Shiera melihat Rachel berkata dengan tegas, lalu menjawab dengan nada pilu, "Baiklah, kalau begitu."Shiera menutup telepon Rachel.Hati Shiera masih bergidik!Dulu Shiera tidak mengerti sebelumnya, melakukan kejahatan itu memerlukan seorang sahabat. Kini, dia sendirian dan terasa mengerikan.Begitu Rachel menutup telepon, panggilan Karina langsung masuk.Dia dengan cepat ingin menutup telepon, tetapi tangannya terlalu cepat mengangkatnya."Shiera, kamu benar-benar lihai! Kamu memanggil polisi untuk menangkapku sekarang, 'kan?""Aku tidak memanggil polisi!""Apakah ada beda? Aku ditangkap oleh satpam perusahaan menantuku di depan pintu perusahaan, bukankah itu ide darimu?"Hati Karina bergejolak dan sepanjang malam, dia merasa sangat tidak tenang pada waktu itu.Kalau kembali ke Gunung Batur, dia akan benar-benar ditertawakan sampai mati oleh sekelompok wanita penggosip itu.Jadi tidak peduli apa yang dikatakan sekarang, dia harus meminta sejumlah uang untuk kembali dan tidak peduli si
Ada ketukan di depan pintu ruang istirahat.Pikiran Shiera teralihkan. Dia bangkit dan pergi untuk membuka pintu.Fani berdiri di luar pintu sambil membawa tas di tangannya. Ketika dia melihat Shiera membuka pintu, sebuah senyum merekah. "Nyonya Shiera!"Shiera terpaku pada tempatnya.Mendengar 'Nyonya' ini, hati Shiera bergetar.Fani menyerahkan tas itu kepada Shiera dan berkata dengan lembut, "Tuan Alex ingin memberikan ini pada Anda."Pada saat ini, mata Fani penuh dengan rasa iri ketika dia melihat Shiera.Tuan Alex sangat baik pada Shiera. Alex membawanya ke tempat kerja dan mengkhawatirkan keadaan Shiera apakah bisa bosan atau lelah.Pernikahan dalam keluarga kaya selalu terasa hampa dan Shiera pasti memiliki keberuntungan yang luar biasa sehingga bisa mendapatkan suami yang seperti ini."Apa ini?"Shiera sama sekali tidak tahu kecemburuan di hati Fani, jadi dia mengambil tas yang diserahkannya, lalu membukanya untuk melihatnya.Di dalamnya, ada segumpal benang wol!Apa Tuan Alex
Untuk melindungi Aston saja, sudah membuat Widya kelelahan. Jika Alex sampai tahu soal keberadaan anak itu ...!Widya tidak berani memikirkan konsekuensinya lagi!Selama beberapa tahun ini, Aston tidak pernah bisa kembali ke kediaman utama keluarga Blackthorne, semua ini karena ulah Alex.Seberapa kejamnya Alex? Widya sangat jelas!Begitu tahu keberadaan anak itu, Alex pasti akan berusaha memanfaatkannya.Pada saat itu, Widya mungkin akan kehilangan segalanya karena anak itu! “Bagus kalau kamu mengerti, jadi Albus tidak boleh mengetahui keberadaan anak itu. Kita tidak bisa menanggung konsekuensinya,” kata Joanna tersentak ketakutan.Widya, “...”Memang benar, konsekuensinya itu, mereka semua tidak dapat menanggungnya.Widya membekap wajahnya dan menangis, sekujur tubuhnya bergetar dirudung kesedihan, tidak kalah dengan kondisi Joanna kemarin.Joanna memeluk Widya dan menepuk bahu Widya dengan lembut.Dia menghela napas dan berkata, "Kamu tidak berjodoh dengan anak itu!"Tubuh Albus ma
Dengan sedih, Shiera memandang Alex yang tampak tidak senang, dia sama sekali tidak tahu kenapa Alex marah lagi.Alex memandang Shiera lagi.Dia mendengkus, “Apakah kamu lapar?"Shiera mengangguk, “Iya, aku lapar.""Mbak Nancy sudah mengantar makanan kemari. Ayo makan.""Hm, baik!"Begitu mendengar masakan Mbak Nancy sudah diantar kemari, Shiera segera meletakkan pekerjaan yang dia lakukan.Alex melihat ekspresi lega Shiera, perasaan tidak senang yang dia rasakan tadi langsung menghilang dalam sekejap.Dia tersenyum dan berkata, "Kamu begitu tidak suka melakukan ini?"Shiera berkata, “Aku sudah terbiasa sibuk dalam pekerjaaan!"Selama bertahun-tahun tinggal bersama neneknya, Shiera selalu memahami pentingnya ilmu dan uang bagi seseorang.Jadi dia menghabiskan waktunya untuk belajar atau menghasilkan uang.Sedangkan kerajinan tangan seperti ini bukanlah sesuatu yang bisa dimakan, jadi berinvestasi dalam hal ini hanya buang-buang waktu saja.Mendengar kata-kata Shiera, Alex merasa pilu.
