Home / Romansa / Wanita Pengganti Cintanya / Bab 7 Bukan Orang yang Bisa Dipermainkan

Share

Bab 7 Bukan Orang yang Bisa Dipermainkan

Author: J Cruz
last update Last Updated: 2024-11-12 10:35:32
Sudut pandang Nikita:

Aku kira aku sudah berhasil mengatasi mimpi buruk terburukku .... Aku pikir Noah tidak akan pernah bisa menyakitiku lagi setelah apa yang sudah dia lakukan padaku sebelumnya, tetapi pengkhianatan ini adalah hal terburuk yang bisa dia lakukan padaku.

Menyadari bahwa dia merancang rencana yang rapi untuk mengeluarkanku dari hidupnya selamanya dan mengarang cerita seolah-olah akulah yang menjadi penyebab atas keretakan rumah tangga kami adalah pukulan yang terberat bagiku.

Dia bahkan menuduhku sebagai dalang dari kematian orang tuanya!

Tidak ada istri yang setia melayaninya sama sepertiku yang pantas menerima apa yang dia lakukan padaku.

Betapa bodohnya aku menolak semua upaya saudara-saudaraku untuk bersatu kembali karena kupikir aku sudah memiliki keluarga bersamanya.

Aku hampir tertawa lepas saat menyadari betapa naifnya aku.

'Betapa memalukan! Betapa sia-sianya! Aku mencintainya! Aku memercayainya! Namun, apa yang dia balas? Pengkhianatan!'

Dadaku serasa tertekan oleh rasa sakit yang amat besar.

'Bagaimana Noah bisa melakukan ini padaku padahal aku tulus mencintainya? Kenapa dia begitu kejam?'

Aku menggenggam sisi kursi, berusaha mengontrol emosiku dan bisa merasakan keringat yang keluar dari dahiku.

Sekarang, aku bersyukur karena aku tidak pernah memberitahunya soal bayi yang kukandung ini. Aku tidak akan pernah bisa memercayakan bayiku pada orang sepertinya. Bahkan sampai aku mati sekalipun!

"Nikita? Nikita?"

Aku melihat wajah panik keempat kakakku dan merasa bingung. Mereka berbicara secara bersamaan dengan ekspresi kekhawatiran yang terukir di wajah mereka masing-masing. Aku tidak mengerti satu kata pun yang keluar dari mulut mereka, seolah-olah aku tiba-tiba menjadi tuli.

Tiba-tiba saja, perutku terasa sangat nyeri dan aku meringis menahan rasa sakit yang luar biasa.

"Darah." Aku membaca pergerakan mulut salah satu kakakku.

Secara refleks, aku menatap ke bawah. Aku bisa merasakan ada cairan yang mengalir di kakiku.

Ketika aku mengangkat kepala dan melihat wajah pucat pasi mereka, aku tersadar satu hal. "Anakku? Aku nggak mau kehilangan anakku!" teriakku saat rasa takut mencoba menelanku.

Mulutku terbuka dalam kepanikan, tetapi rasa takut membuatku tidak bisa berkata apa-apa.

Untungnya, pesawat yang kunaiki segera mendarat dan sebuah ambulans menunggu kami di landasan. Salah satu kakakku menggendongku dan berlari menuruni tangga pesawat. Selanjutnya, aku langsung dipindahkan ke tempat tidur troli dan dibawa masuk ke ambulans, diikuti oleh keempat kakakku.

Aku menggenggam lengan kakakku yang berkacamata. "Romi, tolong. Jangan sampai aku kehilangan bayiku."

"Tenang saja, itu nggak akan terjadi. Percayalah padaku," jawab Romi, diringi dengan kakakku yang lain yang menyuarakan persetujuan mereka.

Aku mengangguk dan pandanganku teralih pada tangan mereka yang dikepal dengan kencang sampai akhirnya, semua yang di sekelilingku menjadi kabur.

"Dasar pria berengsek!"

Aku mendengar komentar Yeni ketika aku tersadar.

Cahya mengisyaratkannya untuk diam.

Namun, setelahnya aku mendengar lagi suara Yeni yang mengabaikan peringatan Cahya. "Aku nggak percaya pria seperti dia ada di dunia ini. Dia bukan seorang pria, tetapi seorang pengecut—bajingan manipulatif yang lemah!"

Lalu, ada suara kursi yang menggesek lantai dan suara derap kaki sampai akhirnya hening.

