Saat ini Dante sudah membawa Lana untuk duduk di sofa yang ada di ruang keluarga. Tadi tiba-tiba saja Dante mengatakan ada hal yang ingin dikatakan olehnya sehingga membuat Lana bingung dibuatnya. "Sebenarnya kamu mau bicara apa sama aku? Apa ada masalah Dante?" tanya Lana penuh selidik. "Ini bukan masalah yang besar hanya saja aku mau minta sesuatu sama kamu. Untuk beberapa saat ini jika ada berita buruk tentang apapun yang menyangkut kita dan juga Keluarga Alfonso kamu tidak usah menanggapinya karena semua itu hanya gosip murahan yang tidak benar. Yang perlu kamu ingat adalah cukup percaya dengan aku saja. Karena aku akan menyelesaikan semuanya dengan sesegera mungkin" jawab Dante dengan nada yang ambigu. Lana tentu saja bingung dengan apa yang dikatakan oleh suaminya itu. Ia tahu jika sang suami sedang menyembunyikan sesuatu dari dirinya. Dan yang disembunyikan oleh sang suami ini pasti ada hubungannya dengan dirinya. "Aku masih gak mengerti yang kamu bicarakan ini Dante. Pasti
Keringat bercucuran dari dahi seorang gadis berusia 21 tahun itu ketika ia mendengar jika keadaan sang ibu memburuk. Dari tempatnya bekerja ia berlari secepat tenaga untuk bisa sampai ke rumah sakit. Air mata pun sudah mulai menggenang di pelupuk matanya hingga tanpa terasa air mata itu tumpah. Gadis itu segera mempercepat langkahnya untuk menuju tempat dimana sang ibu berada. Dan tak lama ia sudah sampai di depan kamar perawatan sang ibu dan ketika ia akan masuk ia melihat dokter dan beberapa perawat yang sedang berusaha memberikan pertolongan kepada sang ibu. Melihat bagaimana para dokter dan perawat sedang berusaha untuk menyelamatkan sang ibu air mata tak kuasa ia tahan dan terus mengalir dari matanya. Ia benar-benar tak tega melihat ibunya sedang dibantu dengan berbagai macam alat bantu sedang berusaha untuk di selamatkan oleh dokter yang merawat sang ibu. Beberapa hari terakhir memang keadaan sang ibu sedang sangat buruk. Kondisi jantungnya juga semakin memburuk dan dokter sudah
Di sebuah kamar yang masih tertutup tirai tampak seorang laki-laki yang bertelanjang dada dan hanya memakai celana pendeknya. Ia tampak terlelap tidur karena semalam lagi-lagi ia harus begadang gara-gara banyak pekerjaan yang harus ia kerjakan. Ketika jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi ia masih enggan untuk bangun dari tidurnya. Sampai sebuah ketukan pintu membuat tidurnya terganggu. Berhubung pintunya tak kunjung hingga akhirnya orang yang ada di depan pintu itu masuk tanpa permisi. Dan tampak seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik walaupun usianya sudah menginjak 56 tahun. Wanita itu masuk ke dalam kamar dan melangkahkan kakinya menuju ranjang dimana ada laki-laki yang masih terlelap tidurnya. Sang wanita itu tersenyum melihat bagaimana laki-laki yang ternyata putranya tampak masih terlelap tidur. Ia pun mencoba untuk membangunkan sang putra sulung yang masih enggan untuk bangun dari tidurnya. "Dante wake up," kata Wanda mencoba membangunkan sang putra. "Hhhhmm
Seorang gadis berumur 21 tahun tampak sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk dirinya dan juga sang ibu sebelum ia berangkat kerja. Hari ini adalah hari pertamanya bekerja di sebuah perusahaan yang besar. Walaupun ia hanya bekerja di bagian administrasi saja tapi ia sudah sangat senang karena setidaknya ia bisa mendapatkan uang yang lebih banyak lagi. Saat ini ia memang kesehatan sang ibu sedang tidak baik. Sang ibu sering keluar masuk rumah sakit karena sang ibu memiliki penyakit jantung yang akut dan dokter sudah mengatakan untuk segera menjalani operasi. Tapi sampai detik ini ia belum bisa mendapatkan sejumlah uang yang dibutuhkan. Ia harus bekerja lebih keras lagi untuk bisa mengumpulkan biaya operasi sang ibu. "Lana seharusnya kamu tidak usah repot-repot menyiapkan sarapan buat ibu dan kamu. Seharusnya biarkan ibu saja yang menyiapkan sarapan buat kita," kata Linda yang ikut masuk ke dapur. Gadis yang bernama Lana pun hanya tersenyum mendengar apa yang dikatakan oleh sang i
