***"Aku merindukanmu, ayah... Jika aku sedang terluka begini pasti kamu adalah orang pertama yang tahu. Sekarang tidak ada yang benar-benar mengerti aku. Aku merindukanmu," lirih Kasih. Dia menangis sepanjang malam, tiba-tiba saja dia merasa lemah, dan juga sudah berada di titik yang paling lemah di hidupnya. Wanita itu merasa tidak ada artinya lagi berada di dunia ini. Bagaimana bisa dia bertahan jika luka masih tetap tinggal betah di hatinya?Kasih merasa dunianya seperti dihantam badai kegelapan lagi, sikap Arthur semalam, entah kenapa membuatnya merasa sesak. Arthur memperlakukannya dengan cara kasar dan kejam, seharusnya ia menerimanya karena dari awal hanya berperan jadi wanita simpanan pria itu, namun sikap Arthur selalu saja menyentuh sampai ke hatinya dan di hati kecilnya, Kasih membenci pria itu memperlakukannya dengan kejam dan dingin."Apa aku harus mati? Jika mati, aku bisa sembuh dari luka ini," ucap Kasih pelan.Ponsel Kasih berderin
***Arthur memikirkan masa depannya dengan Kasih. Ia tentu saja tidak akan melepaskan wanita itu dan baginya kehilangan satu kali adalah hal yang terakhir. Saat ini Kasih harus tetap di sisinya karena yang ia inginkan hanya wanita itu.“Kasih," bisik Arthur dengan suara serak, seolah melibatkan seluruh keputusasaan yang telah menghuni hatinya selama bertahun-tahun. "Aku takut, sangat takut kehilanganmu lagi. Setiap detik tanpamu adalah rasa kehilangan yang memotong hatiku. Dan sekarang, setelah begitu lama aku menunggu, aku tidak ingin merasakan kehilangan itu sekali lagi.""Sudah terlalu lama aku menunggumu. Seakan waktu ini tidak pernah berlalu, aku merasa terjebak dalam kegelapan yang tak berujung. Kenapa bisa kamu melupakan ingatan tentangku?”"Kasih!" Arthur memeluk wanita itu dengan haru, dia lega karena Kasih akhirnya sudah sadar. "Kamu mau apa? Apa mau minum?" tanyanya.Kasih terdiam, dia menatap Arthur dengan tatapan kosong, ha
***"Kamu melarangku bekerja lagi, dan harus duduk terdiam dalam istanamu yang bagai sangkar itu?" tanya Kasih."Kamu harus istirahat total, Kasih. Kamu sedang hamil, dan tentu aku tidak ingin kamu ada dalam masalah. Kamu harus menjaga anakku dengan baik," balas Arthur.Kasih tersenyum dengan lirih. "Kamu hanya peduli dengan diri kamu sendiri, Arthur! Kamu malah membuatku bagai tahanan dalam sangkar emasmu! Aku bukan wanita penyakitan yang harus kamu kurung! Aku butuh bersosialisasi, dan bergaul dengan dunia luar. Kamu harus pikirkan juga apa yang aku inginkan!" kesalnya."Semua yang aku lakukan adalah yang terbaik untukmu juga! Aku tidak mungkin memutuskan sesuatu hal dengan asal. Aku tidak mengurungmu karena kamu masih bebas melakukan hal yang kamu sukai, kamu bisa pergi berbelanja, menikmati hidupmu tanpa memikirkan pekerjaan yang sangat berat. Aku ingin kamu menjaga bayi dalam kandunganmu," balas Arthur menjelaskan lagi."Kamu hanya membuatku m
***"Arthur... " Rose langsung masuk ke ruang kerja pribadi suaminya yang ada di lantai dua rumahnya."Ada apa?""Minggu depan kamu free, kan?""Aku harus ke Singapura," balas Arthur."Aku boleh ikut?" tanya Rose."Tidak." Arthur menjawabnya dengan datar.Rose sempat terhenyak karena sikap Arthur semakin hari seperti menjauh darinya. Pria itu tak bisa lagi dia jangkau. "Aku tidak akan menganggu pekerjaanmu di sana, aku hanya ingin menebus kesalahanku yang lalu. Aku sudah mulai belajar menjadi istri yang kamu harapkan. Aku sudah berhenti