Aku ingat apa yang terjadi. Aku langsung membuka mataku lebar dan segera menegakkan badanku dalam posisi duduk di tempat tidur. Spontan, aku meraba perut bagian bawahku untuk memeriksa apakah ada yang tidak biasa.

Lalu, aku melihat tombol panggilan darurat dan mulai menekannya. Tidak berselang lama, pintuku terbuka dan aku mendengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa.

"Kamu udah sadar," kata Yeni ketika dia melihatku.

"Bagaimana dengan bayiku?" tanyaku kepada Yeni yang berdiri di antara pria-pria berotot sambil mengenyit.

"Bayimu nggak apa-apa. Nggak usah cemas," jawab Yeni, berusaha meyakinkanku.

Pernyataannya itu membawa ketenangan di dalam diriku. Aku menarik napas lega dan bersandar kembali di tempat tidur.

"Aku kira aku bakal kehilangan bayiku," kataku sambil meremas jari-jariku dalam kegelisahan.

Aku tidak tahu apa yang akan kulakukan jika aku kelihangan bayiku. Aku sudah kehilangan suami dan satu-satunya orang tua yang kukenal—aku tidak mau kehilangan lebih banyak orang yang kusayangi.

Yeni menepuk punggungku. "Jangan terlalu dipikirin. Yang perlu kamu lakuin sekarang hanya fokus sama kesehatan bayimu. Itu saja. Nggak usah pikirin mantan suami berengsekmu itu, ya," kata Yeni mengingatkanku.

Aku mengangguk.

"Dia nggak pantes kamu tangisi, Sayang. Air matamu itu terlalu mahal untuk menangisi seorang pria," tambah Yeni. Dia ada benarnya.

"Sekalipun itu untuk kakakku?" tanyaku dengan perasaan campur aduk.

Pengkhianatan Noah masih sangat segar dalam pikiranku.

Yeni duduk di tepi ranjang dan menggenggam tanganku. "Cahya udah cukup netesin air matanya dan asal kamu tahu, yang paling sering dia tangisi itu kamu. Kakak-kakakmu ini merasa hidup mereka nggak berarti sebelum mereka ketemu sama kamu dan sekarang, yang mereka mau adalah melihatmu bahagia. Bahagiamu dan anak di perutmu itu adalah hadiah terbaik yang bisa kamu kasih ke mereka."

Aku mengangguk.

"Apa Noah tahu kalau kamu hamil?"

Aku menggeleng. "Aku nggak kasih tahu."

"Menurutku, keputusanmu itu udah tepat. Noah nggak akan pernah tahu tentang bayinya dan juga siapa kamu sebenarnya. Biarin saja dia dengan segala pikiran buruknya tentangmu. Suatu hari dia bakal terkejut saat dia akhirnya tahu."

Yeni dan keempat kakakku meninggalkan ruangan ketika mereka mengira aku telah tertidur. Ketika pintu ruangan itu tertutup, aku perlahan membuka mataku. Sebuah rencana sudah tersusun di dalam pikiranku. Suatu hari nanti, aku akan mengejutkan Noah Adhitama dan semua orang yang percaya dengan kebohongannya tentangku. Aku akan buktikan bahwa aku bukan orang yang bisa dia permainkan!

Related chapters

  • Wanita Pengganti Cintanya   Bab 8 Kejutan Bayi

    Sudut pandang Nikita:Tujuh tahun kemudian."Yeni .... Tolong panggil Yeni," kataku pada Fino. Aku mencoba menarik napas untuk menahan rasa sakit di perutku.Waktu sudah menunjukkan tengah malam dan aku sedang merintih kesakitan di atas tempat tidur."Ada apa?" tanya Fino di telepon. Aku bisa mendengar suara selimut yang disibak dari ujung sana. Sepertinya, dia bangun dari tempat tidurnya dengan buru-buru.Tak berselang lama, ada suara langkah kaki di luar kamarku. Pada detik berikutnya, pintu dibuka lebar dan ketiga saudara laki-lakiku berlari masuk."Nikita!" Markuslah yang pertama mendekati tempat tidurku. Tatapannya terarah ke celana piamaku yang basah dan matanya langsung terbelalak."Kayaknya udah waktunya," ujarku dengan napas tersengal-sengal.Mereka menatapku dengan ekspresi ngeri.Markus dengan sigap bertindak. Dia menyelimutiku dengan seprai, lalu menggendongku. Sementara itu, Fino bergegas menahan pintu dan Markus, sembari menggendongku, setengah berlari keluar dari kamar.

