Share

SABOTASE SANG IBUNDA

Penulis: Reinee
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Kemala keluar dari kamar beberapa saat setelah Abimanyu meninggalkan rumahnya.

“Mas Abi udah pulang, Mbok?” tanyanya setengah berbisik pada Mbok Narti yang sedang membereskan peralatan masak di dapur.

Sedikit kaget wanita paruh baya itu menoleh, lalu tersenyum melihat majikannya sudah berada di dekatnya. “Ibu sudah bangun?’ Dia malah balik bertanya.

Kemala pun menggeleng. “Aku nggak tidur tadi, Mbok. Cuma masih agak malas saja ketemu Mas Abi,” ucapnya sembari mendudukkan diri di kursi makan usai mengambil segelas air putih dari dalam lemari pendingin.

“Masih teringat kejadian itu ya, Bu?” Mbok Narti ikut mendudukkan diri setelah meletakkan panci penggorengan yang baru saja dikeringkannya ke dalam rak.

Kemala hanya mendesah, tak berkomentar apapun dengan pertanyaan Mbok Narti. “Mas Abi marah nggak tadi karena aku nggak keluar kamar?”

“Hmmm …” Wanita paruh baya itu terlihat seperti sedang mengingat-ingat. “Sepertinya nggak marah sih, Bu. Soalnya tadi Non Bia naik trus ngajakin Pak Ab
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   ANCAMAN SANG ISTRI

    Keenan sampai di rumah lumayan larut malam itu. Rupanya dia tak segera pulang usai mengunjungi Abiya, tapi justru mampir ke tempat ibundanya untuk menceritakan perkembangan hubungannya dengan anak semata wayangnya dari Kemala itu. Melihat sang suami baru pulang setelah beberapa jam kepulangannya, Irene tentu saja mengamuk. Caci maki dan sumpah serapah segera dihujankan pada lelaki itu.Irene rupanya lupa nasehat dari sahabatnya untuk merahasiakan rencana mereka memata-matai Keenan. Akibat Irene mengoceh telah melihatnya sedang berada di sebuah kompleks perumahan lain untuk menemui seorang anak kecil yang diduga adalah anak dari suami dan mantan istrinya, Keenan langsung tahu bahwa dirinya ternyata telah dikuntit oleh istrinya sendiri. “Kamu memata-mataiku, Ren?” Keenan langsung berpura-pura geram. “Maksud kamu apa melakukan itu?”Irene hanya tertawa lebar mendengar suaminya mulai ikut marah. “Maksudku apa, Mas? Masih juga kamu nanya?!” hardiknya. “Lho iya dong. Kamu buntutin aku kan

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   KELANCANGAN TABITHA

    Pada saat Abimanyu keluar dari kamar mandi, lelaki itu kaget luar biasa. Ia melihat Tabitha sudah berada di kamarnya, dengan menggunakan pakaian yang menurut Abimanyu terlalu terbuka.“Siapa yang kasi izin kamu untuk masuk ke dalam kamar saya?” tanya Abimanyu dengan tatapan tajam. Selama ini ia tidak pernah suka jika ada orang asing yang masuk ke dalam kamarnya. Dan ini berlaku juga untuk Tabitha. Tabitha tidak langsung menjawab, gadis itu malah asik memerhatikan perut kotak-kotak milik Abimanyu yang tampak begitu seksi. “Kamu pasti rajin ke gym. Badan kamu bagus banget,” kata Tabitha alih-alih menjawab pertanyaan Abimanyu. “Kamu budek? Nggak denger pertanyaan saya? Siapa yang kasi kamu izin untuk masuk ke kamar saya.” Tabitha menggelengkan kepalanya, lalu menghampiri Abimanyu sehingga pemuda itu refleks melangkah mundur. “Kamu mau apa?” “Aku hanya mau memberitahu jika masih ada busa di rambutmu,” kata Tabitha. Namun sebelum gadis itu menyentuh rambut Abimanyu, lelaki itu m

