Share

BELUM MENYERAH

Penulis: Reinee
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

"Tapi, aku mohon. Aku sudah berjanji kepada Abiya. Dan dia pasti akan sangat kecewa jika batal mengajaknya pergi." Keenan masih tetap berusaha meyakinkan mantan istrinya.

"Tidak Mas. Aku sangat mengenal anakku dengan baik. Selama ini aku yang merawat dan membesarkan Bia. Jadi, aku sangat paham bagaimana harus memperlakukan anak itu. Sebaiknya kamu pergi, jangan sampai nanti Irene datang ke sini mencarimu dan membuat keributan lagi," tegas Kemala.

"Tapi … Aku mohon Kemala. Plis … aku janji akan mengembalikan Abiya tepat waktu. Aku hanya butuh sebentar saja mengajaknya jalan. Kalau kamu nggak percaya, kamu bisa ikut bersama kami."

"Nggak! Kalau aku bilang nggak ya nggak, Mas! Berapa kali sih aku harus bilang bahwa kami nggak butuh kamu! Jadi, kamu nggak perlu susah payah untuk mendapatkan kepercayaan anakmu. Pergi, Mas! Pergi!"

Mendapat perlakuan tegas seperti itu dari Kemala, Keenan tak bisa berkutik lagi. Lelaki itu pun dengan gontai akhirnya memutuskan untuk melangkah pergi. Meski d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   BIA BENCI MAMA!

    "Mama makan, dong. Kalau Mama nggak mau makan gimana Mama bisa sehat?" omel Lintang hari itu karena merasa ibundanya sedikit rewel."Mama tuh nggak bisa makan, Lin. Kamu tahu sendiri kan, makanan di rumah sakit itu nggak enak. Abi mana? Mama pengen ngobrol sama adikmu itu." Bu Rosmala justru berulang kali mengalihkan pembicaraan."Dia lagi keluar bentar, Ma. Katanya mau ke mushola salat. Tapi kok lama yaa. Apa mau aku panggilin?" tanyanya sedikit menahan kesal..Bu Rosmala mengganggukkan kepala. Sebenarnya, wanita itu hanya sedang resah memikirkan penyakit yang sedang dideritanya. Tentu dia tak pernah berpikir jika dia akan terkena serangan jantung seperti sekarang. Padahal selama ini Bu Rosmala pikir sudah menjaga pola hidupnya dengan baik. Benarkah semua ini akibat ucapannya Galuh? Orang sering bilang jika ucapan itu adalah doa. Tapi tentu saja Bu Rosmala tak mungkin membenci anak kesayangannya itu hanya karena ucapannya yang apsti tak disengaja."Iya, Lin. Tolong panggilin adikmu

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   SI CENTIL YANG KELEWATAN

    Kemala kaget mendengar teriakan putri semata wayangnya itu. Dia benar-benar sangat shock dan tak menyangka jika kalimat itu bisa keluar dari gadis kecil itu. Apalagi Kemala sangat yakin bahwa hal itu dipicu persoalannya dengan Keenan."Bia … Bia kenapa sih? Ayo dong buka pintunya dan bicara dulu sama mama. Apa Bia marah karena nggak jadi pergi makan sama papa Keenan tadi? Mama minta maaf, Sayang. Tapi maksud mama baik. Maa bisa jelasin sama Bia. Percaya deh, ini semua Mama lakukan untuk kebaikan kamu," ucap Kemala setengah berteriak juga dari luar kamar.Abiya tak sedikitpun menjawab perkataan ibunya itu, tetapi Kemala masih bisa mendengar sayup isak tangis gadis kecilnya dari dalam kamar. Demi apapun, hati Kemala benar-benar merasa hancur saat itu. Betapa penderitaan seorang ibu adalah ketika melihat anak yang ia kandung dan rawat dengan sepenuh hati menangis sedih seperti itu. Sejujurnya, bukan hanya Abiya saja yang ingin merasakan bagaimana keharmonisan dan keutuhan sebuah keluarg