    Last Updated : 2024-11-12
  • Wanita Pengganti Cintanya   Bab 9 Dia Sudah Bertunangan

    Sudut pandang Nikita:"Kamu yakin kita nggak perlu kasih tahu Noah soal bayinya?" tanya Markus."Apa gunanya kasih tahu dia? Lagian, dia mungkin nggak akan tertarik," jawabku dengan datar.Keesokan paginya, bayi kembar tiga itu sudah diantar ke kamar rawatku. Suasana di kamar ini terasa ramai, seolah-olah kami sedang mengadakan pesta. Kakak-kakakku membawa balon, kue, dan petasan pesta yang tidak sempat mereka nyalakan karena mendapat larangan dari Yeni. Aku hampir tertawa saat melihat ekspresi kecewa Romi. Bahkan dengan kacamata yang dia kenakan sekalipun, aku tahu perintah Yeni benar-benar merusak kesenangannya."Jangan paksa Nikita untuk kembali ke pria berengsek itu. Nikita udah milih kita. Jangan sampai dia mengubah pemikirannya lagi," kata Fino mengingatkan Markus."Aku nggak bilang dia harus kembali padanya. Aku cuma ingin bilang kalau Noah mungkin harus tahu kalau dia sudah jadi ayah dari tiga anak yang imut," balas Markus seraya menunjuk ke arah anak-anakku yang tengah tertid

    Last Updated : 2024-11-12
  • Wanita Pengganti Cintanya   Bab 10 Anak-Anak Noah Adhitama

    Sudut pandang Nikita:Aku tidak tahu harus berkata apa. Sejujurnya, aku seperti sudah punya firasat bahkan sebelum Hilda mengabarkan hal ini padaku. Bella Welas selalu menjadi cinta sejati Noah Adhitama.Aku perlahan memijat dadaku ketika merasakan nyeri dan menghela napas."Aku nggak tahu apa yang terjadi dengan Noah. Apa dia udah gila?" Aku biarkan Hilda terus mengeluh sementara aku mencoba untuk menenangkan diriku."Nggak. Dia cuma sedang jatuh cinta. Noah jatuh cinta padanya sejak dia masih kuliah.""Tapi dia menikah denganmu," balas Hilda."itu karena paksaan dari orang tuanya dan sekarang, orang tuanya sudah tiada. Jadi, udah nggak ada yang bisa nahan dia dan dia nggak perlu berpura-pura lagi. Itulah kenapa dia ceraiin aku dan kembali ke sisi cinta pertamanya." Akhirnya, aku bisa menceritakan apa yang Noah katakan padaku sebelum kami bercerai kepada teman baikku.Aku merasakan air mata jatuh di pipiku. Kini, aku tersadar bahwa ingatan tentang pertemuan terakhir kami dan perkataan

    Last Updated : 2024-11-12
  • Wanita Pengganti Cintanya   Bab 11 Terlihat seperti Penjahat

    Sudut pandang Nikita:Setelah menyusui dan menyendawakan mereka, Yeni duduk bersamaku untuk beberapa waktu. Kami mengawasi bayi-bayi ketika mereka tertidur."Jadi, apa kamu udah pikirin nama buat si kembar?" tanyanya."Udah. Kakak-kakakku juga membantuku memilih nama. Kami berlima udah setuju dengan namanya," jelasku padanya.Ketika administrator rumah sakit datang, aku memberitahunya bahwa aku akan menamai anak-anak ini Roni, Mori, dan Beni. Mereka memakai Feri sebagai nama belakang mereka dariku. Sekarang, aku adalah Nikita Feri. Nikita Tanzil sudah hilang. Dia adalah sosok masa lalu, seseorang yang sebaiknya aku lupakan.Kami tinggal di rumah sakit untuk beberapa hari ke depan sebelum Yeni memberikan izin untuk pulang.Semua kakakku sangat perhatian kepada anak-anakku. Mereka bergantian merawat mereka, sampai-sampai tiga pengasuh yang kami sewa hampir tidak melakukan apa-apa.Aku ingin menghubungi agensi untuk mengembalikan para pengasuh itu, tetapi Romi bersikeras agar aku tetap me