total dari dunia hiburan, dan mulai mencari dokter terbaik untuk program kehamilanku. Saat ini aku mau kita memulainya, Arthur. Kamu mau kan memberiku kesempatan?""Kesempatan? Dulu aku pernah menawarkannya padamu saat kedua tahun pernikahan kita, tapi kamu menolaknya dengan tegas. Jadi, kenapa sekarang kamu mendadak jadi wanita penurut?” sindir Arthur"Kenapa? Bukankah ini yang kamu mau? Aku juga ingin memiliki anak, Arthur.""Kamu memang pandai bersa
***Wilhelma mengucapkan salam dan langsung masuk ke ruang kerja Arthur. Arthur, yang awalnya sibuk menyiapkan semua keperluannya untuk perjalanan ke Singapura, terpaksa menunda keberangkatannya."Aunty Wilhelma, apa kabar?" sapa Arthur sambil menutup pintu dengan senyum ramah."Kabar baik, Arthur. Maaf mengganggu rencanamu, Aunty sudah lama tidak berbincang denganmu," jawab Wilhelma sambil memandang sekeliling rumah mewah itu."Tidak masalah. Ada apa sebenarnya? Aunty ada masalah?" tanya Arthur, meskipun rasa penasarannya mulai terbangkit.Wilhelma duduk di sofa empuk di ruang kerja pria itu. "Aunty ingin sekadar mengunjungi kamu karena kamu sangat sibuk, Arthur. Sudah lama tidak bertemu juga denganmu, Aunty jadi mampir di kantormu."Arthur duduk di sebelah Wilhelma, "Tentu, senang melihatmu lagi, Aunty. Aku minta maaf karena belum sempat untuk mengunjungi Aunty. Apa yang bisa aku bantu?"Wilhelma tersenyum penuh arti, " Aunty tahu kalau kamu mempunyai kesibukan yang luar biasa dan A
Bab 35Bidadari yang Sedang Bersembunyi***Kasih merasa bosan hanya berdiam diri di penthouse. Wanita itu melihat jam dan rasanya waktu yang pas untuk ke cafe hanya sekedar makan cake kesukannya. Ia masih berada di Jakarta karena Arthur mengatakan ada urusan yang harus pria itu selesaikan.Wanita itu meminta izin pada Arthur, dan chat-nya hanya centang satu. Itu artinya pria itu sangat sibuk. Arthur ternyata mematikan ponsel khusus yang memang digunakan untuknya, Kasih tahu kalau pria itu pasti sedang bersama Rose, istri sahnya.Kasih menghela napas panjang dan tersenyum lirih. “Kamu harus tahu tempat dan posisimu, Kasih, jangan cemburu!” gumamnya menyalahkan dirinya sendiri.Kasih akhir-akhir ini memang sangat sensitif, mudah cemburu, dan juga mudah kesepian. Dia tidak tahu alasan pastinya, mungkin karena bawaan hamil membuat perasaannya seperti itu. Ia langsung memakai sweater berwarna coral karena diluar sedang hujan. Dia hati-hati ke luar dari penthouse sembari membawa peralatan
***Kasih tersenyum menatap design yang dia buat tadi di cafe, sangat indah... dan juga saat dia menggambar cincin pernikahan yang indah, hatinya pun tenggelam. Mungkin dia tidak akan pernah merasakan perasaan bahagia seperti sang pengantin wanita.Saat ini dia hanya wanita simpanan bukan? Wanita yang tidak diakui dan juga wanita yang tidak akan pernah jadi satu-satunya di hati pria itu. Perasaannya yang jatuh cinta pada Arthur dengan cepat membuatnya bertanya-tanya, kenapa bisa hatinya mudah goyah setelah hatinya dijatuhkan sangat patah oleh Bryan?Kasih tahu kalau dia sudah jatuh cinta pada pria yang salah. Tapi, bersamanya... dia merasa hangat dan merasa dibutuhkan. Sentuhan Arthur selalu saja membuat dia menjadi yang berharga, meski dia tahu kalau Arthur menyentuhnya hanya menginginkan tubuhnya saja.Kasih menghela napas panjang, dia sudah menerima takdir seperti ini. Demi balas dendamnya, demi adiknya, Zayn. Dia ingin kehidupan Zayn lebih baik lagi.