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   SHOCKING MOMENT

    "Kamu ngapain pulang? Pasti kamu lagi merencanakan sesuatu kan?" tuduh Abimanyu kepada Tabitha.Tapi Tabita tidak menjawab pertanyaan itu. Dia justru langsung melangkah masuk dan menatap Abimanyu dengan senyuman penuh arti."Sebaiknya kamu nggak usah galak-galak sama aku, Mas. Aku ini tipe orang yang mudah tertantang loh. Semakin kamu menjauh dan menolakku, maka aku akan semakin mengejarmu, sampai nanti akhirnya kamu akan jatuh ke dalam pelukanku," kata Tabitha."Nggak usah mimpi ketinggian!" sentak lelaki itu.Tak berniat melanjutkan perdebatan, Abimanyu pun segera meninggalkan Tabita menuju ke kamarnya. Sementara Tabita pun langsung masuk ke kamarnya yang kebetulan terletak di seberang kamar lelaki itu.Di dalam kamarnya, dia tampak mondar-mandir memutar otak. Sepertinya sedang memikirkan cara untuk lebih bisa mendekati Abimanyu."Kamu dekati Abimanyu. Bagaimanapun caranya kamu harus bisa membuat Abimanyu putus dengan wanita itu. Sekarang kamu cepat pulang." Terngiang kembali di tel

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   SENJATA MAKAN TUAN

    "C-calon istri?" Kemala mengulang ucapan Tabitha. "Memangnya kenapa? Kamu sepertinya nggak percaya gitu kalau aku ini calon istrinya Mas Abi. Kalau aku ini bukan siapa-siapanya, nggak mungkin kan sekarang ini aku ada di kamar dia. Saranku sih … sebaiknya kamu menjauh aja deh dari kehidupan Mas Abi. Dia masih single loh. Dia berhak mendapatkan wanita yang jauh lebih baik daripada kamu, Mbak Kemala." Tabitha berujar dengan begitu percaya dirinya.Jantung Kemala rasanya bagai tertusuk ribuan jarum mendengar celotehan itu. Tanpa menunggu lebih lama, dia pun langsung mematikan telepon. Hatinya benar-benar sakit. Merasa dunia benar-benar sedang sangat jahat, karena di saat sedang terjebak dalam masalah dia pun harus mendengar pernyataan dari wanita lain yang mengaku sebagai calon istri dari kekasihnya. Kemala ingin sekali tak mempercayai semua ucapan gadis bernama Tabitha itu. Tapi benarkah Abimanyu selama ini hanya membohonginya? Ataukah memang Abimanyu sudah berniat untuk meninggalkan d

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   PERMINTAAN BERAT ABIYA

    Pagi itu Kemala terbangun dalam keadaan tubuh yang sedikit sakit. Dia ingat semalam tidur dalam posisi yang sedikit membungkuk sambil menangis sehingga punggung Kemala sedikit sakit. Perlahan dia pun turun dari tempat tidur lalu menuju ke kamar mandi. Wanita itu mengisi bathtubnya dengan air hangat Kemudian mulai berendam. Rasa-rasanya hari itu dia tidak ingin pergi ke mana pun. Dia masih teringat ketika semalam Tabitha mengangkat teleponnya. Perasaannya kembali sedih dan tanpa terasa air matanya pun lagi lagi menetes begitu saja."Mungkinkah Mas Abi akhirnya menyetujui perjodohan itu? Apa penyakit ibunya begitu parah sehingga dia tak lagi bisa menolak?" gumam Kemala.Kemala memijit dahinya perlahan, dia benar-benar merasa sangat rapuh sekarang ini. Setelah cukup lama berendam, Kemala pun langsung mengeringkan tubuhnya dan segera berpakaian untuk kemudian keluar menuju ke ruang makan. Di sana terlihat Mbok Narti sedang menyiapkan sarapan, sementara Abiya tidak terlihat."Bia belum