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   ALASAN UNTUK PERGI

    “Kenapa sih kamu kayaknya benci banget sama aku, Mas? Memang apa salahku?” kata Tabitha sambil mengerucutkan bibirnya.Gadis cantik itu menoleh kepada Bu Rosmala untuk meminta pembelaan.“Kamu nggak usah keterlaluan! Tabitha ini tamu Mama. Sudah, nggak usah bicara dulu. Mama masak semua ini pakai tenaga. Kalau kamu nggak makan sama aja nggak menghargai mama,” kata Bu Rosmala dengan tajam.Mau tidak mau, Abimanyu pun mengikuti perintah sang ibu. Ia pun mengambil piring dan mengisinya dengan nasi juga lauk pauk. Sementara itu sambil makan, Bu Rosmala sibuk memikirkan cara supaya Abimanyu mau dekat dengan Tabitha.“Nanti kalau sudah makan, kamu bisa ajak Tabitha jalan-jalan. Mungkin kalian bisa nonton atau belanja. Kebetulan ada beberapa kebutuhan rumah yang habis, Bi. Jadi, kamu tolong mama untuk membelinya bersama Tabitha ya?” pinta Bu Rosmala.Abimanyu yang hendak menyuapkan makanan langsung kembali meletakkan sendoknya. Lelaki itu tahu betul dengan maksud terselubung ibunya.“Aku bi

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   KONTAK YANG TERBLOKIR

    Kemala menatap layar ponsel di hadapannya. Sudah berulang kali dia mencoba untuk menelpon Abimanyu. Tetapi panggilannya selalu dialihkan."Sepertinya mas Abi sudah memblokir nomorku. Setiap kali kuhubungi tidak bisa, Apa aku salah bicara ya? Aku harus menjelaskan semuanya."Kemala memang sudah bertekad untuk memutuskan hubungan dengan Abimanyu karena dia berpikir jika Bu Rosmala tidak pernah memberikan izin dan restunya. Dia mencintai Abimanyu, tetapi tak mau merusak hubungan antara ibu dan anak. Tidak akan dijalaninya jika tanpa restu. Karena bagi Kemala restu orang tua itu adalah segalanya.Tetapi, saat Abimanyu tidak bisa dihubungi seperti ini mengapa rasanya begitu berat baginya? Ada sesuatu yang hilang dari dalam dirinya. Dan perasaan itu membuat Kemala tidak tenang dan tak bisa berpikir jernih."Seharusnya aku merasa senang karena mas Abi memblokir nomorku. Tapi, kenapa rasanya jadi seperti ini?" gumam KemalaAlhasil Kemala pun tidak bisa tidur. Ia hanya bisa berguling ke kanan

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   MENCURI DENGAR

    “Kok malah diliatin teleponnya, Bu? Udah, telepon aja daripada jadi penasaran,” kata Denok kepada Kemala. Kemala yang merasa tertangkap basah hanya tersenyum malu kepada karyawannya itu. “Ya ampun, malah kamu yang ga sabaran sih, Mbak,” kata Kemala. “Hahaha … habisnya Ibu malah kayak anak ABG gitu sih,” goda Denok. Kemala yang malu-malu pun akhirnya memutuskan untuk menurunkan egonya dan mulai menelepon Abimanyu di halaman belakang apotek supaya tidak ada yang mendengar percakapannya.Di waktu yang sama di tempat berbeda, Abimanyu tengah memulai meeting dengan manager di bawahnya. Tiba-tiba saja ponselnya berdering dengan nyaring. Saat melihat siapa yang menelepon, wajah lelaki itu langsung berbinar-binar. “Kalian lanjutkan dulu, saya harus menjawab telepon penting ini,” kata Abimanyu. Lelaki itu pun melangkah keluar ruangan meeting dan menerima telepon dari Kemala di ujung koridor. “Maafkan aku,” kata Kemala sesaat setelah Abimanyu mengucapkan salam. “Aku juga minta maaf.

