Share

BAB 5

Author: Mayasa
last update Last Updated: 2024-01-05 21:47:25

Ruangan yang penuh dengan bau asap rokok dan alkohol tersebut membuat Alessia tampak tak nyaman dan risih, terlebih dengan tatapan wanita dengan lipstik merah cabai yang tampak begitu tebal dan sangat berlebihan itu seperti melihatnya seperti mangsanya yang ingin dijual.

“Jadi anda ingin membeli wanita dari tempat kamu?” Tanya wanita itu dengan angkuh, payudaranya yang besar tampak bergerak saat dia duduk tegak. Bahkan Alessia berani bertaruh jika payudara itu bukanlah asli.

“Ya. Berapa yang harus saya bayar?” Tanya Matteo dengan wajah serius. Alessia menatap ke arah pria itu, mereka benar-benar bertransaksi untuk membeli dirinya tanpa melibatkan dia.

Oh tuhan, selama dia hidup dia tak pernah mendapatkan penghinaan ini sebelumnya. Namun, Alessia hanya menahannya dan tak ingin membuat kekacauan.

“Cukup mahal, karena wanita ini merupakan wanita perawan yang baru pertama kali melakukannya terlebih anda yang mencobanya pertama kali. Melihat anda yang langsung ingin membelinya secara pribadi, itu membuktikan jika wanita ini bernilai tinggi.” Ucap wanita itu dengan tenang.

Matteo mengangguk, “Sebutkan nominalnya.” Ucapnya dengan tegas.

“Lima ratus dollar.” Ucap nyonya Rose dengan mantab.

Alessia terkejut saat mendengar harga dirinya hanya dihargai lima ratus dollar saja, tapi dia tetap diam dan menatap masam kedua orang itu.

Dengan segera Matteo menyuruh asistennya untuk menuliskan cek seharga yang diminta oleh wanita itu. “Dan, tanda tangani surat ini. Ini adalah surat hak kebebasan Alessia jika dia bukan bagian dari tempat ini. Dan segala hal di masa lalu tak akan kalian publish di media. Jika tidak, maka kalian akan menunggu waktu hancurnya tempat ini.” Matteo menaruh kertas putih itu dengan kasar.

Nyonya Rose yang melihat itu tersenyum dan mengangguk, “Dengan senang hati, saya tak akan membongkar ini. Namun, bisa menambah sedikit uang tutup mulut?” 

Matteo menatap datar wanita itu, sedangkan Alessia yang sudah panas karena dimanfaatkan oleh wanita sialan yang tak tahu dari mana asalnya ini.

“Hei payudara kosong! Kau pikir aku ini hewan yang bisa dijual dan ditawar seperti itu! Jangan kira aku sejak tadi diam karena takut! Sialan kau!” Alessia mulai menarik rambut palsu wanita itu lalu mengacak-ngacak wanita itu hingga tak berbentuk.

Semua orang disana terkejut terlebih nyonya Rose yang tak menyangka mendapatkan serangan ini, dia berteriak agar bawahannya membantunya, namun bawahan matteo segera menghadangnya.

Matteo tampak tersenyum miring melihat wanitanya tampak sangat agresif dan menggemaskan saat ini.

“Kau pikir kau berkuasa, ha? Disini aku berkuasa atas hidupku!” Alessia mencakar-cakar wajah wanita itu hingga akhirnya dia puas dan terengah-engah.

‘Kau jalang gila!” Nyonya Rose sangat shock dan menangis.

“Jaga mulut anda.” Ucap Matteo dengan dingin lalu mendekati Alessia yang berdiri disana dan memeluk pinggangnya seolah menunjukkan jika wanita itu miliknya sekarang.

“T-tuan.” Nyonya Rose tentu saja tak berani melawan Matteo saat ini, siapa yang berani menyinggung pria berpengaruh yang kekayaannya mampu melunasi hutang negara ini.

“Sesuai dengan surat pernyataan ini, jika anda berani membocorkan kehidupan Alessia sebelumnya. Maka saya pastikan anda akan menemui ajal malam itu juga.” Ucap Matteo dengan dingin lalu menarik Alessia pergi dari sana.

