Dahlia sudah selesai membuat kue pesanan yang memang sudah dipesan oleh konsumennya. Sekarang Dahlia hanya tinggal menunggu konsumennya untuk mengambil pesanannya. Ketika Dahlia sedang merapikan kue-kue buatannya tiba-tiba Ratmi datang menghampiri dirinya. "Bu Dahlia di luar ada tamu yang mencari ibu," kata Ratmi menjelaskan. "Siapa tamu yang mencari saya Ratmi? Apa orang memesan kue yang datang?" tanya Dahlia bingung. "Sepertinya bukan Bu. Tadi saya tanya siapa namanya tapi dia hanya menjawab ingin bertemu dengan ibu karena ada hal yang ingin disampaikan jadi saya tak bertanya lagi," jawab Ratmi bingung. Dahlia jelas-jelas ikut bingung mendengar apa yang dikatakan oleh Ratmi. Tapi ia memilih untuk menemui orang yang datang ke rumahnya. "Ya sudah biar ibu temui dulu. Tolong kamu bereskan kue-kue ini karena mungkin nanti Bu Erna akan datang untuk mengambil pesanannya," pinta Dahlia. "Baik Bu," jawab Ratmi mengerti. Dahlia langsung mencuci tangannya karena ia tadi habis nemberesk
Ekspresi Lana terlihat sangat kaget ketika mendengar pertanyaan dari sang ibu yang benar-benar diluar nalar sama sekali. Ia pikir sang ibu tak akan pernah menanyakan pertanyaan seperti ini tapi kenapa tiba-tiba sang ibu bertanya seperti itu?"Lana kenapa kamu tidak menjawab pertanyaan dari ibu? Ibu tak pernah mengajarkan kamu untuk berbohong jadi sekarang ibu akan kembali bertanya sama kamu. Bagaimana kamu bisa mendapatkan uang sebanyak itu untuk bisa membayar biaya operasi ibu? Apa benar kamu mendapatkan uang dari meminjam dari tempat kamu bekerja atau jangan-jangan berita yang ibu dengar juga kamu memang menjual tubuh kamu untuk bisa mendapatkan uang itu?" tanya Dahlia penuh selidik. Tak ada jalan lain selain mengaku yang sebenarnya kepada sang ibu. Lana pun mendekat kearah sang ibu. "Bu maaf jika Lana harus berbohong sama ibu. Saat itu Lana tak punya pilihan lain selain melakukan hal itu. Lana harus segera mengambil keputusan secepat mungkin untuk bisa menyelamatkan ibu. Dokter B
Dante masih terus berada di sisi Lana menggengam tangan Lana bahkan sesekali ia mengecup tangan Lana. Ia benar-benar tak pernah meninggalkan Lana sedetik pun sejak tadi dokter memeriksa keadannya. Walaupun dokter berkata jika Lana baik-baik saja tapi nanti Dante akan membawa Lana ke rumah sakit untuk bisa mengecek keadaan Lana secara menyeluruh. Ia harus memastikan jika keadaan Lana dan calon anak mereka baik-baik saja. Tentu saja Dante bertanya kepada seluruh pelayan di rumah ini tentang apa yang terjadi kepada Lana hingga tiba-tiba pingsan. Hingga salah satu pelayan mengatakan jika tadi ibu dari Lana datang dan mereka terlibat pertengkaran yang mereka sendiri tak tahu hingga mereka menemukan Lana pingsan di depan pintu masuk. Dan setelah itu para pelayan memilih untuk mengurus Lana yang pingsan. Dante tentu saja bingung untuk apa ibu mertuanya datang ke rumahnya dan pertengkaran apa yang terjadi diantara mereka berdua? Dante benar-benar tak tahu akan hal itu dan memilih untuk menan
Di kamar Lana masih terlelap tidur setelah tadi ia menangis terus menerus gara-gara ia merasa sakit ketika sang ibu mengatakan jika beliau kecewa tentang kebohongan yang Lana lakukan di masa lalu. Dan tiba-tiba ia terbangun dari tidurnya karena mendapatkan mimpi buruk. Untuk beberapa saat Lana mencoba menenangkan dirinya setelah ia mendapatkan mimpi buruk itu hingga ia sadar jika suaminya tak ada disampingnya. Dengan perlahan Lana turun dari ranjang lalu berjalan keluar kamar untuk mencari keberadaan dari sang suami. Sesampainya di luar ia tak menemukan keberadaan sang suami hingga Lana memilih untuk merebahkan tubuhnya di sebuah sofa panjang sambil menunggu kedatangan sang suami. Tadi ia sempat bertanya kepada pelayan dimana keberadaan sang suami dan pelayan mengatakan jika Dante sedang pergi keluar. Jadi daripada menunggu di kamar Lana memilih untuk menunggu disini sampai sang suami datang kembali. Lama-lama karena merasa masih ngantuk Lana pun kembali terlelap tidur di sofa itu. S