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   KEMALA YANG SAMA?

    Kemala menghela napas panjang lalu menggeleng sambil tersenyum kepada mbak Denok. “It’s oke, Mbak. Aku nggak apa-apa. Hanya saja, saat ini aku cuma ....” Kemala tidak melanjutkan ucapannya, ia merasa tidak enak jika harus menceritakan masalahnya dengan Abimanyu kepada Denok. “Bu, apa sedang ada masalah serius dengan Pak Abi?” tanya wanita itu kemudian.Kemala merasa dadanya sedikit sesak mendengar nama Abi disebut oleh Denok. “Menurutmu apakah Pak Abi ....” “Bu, selama ini saya melihat jika Pak Abi itu sangat mencintai Bu Mala. Apa ini tentang ibunya Pak Abi yang belum merestui hubungan ibu dengan anaknya?” Kemala menarik napas, perlahan ia meraih gelas berisi teh hangat yang masih tersisa setengah, kemudian menyesapnya. Kemala tidak menyangka jika ternyata karyawatinya pun telah mengetahui soal itu. “Maaf Bu, saya kebetulan tahu masalah ini karena waktu itu mendengar pertengkaran Pak Abi dengan ibunya di telepon,” kata Denok seolah menjawab pertanyaan Kemala yang belum semp

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   DENDAM TERSEMBUNYI

    Seusai makna siang sepanjang hari itu mood Irene benar-benar buruk. Heni yang melihat hal itu sengaja tidak mau bertanya apapun lagi kepada sahabatnya. Irene yang biasanya ceplas ceplos saat sedang ngobrol tentang sesuatu, sampai harus mengajaknya ke restoran. Itu artinya pembahasan tentang Abimanyu dan Kemala dirasanya sangat serius, apalagi jika sampai terdengar oleh karyawan lain. "Aku pulang duluan, Hen." Irene langsung berpamitan saat jam kerja habis. "Kamu pulang naik apa hari ini?" tanya Heni."Aku udah pesen taksi online, kamu masih lama?" "Tinggal dikit lagi sih. Kamu baik-baik kan? Ingat yang tadi kita omongin, Ren Mendingan nggak usah terlalu ikut campur urusan bos. Fokus aja sama kehidupan kamu dan Keenan, okay?" kata Heni.Irene hanya menganggukkan kepala tanpa berkata sepatah katapun. Kemudian Ia pun melangkah meninggalkan sahabatnya itu. Semenjak ia memergoki Keenan melihat akun media sosial milik Kemala, entah kenapa Irene merasa tidak eprnah lagi bisa tenang sama

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   PURA-PURA SALAH SAMBUNG

    "Kamu nggak mau ke mana-mana lagi?" tanya Keenan usai mereka menyelesaikan makan malam kali itu. "Emangnya mau ke mana? Aku sih mau-mau aja kalau kamu ajak aku nonton atau jalan-jalan ke mall gitu, Mas. Kayaknya udah lama deh aku nggak belanja," jawab Irene cuek.Kapan lagi membuat Keenan merasa bersalah lalu memintanya untuk membelikan ini dan itu. Mumpung saat ini Keenan sedang bersikap baik, maka Irene harus bisa memanfaatkannya."Kamu mau belanja?" Keenan bertanya kembali."Aku mau belanja dan juga nonton, gimana Mas?" tanya balik wanita itu.Keenan pun langsung tersenyum sembari menggandeng tangan istrinya dengan mesra."Apa sih yang nggak buat kamu, Sayang? Kalau gitu kita beli tiket nonton dulu, setelah itu baru belanja, gimana?" "Setuju deh," sahut Irene ceria.Mereka pun segera menuju ke mall yang tidak jauh dari tempat mereka makan sebelumnya. Namun dibanding menunggu film yang masih akan dityaangkan satu jam lagi, keduanya lalu memutuskan untuk memanfaatkan waktu 1 belanj