Mereka menuju ke mobil hitam milik Matteo, Wanita itu masih tampak sangat kesal dengan peristiwa tadi hingga wajah masamnya mengganggu pemandangan Matteo.

“Apa lagi? Kau masih kesal? Aku sudah membebaskanmu dari tempat terkutuk ini.” Ucap Matteo dengan sedikit lembut. 

Alessia menatap sinis Matteo, “Aku tak mengenal mereka dan tak merasa aku adalah milik mereka. Kenapa kau mengeluarkan uang hanya untuk itu. Jika aku jadi kau, aku akan menggunakan kekuasaanku untuk menghancurkan tempat ini.” Ucap Alessia dengan wajah kesal.

Matteo menaikkan alisnya mendengar itu, “Kau ingin itu? Jika begitu aku ak-”

“Bodoh! Tak perlu, kau juga sudah membayarnya. Kau membuatku semakin kesal saja.” Alessia segera memotong ucapan pria itu.

Matteo semakin dibuat bingung, “Mengapa wanita sangat sulit dipahami.” Ucap Matteo dengan mendesah lelah.

Alessia berpura-pura tak mendengar ucapan pria itu, hingga mereka menuju ke penthouse mereka saat ini.

Begitu tiba di parkiran, Alessia turun begitu saja tanpa menunggu ataupun bersama dengan Matteo. Melihat Alessia yang begitu marah padanya membuat Matteo bingung.

“Apa aku tadi membuat kesalahan, Josh?” Tanya Matteo pada asistennya tersebut di mobil yang sama dengannya.

Josh yang tadi berada di kursi mengemudi melihat tuannya dari kaca spion belakang.

“Saya belum pernah berhubungan dengan wanita, tuan. Jadi saya tidak tahu mengapa nona begitu marah.” Ucap Josh dengan begitu jujur.

Matteo menghela nafasnya, “Apa memang wanita serumit ini?” Gumamnya dengan kesal.

Josh hanya bisa diam dan tak tahu harus merespon bagaimana.

Sementara itu, Alessia yang masih kesal dengan kejadian tadi langsung masuk kamar dan mengunci pintu. Setelah itu dia pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan menggunakan pakaian tidur.

Dia harus beristirahat kali ini, besok adalah hari dia memulai rencananya sebelum dia kehabisan kontrak.

“Sepertinya aku harus meminta uang kontrak untuk bulan pertama, aku membutuhkan modal saat ini.” Gumam Alessia dengan serius.

Setelah itu dia memejamkan matanya, namun baru lima menit dia memejamkan matanya suara pintu terbuka.

Alessia yang masih belum terjaga langsung melihat ke arah belakang, disana ada Matteo yang dengan tenang menutup pintunya kembali.

“Kenapa kau kesini? Dan bagaimana kau bisa membuka pintu itu?” Tanya Alessia dengan kesal lalu merubah posisinya menjadi duduk kembali.

“Apa kau lupa ini di penthouse ku? Tentu saja aku memiliki semua akses ruangan.” Ucap Matteo dengan bingung saat menjawab pertanyaan bodoh dari wanita itu.

Alessia menatap kesal pria itu, “Lalu kenapa kau disini? Aku sudah pindah kamar ke kamar tamu. Kenapa kau tak pergi ke kamar utamamu?” Tanyanya karena melihat pria itu yang masih menggunakan pakaian kantornya.

“Apakah aku membayar tiga juta dollar hanya untuk ini? Tentu saja aku akan memanfaatkan uangku dengan baik termasuk dengan tidur bersama mu.” Ucap Matteo dengan tenang. Dengan gerakan pelan dia mulai melonggarkan dasinya.

Alessia yang melihat itu sedikit panik, “A-apa kau akan meminta i-itu malam ini?” Tanya Alessia dengan gugup, karena ini merupakan hal pertama baginya di dua kehidupan meskipun tubuh ini pernah tidur dengan pria itu.