Di sebuah ruangan di club Alicia tampak sedang menikmati minumannya bersama seseorang laki-laki yang tak ia kenal. Laki-laki yang tiba-tiba datang menghampiri dirinya dan menawarkan sebuah kerjasama yang tak terduga sama sekali. Kerjasama untuk bisa memisahkan Lana dengan Dante. Tapi yang Alicia masih ragu adalah tentang sosok yang saat ini duduk dihadapannya itu. "Saya masih tak mengerti kenapa anda tiba-tiba mengajukan kerjasama untuk bisa memisahkan Lana dan juga Dante? Sedangkan saya tak tahu siapa identitas anda yang sebenarnya jadi buat apa kita menjalin kerjasama jika tak tahu satu sama lain," kata Alicia hati-hati. Walaupun Alicia tertarik dengan kerjasama yang ditawarkan tapi tetap saja ia tak mau bertindak gegabah. Setidaknya ia tak mau sampai hidupnya rusak jadi harus berhati-hati. Sedangkan laki-laki misterius yang ada dihadapannya ini juga sedang memandang kearah Alicia dengan tatapan yang tak bisa diprediksi. Jadi tak ada yang tahu apa maksud kedatangannya keisni. "Se
Mobil yang membawa Lana dan juga Dante sampai di lobby rumah sakit. Sebelum mereka keluar dari mobil para pengawal sudah keluar lebih dulu untuk memastikan keamanan bagi tuan dan nyonyanya. Setelah memastikan semuanya aman maka Dante terlebih dahulu keluar dari mobil untuk membantu sang istri keluar dari mobil. Karena ia tak mau sampai sang istri terluka. Sejak hamil Lana memang kondisinya tak baik-baik saja. Bahkan diawal kehamilannya Lana harus merasakan mual dan muntah yang parah. Jadi Dante benar-benar menjadi suami siaga buat Lana. "Dante aku bisa turun sendiri gak perlu sampai dibukakan pintu segala," kata Lana ketus. Sebenarnya Lana tak suka diperlakukan berlebihan oleh suaminya itu. Jika ia bisa melakukannya sendiri maka ia akan melakukan semuanya sendiri. Tapi pada kenyataannya suaminya itu suka melakukan hal-hal yang berlebihan dan membuatnya merasa tak nyaman. "Sayang memang salah jika suami kamu ini memberikan perhatian kepada kamu. Aku hanya memastikan jika gak akan me
Lana masih mencoba mencerna apa yang baru saja dikatakan oleh dokter Mira yang merupakan dokter kandungannya. Dokter Mira baru saja mengatakan jika dirinya hamil anak kembar. Bayangkan saja saat ini di dalam rahimnya sedang tumbuh 2 calon anaknya bersama dengan Dante. Kebahagiaan yang begitu besar dirasakan oleh Lana. Begitu juga dengan Dante yang juga tak percaya dengan apa yang dikatakan dokter Mira jika saat ini Lana sedang mengandung bayi kembar. "Saya tahu bapak dan ibu pasti kaget ketika mendengar apa yang saya katakan. Tapi saya bisa melihat ada 2 calon bayi yang sedang tumbuh di rahim Bu Lana. Ini juga bisa menjadi alasan kenapa ibu Lana mengalami mual dan muntah yang parah serta berat badan Bu Lana yang naik drastis karena memang di dalam rahim ibu ada 2 janin yang berkembang. Tapi ibu tak perlu khawatir keadaan 2 janin berkembang sesuai dengan umurnya," kata dokter Mira menjelaskan. Dante dan juga Lana masih tak bisa berkata-kata lagi ketika mendengar apa-apa yang dikatak
