Mobil yang membawa Lana dan juga Dante sampai di lobby rumah sakit. Sebelum mereka keluar dari mobil para pengawal sudah keluar lebih dulu untuk memastikan keamanan bagi tuan dan nyonyanya. Setelah memastikan semuanya aman maka Dante terlebih dahulu keluar dari mobil untuk membantu sang istri keluar dari mobil. Karena ia tak mau sampai sang istri terluka. Sejak hamil Lana memang kondisinya tak baik-baik saja. Bahkan diawal kehamilannya Lana harus merasakan mual dan muntah yang parah. Jadi Dante benar-benar menjadi suami siaga buat Lana. "Dante aku bisa turun sendiri gak perlu sampai dibukakan pintu segala," kata Lana ketus. Sebenarnya Lana tak suka diperlakukan berlebihan oleh suaminya itu. Jika ia bisa melakukannya sendiri maka ia akan melakukan semuanya sendiri. Tapi pada kenyataannya suaminya itu suka melakukan hal-hal yang berlebihan dan membuatnya merasa tak nyaman. "Sayang memang salah jika suami kamu ini memberikan perhatian kepada kamu. Aku hanya memastikan jika gak akan me
Lana masih mencoba mencerna apa yang baru saja dikatakan oleh dokter Mira yang merupakan dokter kandungannya. Dokter Mira baru saja mengatakan jika dirinya hamil anak kembar. Bayangkan saja saat ini di dalam rahimnya sedang tumbuh 2 calon anaknya bersama dengan Dante. Kebahagiaan yang begitu besar dirasakan oleh Lana. Begitu juga dengan Dante yang juga tak percaya dengan apa yang dikatakan dokter Mira jika saat ini Lana sedang mengandung bayi kembar. "Saya tahu bapak dan ibu pasti kaget ketika mendengar apa yang saya katakan. Tapi saya bisa melihat ada 2 calon bayi yang sedang tumbuh di rahim Bu Lana. Ini juga bisa menjadi alasan kenapa ibu Lana mengalami mual dan muntah yang parah serta berat badan Bu Lana yang naik drastis karena memang di dalam rahim ibu ada 2 janin yang berkembang. Tapi ibu tak perlu khawatir keadaan 2 janin berkembang sesuai dengan umurnya," kata dokter Mira menjelaskan. Dante dan juga Lana masih tak bisa berkata-kata lagi ketika mendengar apa-apa yang dikatak
Dahlia tak bisa berkata apa-apa lagi ketika melihat siapa yang datang ke rumahnya itu. Ia pikir orang itu tak akan datang lagi datang lagi di kehidupannya bersama dengan Lana tapi semuanya salah besar karena orang itu datang kembali. "Mau apa kamu datang lagi kesini? Apa penjelasan saya sebelumnya kurang jelas?" tanya Dahlia dengan ekspresi yang kesal. Orang yang datang ke rumah Dahlia itu tanpa basa-basi langsung masuk kedalam rumah Dahlia dan duduk di sofa yang ada di ruang tamu. "Saya tidak peduli dengan larangan anda sebelumnya. Kedatangan saya kesini ingin membawa Lana untuk ikut bersama saya ke Canada," jawab Mark yang tiba-tiba datang. Orang yang baru saja datang ke rumah Dahlia adalah Mark yang merupakan orang yang dikirim oleh papa dari sang suami. Ia pikir jika laki-laki itu tak akan pernah kembali lagi kesini karena Dahlia sudah menolak permintaan untuk membawa Lana ke Canada. Apalagi setelah Lana resmi menikah Dahlia tak pernah terpikirkan jika Lana akan pergi. "Saya
Air mata terus mengalir dari mata indah Lana ketika mendengar berita dari Ratmi asisten rumah tangga yang berada di rumah sang ibu. Tadi ia baru saja mendengar apa yang dikatakan oleh Ratmi bahwa ia menemukan sang ibu jatuh pingsan dan sekarang Ratmi sudah membawa sang ibu ke rumah sakit. Maka dari itu saat ini Lana sedang menuju ke rumah sakit. "Tolong lebih cepat bawa mobilnya," pinta Lana yang sudah berurai air mata. "Baik nyonya," jawab supir yang membawa mobil. Sesuai dengan perintah dari Lana mobil pun lebih kencang daripada sebelumnya. "Sayang kamu gak boleh terlalu sedih karena anak-anak kita bisa merasakan ketika kamu merasa sedih," pesan Dante. "Tapi aku takut terjadi sesuatu yang buruk kepada ibu. Gimana kalau penyakit jantung kambuh?" tanya Lana yang tak bisa menyembunyikan rasa takutnya. "Ssssstttt...."Dante mencoba menenangkan Lana agar tak menangis berlebihan karena saat ini ada 2 nyawa yang tumbuh didalam rahim Lana jadi Dante harus benar-benar menjaga Lana dan