Matteo tampak tersenyum menyeringai. “Menurutmu bagaimana? Apakah kita perlu melakukannya?” Ucapnya sambil mendekatkan diri pada Alessia.

Alessia yang melihat pria itu semakin menghapus jarak dengannya membuatnya merasa panik.

“A-aku b-belum siap.” Ucap Alessia dengan gagap, dia benar-benar belum siap secara mental untuk memenuhi nafsu bejat pria itu.

Matteo tersenyum tipis lalu mengusap kepala wanita itu dengan lembut, “Tidurlah, aku tahu kau lelah.” Ucapnya dengan pelan.

Alessia mematung dengan perlakuan pria itu. Dia benar-benar tak memahami pria itu saat ini seolah sikap pria itu mudah berubah dan tidak tetap seperti air di tempat wadah yang berbeda. Semuanya membuatnya bingung.

Hingga pria itu akhirnya pergi ke kamar mandi meninggalkan Alessia yang masih terdiam disana, “Kenapa dengan pria itu sebenarnya? Dia membuatku merasa aneh.” Gumam Alessia, hingga wanita itu kembali merebahkan badannya ke ranjang lembut itu.

Di luar hujan, dinding kaca yang memperlihatkan keindahan kota saat ini tertutup air yang melewatinya. Suasana menjadi lebih dingin, membuat Alessia langsung tertidur.

Di dalam kamar mandi, Matteo menikmati guyuran air dari shower diatasnya. Dia menjernihkan pikirannya yang tampak kalut saat ini.

“Kenapa denganku saat ini, kenapa hanya berdekatan dengan wanita itu saja membuatku bergairah. Bahkan lebih dari saat pertama kali bertemu dengannya.” Gumamnya yang sedikit frustasi.

Dia tak menyangka jika masalah kesehatannya bisa sembuh saat dekat dengan pria itu, sebelumnya dia adalah pria impoten yang bahkan tak tertarik dengan wanita manapun. Tapi berbeda saat Alessia berdekatan dengannya, seolah ada magnet tersendiri untuk bisa dekat dengan wanita itu. 

“Matt, kau sepertinya sudah gila.” Gumamnya dengan pelan menikmati setiap tetesan air yang jatuh ke tubuhnya.

Air dingin yang membasahinya membuatnya sedikit meredakan nafsunya. Melihat wanita tadi yang tampak ketakutan dan lelah membuatnya tak tega untuk memaksanya.

Setelah bergelut dengan gairahnya sendiri, Matteo keluar dari kamar mandi dengan keadaan tubuh yang fresh. Dia keluar dari kamar mandi dengan baju tidur hitamnya.

Dia melangkah keluar dan melihat Alessia yang sudah tertidur dengan nyenyak, suara hujan diluar sedikit terdengar, Matteo segera menutup dinding kaca tersebut dengan tirai lalu mematikan lampu untuk tidur.

Namun, saat dia mematikan lampu dan semuanya gelap. Wanita yang tadinya tidur dengan nyenyak langsung bangun.

“Hidupkan! Hidupkan lampunya!” Mendengar wanita itu tampak panik membuat Matteo terkejut.

Dia langsung menghidupkan lampunya dan melihat wanita itu seperti shock. Matteo segera mendekati wanita itu dan memegang pundaknya.

“Hei, kau baik-baik saja?” Tanya Matteo dengan khawatir.

Namun, bukan jawaban yang dia dengar, namun sebuah pelukan tiba-tiba menyergapnya.

“Aku benci gelap, hidupkan lampunya.” Tubuhnya yang gemetar seperti sinyal jika dia benar-benar ketakutan.