Dahlia tak bisa berkata apa-apa lagi ketika melihat siapa yang datang ke rumahnya itu. Ia pikir orang itu tak akan datang lagi datang lagi di kehidupannya bersama dengan Lana tapi semuanya salah besar karena orang itu datang kembali. "Mau apa kamu datang lagi kesini? Apa penjelasan saya sebelumnya kurang jelas?" tanya Dahlia dengan ekspresi yang kesal. Orang yang datang ke rumah Dahlia itu tanpa basa-basi langsung masuk kedalam rumah Dahlia dan duduk di sofa yang ada di ruang tamu. "Saya tidak peduli dengan larangan anda sebelumnya. Kedatangan saya kesini ingin membawa Lana untuk ikut bersama saya ke Canada," jawab Mark yang tiba-tiba datang. Orang yang baru saja datang ke rumah Dahlia adalah Mark yang merupakan orang yang dikirim oleh papa dari sang suami. Ia pikir jika laki-laki itu tak akan pernah kembali lagi kesini karena Dahlia sudah menolak permintaan untuk membawa Lana ke Canada. Apalagi setelah Lana resmi menikah Dahlia tak pernah terpikirkan jika Lana akan pergi. "Saya
5 tahun kemudian....Tahun berganti dan kehidupan Lana serta Dante pun berjalan dengan baik-baik saja. Walaupun dalam perjalanannya tetap saja banyak kendala yang harus mereka hadapi. Tapi tetap saja mereka bisa mendapatkan kebahagiaan yang begitu besarnya. Bagi mereka bisa dapat berkumpul bersama anak-anaknya sudah lebih dari cukup. Seperti hari ini tampak seorang wanita dengan penampilan yang cukup berantakan sedang menyiapkan barang-barang keperluan milik anak-anaknya karena hari ini wanita itu ingin menitipkan anak-anaknya di rumah Mama mertuanya karena malam nanti ia ingin merayakan aniversary pernikahanannya dengan sang suami berdua saja. Maka dari itu ia ingin menitipkan anak-anaknya di rumah mertuanya. "Ibu, Alex menangis lagi," teriak Alden dari arah ruang main. "Hahhhh....."Lana hanya bisa menghela napasnya berat karena menjadi seorang ibu ternyata tak mudah. Apalagi sekarang Lana sudah menjadi ibu dari empat orang anak sekaligus. Anak pertama dan keduanya merupakan anak
Beberapa hari kemudian....Lana sedang melihat penampilannya di cermin. Dan ia merqsa tak percaya percaya dengan bentuk tubuhnya yang belum sepenuhnya kembali dan malam ini ada acara ulang tahun sang Opa sekaligus akan memperkenalkan dirinya sebagai cucu dari keluarga Atmaja. Sebenarnya Lana sudah mengatatakan kepada sang Opa untuk tidak melakukan pesta penyambutan dirinya tapi sang Opa menolak dengan alasan beliau ingin orang-orang tahu jika Lana berasal dari keluarga Atmaja. Dan sekarang Lana bingung harus memakai baju apa karena ia tak membawa gaun apapun kesini. Dan kalau pun membeli baju baru tak ada waktu untuk Lana hanya sekedar untuk membelinya karena ia selalu diikuti oleh kedua putranya yang sepanjang hari selalu mencari keberadaannya. Tapi untung saja sang Opa menunjukkan lemari pakaian milik sang Oma dan setelah Lana mencoba memilih beberapa baju akhirnya ia mendapatkan sebuah gaun yang simple berwarna hitam. Dan sekarang ia merasa tak percaya diri dengan penampilannya."A
Ternyata melakukan perjalanan yang panjang menuju Canada bersama balita sangat tak mudah bagi orang tua baru seperti Dante dan juga Lana. Walaupun mereka sudah memakai class bisnis tapi tetap saja ia mereka harus bergantian menenangkan kedua putranya yang tiba-tiba saja rewel. Tapi sejauh ini baik Dante dan juga Lana menikmati perjalanan ini walaupun harus diikuti dengan banyak hal-hal yang menarik yang bisa dijadikan sebuah kenangan. Jadi baik Lana maupun Dante tak mengeluh sama sekali. Saat ini mereka sudah sampai di di Canada dengan keadaan yang dingin karena sekarang sudah masuk musim dingin. Maka dari itu sebelum keluar dari pesawat Lana sudah memakaikan pakaian yang tebal untuk kedua putranya agar tidak kedinginan. Dan sekarang Lana sedang menunggu Dante untuk mengambil koper mereka. "Kita tunggu Daddy dulu setelah itu kita baru bertemu dengan Opa. Jadi ibu kasih cookies untuk kalian berdua karena sudah bersikap baik selama perjalanan," ucap Lana yang memberikan cookies. "Bu.