Alicia heran ketika dibawa ke bandara oleh orang yang ada tadi menemui dirinya. Orang itu akan mengantarkan Alicia menuju kepada bosnya. Tentu saja Alicia tak mau asal menyetujui kerjasama kalau tak berbicara secara langsung dengan orang itu. Maka dari itu ia harus bertemu dengan orang itu. Seharusnya tak boleh ada yang bisa masuk sampai sejauh ini tapi Alicia bisa masuk dengan mudahnya. Jika seperti itu berarti orang misterius yang mengajak dirinya bekerja sama bukan orang sembarangan jadi Alicia harus berhati-hati. Mereka semakin jalan masuk hingga akhirnya sampai di sebuah pintu yang tertutup. "Silahkan masuk karena tuan sudah menunggu didalam," kata orang itu lagi. Alicia pun tanpa banyak bicara masuk kedalam ruangan itu. Ketika masuk ternyata sudah ada seorang laki-laki yang menunggu dirinya. Laki-laki itu tampak bersikap biasa saja ketika melihat kedatangan Alicia. Tak ada perubahan ekspresi apapun yang terlihat dari wajah laki-laki itu ketika Alicia berjalan mendekat kearah d
Sudah tiga hari lamanya Dahlia masih berada di dalam ruang ICU dan melakukan observasi secara menyeluruh dan belum diperbolehkan untuk keluar ke ruang perawatan biasa. Lana masih setia terus berada di rumah sakit walaupun ia tak boleh masuk ke ruang ICU karena saat ini ia sedang hamil dan sangat berisiko jika masuk kedalam rumah sakit. Sehingga Lana hanya bisa menunggu di luar. Tentu saja ia tak tinggal di rumah sakit karena ia sadar jika ada 3 nyawa yang masih tumbuh didalam rahimnya. Hari pertama Dante menyewakan kamar di hotel yang tak jauh dari rumah sakit. Tapi hari berikutnya Lana memilih untuk pulang ke rumah tapi suaminya yang sangat over protective itu akhirnya membuka satu kamar perawatan di rumah sakit ini yang bisa Lana gunakan untuk beristirahat. Karena jujur saja badan Lana tak sekuat dulu sebelum hamil. Ia jadi mudah lelah dan pegal saat hamil mungkin karena ia hamil anak kembar sehingga lebih berat daripada wanita hamil pada umumnya. Seperti saat ini Lana baru saja se
Dante sudah bersama dengan Lana setelah tadi ia menjemput sang istri dari rumah sakit. Sebelum mereka pergi tadi mereka memastikan keadaan sang ibu apakah sudah ada kemajuan atau belum ternyata hasilnya masih sama saja belum ada perubahan yang signifikan. Jadi sekarang ekspresi wajah Lana terlihat sangat sedih. "Sayang ibu pasti akan segera membaik. Walaupun tadi keadaan ibu belum menunjukkan sesuatu yang signifikan tapi setidaknya ada sedikit perbedaan. Dokter tadi mengatakan jika kita hanya perlu waktu sampai ibu benar-benar bisa pulih kembali jadi kamu tidak usah khawatir soal itu," ucap Dante menenangkan sang istri. Lana yang tiba-tiba ingin duduk di pangkuan Dante semakin memasukkan wajahnya kedalam pelukan dari Dante. Sebenarnya ia ingin menangis karena mendengar perkataan dari dokter tadi yang mengatakan jika perkembangan ibunya belum membuahkan hasil. Tapi ia tak boleh menyalahkan dokter karena bagaimana juga dokter sudah berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan perawata