Widya dan Alex sekarang bisa dibilang sedang beradu siasat!Akan tetapi Shiera-lah yang ketakutan setengah mati.Walau mengatakan apapun, Widya tetap tidak mau menyerahkan proyek Greenvista. Sampai Albus kembali ke Kota Cilegon.Malam itu juga, Albus memanggil Alex kembali!Namun, Alex juga mengajak Shiera datang bersamanya.Melihat Shiera, raut wajah Albus menjadi lebih suram lagi, “Memangnya sekarang kamu ke mana pun, juga harus membawa wanita ini?"Sekarang begitu melihat Shiera, Albus langsung gundah!Alex mengerutkan kening dan membalas dengan ketus, “Meskipun belum melangsungkan pernikahan, kami sudah memiliki surat nikah. Memangnya membawa istri sendiri itu ilegal?"Lihatlah! Betapa ironisnya ucapan ini. Ini juga isyarat yang ditujukan pada Albus.Alex yang sekarang ini, benar-benar berbeda dengan Alex yang saat berada di kantor.Alex yang di kantor itu begitu tenang, bijaksana dan tampak serius ...!Sedangkan Alex yang sekarang, dia begitu pintar bersilat lidah!Melihat orang-o
Kepala Albus terasa sangat sakit sekarang!Melihat ke Widya dan bertanya, “Bagaimana perkembangan persiapan serah terima proyek Greenvista?"Albus sudah tahu tetapi masih pura-pura bertanya. Beberapa hari ini, Albus menghindar dan berada di Bandung, karena dia tidak ingin terlibat dalam proyek Greenvista.Bagaimanapun, Widya adalah istri kesayangannya, dia tidak ingin melihat Widya tampak merana.Akan tetapi, kali ini Keluarga Susanto sudah mempermasalahkan masalah ini, jadi kedamaian Albus pun berakhir dalam sekejap.Widya melihat Albus bertanya tentang persiapan serah terima proyek Greenvista dan berkata dengan sedikit kecewa, “Masih dalam persiapan!"Albus bertanya, “Masih berapa lama lagi?"Berapa lama?Sekarang, apakah ini berarti memberikan batas waktu?Widya tidak puas! Namun menghadapi tekanan Albus, dia tidak berani menunjukkan ketidakpuasannya.Dia hanya bisa menjawab dengan nada tidak sudi, “Seminggu lagi!"Widya baru saja selesai berbicara. Alex langsung menyela dan berkata
Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw
Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k
Suara Alex terdengar sangat lembut, tetapi itu membuat Shiera merasakan bahaya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya, sambil berkata, "Tidak, itu tidak sulit!"Benar-benar jangan mengusik sarang tebuan!"Lalu, aku harus memanggilmu apa?" Shiera bertanya dengan bingung.Alex berujar, "Apa menurutmu?"Awalnya, Shiera merasa ini adalah masalah, tetapi sekarang Alex melemparkan masalah itu langsung kepadanya.Di bawah penindasan Alex, Shiera ingin menangis lagi.Namun dia tidak berani.Shiera menarik napas dalam-dalam dan berucap, "Memanggil suamiku?"Alex terdiam.Suasana pun terasa menyesakkanMelihat wajah Alex yang langsung membeku, wajah mungil Shiera juga runtuh dan dia tahu itu tidak akan berhasil."Jadi panggil apa?""Panggillah seperti itu!" kata Alex dengan wajah dingin.Kali ini, Shiera yang tertegun.'Memanggil seperti itu? Dia bukannya tidak mau?' batin Shiera gundah.Namun di hadapan tatapan dingin Alex, Shiera tidak berani mengatakan apa-apa, hanya berkata, "Kalau begitu,
Pada saat ini, Shiera melihat ekspresi Alex yang tidak begitu baik, seluruh organ dalamnya bergetar. Mau tidak mau, Shiera memaksakan diri untuk tersenyum!"Hm, kalau kubilang bunga-bunga ini tidak ada hubungannya denganku, apakah kamu percaya?"Mendengar suara Shiera, wajah Alex tiba-tiba berubah!Perubahan drastis ini membuat wajah kecil Shiera menciut dan tidak ada tempat untuk menempatkan tangan kecilnya.Alex menatap mawar di belakang Shiera dengan muram dan berkata dengan ketus, “Masuk!"Setelah mengatakan itu, dia berbalik badan dan langsung masuk ke kantor.Shiera mengerucutkan bibirnya, seperti istri yang tertindas, dia pun mengikuti Alex masuk ke kantor.Setelah menutup pintu kantor dan berbalik, dia bertemu dengan tatapan mata dingin Alex, jantung Shiera langsung berdebar kencang.Shiera menundukkan kepalanya, “Bunga itu benar-benar tidak ada hubungannya denganku!"Saat ini, sikap Shiera saat mengakui kesalahannya cukup baik, dia takut Alex tidak memercayainya.Hanson ini ..