Bab terbaru

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   SEMUA TELAH BERAKHIR

    Nguing nguing ...Suara sirine mobil polisi pun akhirnya terdengar di lokasi pergudangan itu. "Cepat! Cepat! Amankan lokasi!" Reno mengeluarkan tangannya dari kaca dan memberi kode pada anak buahnya. Tidak lama kemudian, beberapa mobil polisi langsung berhenti di sekitar tempat persembunyian Gery dan komplotannya itu. Para polisi langsung keluar dan menodongkan senjatanya pada beberapa preman yang mereka jumpai dan dengan mudah pula dibekuk. Sementara itu Reno dan timnya masuk ke dalam gudang dan langsung berpencar. Reno sempat menggeleng melihat kacaunya kondisi di dalam gudang. Dia sendiri langsung berteriak lantang dari tengah-tengah ruangan. "Menyerahlah! Kalian sudah dikepung!" teriak Reno sambil melepaskan tembakan ke beberapa arah kosong. Dor! Dor! Dor!Suara keras itu sontak membuat semua orang kaget. Meski begitu, tak semua dari mereka menghentikan gerakannya. Beberapa diantaranya malah berpencar dengan panik karena tentu saja tidak ada yang mau ditangkap. Alih-alih te

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   SEHIDUP SEMATI BERSAMA

    Abimanyu menghempaskan tubuh Surya dengan keras dan berniat melawan beberapa lelaki lain yang makin mendekat, saat matanya sekilas melihat sosok Kemala melintas tak jauh darinya."Astaga! Apa yang dia lakukan di sini!" geramnya. Abimanyu bergerak cepat menghajar para lelaki itu, lalu bersiap untuk mengejar Kemala. Namun langkahnya rupanya dihalangi oleh anak buah Surya yang sudah kembali bangkit dari tempat mereka tersungkur.Orang-orang itu maju bersama untuk menghajar Abimanyu yang mulai tidak bisa konsentrasi penuh karena kehadiran kekasihnya. Hingga akhirnya, salah satu dari lelaki itu menemukan kelengahan Abimanyu dan memukul dengan telak tepat di pipinya. "Auwh!"Dengan menahan sakit, Abimanyu meradang. Dia langsung maju menerjang lelaki berperawakan tak terlalu tinggi itu dan menarik kaos pria itu dengan sedikit mengangkatnya. Tubuh lelaki itu terangkat, lalu Abimanyu menghantam wajahnya dengan tinju sebelum mendorong tubuhnya keras-keras sampai menabrak tubuh temannya yang

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   THE REAL ABIMANYU

    Abiya tidak berhenti menangis, sampai Gery terlihat sangat pusing karenanya. Dibentak pun, gadis kecil itu tetap saja tak menghentikan tangisannya. Bahkan semakin dibentak, tangis Abiya semakin meledak-ledak. Bu Fenny yang akhirnya sudah masuk ke dalam tempat persembunyian, menatapnya dengan mengerikan. Gery pun masih menyeringai memandangi gadis kecil itu, saat mendadak pintu gudang terbuka dan Surya masuk sambil menyeret Tabitha. "Akh, lepaskan! Lepaskan!" teriak Tabitha yang bergerak dengan kewalahan mengikuti langkah Surya memasuki gudang. Surya terus menyeret gadis itu sampai mendekati Bu Fenny. Wanita itu tak hanya kaget, bahkan sampai membelalak melihat perlakuan lelaki itu pada putrinya. "Apa yang kamu lakukan pada anakku? Apa yang kamu lakukan, Surya?!" bentaknya. Fenny langsung menghampiri Surya dan mendorong tubuh lelaki itu. Kekuatan Bu Fenny yang tak seberapa, bahkan tak bisa membuat tubuh Surya bergeming. Namun justru langsung melepaskan Tabitha dengan mendorongnya s