Sejak pembicaraannya dengan Fina tadi tentang menjual keperawanannya untuk biaya operasi sang ibu entah kenapa kata-kata penawaran dari Fina. Apakah dia sanggup mengorbankan harga dirinya dengan sejumlah uang? Selama ini ia tak memiliki apapun untuk di banggakan karena selama ini kehidupannya benar-benar sangat sulit. Lana hanya hidup bersama dengan ibunya saja bahkan setelah sang ayah meninggal sang ibu yang berjuang untuk bisa menghidupi mereka berdua. Walaupun kehidupan mereka tak mewah bahkan bisa dibilang susah tapi Lana tak pernah merasa mengeluh dengan semua itu. Ia masih sangat bersyukur dan bahagia bisa hidup dengan sang ibu hingga detik ini. Walaupun beberapa waktu terakhir kesehatan sang ibu tidak baik-baik saja tapi Lana masih bersyukur bisa melewati waktu bersama dengan sang ibu. Tapi sekarang kesehatan sang ibu semakin terpuruk dan itu benar-benar membuat Lana bingung apakah tawaran yang diberikan oleh Fina harus ia ambil? Dengan uang itu ia bisa membayar biaya operasi s
Dante berjalan menuju apartemennya yang memang tak jauh dari kantornya berada. Sering kali Dante menginap di apartemennya bila ia merasa lelah dan malas untuk kembali ke rumahnya. Jadi apartemennya ini adalah solusi yang tepat untuk dirinya. Dan malam ini entah apa yang ada di pikiran Dante tiba-tiba ia menginginkan seorang wanita yang bisa menghangatkan ranjangnya. Selama ini Dante tak pernah memakai jasa wanita penghibur seperti ini untuk bisa menyalurkan gairahnya karena setelah ia mengakhiri hubungannya dengan mantan kekasihnya ia tak pernah tertarik lagi dengan urusan ranjang. Ia lebih memilih menyibukkan dirinya dengan segudang pekerjaan yang ada. Tapi entah kenapa tadi tiba-tiba ia merasa menginginkan seorang wanita yang bisa menghangatkan ranjangnya. Jadi ia meminta sahabatnya Ryan yang memang suka terlibat dengan dunia seperti itu untuk mencarikan dirinya seorang wanita yang bisa menemani dirinya malam ini. Walaupun ia harus mengeluarkan uang yang tak sedikit tapi Dante tak p
Di sebuah kamar tampak sangat berantakan tampak seorang wanita dan laki-laki yang masih terlelap tidur. Dengan tubuh yang tak mengenakan sehelai kain pun dan hanya di tutupi selimut saja tak membuat mereka merasa kedinginan karena mereka tidur saling berpelukan satu sama lain. Setelah semalam mereka berpacu dengan gairah mereka masing-masing sekarang mereka tampak masih terlelap tidur dan enggan untuk bangun karena rasa lelah yang ia rasakan. Tapi tak berapa lama sang wanita tampak mulai mengerjapkan matanya dan perlahan mulai membuka matanya. Dan pemandangan pertama yang ia lihat ketika membuka matanya adalah wajah seorang laki-laki tampan yang tidur di sampingnya. Mengingat hal itu wanita itu jadi ingat apa yang terjadi kepada dirinya semalam. Ia juga menyadari jika saat ini semuanya tak lagi sama. Semalam ia sudah memberikan keperawanannya kepada seorang laki-laki asing yang tak ia kenal. Tapi laki-laki itu berhak mendapatkan keperawanannya karena sudah membayarnya dengan harga ya
Setelah membayar uang taksi Lana langsung berjalan menuju ke ruang operasi dimana sang ibu berada. Tadi ia sudah diberitahu oleh pihak rumah sakit jika sang ibu sedang menjalani proses operasi jantung. Dan pihak rumah sakit mengatakan jika operasi jantung ini akan memakan waktu yang tak sebentar jadi Lana tak perlu datang untuk menemui sang ibu. Jadi ketika tadi ia pergi dari apartemen laki-laki itu ia memilih untuk pulang ke rumahnya terlebih dahulu. Ia tak mungkin berpenampilan kacau dan juga berantakan seperti itu. Dan sekarang ia sudah berpenampilan jauh lebih sopan dan pastinya ia juga merasa jauh lebih baik walaupun ia masih merasakan sakit di beberapa bagian tubuhnya terutama daerah selangkangannya. Tapi lagi-lagi Lana tak menggubrisnya. Secepat mungkin ia harus segera ke rumah sakit untuk melihat keadaan sang ibu. Ia benar-benar berharap jika keadaan sang ibu akan baik-baik saja setelah menjalani operasi. Dan pastinya ia sangat berharap jika operasi yang dilakukan dokter untuk