    Last Updated : 2024-11-12
  • Wanita Pengganti Cintanya   Bab 12 Membuka Lembaran Baru

    Sudut pandang Nikita:Amarah yang belum pernah kurasakan sebelumnya meluap dalam diriku dan menyebar ke setiap bagian tubuhku. Ada begitu banyak hal yang harus dijawab oleh Noah Adhitama kepadaku. Kebohongan yang dia karang tidak dapat termaafkan.Ketika ketiga anakku lahir, cinta memenuhi hatiku, mengubah sudut pandangku untuk tidak lagi membalaskan dendamku pada Noah. Anak-anakku adalah segalanya bagiku. Aku tidak ingin mengacaukan hidup kami dengan muncul di wilayah Noah dan sudah bertekad untuk menjaga jarak demi ketenangan batinku.Namun, setelah mendengar fakta dari mulut Anton, kemarahan yang kian memuncak menguasai diriku. Saat mengetahui bahwa Noah sengaja menutup hal tentang warisan itu dariku, lubuk hatiku kini dipenuhi oleh kebencian yang mendalam. Dia sudah sangat keterlaluan."Aku harus apa?" tanyaku dengan tegas sembari menatap Anton tajam.Untuk sesaat, kami saling pandang dalam diam. Dia pasti sedang menilai diriku dan semangatku. Kemudian, dia tersenyum, memperlihatk

    Last Updated : 2024-11-12
  • Wanita Pengganti Cintanya   Bab 13 Nikita Feri Versi 2.0

    Sudut pandang Nikita:"Salon Calvin Anggara?" Aku terkejut saat menginjakkan kaki di luar gedung dua lantai yang akan menjadi tempat pertemuan untuk janji yang Cahya atur untukku.Awalnya, aku pikir aku salah. Aku melihat galeri ponselku dan membuka foto kertas yang Cahya berikan tadi malam untuk melihat apakah aku datang di tempat yang tepat. Di dalam hatiku, aku masih berpikir mungkin aku salah ingat.Ketika sudah mengecek ulang dan membuktikan bahwa alamatnya benar, aku perlahan mengerutkan dahiku. 'Kenapa dia memberikan alamat salon untukku?'Kemudian, ketika aku hendak berbalik dan meninggalkan tempat itu, pintu kaca terbuka dan memperlihatkan wajah sempurna seorang pria berusia sekitar 30 tahun dengan rambut cepak yang menonjolkan janggut dan kumisnya."Bu Nikita, halo. Aku Calvin Anggara. Senang bertemu dengan Anda," sapanya sebelum mengulurkan tangannya padaku.Saat dia mengulurkan tangannya, aku memperhatikan bagaimana dia mengamati tubuhku seolah-olah aku barang yang sedang d

    Last Updated : 2024-11-12
  • Wanita Pengganti Cintanya   Bab 14 Membuat Hidupku Menjadi Neraka

    Sudut pandang Noah Adhitama:Empat tahun kemudian."Kenapa nggak ada yang kasih tahu aku tentang kejadian ini?" tanyaku dengan marah kepada kepala tim hukumku.Aku menggenggam salinan koran pagi di mana sebuah laporan berita tentang cabang Hotel Adhitama diterbitkan dengan tangan kosongku.Tidak masalah jika berita yang diterbitkan adalah berita bagus, tetapi ini sebaliknya dan hal itu membuatku sangat kesal."Pak, kami sudah meminta maaf kepada tamu tersebut. Kami juga meningkatkan kamar yang dia tempati dan memberinya fasilitas gratis. Kami tidak tahu kalau dia akan mengadukan hal ini ke media.""Apa kalian sudah mengamankan perjanjian kerahasiaannya?"Seketika, ada keheningan di ujung telepon yang menandakan bahwa dia belum melakukannya."Pak Randy, Anda harus memahami bahwa kita nggak bisa menerima perkataan siapa pun begitu saja. Kita harus selalu memastikan semuanya tertulis.""Ini hanya kesalahan kecil, Pak Noah. Hal seperti ini sudah sering terjadi.""Jadi, maksudmu, selama ini

    Last Updated : 2024-11-12
  • Wanita Pengganti Cintanya   Bab 15 Kepalaku Meneriakkan Namanya