Related chapters

  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 6

    Tidur di pelukan seorang pria adalah hal pertama kali yang Alessia rasakan ketika dia bangun dari tidurnya, dengan gerakan perlahan dia melepas pelukan pria itu darinya dan bangkit dari sana. Dia melamun dengan menatap pantulan kaca dirinya di kamar mandi, wanita yang sekarang menjadi tubuhnya ini ternyata cukup cantik jika dirawat dengan baik. Bagaimana kehidupan wanita ini dan apa yang terjadi sebelumnya membuatnya penasaran, tapi biarlah semuanya terjawab dengan waktu. Melihat Matteo masih tertidur dengan nyenyak, Alessia memilih untuk keluar dari kamar. Di penthouse hanya ada satu pelayan namun cukup banyak pengawal di luar yang anehnya semua pengawal berwajah datar tanpa ekspresi. Ketika ke dapur, dia melihat Josh yang sedang menikmati kopi pagi dan membaca koran disana. “Nona.” Josh langsung berdiri saat melihat Alessia datang ke arahnya, Alessia hanya mengangguk lalu mengatakan untuk Josh menikmati paginya. “Duduk saja, aku tak akan mengganggumu. Jangan sungkan.” Ucap A

    Last Updated : 2024-01-08
  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 7

    ‘Wanita sering memikirkan seks. Bukan hanya pria yang selalu ingin bermesraan dan melakukan hubungan seks. Wanita juga begitu, bahkan kadang-kadang lebih dahsyat. Dia mempunyai imajinasi yang nakal tentang seks’Itu adalah salah satu isi buku dari seni memahami wanita. Matteo membacanya dengan serius sejak tadi pagi setelah Josh memberikannya buku ini.“Aku tak tahu jika wanita memiliki pemikiran liar juga.” Gumam Matteo dengan serius.Dia kemudian membalik halaman dari buku tersebut hingga sekretarisnya datang untuk mengingatkan jadwalnya hari ini.“Tuan, sudah waktunya rapat. Semua sudah menunggu anda.” Ucap wanita itu dengan sopan.Matteo yang mendengarnya langsung menutup bukunya dan menaruhnya di atas meja, dengan tatapan dingin dia menatap sekretarisnya itu, “Ya. Suruh mereka bersiap-siap. Aku akan datang.” Ucap Matteo dengan tegas. Lalu dia berdiri dan bersiap untuk menghadiri rapat.Dia berjalan dengan tegas menuju ke ruang rapat dimana sudah siap bahan yang akan mereka rapatk

    Last Updated : 2024-01-08
  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 8

    “Disini sudah include semuanya, nona. Meskipun harga sewanya cukup mahal namun anda hanya perlu membawa diri dan baju saja karena semuanya sudah tersedia.” Ucap pemilik apartemen tersebut. Alessia terdiam, dia tak menyangka harga beli apartemen sangat mahal meskipun dalam ukuran kecil. Dia kira abad ini masih tergolong murah, dia mulai terdiam mempertimbangkan untuk menyewa tempat ini saja karena dia belum tentu akan menetap disini. “Saya akan sewa tiga bulan, tapi bisakah aku merubah desain apartemen? Jujur saja aku kurang nyaman dengan penataan ini.” Ucap Alessia dengan serius. Pemilik apartemen tersebut terdiam sejenak hingga akhirnya dia mengangguk, “Baiklah nona, namun anda tak bisa memasang wallpaper dinding atau sebagainya yang merusak. Apakah anda setuju?” Tanya pemilik apartemen tersebut pada Alessia. Alessia mengangguk, “Saya akan mentransfer uangnya, setelah saya menandatangani kontrak sewa.” Ucap Alessia dengan tenang. Pemilik tersebut mengangguk dan memberikan kontra

    Last Updated : 2024-01-08
  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 9

    “Kau tak melupakan makan malam dengan putri dari keluarga Beldiv kan?” Tanya tuan Henrey dengan tegas melalui panggilan suara.“Aku tak menyukainya, jadi berhenti untuk mendatangkan wanita untukku.” Ucap Matteo dengan tegas.Tuan Henrey di seberang sana bersikap dengan tegas, “Jika kau tak datang, maka aku tak akan mengijinkan mu menginjak tanah makam ibumu!” Ucap tuan Henrey dengan dingin.Matteo mengepalkan tangannya dengan kuat, pria itu sangat tau dimana kelemahannya, dia membenci pria yang disebut sebagai ayah tersebut.“Ya.” Ucapnya dengan dingin lalu mematikan teleponnya dengan sepihak.Matteo benar-benar tak habis pikir dengan ayahnya saat ini, pria itu selalu melakukan apapun dengan sesuka hatinya.“Freya Beldiv.” Gumamnya,wanita yang menjadi pilihan ayahnya untuk berkencan padanya malam ini.Dia benar-benar tak bisa menolak, dan untuk mengungkapkan jika dia sudah memiliki seorang kekasih juga bukan hal yang mudah terlebih latar belakang wanita itu dari rumah bordil.Matteo m