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   RASA BERSALAH

    Kemala menatap sang putri dengan perasaan dilema. Walau bagaimana, Kemala dan Keenan memang tidak bisa untuk bersatu lagi. Kemala benar-benar bingung bagaimana menyampaikan hal itu kepada Abiya. Tapi dia tidak tega melukai kembali hati gadis kecilnya. Namun jika dia membiarkan Keenan lebih dekat dengan mereka, bukankah itu sama artinya membuka celah untuk Irene datang dan mencari gara-gara dengan mereka."Papa masih boleh kok ketemu kamu." "Bia cuman minta Mama baikan sama papa. Nggak masalah kalau Mama sama papa nggak bareng-bareng terus. Tapi setidaknya kan Bia punya orang tua yang utuh kayak temen-temen Bia, Ma," kata Abiya.Kemala hanya bisa terdiam. Tidak ada gunanya membantah apa diinginkan oleh putrinya itu. "Baiklah, mama akan coba meminta maaf sama papa," kata Kemala membuat Abiya melonjak gembira dan langsung mencium serta memeluk Kemala.Gadis kecil itu merasa sangat bahagia. Yang dia inginkan hanya agar kedua orang tuanya akur agar bisa memiliki keluarga utuh. Abiya mas

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   CEMBURU

    "Mbok, ayo telepon papa Keenan. Bilang sama papa supaya papa mau ke sini dan bilang kalau mama sudah memaafkan papa," kata Abiya.Mbok Narti memandang majikannya penuh tanya, meminta persetujuan untuk menelpon mantan suaminya. Sementara Kemala sendiri benar-benar sudah bingung dan merasa dilema. Tapi, saat ini mungkin hanya itulah yang bisa dia lakukan untuk membuat putrinya kembali ceria. Sepertinya dia memang harus menuruti kemauan Abiya sebelum gadis kecilnya itu bertambah marah."Telepon saja, Mbok," ucapnya lirih.Mbok Narti pun langsung mengambil ponselnya, kemudian memencet nomor kontak Keenan. Saat itu bertepatan dengan Keenan yang baru saja keluar dari komplek perumahannya untuk menuju ke kantor. Dia sengaja berangkat pagi-pagi karena sudah beberapa kali dirinya datang terlambat dan juga mendapat teguran dari atasannya. Tetapi ketika dia melihat ada panggilan masuk dari Mbok Narti wajah Keenan pun langsung berubah. Laki-laki itu dengan cepat mengangkat telepon dari pembant

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   MAKSUD TERSELUBUNG

    "Kamu udah nggak marah sama aku kan? Aku minta maaf Mala, aku tidak menyangka jika Irene akan melakukan hal yang buruk kepadamu. Aku janji aku akan bicara dengannya. Aku senang kamu sudah memaafkan aku dan mengizinkanku untuk bertemu dengan anakku lagi," kata Keenan usai menjabat tangan mantan istrinya. Senyumnya mengembang sempurna melihat sikap Kemala sudah tak segarang sebelumnya."Mama udah maafin Papa, kok. Dan mama juga nggak akan ngelarang kita untuk ketemu, Pa. Bener kan, Ma?" kata Abiya kepada Kemala.Gadis kecil itu terlihat nyaman dalam pelukan ayah kandungnya. Sementara wajah Keenan makin berseri-seri. Dia merasa sangat senang karena Mbok Narti menelpon dan menyuruhnya datang atas permintaan Kemala juga Abiya.Sementara itu dari jarak beberapa meter, Abimanyu mengepalkan tangan dan memukul setirnya berulang kali. Meski belum pernah diperkenalkan langsung dengan lelaki itu, Abimanyu sangat yakin bahwa dia adalah Keenan--mantan suami Kemala. Dan bohong jika dia tidak cemburu