Terakhir kali saat berada di Bandung, Alex sangat marah. Hanson ini adalah dalangnya yang membuat keonaran waktu itu.Pria itu tidak keberatan, tetapi jangan melibatkan dirinya juga, sungguh menyebalkan sekali."Dasar tidak waras!" kutuk Shiera, lalu melempar ponselnya ke bawah selimut.Sekarang selama jam kerja, Alex memberikan Shiera kelonggaran untuk bersantai-santai, tetapi setelah Hanson membuat onar tadi, Shiera tidak ingin tidur lagi.Dia bangun dan merapikan pakaiannya!Setelah meneguk sedikit air, dia pun duduk di balkon dan mulai merajut syal lagi ...!Sekarang, perasaan Shiera berangsur-angsur lebih nyaman dan sudah tidak sekikuk sebelumnya, tetapi jemarinya benar-benar terasa sakit.Jarum yang tampak bulat ini tidak melukai tangan!Akan tetapi, terasa sakit saat merajut.Mulai sekarang, Shiera harus membiasakan diri dulu, baru bisa merajut lebih cepat.Saat Shiera sedang melihat syal di tangannya yang perlahan bertambah panjang, tiba-tiba ada suara ketukan di pintu ruang is
Begitu Alex keluar, ponsel Shiera berdering. Dia mengambil ponselnya dan melihat kalau itu adalah nomor Hanson!Shiera langsung mengakhiri panggilan.Meskipun mereka tidak melakukan hal yang salah, Shiera tahu Hanson bukanlah orang baik.Ya, bagi Shiera, Hanson ini pria licik yang suka tersenyum!Terakhir kali, saat di Bandung, dia bahkan mengatur seorang wanita untuk menemani Alex. Ini bukanlah sesuatu yang baik.Namun, baru saja dia menutup telepon, panggilan Hanson sudah masuk lagi.Shiera menutup telepon lagi!Keduanya bolak-balik melakukan hal seperti ini sebanyak lima kali dan akhirnya Hanson mengirim sebuah pesan pada Shiera, “Aku berada di bawah gedung Blackthorne Grup, bagaimana kalau aku naik untuk mencarimu?"Melihat informasi ini, tangan Shiera gemetar ketakutan!Sikap bersikeras tidak menerima panggilan tadi!Sekarang langsung melembut dan menelepon kembali dengan sopan.Hanson dengan cepat mengangkat telepon, “Shiera, kamu ini tidak bisa memakai cara lembut."Dibalik tele
Shiera sangat memahami seperti apa sifat Karina itu.Dulu saat dia membeli rumah di Kabupaten Batur, dia terlihat sangat malu setiap kali kembali ke desa.Sekarang rumah di Kabupaten Batur sudah dijual, dia pasti ditertawakan oleh banyak orang.Saat ini, dia pasti berusaha mencari cara untuk pindah dari desa?Rachel mendengarkan dan mengangguk, “Ternyata begitu!"Ini memang terlalu waspada."Kalau begitu, aku akan pergi bersamamu besok.""Oke," kata Shiera mengangguk!Keduanya pun mengobrol sebentar. Dari kata-kata Rachel, Shiera tahu kalau sahabatnya ini sangat puas dengan pekerjaan barunya.Selain itu, Paman Grey juga seharusnya cukup puas.Kalau tidak, nada suara Rachel tidak akan terdengar seringan itu.Setelah mengatur masalah besok, Shiera merasa jauh lebih santai, lagi pula itu adalah Karina.Apalagi dia telah disuap Widya, jadi Shiera harus lebih berhati-hati apapun yang dia katakan.Saat sore!Shiera sudah tidur siang dulu.Ketika dia bangun, dia merasakan berat menimpa di sek
Ini situasi apa lagi?Sebelum Shiera dapat berbicara, Rachel melanjutkan, “Kenapa bisa ada kecurigaan seperti itu?"Ini bukan tak beralasan, setiap hari ...!Shiera tidak tahu harus bagaimana memberi tahu Rachel apa yang terjadi hari itu, jadi dia hanya berkata, “Bukan tanpa alasan, Karina-lah yang membocorkannya tanpa sengaja!"“Bukan ucapan saat kesal, ‘kan?” tanya Rachel yang membalikkan pertanyaan!Tahu ‘kan orang seperti Karina bisa mengucapkan kata-kata menyakitkan apa pun saat dia sedang marah!Shiera berkata, “Tidak, itu bukan ucapan saat kesal!"Dulu Karina juga sering mengatakan kalau dia tidak memiliki anak perempuan seperti Shiera, tetapi kali ini, Shiera mendengar dengan jelas kalau itu bukanlah ucapan yang penuh dengan kemarahan!Ketika Rachel mendengar nada bicara Shiera, dia segera memarkir mobilnya di pinggir jalan dan mengangkat ponselnya."Jadi apa yang akan kamu lakukan?"Saat Shiera mengatakan ini padanya, dia pasti sudah punya rencana, ‘kan?Shiera bilang, “Karina