Rintik air hujan turun dengan begitu derasnya ketika Lana mengantarkan ibunya ke tempat peristirahatannya yang terakhir. Setelah usaha keras selama ini menerima perawatan akhirnya sang ibu menyerah dengan penyakitnya. Padahal 2 hari sebelumnya keadaan sang ibu sangat baik bahkan Lana masih bisa berbicara dengan sang ibu tapi sekarang ibunya sudah meninggalkan dirinya sendiri. Lana benar-benar tak menyangka jika kesadaran sang ibu sebagai pertanda jika sang ibu untuk mengatakan kata-kata perpisahan. Hati Lana benar-benar sangat hancur ketika mengetahui sang ibu pergi meninggalkan dirinya. Walaupun ia sudah mengatakan jika ia rela jika sang ibu pergi meninggalkan dirinya karena tak ingin melihat penderitaan sang ibu lebih lanjut. Tapi ternyata Lana tak sanggup kehilangan sang ibu. Dan sekarang Lana sekarang sudah hidup sebatang kara karena sang ibu sudah meninggalkan dirinya untuk selamanya. Air mata terus saja mengalir dari mata Lana ketika pemakaman sang ibu sudah selesai. Bahkan sek
5 tahun kemudian....Tahun berganti dan kehidupan Lana serta Dante pun berjalan dengan baik-baik saja. Walaupun dalam perjalanannya tetap saja banyak kendala yang harus mereka hadapi. Tapi tetap saja mereka bisa mendapatkan kebahagiaan yang begitu besarnya. Bagi mereka bisa dapat berkumpul bersama anak-anaknya sudah lebih dari cukup. Seperti hari ini tampak seorang wanita dengan penampilan yang cukup berantakan sedang menyiapkan barang-barang keperluan milik anak-anaknya karena hari ini wanita itu ingin menitipkan anak-anaknya di rumah Mama mertuanya karena malam nanti ia ingin merayakan aniversary pernikahanannya dengan sang suami berdua saja. Maka dari itu ia ingin menitipkan anak-anaknya di rumah mertuanya. "Ibu, Alex menangis lagi," teriak Alden dari arah ruang main. "Hahhhh....."Lana hanya bisa menghela napasnya berat karena menjadi seorang ibu ternyata tak mudah. Apalagi sekarang Lana sudah menjadi ibu dari empat orang anak sekaligus. Anak pertama dan keduanya merupakan anak
Beberapa hari kemudian....Lana sedang melihat penampilannya di cermin. Dan ia merqsa tak percaya percaya dengan bentuk tubuhnya yang belum sepenuhnya kembali dan malam ini ada acara ulang tahun sang Opa sekaligus akan memperkenalkan dirinya sebagai cucu dari keluarga Atmaja. Sebenarnya Lana sudah mengatatakan kepada sang Opa untuk tidak melakukan pesta penyambutan dirinya tapi sang Opa menolak dengan alasan beliau ingin orang-orang tahu jika Lana berasal dari keluarga Atmaja. Dan sekarang Lana bingung harus memakai baju apa karena ia tak membawa gaun apapun kesini. Dan kalau pun membeli baju baru tak ada waktu untuk Lana hanya sekedar untuk membelinya karena ia selalu diikuti oleh kedua putranya yang sepanjang hari selalu mencari keberadaannya. Tapi untung saja sang Opa menunjukkan lemari pakaian milik sang Oma dan setelah Lana mencoba memilih beberapa baju akhirnya ia mendapatkan sebuah gaun yang simple berwarna hitam. Dan sekarang ia merasa tak percaya diri dengan penampilannya."A
Ternyata melakukan perjalanan yang panjang menuju Canada bersama balita sangat tak mudah bagi orang tua baru seperti Dante dan juga Lana. Walaupun mereka sudah memakai class bisnis tapi tetap saja ia mereka harus bergantian menenangkan kedua putranya yang tiba-tiba saja rewel. Tapi sejauh ini baik Dante dan juga Lana menikmati perjalanan ini walaupun harus diikuti dengan banyak hal-hal yang menarik yang bisa dijadikan sebuah kenangan. Jadi baik Lana maupun Dante tak mengeluh sama sekali. Saat ini mereka sudah sampai di di Canada dengan keadaan yang dingin karena sekarang sudah masuk musim dingin. Maka dari itu sebelum keluar dari pesawat Lana sudah memakaikan pakaian yang tebal untuk kedua putranya agar tidak kedinginan. Dan sekarang Lana sedang menunggu Dante untuk mengambil koper mereka. "Kita tunggu Daddy dulu setelah itu kita baru bertemu dengan Opa. Jadi ibu kasih cookies untuk kalian berdua karena sudah bersikap baik selama perjalanan," ucap Lana yang memberikan cookies. "Bu.
