Acara makan malam dengan keluarganya Dante berjalan dengan lancar dan Lana juga menerimanya dengan tangan terbuka. Bahkan tadi mereka juga membahas soal kapan kedua orangtuanya Dante datang ke rumahnya untuk melamarnya secara resmi. Dan akhirnya diambil keputusan jika Minggu depan kedua orang tuanya Dante akan datang ke rumahnya Lana untuk melamar Lana secara langsung. Lana juga setuju dengan keputusan itu sehingga ia punya sedikit waktu untuk mempersiapkan diri dan juga rumahnya juga ketika nanti kedua orangtuanya Dante datang ke rumahnya. "Lana kamu harus sering-sering main kesini. Kalau tidak nanti kapan-kapan Mommy akan menculik kamu di kantor dan mengajak kamu jalan-jalan," kata Wanda yang sudah benar-benar mencintai Lana. "Tapi saya tidak bisa pergi begitu saja ketika di kantor karena saya punya beberapa pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan," tolak Lana secara halus. Kamu tenang saja Dante pasti akan mengizinkan kamu untuk pergi dengan Mommy karena Dante gak akan pernah menol
Seperti yang sudah direncakan kemarin jika hari ini Lana akan menemani Dante ke sebuah peresmian hotel milik kenalannya Daddynya Dante. Dan Daddynya meminta Dante untuk menggantikannya untuk datang keacara itu dan tanpa diduga kedua orangtuanya Dante meminta untuk Lana menemani Dante datang keacara itu. Jadi Lana mengiyakan permintaan kedua orangtuanya Dante. Tadi Dante sudah menelponnya akan menjemputnya setelah makan siang dan akan membawanya ke salah satu salon langganan Mommynya Dante untuk mengubah penampilan Lana. Lana sendiri tak bisa membantah ketika Mommynya Dante sudah mempersiapkan semuanya jadi Lana akan mengikuti saja apa yang sudah dipersiapkan. Sekarang Lana sedang membantu sang ibu untuk memasukkan kue-kue yang sudah dibuat tadi kedalam kardus yang sebentar lagi akan diambil oleh orang yang akan dipesan. "Jam berapa Dante akan menjemput kamu sayang?" tanya Dahlia masih sibuk dengan pesanan kuenya. Masih nanti siang kok Bu mungkin sekitar pukul 2 baru Dante jemput aku
Hampir 3 jam lamanya Lana berada di salon yang sudah dipesankan oleh Mommynya Dante. Dan sampai detik ini Lana sendiri tak tahu bagaimana penampilannya karena ia hanya menuruti saja semua instruksi yang dikatakan oleh pegawai salon itu. Ia sangat tahu jika para pegawai salon ini pasti lebih paham apa yang terbaik untuknya jadi Lana tak banyak protes. Apalagi Lana tak pernah datang ke tempat seperti ini jadi bisa dikatakan jika ia lebih memilih untuk pasrah juga. Sedangkan Dante sendiri sekarang dalam perjalanan menuju kearah salon untuk menjemput Lana dan sekalian berangkat menuju ke acara peresmian hotel milik kenalan sang ayah. Jadi Dante harus segera menjemput Lana. Dante sudah terlihat tampan dengan memakai jas berwarna hitam dan didalamnya ia memakai kemeja berwarna putih yang kancing atasnya dibuka sehingga tetap menampilkan kesan kasual. Acara peresmian hotel baru ini juga tak terlalu resmi jadi Dante memilih berpakaian lebih santai. Dante memilih menyetir mobilnya sendiri untu
Seperti yang sudah diprediksi oleh Lana ketika ia masuk kedalam acara itu langsung menjadi pusat perhatian di tempat itu. Bagaimana tidak menjadi pusat perhatian karena sekarang ia berjalan dengan seorang laki-laki yang memang menjadi incaran wanita di negeri ini. Semua wanita berkelas dan juga wanita biasa sangat berharap bisa menjadi pendamping dari seorang Dante Alfonso dan sekarang tanpa diduga Dante datang bersama seorang wanita yang tak mereka kenal. Sehingga membuat semua orang merasa penasaran dengan Lana yang saat ini berjalan bersama dengan Dante. Sebenarnya Lana merasa kurang nyaman ketika banyak orang menatapnya dengan penuh ekspresi penasaran tapi tangan Dante yang melingkar di pinggangnya seakan-akan menunjukkan kepemilikan kepada dirinya. Sehingga membuat Lana tetap berjalan dan tak menghiraukan pandangan orang-orang kearahnya. Seperti yang dikatakan oleh Dante sebelumnya jika ia harus mulai membiasakan diri untuk menerima tatapan seperti itu bahkan lebih buruknya mungk