    Sudut pandang Noah:"Noah!" Aku menoleh dan melihat Bella Welas, tunanganku, melambai ke arahku. Dia berjalan diapit oleh dua orang—di sebelah kanan adalah manajer yang sudah cukup kukenal selama bertahun-tahun, sementara di sisi kirinya adalah pengawalnya.Ketika mata kami bertemu, dia menjatuhkan tas besarnya dan berlari ke arahku, mengabaikan hiruk pikuk di sekelilingnya.Orang-orang mulai tersenyum melihatnya melintasi kerumunan dan mengeluarkan ponsel untuk merekam. Sebagai seorang model internasional, Bella cukup terkenal dan telah menyandang status selebritasnya secara independen.Ketika dia berlari ke arahku, semua aura kemewahan di sekitarnya seakan-akan lenyap. Sekarang, dia terlihat seperti gadis biasa yang sedang jatuh cinta. Spontan, aku tersenyum dan mulai berjalan ke arahnya.Ketika kami bertemu di tengah bandara yang luas, dia memelukku, melingkarkan lengannya di leherku, dan mencium bibirku. "Aku kangen," ungkapnya sambil perlahan mendekatkan bibirnya ke bibirku.Untu

    Last Updated : 2024-11-12

Latest chapter

  • Wanita Pengganti Cintanya   Bab 100 Cari Perhatian

    Sudut pandang Noah:Aku mengikuti langkah Nikita dengan mataku. Sambil memperhatikannya berjalan tergesa-gesa menaiki tangga, aku memutuskan bahwa kali ini, aku akan berusaha mati-matian hingga kami bisa bersatu lagi.Setelah beberapa menit, Nikita turun lagi. Dia menghindari tatapan mataku saat aku berusaha bertatapan dengannya."Kamu mau berangkat ke kantor?" tanyaku."Iya," jawabnya singkat seperti sengaja menghindar dariku. Namun, aku tidak terlalu memikirkannya. Nikita pasti merasa canggung setelah kejadian di dapur tadi.Aku bangkit dari sofa, lalu mengambil kunci mobil dari saku depan celanaku."Ayo. Biar aku antar ke sana." Aku memberi isyarat padanya untuk mengikutiku, tetapi Nikita menghentikan langkahnya. Saat aku menoleh ke belakang, Nikita tampak canggung."Ayo. Aku antar ke Hotel Jati sebelum aku berangkat kerja," ujarku.Nikita berdeham. Namun, aku tidak menyangka akan mendengar jawaban seperti ini darinya."Lukas menungguku di luar," katanya.Langkah kakiku yang beriram

  • Wanita Pengganti Cintanya   Bab 99 Rumah Bagiku

    Sudut pandang Nikita:Saat memasuki dapur, aku mendengar salah satu kakakku sedang mendiskusikan sesuatu dengan Roni."Karena Ayah kami ada di sini. Aku takut Om Romi kesepian dan merasa cemburu, jadi aku carikan seorang gadis supaya Om Romi bisa menikah dan punya bayi," kata Roni. Ucapannya membuat mulutku ternganga karena terkejut.Romi tiba-tiba mengalihkan pandangan matanya. Dia tampak tercengang saat tatapan mata kami bertemu."Roni, kamu ngomong apa, sih?" tanyaku pada anakku. Nada suaraku terdengar kaget, sementara para lelaki di sekitarku tertawa, kecuali Romi sendiri."Menurut Ayah, Om Romi nggak butuh bantuanmu, Ron," kata Noah saat melihat Roni tampak kecewa karena ditertawakan yang lainnya."Kenapa kamu mikir begitu?" tanyaku penasaran. Noah tampak sangat bersemangat dan itu membuatku merasa ada yang aneh."Kemarin, kakakmu keluar dari hotel bareng seorang karyawan," ungkap Noah. Ucapannya itu membuat Romi malu. Tidak biasanya kakakku merasa malu saat ketahuan sedang bersam