"Dante semua koper punya Aiden dan Alden sudah masuk mobil kan?" tanya Lana yang sedang menyiapkan kedua putranya. "Sudah semua sayang jadi kamu gak perlu khawatir," jawab Dante yang sudah bergabung bersama dengan Lana. Saat ini Lana baru saja selesai memandikan kedua anaknya karena hari ini mereka akan terbang ke Canada untuk menghadiri acara ulang tahun sang Opa dan juga untuk mempertemukan Aiden dan juga Alden dengan sang Opa. Hubungan Lana dengan Edwin Atmaja berjalan dengan baik dan sekarang hubungan mereka sudah lebih dekat walaupun butuh waktu untuk bisa menjadi seorang kakek dan cucu. Tapi setidaknya Lana sudah bisa menerima kehadiran sang Opa dan juga Lana sudah setuju untuk menyandang nama Atmaja dibelakang namanya. Maka dari itu sekarang ia akan berangkat kesana untuk bisa bertemu dengan sang Opa. Sebenarnya sang Opa sudah lama ingin bertemu dengan Lana dan juga kedua anaknya tapi karena masalah kesehatan sehingga membuatnya tak bisa melakukan penerbangan jarak jauh. Jadi
Suasana di sebuah rumah yang tadi meriah sekarang berubah menjadi lebih tenang karena para tamu undangan sudah pulang meninggalkan rumah yang besar dan juga mewah milik Dante Alfonso. Dan sekarang mereka sedang duduk santai di ruang keluarga dengan nyaman. "Mommy gak menyangka jika acara tadi sukses dan banyak tamu yang datang juga. Terus Aiden dan juga Alden juga terlihat senang mengikuti acara tadi walaupun tak mengerti," kata Wanda yang terlihat bahagia. Dante menganggukkan kepalanya setuju dengan apa yang dikatakan oleh sang Mommy. "Mommy benar tadi Aiden dan juga Alden terlihat sangat bahagia walaupun belum terlalu mengerti dan sekarang mereka sudah langsung tidur setelah Lana mandikan dan ganti bajunya," jawab Lana yang ikut bergabung dengan Dante dan mertuanya. "Senang Mommy mendengarnya. Rasanya Mommy masih terasa seperti mimpi bisa melihat kamu ada disini dan juga melihat cucu-cucu Mommy dalam keadaan sehat. Dulu sekitar setahun yang lalu Mommy masih ingat bagaimana Mommy
Satu tahun kedepan......Di ruang kerjanya Dante sedang mengerjakan beberapa pekerjaan yang harus segera ia kerjakan sebelum akhirnya ia harus pulang kerja rumah karena ada acara penting yang akan diadakan di rumah. Jadi hari ini ia akan pulang lebih awal dari biasanya. Jam sudah menunjukkan pukul empat sore dan Dante harus segera jalan sekarang karena ia harus datang keacara penting itu. "Rika, batalkan jadwal saya semuanya dan jika ada pekerjaan yang mendadak maka harus ditunda sampai saya kembali dari melakukan cuti," perintah Dante dengan ekspresi datar. "Baik pak Dante," jawab Rika yang merupakan sekretaris Dante. Setelah mengatakan perintahnya Dante langsung bangkit dari kursi kerjanya dan berusia meninggalkan kantornya. Hari ini adalah hari yang membahagiakan bagi Dante sehingga senyum terus mengembang di wajahnya yang tampan. Walaupun usia Dante sudah memasuki kepala tiga tapi tak membuat ketampanannya luntur. Tapi ketampanannya semakin terlihat hingga saat ini. Dengan la