***Arthur tidak bisa tidur nyenyak, dia masih memikirkan apa yang Kasih katakan padanya tadi. Dia merasa bersalah karena pernah membuat Kasih berpikiran kalau dia menganggap wanita itu sampah. Dia langsung menatap wajah itu... wajah wanita yang selama ini dia cari keberadaannya... wanita yang selalu jadi bunga dalam mimpinya.Arthur pun tersenyum karena sampai saat ini dia bisa menatap wajah itu... wajah yang ingin selalu dia tatap tanpa henti.Pria itu membelai wajah Kasih yang sedang tertidur nyenyak. Sangat lucu, wanita itu sungguh imut dengan matanya yang terpejam.“Kamu bukan lalat atau sampah bagiku, Kasih. Kamu adalah wanita yang ditempatkan paling tinggi di hatiku. Aku sudah lama mencari keberadaanmu, dan saat tahu ternyata kita dekat... aku tidak mau kehilangan jejakmu lagi. Aku sudah menemukanmu dan aku tidak akan membiarkan kamu pergi atau tak terlihat dari pandanganku. Selamanya kamu harus ada di sisiku,” gumam Arthur tersenyum.
***Di dalam kegelapan parkiran yang sepi, Alice menyusup dengan diam, menunggu dengan penuh kebencian. Pisau yang tersembunyi di balik jaketnya menjadi senjata gelap yang siap ia gunakan. Alice membayar mahal seseorang untuk memantau aktifitas Kasih dan saat ini adalah waktu yang tepat untuk menyingkirkan Kasih."Kasih, kau takkan selamat kali ini. Mari kita hancur bersama!" gumam Alice penuh dengan kebencian.Dalam kegelapan, detik demi detik berlalu, dan akhirnya, sosok yang ditunggu-tunggu muncul: Kasih.Kasih keluar dari pintu dan langkahnya terhenti mendadak ketika ia melihat Alice, sosok yang penuh dendam berdiri di hadapannya."Alice? Apa yang kau lakukan di sini?" tanya Kasih dengan nada yang terkejut.Alice tak menggubris pertanyaan Kasih. Dengan langkah mantap, ia mendekati Kasih sambil mengacungkan pisau."Kasih, kau akan mati!" teriak Alice dengan api amarah yang menyala di dadanya.Kasih membeku di tempatnya, matanya memperhatikan setiap gerakan Alice dengan ketakutan ya
*** Bintang Utama Group… Suasana di perusahaan menjadi kacau balau saat wartawan mendatangi gedung itu dengan kamera dan pena mereka yang siap mencari berita baru. Semua karyawan memang terkejut, namun mereka tahu siapa orang yang dituju oleh para wartawan itu. Berita tentang hubungan Kasih dan Arthur memang masih menjadi hot topic dan dibicarakan dimana-mana. Sedangkan, Kasih, ia tidak menyangka kalau para wartawan datang ke perusahaannya dalam jumlah yang luar biasa, ia terkejut dan panik, segera menghubungi Arthur dalam keadaan khawatir yang jelas terdengar dalam suaranya. Kasih memegang ponselnya dengan gemetar, menunggu sambungan sampai terhubung. Ia ingin Arthur bertanggung jawab atas apa yang telah pria itu lakukan. “Sayang, ada apa? Sepagi ini kamu sudah menghubungiku, kamu merindukanku?” tanya Arthur. Kasih menghela napas pendek karena ucapan Arthur malah membuatnya tambah sakit kepala. "Arthur, kamu harus cepat datang dan meredakan segala situasi di perusahaan! Ada ba
***Di tengah sorotan media yang menggema, sebuah berita mengejutkan mencuat ke permukaan, memicu kehebohan di seluruh negeri. Pembatalan pernikahan antara Arthur Romeo dan Rose Marry menjadi buah bibir di kalangan masyarakat, menimbulkan beragam spekulasi dan tanya jawab.Suasana di salah satu kantor media cetak pun tak kalah heboh.