    Last Updated : 2024-01-08
  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 10

    “Maaf membuatmu menunggu lama.” Ucap Matteo lagi, melihat wanita itu tampak sangat mengantuk tapi masih menunggunya untuk makan malam bersama membuat hatinya sedikit tergelitik. Alessia mencoba untuk menahan kantuknya dan menggosok matanya dengan pelan, “Apa kau lembur sampai jam segini? Jika kau pulang telat bicaralah agar aku tak menunggumu.” Ucap Alessia dengan kesal lalu berdiri. Matteo yang melihat Alessia berdiri langsung bertanya, “Kau mau kemana?” Tanyanya. Alessia melirik ke pria itu, “Aku ingin memanaskan makanan, kau kira aku ingin makan makanan dingin itu?” Tanya Alessia dengan kesal. “Tapi ak-” Ucapan Matteo berhenti lalu dia tersenyum, “Biar aku saja yang memanaskannya sebagai permintaan maafku, kau duduk saja.” Ucapnya dengan lembut. Alessia yang mendengar itu sedikit ragu, tapi dia tetap mengangguk membiarkan pria itu yang memanaskan makanannya. Dengan segera Matteo memanaskan makanannya agar kembali hangat untuk wanita itu, sebenarnya tadi dia ingin mengatakan ji

    Last Updated : 2024-01-08
  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 11

    PERINGATAN!HARAP BIJAK DALAM MEMBACA!ADA KONTEN SENSITIF DALAM BAB INI. JIKA ANDA MASIH DIBAWAH UMUR, HARAP TIDAK MELANJUTKAN UNTUK MEMBACA. DOSA DI TANGGUNG PEMBACA. TERIMA KASIH ^^Seperti pagi sebelumnya, Alessia terbangun di pelukan pria itu. Namun,berbeda dari biasanya, suhu di ruangan ini tiba-tiba naik bahkan Alessia sampai berkeringat.Dia melepaskan pelukan pria itu karena sudah tak tahan dengan hawa yang panas, bahkan gerakannya itu membangunkan Matteo.“Kenapa?” Suara serak khas pria baru bangun tidur itu terdengar.Alessia mendengarnya langsung menatap pria itu, “Apa pendinginnya rusak? Suhu disini sangat panas.” Ucap Alessia bahkan keringat masih menetes dingga anakan rambutnya sedikit basah.Matteo yang melihat itu segera mengambil remote dan menurunkan suhu ruangan, namun suhu tak kunjung turun.“Sepertinya rusak, aku akan memanggil teknisi untuk memperbaikinya.” Ucap Matteo pada wanita itu.Alessia mengangguk, lalu menjauhkan selimut darinya karena membuatnya semakin

    Last Updated : 2024-01-08
  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 12

    Setelah pingsan menghadapi pagi yang panas dengan Matteo, Alessia terbangun dengan wajah lemas. Bagian bawahnya terasa sangat nyeri bahkan menurutnya lebih nyeri dari saat dia bangun pertama kalinya dengan Matteo.“Bukankah tubuh ini sudah tidak gadis lagi? Mengapa rasanya masih begitu perih.” Alessia merintih dengan rasa sakit yang cukup mengganggu. Dengan tubuh penuh bekas merah-merah akibat pria itu, dia bangkit dan mencoba untuk berjalan ke kamar mandi.Di kamar ini hanya ada dia, karena sepertinya Matteo sudah pergi bekerja melihat jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang.Dalam hatinya, Alessia ingin mengumpat dan mencaci maki pria itu yang bermain terlalu kasar.“Apanya yang bermain halus, pria itu sepertinya sudah kehilangan kendali.” Gumamnya dengan kesal.Dia mulai mengguyur tubuhnya dengan air dan menggosok seluruh badannya meskipun harus menahan bagian bawah miliknya yang masih perih.Saat dia keluar dengan handuk yang masih di atas kepalanya, suara ketukan dan suara vivi