"Dante semua koper punya Aiden dan Alden sudah masuk mobil kan?" tanya Lana yang sedang menyiapkan kedua putranya. "Sudah semua sayang jadi kamu gak perlu khawatir," jawab Dante yang sudah bergabung bersama dengan Lana. Saat ini Lana baru saja selesai memandikan kedua anaknya karena hari ini mereka akan terbang ke Canada untuk menghadiri acara ulang tahun sang Opa dan juga untuk mempertemukan Aiden dan juga Alden dengan sang Opa. Hubungan Lana dengan Edwin Atmaja berjalan dengan baik dan sekarang hubungan mereka sudah lebih dekat walaupun butuh waktu untuk bisa menjadi seorang kakek dan cucu. Tapi setidaknya Lana sudah bisa menerima kehadiran sang Opa dan juga Lana sudah setuju untuk menyandang nama Atmaja dibelakang namanya. Maka dari itu sekarang ia akan berangkat kesana untuk bisa bertemu dengan sang Opa. Sebenarnya sang Opa sudah lama ingin bertemu dengan Lana dan juga kedua anaknya tapi karena masalah kesehatan sehingga membuatnya tak bisa melakukan penerbangan jarak jauh. Jadi
Suasana di sebuah rumah yang tadi meriah sekarang berubah menjadi lebih tenang karena para tamu undangan sudah pulang meninggalkan rumah yang besar dan juga mewah milik Dante Alfonso. Dan sekarang mereka sedang duduk santai di ruang keluarga dengan nyaman. "Mommy gak menyangka jika acara tadi sukses dan banyak tamu yang datang juga. Terus Aiden dan juga Alden juga terlihat senang mengikuti acara tadi walaupun tak mengerti," kata Wanda yang terlihat bahagia. Dante menganggukkan kepalanya setuju dengan apa yang dikatakan oleh sang Mommy. "Mommy benar tadi Aiden dan juga Alden terlihat sangat bahagia walaupun belum terlalu mengerti dan sekarang mereka sudah langsung tidur setelah Lana mandikan dan ganti bajunya," jawab Lana yang ikut bergabung dengan Dante dan mertuanya. "Senang Mommy mendengarnya. Rasanya Mommy masih terasa seperti mimpi bisa melihat kamu ada disini dan juga melihat cucu-cucu Mommy dalam keadaan sehat. Dulu sekitar setahun yang lalu Mommy masih ingat bagaimana Mommy
Satu tahun kedepan......Di ruang kerjanya Dante sedang mengerjakan beberapa pekerjaan yang harus segera ia kerjakan sebelum akhirnya ia harus pulang kerja rumah karena ada acara penting yang akan diadakan di rumah. Jadi hari ini ia akan pulang lebih awal dari biasanya. Jam sudah menunjukkan pukul empat sore dan Dante harus segera jalan sekarang karena ia harus datang keacara penting itu. "Rika, batalkan jadwal saya semuanya dan jika ada pekerjaan yang mendadak maka harus ditunda sampai saya kembali dari melakukan cuti," perintah Dante dengan ekspresi datar. "Baik pak Dante," jawab Rika yang merupakan sekretaris Dante. Setelah mengatakan perintahnya Dante langsung bangkit dari kursi kerjanya dan berusia meninggalkan kantornya. Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi Dante sehingga senyum terus mengembang di wajahnya yang tampan. Walaupun usia Dante sudah memasuki kepala tiga tapi tak membuat ketampanannya luntur. Tapi ketampanannya semakin terlihat hingga saat ini. Dengan la