Ketika Alex mendengar apa yang Shiera katakan, dia melihat ke pot bunga itu lagi. Tampak jelas, dari sudut pandang Alex.Sukulen ini bahkan tidak bisa dibilang cantik, apalagi imut.Melihat sekilas syal yang tergeletak di atas sofa. Hasil rajutannya tidak banyak, hanya sedikit saja. Dari kecepatan membuat syal ini, terlihat jelas kalau Shiera benar-benar tidak pintar membuat kerajinan tangan!Selain itu, dia sepertinya tidak bisa menenangkan diri dan melakukannya dengan santai.“Dengan kesabaranmu itu, dulu Tuan Wilman pasti sering memarahimu, ‘kan?”Melukis sama halnya dengan membuat kerajinan tangan, sama-sama membutuhkan banyak kesabaran.Shiera menggelengkan kepalanya, “Tidak, Pak Guru hanya akan memarahiku saat aku melakukan kesalahan."Pak Wilman bukanlah orang yang dikenal memiliki kesabaran!Akan tetapi, dia sangat sabar terhadap Shiera, muridnya ini.Alex berkata, “Kalau begitu, kenapa kamu memiliki kesabaran untuk belajar memahat relief?"Shiera berkata, “Karena aku menyukain
Setelah menutup telepon, Karina menarik Vincent dengan penuh semangat, “Nak, kita akan kaya!"Melihat kegembiraan Karina, Surya dan Vincent sama sekali tidak sesemangat Karina!Lagi pula, sangat sulit bagi mereka untuk menangani masalah Shiera. Mana mungkin mereka bisa mendapatkan uang sebanyak itu dengan mudah?Sekarang Vincent dan Surya sama-sama memahami hal ini! Satu-satunya orang yang masih bertahan hanya Karina saja.“Karina, lupakan saja,” kata Surya dengan dilema.Setelah membuat keributan sebelumnya itu, Karina pun dijebloskan ke penjara. Ingin Shiera ikut mereka pergi!?Apalagi batas waktunya besok? Surya berpikir, mereka tidak akan sanggup menangani masalah ini!"Apa yang lupakan? Kenapa dilupakan?" Begitu Karina mendengar Surya berkata lupakan, dia langsung merasa tidak puas!Selama ini dia hidup miskin karena pria ini.Dia sudah takut menjalani kehidupan yang sulit ini dan tidak mungkin melepaskan kesempatan berharga ini sama sekali.Surya berkata, “Kalau begitu, bisakah k
Cara berpikir pria memang tidak sepeka wanita, mereka juga tidak berpikir sebanyak wanita.Widya dapat meramalkan apa yang mungkin terjadi, setelah Alex mengambil alih Greenvista.Namun, Albus sama sekali tidak berpikir demikian!Dia bahkan merasa Widya berprasangka buruk terhadap Alex. Bocah itu memang menyebalkan, tetapi dia tidak mungkin mencelakakan saudaranya sendiri."Memangnya aku yang mengungkit Aston? Ini hanya ...."Menghadapi tatapan dingin dan tegas Albus, Widya langsung berhenti. Dia tidak tahu harus bagaimana melanjutkan pembicaraan!Lalu dia berkata, “Kamu sama sekali tidak mengkhawatirkan Aston!"“Jangan khawatir, Alex tidak akan melakukannya!”Mendengar Albus begitu percaya pada Alex, hati Widya pun menjadi dingin.“Tidak akan mencelakakan Aston, tapi bagaimana denganku?” tanya Widya dengan tidak sabar.Seberapa besar kebencian Alex pada Widya?Selama beberapa tahun terakhir ini semakin jelas terlihat.Namun, Albus berkata, “Sudah bertahun-tahun, apakah kamu masih khaw