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   TERTANGKAP

    Abimanyu begitu geram dan emosi, tapi dia sama sekali tidak bisa membiarkan Kemala terancam. "Sayang...""Cukup, Mas! Kita sudah banyak membuang waktu! Lebih baik cepatlah menyetir karena kita harus sampai ke lokasi sebelum semuanya terlambat!" rengek wanita itu.Abimanyu pun menghembuskan nafas panjangnya sebelum mengangguk dan kembali melajukan mobilnya. *****Sementara di tempat lain, Lintang sudah bertemu dengan Reno dan timnya. Mereka rupanya telah mendapatkan lokasi target yang mereka kejar. "Itu lokasi kawasan gudang yang banyak terbengkalai! Kalau mereka berada di sana, sudah pasti tempat persembunyiannya adalah salah satu gudang di sana. Kita harus memastikan gudang mana di antara banyaknya gudang yang sudah terbengkalai itu tempatnya! Kita benar-benar membutuhkan titik lokasi lagi dari Tabitha agar menghemat waktu kita!" kata Reno pada Lintang. Lintang yang mendengarnya pun mengangguk. "Aku mengerti sih! Berarti kita hanya bisa menunggu pesan dari Tabitha? Berharap saja

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   MENUJU ABIYA

    Abimanyu masih melajukan mobilnya dengan kencang. Dia merasa sangat khawatir dengan kondisi Mbok Narti. Selama di jalan pun Kemala terus berkirim pesan dan bertelepon dengan Lintang maupun dokter Andini untuk memberitahukan kabar terkini meski belum ada kemajuan yang berarti. "Din! Bagaimana kondisi Mbok Narti, dia baik-baik saja kan?""Kami sudah merawatnya! Jangan khawatir, Mala. Dia aman di sini, tapi sepertinya dia masih shock sampai. Masih terus menangis dan belum bisa memberikan keterangan lainnya! Aku tadi sudah sempat bicara dengannya sih!" jelas dokter Andini.Hati Kemala ngilu mendengarnya. Bahkan Kemala langsung menitikkan air matanya saat ini. Kesedihannya bukan hanya untuk Abiya, tapi juga pembantu rumah tangganya itu."Aku kasihan padanya, Din! Tolong jagakan dia untukku!" ucapnya dengan sisa tangis. Tentu hatinya sedang sangat kacau karena penculikan putrinya, tapi wanita itu tetap masih memikirkan orang lain. "Pasti, Kemala! Aku akan memberikan perawatan yang terbai

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   SHARE LOKASI PENYELAMAT

    "Bagaimana? Kamu sudah mendapatkan informasi tentang pria bernama Gery itu?" tanya Reno pada salah satu anak buahnya. "Saya sudah mendapatkan alamatnya dan tim sudah ke sana, Pak. Tapi rumahnya sepi! Info dari tetangga, pria itu suka judi dan jarang pulang!""Hmm! Cari tahu lagi ke mana tempat yang biasa dia kunjungi dan segera gerebek semuanya!""Baik, Pak!"Reno sedang mulai mempelajari berkas yang dilaporkan anak buahnya lebih lanjut saat ponselnya berbunyi. Rupanya dia menerima laporan dari anak buahnya yang lain dari TKP tempat penculikan Abiya. Reno membelalak kaget dan langsung menelepon Abimanyu dan Kemala yang saat ini ada di TKP. "Benarkah namanya Gery?" Meski sudah menduganya, Reno tetap ingin memastikan."Benar, Ren! Ada saksinya di sini! Aku minta tolong untuk temukan anakku sekarang!" ucap Abimanyu dengan nada panik."Baik! Tenang, Bi! Aku akan mengerahkan timku! Rupanya mereka bergerak lebih cepat!"Reno menutup teleponnya sambil tidak berhenti mengumpat. "Perhatian