Hampir 24 jam lamanya Dante melakukan perjalanan dari Canada hingga akhirnya ia sampai di Indonesia. Seharusnya ia sudah sampai beberapa jam yang lalu ia sudah sampai di Indonesia tapi ia ketika ia sampai di Dubai pesawatnya sempat delay hampir 2 jam lamanya hingga membuatnya terhambat. Padahal Dante benar-benar ingin bisa mengetahui keadaan dari sang istri. Tadi Dante sudah menghubungi sang Daddy untuk menanyakan keadaan Lana tapi sang Daddy bilang jika Lana sedang menjalani operasi. Dan setelah itu Dante tak tahu lagi dengan keadaan Lana saat ini karena ia sudah harus melakukan penerbangan. Jadi sekarang yang ada di kepalanya benar-benar hanya ada Lana seorang. Ia benar-benar takut terjadi hal yang buruk kepada Lana maka dari itu ekspresi wajah Dante sudah benar-benar terlihat sangat takut. Tak berapa lama Dante sampai juga di parkiran mobil dan ia sudah disambut oleh beberapa pengawal milik keluarga Alfonso. "Selamat malam tuan Dante," sapa salah satu pengawal. "Tunjukkan dimana
Air mata terus mengalir dari mata Wanda ketika melihat kondisi Lana yang sangat mengkhawatirkan. Ia masih ingat bagaimana darah keluar dari sela-sela pahanya dan membuatnya sangat takut terjadi hal buruk kepada sang menantu dan juga calon cucunya. "Sayang, bagaimana jika terjadi hal yang buruk kepada Lana dan calon cucu kita. Seharusnya tadi aku ikut menemani Lana ketika di toilet bukannya malah belanja. Aku benar-benar sangat menyesal," ungkap Wanda menyesal. "Ssssttt....."Tommy mencoba menenangkan sang istri yang dari tadi terus menyalahkan dirinya sendiri. "Ini bukan salah kamu sayang. Dan kamu gak perlu khawatir tentang keadaan Lana. Dokter pasti akan menyelamatkan Lana dan calon cucu kita. Jadi kamu berhenti menyalahkan diri kamu sendiri," pinta Tommy menenangkan dirinya sendiri. Wanda hanya bisa menangis dalam pelukan sang suami sambil menunggu Lana sedang dilakukan tindakan diluar sana. Tadi ketika Lana ditemukan tak sadarkan di toilet dengan cepat Lisa pengawal pribadinya
Lana berjalan dengan perlahan dengan Mama mertuanya setelah mereka pergi dari rumah sakit. Dengan perlahan sang Mama mertua mengandeng tangan Lana karena beliau melihat jika dirinya memang sudah agak susah jalan cepat karena memang perutnya yang sudah membesar. "Lana sayang kamu pasti capek jalan dari depan lobby tadi. Apa perlu Mommy carikan kursi roda untuk kamu?" tanya Wanda penuh perhatian. "Gak usah Mom. Aku juga ingin banyak jalan biar nanti ketika melahirkan bisa lebih nyaman. Lagipula dokter meminta aku untuk banyak olahraga biar kondisi aku tetap stabil jadi tak akan masalah kalau cuma jalan seperti ini," tolak Lana sambil tersenyum. "Ya udah kalau kamu maunya gitu. Kalau gitu kita cari makan dulu baru kalau kamu mau beli yang lain baru kita cari lagi," kata Wanda mengambil keputusan. Lana menganggukan kepalanya setuju dengan apa yang dikatakan oleh mama mertuanya. Mereka pun kembali melangkahkan kakinya sambil mencari restoran yang tepat yang akan dijadikan makan siang m