“Apakah kalian mendengar berita terbaru tentang Arthur dan Rose? Siapa yang bisa membayangkan, setelah lima tahun, pernikahan mereka hanyalah pura-pura belaka!” tanya wartawan 1 dengan nada terkejut.“Tapi kenapa mereka bersikap seperti itu? Dan mengapa Arthur setuju dengan pernikahan palsu itu? Bukankah itu bukan sikap dari pria gentle sepertinya?” wartawan 2 bertanya balik dengan penasaran.Di ruang redaksi media massa, para jurnalis sibuk menulis laporan dan artikel, mencoba mengurai teka-teki di balik drama rumah tangga yang terungkap.“Kabarnya, Arthur tidak pernah menyentuh Rose selama lima tahun pernikahan mereka. Apakah ini karena sikap matre Rose
***Dalam apartemennya yang mewah, Rose duduk di sofa dengan wajah yang penuh kemarahan. Di tangannya, ia memegang ponselnya, sementara layar terang memantulkan kilatan kekesalannya.Rose membaca semua itu dengan suara gemetar, “Tidak mungkin! Semua kontrak dibatalkan? Filmku... iklanku... semuanya! Semuanya hancur dalam sekejap? Semuanya tak bersisa? Tidak ada yang bisa kupertahankan satu pun?”Dia memukulkan ponselnya ke sofa dengan geram, merasa seakan dunianya runtuh dalam sekejap. Pekerjaannya sebagai selebritis papan atas, yang dibangunnya dengan susah payah selama bertahun-tahun, hancur dalam sekejap. Ia bahkan sudah merelakan tubuhnya untuk dinikmati dengan pria-pria itu, tapi kenapa bisa semuanya hancur dan sia-sia?Rose langsung berteriak frustrasi, “Kenapa ini terjadi padaku? Ini semua salah Kasih! Dia ingin menghancurkanku! Kedatangannya membuat mimpiku hancur! Dia yang telah merebut Arthur dan juga mencuri tempatku. Wanita jalang itu harus hancur! Dia tidak boleh menang
***Arthur duduk di ruang kerjanya, pandangannya terfokus pada layar monitor yang menampilkan berbagai laporan keamanan. Willy, asistennya, berdiri di sampingnya, siap menerima instruksi. Ia juga selalu menunggu laporan tentang keberadaan Alice yang saat ini belum diketahui keberadaannya.“Willy, aku ingin kamu memperketat keamanan di sekitar Kasih. Keberadaan Alice masih belum diketahui, dan aku tidak ingin ada risiko baginya. Alice sangat berbahaya, apalagi saat ini dia sudah hancur dan tak mempunyai apa-apa lagi,” ucap Arthur.Willy mengangguk tegas, mencatat setiap kata yang keluar dari mulut Arthur.“Baik, Tuan. Saya akan segera menyiapkan tim keamanan tambahan untuk mengawasi Nona Kasih, Tuan. Kami akan memastikan dia selalu dalam perlindungan yang maksimal. Saya pasti tidak akan membiarkan Nona Kasih dalam bahaya.”Arthur menarik napas dalam-dalam, ekspresinya gelisah. Hatinya dipenuhi dengan kekhawatiran akan keselamatan Kasih. Ia tahu saat ini banyak ancaman baginya, apalagi
*** Pagi itu, suasana di ruang makan villa mereka terasa damai. Cahaya matahari yang lembut menyinari meja makan, menciptakan suasana yang tenang dan menyenangkan. Kasih duduk di seberang Arthur, tetapi ada ketegangan yang terasa di udara. Dia menatap pria yang dicintainya itu dengan cemas, menunggu momen yang tepat untuk mengungkapkan keinginannya. "Arthur," panggilnya perlahan, menahan ketegangan di dalam dadanya. Arthur menatapnya dengan penuh perhatian. "Ada apa, Sayang?" Kasih menarik nafas dalam-dalam sebelum akhirnya mengucapkan kata-kata yang telah ia persiapkan dengan cermat. "Aku ingin meminta izin padamu untuk pergi ke Singapura Minggu