Hampir 24 jam lamanya Dante melakukan perjalanan dari Canada hingga akhirnya ia sampai di Indonesia. Seharusnya ia sudah sampai beberapa jam yang lalu ia sudah sampai di Indonesia tapi ia ketika ia sampai di Dubai pesawatnya sempat delay hampir 2 jam lamanya hingga membuatnya terhambat. Padahal Dante benar-benar ingin bisa mengetahui keadaan dari sang istri. Tadi Dante sudah menghubungi sang Daddy untuk menanyakan keadaan Lana tapi sang Daddy bilang jika Lana sedang menjalani operasi. Dan setelah itu Dante tak tahu lagi dengan keadaan Lana saat ini karena ia sudah harus melakukan penerbangan. Jadi sekarang yang ada di kepalanya benar-benar hanya ada Lana seorang. Ia benar-benar takut terjadi hal yang buruk kepada Lana maka dari itu ekspresi wajah Dante sudah benar-benar terlihat sangat takut. Tak berapa lama Dante sampai juga di parkiran mobil dan ia sudah disambut oleh beberapa pengawal milik keluarga Alfonso. "Selamat malam tuan Dante," sapa salah satu pengawal. "Tunjukkan dimana
Air mata terus mengalir dari mata Wanda ketika melihat kondisi Lana yang sangat mengkhawatirkan. Ia masih ingat bagaimana darah keluar dari sela-sela pahanya dan membuatnya sangat takut terjadi hal buruk kepada sang menantu dan juga calon cucunya. "Sayang, bagaimana jika terjadi hal yang buruk kepada Lana dan calon cucu kita. Seharusnya tadi aku ikut menemani Lana ketika di toilet bukannya malah belanja. Aku benar-benar sangat menyesal," ungkap Wanda menyesal. "Ssssttt....."Tommy mencoba menenangkan sang istri yang dari tadi terus menyalahkan dirinya sendiri. "Ini bukan salah kamu sayang. Dan kamu gak perlu khawatir tentang keadaan Lana. Dokter pasti akan menyelamatkan Lana dan calon cucu kita. Jadi kamu berhenti menyalahkan diri kamu sendiri," pinta Tommy menenangkan dirinya sendiri. Wanda hanya bisa menangis dalam pelukan sang suami sambil menunggu Lana sedang dilakukan tindakan diluar sana. Tadi ketika Lana ditemukan tak sadarkan di toilet dengan cepat Lisa pengawal pribadinya
Lana berjalan dengan perlahan dengan Mama mertuanya setelah mereka pergi dari rumah sakit. Dengan perlahan sang Mama mertua mengandeng tangan Lana karena beliau melihat jika dirinya memang sudah agak susah jalan cepat karena memang perutnya yang sudah membesar. "Lana sayang kamu pasti capek jalan dari depan lobby tadi. Apa perlu Mommy carikan kursi roda untuk kamu?" tanya Wanda penuh perhatian. "Gak usah Mom. Aku juga ingin banyak jalan biar nanti ketika melahirkan bisa lebih nyaman. Lagipula dokter meminta aku untuk banyak olahraga biar kondisi aku tetap stabil jadi tak akan masalah kalau cuma jalan seperti ini," tolak Lana sambil tersenyum. "Ya udah kalau kamu maunya gitu. Kalau gitu kita cari makan dulu baru kalau kamu mau beli yang lain baru kita cari lagi," kata Wanda mengambil keputusan. Lana menganggukan kepalanya setuju dengan apa yang dikatakan oleh mama mertuanya. Mereka pun kembali melangkahkan kakinya sambil mencari restoran yang tepat yang akan dijadikan makan siang m