    Last Updated : 2024-01-09
  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 13

    “Apa jangan-jangan….Ibu Matteo selingkuh?” Tanya Alessia dengan sedikit berbisik namun wajahnya masih tak bisa disembunyikan jika dia saat ini sangat terkejut dengan kabar tersebut.Vivi juga terlihat takut untuk membahas ini namun juga ingin menceritakan hal ini pada nonanya karena hanya nonanya yang menjadi teman bicaranya disini.“Sebenarnya saya juga kurang tahu masalah ini, nona karena ibu saya tidak jujur mengenai masalah ini seolah semua pelayan disana yang mengetahui hal ini dibungkam dan dilarang membahas hal ini dan bersikap jika tuan Theo adalah darah Filcher.Alessia yang mendengar ini tampak terdiam dan merenung untuk memahami situasinya.“Tapi mengapa tuan Henrey segitunya untuk menjaga adik Matteo jika dia bukan anaknya? Dan bagaimana kalian tahu jika Theo bukan anak tuan Henrey?” Alessia bertanya dengan detail.Vivi tampak menganggukkan kepalanya, “Saya juga heran, nona. Bahkan saat ini yang memegang perusahaan keluarga adalah tuan Theo bukan tuan Matteo. Tuan Matteo s

    Last Updated : 2024-01-09

Latest chapter

  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   END

    “Kau kembali begitu cepat.” Matteo menyambut Alessia dengan hangat di bandara.Pagi ini Alessia telah tiba, Matteo mengira jika wanita itu akan lama berada disana.“Aku merindukan Liam.” Jawab Alessia dengan tenang.“Aku? Apa kau juga merindukan aku, Sia?” Tanya Matteo dengan senyum manisnya.Alessia tampak tersenyum melihat itu, namun dia memilih untuk berjalan menuju ke parkiran mobil mereka.“Alessia, apa kau masih ingat penawaranku? Bagaimana? Apakah kau bisa menerimaku kembali?” Tanya Matteo dengan penuh harap.Sudah lama dia menunggu, dia tak bisa menunggu terlalu lama lagi.Alessia berhenti sejenak, memandang Matteo dengan serius. "Matteo, aku perlu waktu untuk memikirkannya dengan baik. Ini bukan keputusan yang bisa aku ambil begitu saja." Suaranya tenang, tetapi penuh dengan kepastian.Matteo menarik napas dalam-dalam, mencoba mengendalikan kegelisahannya. "Aku mengerti. Aku akan menunggu keputusanmu, Sia." Dia mencoba tersenyum, meskipun ada kekhawatiran yang tersembunyi di

  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 80

    “Bagaimana?” Alessia yang baru saja tiba di New York siang ini langsung menemui David untuk melakukan pengecekan terhadap sistem yang berhasil dibuat.“Ada di tanganku, ayo aku tunjukkan.” David memimpin jalan menuju ke ruangannya.Setiap langkahnya menggambarkan keraguan dan ketidaksabaran yang ketara.Hingga sampai diruangan, dia melihat sebuah alat yang benar-benar persis di bayangannya.Dia adalah sistem AI nya yang dia pasang di dalam mobil, dia adalah Lucy.Alessia menyentuh benda itu yang nantinya akan di pasang dalam mobilnya.“Apakah ii sudah berfungsi?” Tanyanya pada David.David mengangguk dengan senyum bangga. "Ya, sudah siap dan berfungsi dengan baik. Lucy dilengkapi dengan teknologi canggih yang akan memungkinkanmu untuk mengendalikan berbagai fitur mobil dari jarak jauh, mulai dari navigasi hingga pengaturan suhu."Alessia tersenyum puas, merasa lega melihat hasil kerja keras mereka. "Bagus sekali. Terima kasih, David. Kita telah mencapai titik ini berkat kerja kerasmu.