depan. Adikku, Zayn, ulang tahun kemarin dan aku merasa bersalah kemarin tidak mengucapkannya, dan aku sudah berjanji untuk menjenguknya." Arthur mengangkat alisnya, sedikit terkejut dengan permintaan Kasih. "Jika aku menolaknya, apakah kamu akan tetap pergi ke Singapura?” Kasih merasa kecewa. Dia ingin sekali bertemu dengan adiknya, t
*** Arthur duduk di ruangannya dengan ekspresi puas yang sulit disembunyikan. Berita tentang skandal panas antara Rose dan Sanders telah menyebar dengan cepat di dunia hiburan, memenuhi semua media massa dan menjadi topik utama pembicaraan di seluruh negeri. Baginya, ini adalah pembalasan yang pantas bagi apa yang telah dilakukan Rose, terutama setelah dia mengetahui bahwa foto-foto Sean dan Kasih yang dikirimkan padanya adalah ulah anak buah Bang Bew yang disuruh oleh Rose. Kejahatan itu telah menyebabkan dia hampir melukai Kasih secara tidak sengaja. Kebencian dan rasa amarahnya semakin memuncak dan ia ingin sekali menghancurkan hidup Rose tanpa ampun."Demi Tuhan, Willy," Arthur berkata pada asistennya dengan nada penuh kepuasan, "sebarkan semua video dan foto tak bermoral itu secara luas. Biarkan semua orang tahu siapa sebenarnya Rose Marry dan Sanders Ivan."Willy menatap bosnya dengan ekspresi yang sedikit khawatir. "Apakah ini tindakan yang tepat,
***Kasih memasuki kantor dengan langkah yang ragu, wajahnya terlihat penuh penyesalan dan ketidakpastian. Dia segera disambut oleh ekspresi lega dari rekan-rekan kerjanya yang telah khawatir karena absennya beberapa hari terakhir."Dapatkah kita membantumu dengan sesuatu, Bu Kasih?" tanya salah satu rekan kerjanya dengan ekspresi perhatian.Kasih tersenyum lembut, merasa bersyukur atas perhatian mereka. "Maafkan saya karena tidak memberikan kabar, semuanya. Beberapa hari terakhir ini saya sedang sakit dan ponselnya mati dan saya hanya istirahat saja," jelasnya dengan suara yang lembut.Rekan-rekan kerjanya segera memberikan senyuman pengertian. Mereka senang melihat Kasih kembali dengan selamat dan sehat.Namun, Tomy menarik Kasih ke ruangannya untuk berbicara secara pribadi. Kasih bisa merasakan atmosfer tegang di udara saat mereka duduk berdua di depan meja Tomy."Tadi pagi, kami menerima kabar bahwa Vita telah masuk penjara. Dan dengan posisi direktur utama kosong, semua dewan di
*** Arthur duduk di ruang tamu villa, wajahnya tegang dan pikirannya dipenuhi dengan pertanyaan yang mengganggu. Angelia, dokter keluarganya sekaligus sahabat baiknya, adalah satu-satunya orang yang bisa dia percayai saat ini."Apakah kamu tahu bahwa Sean jatuh cinta pada Kasih?" tanya Arthur, matanya mencari kepastian di wajah Angelia.Angelia mengangguk perlahan. "Ya, aku tahu. Aunty Wilhelmina menceritakan semuanya kepadaku saat kami bertemu dan juga pada saat itu aku juga terkejut jika Aunty Wilhemina mengatakan kalau ia pun sangat menyukai Kasih dan mendukung Sean untuk mengejar Kasih."Arthur merasa dadanya terasa sesak saat mendengar konfirmasi itu. Rasanya seperti sebuah pukulan ke jantungnya. "Apa yang harus aku lakukan, Angelia? Aku merasa ketakutan saat Sean jatuh cinta dengan wanita yang sama, aku takut jika kelak Kasih pun jatuh cinta padanya," ucapnya dengan suara yang penuh kebingungan.Angelia menatap Arthur dengan tatapan yang penuh pengertian, Arthur yang selalu kua