekerja, Ma. Besok ada pertemuan penting dengan klien. Kalau Mama memang mau datang, Mama naik taksi saja," ucap Bima dengan nada suara yang mulai meninggi. Mama Bima kembali bungkam, ia sadar sepertinya percuma kalau ia memaksakan kehendak pada Bima. Bima dan mamanya akhirnya sampai di rumah."Ma, Bima langsung pulang, ya," kata Bima sebelum mamanya turun dari mobil. "Hati-hati, ya,"Sepanjang jalan Bima terus memikirkan semua yang terjadi, dan perkataan mamanya. Bima tak habis pikir, mengapa mamanya bisa memberikan ide padanya untuk menikahi Sandra. 'Itu tidak mungkin terjadi! Aku sudah punya Dahlia dan Nadine. Aku s

  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Pesan Terakhir Mama Sandra

    Bima segera menuju ke rumah mamanya. Perjalanan agak tersendat karena ini adalah jam pulang kerja. Bima ingin sampai secepat mungkin ke rumah mamanya, supaya bisa pulang lebih cepat. "Ma, sudah siap? Ayo kita berangkat!" kata Bima. "Iya, Nak. Sebentar Mama ambil tas dulu," ucap Mama Bima. Lalu Bima dan mamanya naik ke mobil dan menuju ke rumah Sandra. Rumah Sandra sangat ramai dan dipadati oleh para pelayat. Jenazah Mama Sandra memang belum dimakamkan, karena menunggu Kakak Sandra yang masih dalam perjalanan dari luar negeri. Rencananya Mama Sandra akan dimakamkan besok pagi. Mama Bima segera mendekati Sandra dan memeluknya. Mama Bima memang terlihat sudah akrab dan mempunyai hubungan dekat dengan keluarga Sandra. Sementara itu Bima memilih duduk agak jauh dan berbaur bersama para pelayat yang lain. Wajah Sandra terlihat pucat dan matanya sembab karena banyak menangis. Wajahnya nyaris tanpa riasan dan air mata masih membasahi wajahnya. Mama Bima mengusap lembut bahu Sandra. Sand

  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Mama Sandra Meninggal Dunia

    Mama Bima dan Sandra baru saja meninggalkan rumah Bima. Dahlia langsung masuk ke kamar dan membaringkan Nadine yang sudah terlelap. Untuk sementara tempat tidur Nadine dipindahkan ke kamar Dahlia dan Bima. Sampai nanti Nadine sudah lebih besar dan bisa tidur sendiri. Dahlia tak berbicara sepatah katapun, tak bisa dipungkiri, hatinya sakit karena perkataan Mama Bima dan tingkah laku Sandra. Dahlia membaringkan tubuhnya dan menghadap ke dinding memunggungi Bima. Ia pura-pura memejamkan matanya dan tidur. Hanya dengan melihat ekspresi wajah Dahlia, Bima mengerti perasaan istrinya itu. "Sayang, kamu sudah tidur?" tanya Bima. Dahlia tidak menjawab pertanyaan Bima itu. Ia tetap memejamkan matanya dan menahan diri sekuatnya agar tidak menangis. Bima mendekat dan memeluk Dahlia dari belakang. "Sayang, aku tahu kamu belum tidur. Sekalipun kamu diam, aku mengerti perasaanmu dan rasa sakit hatimu," kata Bima. Bima menghadapkan tubuh Dahlia ke arahnya, sehingga kini mereka saling berhadapa

  • Wanita Simpanan Pilihan Mertua   Rencana Perjodohan Masa Kecil

    Hari demi hari berlalu dengan cepat. Bima dan Dahlia menikmati kebahagiaan sebagai orang tua. Mereka sangat bahagia melihat Nadine tumbuh menjadi anak yang sehat dan ceria. Pernikahan Dahlia dan Bima berjalan bahagia dan harmonis. Tanpa terasa, Nadine sudah berumur delapan bulan. Suatu hari, Mama Bima datang ke rumah bersama Sandra. Dahlia berusaha berpikiran positif dan menyambut mereka seperti tamu lainnya. Namun yang membuat Dahlia merasa tidak nyaman adalah ulah Sandra. Awalnya Sandra dan Mama Bima duduk seperti biasa di ruang tamu. "Bima mana, Lia?" tanya Mama Bima. "Oh, sebentar lagi pulang, Ma. Mungkin ini sedang di perjalanan," jawab Dahlia. Saat Dahlia mengambil minuman di dapur, ternyata Sandra masuk ke kamar Dahlia tanpa ijin dan menggendong Nadine yang sedang tidur. Sandra membawa Nadine ke ruang tamu. Dahlia terkejut dan merasa kesal, karena Nadine yang baru saja tertidur kini terbangun lagi dan rewel. Bukannya meminta maaf, Sandra malah tertawa-tawa dan menggend

DMCA.com Protection Status