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   PENCULIKAN

    "Hei, itu dia! Dia sudah berbelok!""Ya, kamu benar! Ini saatnya kita mengepung mobil itu! Ingat, yang pertama yang harus dilumpuhkan adalah sopirnya! Telepon oeang-orang di belakang dan kita beraksi sekarang!"Gery dan timnya pun bertindak cepat. Mobil Mbok Narti yang awalnya masih melaju, berbelok ke jalan yang lebih sepi menuju ke kompleks perumahan mendadak disalip oleh mobil Gery. Mobil itu pun langsung berhenti di depan menghadang taksi yang ditumpangi Mbok Narti.Sedangkan di belakang, mobil orang-orang bayaran Gery juga berhenti mengapit taksi online itu. CitttSontak sopir taksi menghentikan mobilnya mendadak, sampai bannya berdecit. "Astaga, mau apa mereka?!" seru sang sopir. Mbok Narti sendiri yang masih berbalas pesan dengan Kemala pun nampak kaget. "Apa itu, Pak? Kenapa berhenti mendadak?""Ada mobil di depan, Bu! Di belakang juga ada, tidak tahu apa maunya! Biar saya lihat, Bu!"Dengan cepat, sang sopir keluar dari mobil dan langsung melihat apa mobilnya ada lecet at

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   MENGEJAR BURUAN

    "Bagaimana? Apa sudah ada kabar?" "Belum ada, Pak! Polisi juga masih mencari keberadaan Fenny dan Tabitha!""Apa kalian sudah mencari tahu tentang Gery?""Kami sedang mencarinya saat ini, Pak!""Baiklah! Lakukan dengan segera!""Baik, Pak!"Reno, teman Lintang yang merupakan seorang anggota kepolisian yang menangani kasus itu, masih nampak gelisah karena menghilangnya buruannya. Lintang sengaja menemuinya untuk menanyakan secara langsung bagaimana kedua wanita itu bisa lolos."Maaf, Lin! Belum ada perkembangan apa-apa saat ini, tapi kami curiga dengan seseorang bernama Gery!" "Gery? Kurasa aku pernah mendengar nama itu! Nanti akan kucoba tanya ke mama, siapa tahu mama mengenalnya!" kata Lintang akhirnya. "Ya, kalau ada yang mengenal pria itu maka lebih baik lagi karena bahkan Tabitha pun sekarang ikut dengannya!""Waktu pertama kali mamaku mengenalkan Tabitha ada kami, aku lihat dia itu sebenarnya gadis yang biasa saja. Tidak terlalu agresif seperti belakangan ini. Mungkin ibunya

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   BERBALIKNYA HATI

    Tabitha masih terus berusaha membuka mata ibunya yang belum juga terbangun. Keduanya ditinggalkan di sebuah rumah kecil, sementara Gery pergi bersama temannya untuk melaksanakan rencananya. Gery meminta orang untuk menjaga dua wanita itu selama kepergiannya, tapi Tabitha memanfaatkan kesempatan itu untuk mempengaruhi Bu Fenny. "Kamu harus percaya padaku, Ma! Gery itu tidak sebaik yang kamu pikir! Kalau Mama bisa berpura-pura di hadapan Bu Rosmala selama ini, maka dia juga sama, Ma! Dia hanya berpura-pura di depanmu! Buka mata Mama! Buka matamu!" seru Tabitha dengan sisa air matanya yang masih mengalir. "Cukup, Tabitha! Sejak tadi kamu terus berusaha mempengaruhi Mama! Mama nggak mengerti dengan semua ini! Mama mencintainya dan hubungan kami sudah berlangsung lama! Apa lagi yang harus Mama ragukan darinya? Memang dia bukan pria baik seperti yang kamu pikir, tapi dia adalah pria yang bisa membawa kita ke kehidupan yang lebih baik! Dia setia sama mana! Dia nggak pernah berkhianat sama

DMCA.com Protection Status