  • Wanita Pengganti Cintanya   Bab 98 Carikan Gadis untuk Om Romi

    Sudut pandang Romi:Aku meninggalkan Hilda setelah melihat ekspresi sakit hati di wajahnya. Mungkin orang lain akan berpikir kalau aku ini berengsek, tapi aku merasa puas karena hinaanku membuatnya tersinggung.Aku pun pergi ke kamar mandi dalam untuk mandi. Ketika aku keluar dengan hanya berbalut handuk di pinggangku, kulihat dia memalingkan wajahnya."Kamu sengaja mempermainkanku, ya?!" bentak Hilda.Aku mengernyitkan alis dan menyadari kalau gadis itu tidak mau melihat ke arahku. Aku pun tersenyum sinis saat melihat lehernya merona merah."Kenapa? Kamu nungguin aku telanjang bulat?" tanyaku seraya menarik handukku dan melemparkannya ke arah Hilda. Handuk itu jatuh mengenai dadanya."Romi!" serunya parau. Wajahnya menoleh padaku dengan marah. Aku merentangkan tanganku lebar-lebar agar dia melihat bahwa aku tidak telanjang seperti dugaannya.Aku melihatnya menelan ludah ketika matanya beralih dari wajahku ke dadaku yang terbentuk sempurna, perutku yang berotot, dan kakiku yang kencang

  • Wanita Pengganti Cintanya   Bab 97 Pengkhianat Sering Kali adalah Sahabat

    Sudut pandang Romi:"Keluar!" perintahku saat Hilda tidak beranjak dari kursi penumpang.Aku tidak menunggunya dan beranjak dari kursi pengemudi untuk membukakan pintu untuknya.Hilda bergerak perlahan.Saat dia keluar dari mobil, cahaya menyinari wajahnya. Saat itulah aku melihat wajah pucatnya yang tidak wajar.Dia terhuyung saat melangkah dan hampir terjungkal saat kehilangan keseimbangan.Aku menyusulnya tepat waktu. Tanganku segera mencengkeram bagian atas lengannya."Kamu nggak apa-apa?" tanyaku sambil mengerutkan kening.Dia tidak menjawab dan bergeming di tempatnya."Aku merasa nggak enak badan," ucapnya akhirnya.Keraguan memenuhi hatiku. Kupikir itu taktik untuk mengalihkan perhatianku agar bisa melarikan diri. Aku tidak mengira kepala Hilda akan terkulai ke samping sebelum kemudian jatuh ke dadaku.Saat itulah aku menyadarinya. Kutempelkan punggung tanganku ke dahinya dan merasakan tingginya suhu tubuhnya. Hal ini langsung membuatku khawatir. Tanpa pikir panjang, aku membopo

  • Wanita Pengganti Cintanya   Bab 96 Diculik

    Sudut pandang Hilda:Area lift itu kosong.Saat berbelok di tikungan, aku merapatkan tubuhku ke dinding dan mengintip ke luar, ke tempat terakhir kali aku melihat Romi Feri. Aku memastikan diriku benar-benar tidak terlihat dari luar.Selama pengintaian ini, jantungku terus berdebar kencang.Rasa bersalah menggerogotiku. Kecurigaan yang kulihat di mata Romi tadi membuatku gelisah.Aku menghela napas lega saat melihat tempat itu sudah kosong. Dia sudah pergi.Napasku mulai teratur dan dadaku kembang kempis dengan cepat saat aku mengisi paru-paruku dengan udara.Lift berdenting, lalu pintunya terbuka untuk mengeluarkan penumpangnya.Saat lift sudah kosong, aku masuk. Setiap kali lift berhenti dan terbuka, jantungku mulai berdetak lebih kencang.Pemikiran gila memenuhi otakku. Romi Feri pasti tidak akan tinggal diam dengan temuannya itu. Dia akan mengikutiku untuk mengorek informasi sebanyak mungkin. Dia adalah saudara Nikita. Kecurigaannya terhadapku mungkin akan membuat Nikita turut menc

  • Wanita Pengganti Cintanya   Bab 95 Kakak Nikita

    Sudut pandang Hilda:Aku baru saja hendak meninggalkan kafe. Tiba-tiba, seseorang menyambar lenganku.Gerakan itu terlalu tiba-tiba.Aku terkejut, tetapi saat aku mengenali pelakunya, mataku membelalak dengan ketakutan dan aku menahan teriakan yang hampir keluar dari mulutku.Ketakutan memenuhi sekujur tubuhku saat aku menatap mata coklatnya, warna yang sama seperti mata Nikita."Romi," ucapku terbata-bata.Mulutku mengucapkan namanya dengan gugup. Dia adalah kakak Nikita.Dalam sekejap, kepalaku bergerak mengarah ke kafe dengan gelisah."Aku senang kamu mengingatku," kata Romi sambil tersenyum seraya mengikuti arah pandang mataku.Aku mulai banjir keringat. Tangan-tanganku juga terasa dingin dan basah."Kita pernah ketemu sekali," jelasku dengan terbata-bata.Aku ingin sekali melarikan diri, tetapi cengkeraman Romi di lenganku menghalangiku untuk pergi.Aku menatap tangannya yang menggenggam lenganku. Mataku beralih ke wajahnya yang penuh amarah, dan aku menelan ludah dengan susah pay