Beberapa menit sebelumnya...Alicia sedang dalam perjalanan menuju ke acara dimana Dante datang juga ke acara itu. Ia benar-benar sudah mempersiapkan diri untuk bisa bertemu dengan Dante untuk pertama kalinya. Bahkan ia sudah berdandan sangat cantik dan juga seksi untuk bisa memikat hati Dante kembali. Tapi ia sangat yakin jika Dante akan kembali kepada dirinya. Tak ada yang bisa menolak pesona dari Alicia begitu juga Dante yang akan selalu bertekuk lutut dihadapannya. Jadi Alicia harus memberikan penampilan yang sangat memukau. Tak berapa lama mereka sampai juga di sebuah hotel yang menjadi tempat acara itu diselenggarakan. Setelah turun dari taksinya Alicia segera melangkahkan kakinya menuju ke tempat acara. Dan sesuai dengan prediksinya saat ini Alicia menjadi pusat perhatian banyak orang karena memang penampilan Alicia sangat mengundang bahkan bisa dibilang banyak pasang mata tak bisa mengalihkan pandangannya kepada Alicia. Tentu saja Alicia sangat senang ketika banyak orang menat
Lana menatap wajah Dante yang sudah terlelap tidur setelah mereka melakukan aktivitas panas lagi karena Lana tak tahu cara yang lain untuk meredakan emosi Dante. Saat ini mereka berada di apartemen karena hanya ini tempat yang nyaman untuk mereka. Bahkan tadi Lana harus berbohong kepada sang ibu jika Mommynya Dante meminta untuk menginap di rumahnya karena ingin bisa mengenal Lana lebih dekat. Untung saja sang ibu bisa menerima alasan yang ia katakan dan hanya berpesan untuk menjaga diri. Mendengar pesan dari sang ibu sebenarnya ia merasa bersalah karena tak bisa menepati janjinya. Yang Lana takutkan adalah jika sang ibu tahu jika ia sudah melakukan hal yang lebih dan yang lebih parahnya lagi sang ibu tahu bahwa dulu ia sempat menjual tubuhnya untuk bisa membayar biaya operasi sang ibu. Hal itu benar-benar tak ingin Lana harapkan. Biar saja ia menyimpan semua kenyataan ini seorang diri dan tak pernah memberitahukan kepada sang ibu. Lana perlahan turun dari ranjang lalu ia mengambil ke
Hari-hari Lana pun kembali seperti semula dan ia mulai kembali bekerja seperti biasa. Setelah Dante secara resmi memperkenalkan dirinya sebagai tunangannya sekarang beberapa karyawan memandangnya dengan pandangan yang berbeda. Tak ada lagi yang membicarakan dirinya atau bahkan memfitnah dirinya lagi. Bahkan beberapa waktu yang lalu Lana baru saja mendengar jika Dante sudah memecat karyawan di kantor ini yang secara terang-terangan membully dirinya. Padahal Lana sama sekali tak meminta hal itu tapi Dante melakukan hal itu karena baginya tak ada yang boleh menyakiti dirinya dan juga ia tak bisa mentolerir sikap tak sopan seperti itu. Lana sudah mencoba membujuk Dante untuk tak memecat karyawan itu tapi hasilnya sama saja. Dante menolak apa yang ia pinta padahal selama ini Dante selalu menuruti semua permintaannya tapi kali lain jadi Lana tak bisa banyak berbuat. Anggap saja itu hukuman bagi orang itu karena sudah bersikap buruk kepada dirinya. Saat ini Lana sedang mengerjakan beberapa
Setelah menerima telepon dari laki-laki yang mengaku sebagai Opanya Lana menjadi tidak bisa berkonsentrasi lagi. Ia bingung harus berbuat apa untuk saat ini. Di lain sisi ada rasa senang ketika Lana tahu asal usul dirinya yang sebenarnya tapi di lain sisi Lana bingung apakah semua yang dikatakan oleh Opanya itu benar? Karena sang ibu sudah mengatakan penolakannya untuk bertemu dengan keluarga sang ayah bahkan meminta Lana untuk tak terpengaruh. Maka dari itu sekarang Lana berada dalam fase dilema. Bahkan Lana sampai tak sadar melewatkan jam makan siangnya gara-gara sibuk memikirkan apa yang terjadi. "Ya ampun Lana kamu benar-benar bodoh. Sekarang tinggal 15 menit sebelum jam makan siang kamu berakhir dan kamu belum makan apapun juga," kata Lana yang menyalahkan dirinya sendiri. Berhubung hari ini Lana tak membawa bekal jadi mau tak mau ia harus pergi ke kantin untuk bisa beli makan siang. Dengan waktu yang begitu singkat Lana harus membeli makanan yang gampang dan juga praktis agar