Bab terbaru

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   SEMUA TELAH BERAKHIR

    Nguing nguing ...Suara sirine mobil polisi pun akhirnya terdengar di lokasi pergudangan itu. "Cepat! Cepat! Amankan lokasi!" Reno mengeluarkan tangannya dari kaca dan memberi kode pada anak buahnya. Tidak lama kemudian, beberapa mobil polisi langsung berhenti di sekitar tempat persembunyian Gery dan komplotannya itu. Para polisi langsung keluar dan menodongkan senjatanya pada beberapa preman yang mereka jumpai dan dengan mudah pula dibekuk. Sementara itu Reno dan timnya masuk ke dalam gudang dan langsung berpencar. Reno sempat menggeleng melihat kacaunya kondisi di dalam gudang. Dia sendiri langsung berteriak lantang dari tengah-tengah ruangan. "Menyerahlah! Kalian sudah dikepung!" teriak Reno sambil melepaskan tembakan ke beberapa arah kosong. Dor! Dor! Dor!Suara keras itu sontak membuat semua orang kaget. Meski begitu, tak semua dari mereka menghentikan gerakannya. Beberapa diantaranya malah berpencar dengan panik karena tentu saja tidak ada yang mau ditangkap. Alih-alih te

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   SEHIDUP SEMATI BERSAMA

    Abimanyu menghempaskan tubuh Surya dengan keras dan berniat melawan beberapa lelaki lain yang makin mendekat, saat matanya sekilas melihat sosok Kemala melintas tak jauh darinya."Astaga! Apa yang dia lakukan di sini!" geramnya. Abimanyu bergerak cepat menghajar para lelaki itu, lalu bersiap untuk mengejar Kemala. Namun langkahnya rupanya dihalangi oleh anak buah Surya yang sudah kembali bangkit dari tempat mereka tersungkur.Orang-orang itu maju bersama untuk menghajar Abimanyu yang mulai tidak bisa konsentrasi penuh karena kehadiran kekasihnya. Hingga akhirnya, salah satu dari lelaki itu menemukan kelengahan Abimanyu dan memukul dengan telak tepat di pipinya. "Auwh!"Dengan menahan sakit, Abimanyu meradang. Dia langsung maju menerjang lelaki berperawakan tak terlalu tinggi itu dan menarik kaos pria itu dengan sedikit mengangkatnya. Tubuh lelaki itu terangkat, lalu Abimanyu menghantam wajahnya dengan tinju sebelum mendorong tubuhnya keras-keras sampai menabrak tubuh temannya yang

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   THE REAL ABIMANYU

    Abiya tidak berhenti menangis, sampai Gery terlihat sangat pusing karenanya. Dibentak pun, gadis kecil itu tetap saja tak menghentikan tangisannya. Bahkan semakin dibentak, tangis Abiya semakin meledak-ledak. Bu Fenny yang akhirnya sudah masuk ke dalam tempat persembunyian, menatapnya dengan mengerikan. Gery pun masih menyeringai memandangi gadis kecil itu, saat mendadak pintu gudang terbuka dan Surya masuk sambil menyeret Tabitha. "Akh, lepaskan! Lepaskan!" teriak Tabitha yang bergerak dengan kewalahan mengikuti langkah Surya memasuki gudang. Surya terus menyeret gadis itu sampai mendekati Bu Fenny. Wanita itu tak hanya kaget, bahkan sampai membelalak melihat perlakuan lelaki itu pada putrinya. "Apa yang kamu lakukan pada anakku? Apa yang kamu lakukan, Surya?!" bentaknya. Fenny langsung menghampiri Surya dan mendorong tubuh lelaki itu. Kekuatan Bu Fenny yang tak seberapa, bahkan tak bisa membuat tubuh Surya bergeming. Namun justru langsung melepaskan Tabitha dengan mendorongnya s