  • Wanita Pengganti Cintanya   Bab 94 Adik Tersayang

    Sudut pandang Bella:"Apa maumu?" Nada tajam Hilda membuatku terkejut."Lama nggak jumpa, adikku sayang. Apa kita nggak bisa setidaknya sopan satu sama lain? Kamu nggak bisa membenciku selamanya cuma karena Ibu lebih menyayangiku daripada kamu."Hilda memutar bola matanya."Kamu pikir aku masih marah soal itu? Dewasalah, Bella!"Aku tidak peduli saat dia memelototiku. Aku langsung ke inti pembicaraan."Aku nggak tahu di mana Matthew Millano, paman Noah. Kamu punya petunjuk soal keberadaannya?"Mata Hilda langsung menyipit."Sudah kubilang, aku nggak akan bekerja sama denganmu lagi. Terakhir kali kulakukan itu, aku membuat Nikita kecewa berat. Aku nggak bisa melakukannya lagi, mengkhianati sahabatku cuma karena kita saudari!"Aku tertawa, meskipun suaranya terasa hampa."Kamu yang bilang kalau kita saudari, ‘kan? Bukankah darah lebih kental daripada air? Kenapa kamu selalu membela dia? Apa kamu nggak lihat yang dia lakukan padaku?"Hilda tampak tidak peduli, malah seolah ingin membuat e

  • Wanita Pengganti Cintanya   Bab 93 Musuh di Balik Bayangan

    Sudut pandang Bella:"Nomor yang Anda hubungi berada di luar jangkauan. Silakan menghubungi kembali setelah beberapa saat." Aku sudah berkali-kali mendengar rekaman suara ini sejak minggu lalu dan suara itu membuatku gila.Aku mencoba menghubungi nomor itu lagi tetapi hasilnya sama saja."Sial!" Aku menengadah ke langit dengan putus asa."Bella, jangan mondar-mandir. Kamu butuh istirahat. Kamu belum tidur sejak tadi malam," kata manajer sekaligus temanku."Gimana aku bisa tidur kalau Noah ninggalin aku begitu saja? Dia mutusin semua hubungan denganku." Aku menjerit frustrasi dan marah.Manajerku terkejut melihat sikap kasar yang kutunjukkan. Ini pertama kalinya dia melihatku seperti ini. Biasanya aku selalu tenang dan terkendali."Ya ampun. Noah memang putus sama kamu, tapi ini bukan berarti kiamat, 'kan?"Aku mengepalkan tangan dan merapatkan gigiku saat mengingat ancaman Noah, yaitu surat perintah penahanan sementara. Yang lebih buruk lagi, dia mengumumkan putus hubungan denganku di

  • Wanita Pengganti Cintanya   Bab 92 Keluarga

    Sudut pandang Nikita:Awalnya, Noah tampak tidak memahami ucapanku."Heidi. Dia mantan pacarmu. Kamu pernah berpacaran dengannya sebelum aku muncul," kataku, mencoba menyegarkan ingatannya.Kerutan di wajah Noah menghilang dan dia mengangkat bahu seolah-olah masalah itu tidak mengganggunya."Kenapa nggak? Dia punya kemampuan. Lagi pula, kejadian itu sudah lama sekali. Aku yakin Heidi sudah melupakannya, sama sepertiku."Noah jelas tidak tahu apa yang kumaksud. Jadi, siapa yang bodoh sekarang?Aku mengangguk mengejek."Ya, dan kujamin dia belum melupakanmu. Dia adalah gunung berapi yang menunggu untuk meletus. Apa kamu nggak melihat caranya memandangmu? Gadis itu masih merindukanmu!" teriakku frustrasi."Memangnya kenapa? Aku nggak peduli kepadanya.""Noah!" tegasku memperingatkannya.Noah menyisir rambutnya ke belakang."Kamu mau aku bagaimana? Memecatnya?" balasnya.Apakah aku hanya membesar-besarkan masalah kecil?Aku berbalik untuk pergi saat dia mulai menjelaskan."Kayak aku peduli

DMCA.com Protection Status