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   TERTANGKAP

    Abimanyu begitu geram dan emosi, tapi dia sama sekali tidak bisa membiarkan Kemala terancam. "Sayang...""Cukup, Mas! Kita sudah banyak membuang waktu! Lebih baik cepatlah menyetir karena kita harus sampai ke lokasi sebelum semuanya terlambat!" rengek wanita itu.Abimanyu pun menghembuskan nafas panjangnya sebelum mengangguk dan kembali melajukan mobilnya. *****Sementara di tempat lain, Lintang sudah bertemu dengan Reno dan timnya. Mereka rupanya telah mendapatkan lokasi target yang mereka kejar. "Itu lokasi kawasan gudang yang banyak terbengkalai! Kalau mereka berada di sana, sudah pasti tempat persembunyiannya adalah salah satu gudang di sana. Kita harus memastikan gudang mana di antara banyaknya gudang yang sudah terbengkalai itu tempatnya! Kita benar-benar membutuhkan titik lokasi lagi dari Tabitha agar menghemat waktu kita!" kata Reno pada Lintang. Lintang yang mendengarnya pun mengangguk. "Aku mengerti sih! Berarti kita hanya bisa menunggu pesan dari Tabitha? Berharap saja

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   MENUJU ABIYA

    Abimanyu masih melajukan mobilnya dengan kencang. Dia merasa sangat khawatir dengan kondisi Mbok Narti. Selama di jalan pun Kemala terus berkirim pesan dan bertelepon dengan Lintang maupun dokter Andini untuk memberitahukan kabar terkini meski belum ada kemajuan yang berarti. "Din! Bagaimana kondisi Mbok Narti, dia baik-baik saja kan?""Kami sudah merawatnya! Jangan khawatir, Mala. Dia aman di sini, tapi sepertinya dia masih shock sampai. Masih terus menangis dan belum bisa memberikan keterangan lainnya! Aku tadi sudah sempat bicara dengannya sih!" jelas dokter Andini.Hati Kemala ngilu mendengarnya. Bahkan Kemala langsung menitikkan air matanya saat ini. Kesedihannya bukan hanya untuk Abiya, tapi juga pembantu rumah tangganya itu."Aku kasihan padanya, Din! Tolong jagakan dia untukku!" ucapnya dengan sisa tangis. Tentu hatinya sedang sangat kacau karena penculikan putrinya, tapi wanita itu tetap masih memikirkan orang lain. "Pasti, Kemala! Aku akan memberikan perawatan yang terbai

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   SHARE LOKASI PENYELAMAT

    "Bagaimana? Kamu sudah mendapatkan informasi tentang pria bernama Gery itu?" tanya Reno pada salah satu anak buahnya. "Saya sudah mendapatkan alamatnya dan tim sudah ke sana, Pak. Tapi rumahnya sepi! Info dari tetangga, pria itu suka judi dan jarang pulang!""Hmm! Cari tahu lagi ke mana tempat yang biasa dia kunjungi dan segera gerebek semuanya!""Baik, Pak!"Reno sedang mulai mempelajari berkas yang dilaporkan anak buahnya lebih lanjut saat ponselnya berbunyi. Rupanya dia menerima laporan dari anak buahnya yang lain dari TKP tempat penculikan Abiya. Reno membelalak kaget dan langsung menelepon Abimanyu dan Kemala yang saat ini ada di TKP. "Benarkah namanya Gery?" Meski sudah menduganya, Reno tetap ingin memastikan."Benar, Ren! Ada saksinya di sini! Aku minta tolong untuk temukan anakku sekarang!" ucap Abimanyu dengan nada panik."Baik! Tenang, Bi! Aku akan mengerahkan timku! Rupanya mereka bergerak lebih cepat!"Reno menutup teleponnya sambil tidak berhenti mengumpat. "Perhatian

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   PENCULIKAN

    "Hei, itu dia! Dia sudah berbelok!""Ya, kamu benar! Ini saatnya kita mengepung mobil itu! Ingat, yang pertama yang harus dilumpuhkan adalah sopirnya! Telepon oeang-orang di belakang dan kita beraksi sekarang!"Gery dan timnya pun bertindak cepat. Mobil Mbok Narti yang awalnya masih melaju, berbelok ke jalan yang lebih sepi menuju ke kompleks perumahan mendadak disalip oleh mobil Gery. Mobil itu pun langsung berhenti di depan menghadang taksi yang ditumpangi Mbok Narti.Sedangkan di belakang, mobil orang-orang bayaran Gery juga berhenti mengapit taksi online itu. CitttSontak sopir taksi menghentikan mobilnya mendadak, sampai bannya berdecit. "Astaga, mau apa mereka?!" seru sang sopir. Mbok Narti sendiri yang masih berbalas pesan dengan Kemala pun nampak kaget. "Apa itu, Pak? Kenapa berhenti mendadak?""Ada mobil di depan, Bu! Di belakang juga ada, tidak tahu apa maunya! Biar saya lihat, Bu!"Dengan cepat, sang sopir keluar dari mobil dan langsung melihat apa mobilnya ada lecet at

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   MENGEJAR BURUAN

    "Bagaimana? Apa sudah ada kabar?" "Belum ada, Pak! Polisi juga masih mencari keberadaan Fenny dan Tabitha!""Apa kalian sudah mencari tahu tentang Gery?""Kami sedang mencarinya saat ini, Pak!""Baiklah! Lakukan dengan segera!""Baik, Pak!"Reno, teman Lintang yang merupakan seorang anggota kepolisian yang menangani kasus itu, masih nampak gelisah karena menghilangnya buruannya. Lintang sengaja menemuinya untuk menanyakan secara langsung bagaimana kedua wanita itu bisa lolos."Maaf, Lin! Belum ada perkembangan apa-apa saat ini, tapi kami curiga dengan seseorang bernama Gery!" "Gery? Kurasa aku pernah mendengar nama itu! Nanti akan kucoba tanya ke mama, siapa tahu mama mengenalnya!" kata Lintang akhirnya. "Ya, kalau ada yang mengenal pria itu maka lebih baik lagi karena bahkan Tabitha pun sekarang ikut dengannya!""Waktu pertama kali mamaku mengenalkan Tabitha ada kami, aku lihat dia itu sebenarnya gadis yang biasa saja. Tidak terlalu agresif seperti belakangan ini. Mungkin ibunya

  • Wanita Kampungan itu Ternyata Calon Istri Bos   BERBALIKNYA HATI

    Tabitha masih terus berusaha membuka mata ibunya yang belum juga terbangun. Keduanya ditinggalkan di sebuah rumah kecil, sementara Gery pergi bersama temannya untuk melaksanakan rencananya. Gery meminta orang untuk menjaga dua wanita itu selama kepergiannya, tapi Tabitha memanfaatkan kesempatan itu untuk mempengaruhi Bu Fenny. "Kamu harus percaya padaku, Ma! Gery itu tidak sebaik yang kamu pikir! Kalau Mama bisa berpura-pura di hadapan Bu Rosmala selama ini, maka dia juga sama, Ma! Dia hanya berpura-pura di depanmu! Buka mata Mama! Buka matamu!" seru Tabitha dengan sisa air matanya yang masih mengalir. "Cukup, Tabitha! Sejak tadi kamu terus berusaha mempengaruhi Mama! Mama nggak mengerti dengan semua ini! Mama mencintainya dan hubungan kami sudah berlangsung lama! Apa lagi yang harus Mama ragukan darinya? Memang dia bukan pria baik seperti yang kamu pikir, tapi dia adalah pria yang bisa membawa kita ke kehidupan yang lebih baik! Dia setia sama mana! Dia nggak pernah berkhianat sama

DMCA.com Protection Status