  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 79

    “Tuan Henrey datang menemui anda, tuan.” Josh memberikan informasi itu pada Matteo yang sedang fokus melihat dokumen perusahaan.Mendengar sang ayah ingin menemuinya, Matteo langsung melirik ke arah Josh.“Bawa dia masuk.” Ucapnya dengan dingin.Matteo menarik napas dalam-dalam. Dia menyadari bahwa pertemuan ini mungkin akan membawa banyak ketegangan, mengingat hubungan yang rumit antara mereka.Ketika Tuan Henrey memasuki ruangan, Matteo menatapnya dengan tatapan serius. "Apa yang bisa aku bantu, Ayah?" tanyanya tanpa menunjukkan ekspresi emosional apa pun.Tuan Henrey memandang anaknya dengan serius. "Aku mendengar tentang kehadiran Liam di mansionmu. Kau tidak memberitahuku bahwa anak itu disana," ujarnya dengan nada yang dingin.Matteo tetap tenang meskipun dihadapkan pada pertanyaan ayahnya yang mengejutkan. "Aku tidak melihat alasan untuk memberitahumu. Liam adalah urusanku, bukan urusanmu," jawabnya tegas.Tuan Henrey mengangguk dengan serius. "Namun, kau harus mempertimbangkan

  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 78

    “Tuan, ada nyonya besar dan nona muda.” Bisik Josh pada tuannya yang saat ini saat mereka sedang makan malam bersama.Matteo yang mendengar itu terdiam lalu melirik ke arah Alessia yang berada di sebelahnya.“Siapa?” Tanya Alessia ketika melihat Matteo meliriknya.“Ibu tiri.” Jawabnya dengan singkat.Alessia yang mendengar itu mengangguk.“Bawa dia masuk, kenapa kau malah diam?” Tanya Alessia dengan bingung.Matteo mengangguk dan memberi isyarat kepada Josh untuk mempersilakan tamu-tamu tersebut masuk. Dengan sigap, Josh meninggalkan meja makan untuk membuka pintu.Beberapa saat kemudian, seorang wanita paruh baya dengan penampilan yang anggun dan elegan memasuki ruangan, diikuti oleh seorang gadis cantik di belakangnya. Wanita paruh baya tersebut adalah nyonya Irish dan Veronica."Kak Alessia!” Veronica langsung berlari menghampiri Alessia yang tak pernah dia temui begitu lama.Alessia berdiri dan menangkap pelukan Veronica dengan hangat.Nyonya Irish tersenyum dan menghampiri mereka

  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 77

    Di ruang kerjanya yang begitu sunyi, Reygan tampak tenang mengerjakan dokumen perusahaannya.Ada begitu banyak disini, meskipun bisa dikerjakan besok entah mengapa perasaannya malam ini menjadi tidak terlalu nyaman.Dalam setiap jam Gara selalu melaporkan perkembangan Matteo dalam mencari Liam, namun sejak dua jam terakhir tak ada kabar dari asistennya yang membuatnya merasa aneh.Jam sudah menunjukkan pukul dua pagi, hari sudah sangat larut dan bahkan sebentar lagi fajar akan muncul.“Apa dia ketiduran?” Gumamnya.Hingga tak berapa lama suara dentuman keras terdengar dari luar mansion, seperti ada ledakan dan detik berikutnya lampu semua padam.“Apa ada yang konslet?” Pikirnya dengan heran.Tanpa berpikiran buruk lain, dia mulai berjalan keluar dari kegelapan, tapi sebuah bogeman mentah tiba-tiba menyerang dirinya.BUG! BUG!“Siapa kau?” Reygan berusaha melawan orang yang sedang menyerangnya dengan brutal itu dengan kekuatan yang dimilikinya.Namun, dia tak berpikir jika ini sangat k

  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 76

    “Nona Alessia?!” Vivi yang baru saja selesai membuang sampang di luar bangunan mansion terkejut saat melihat nona yang dia layani dulu datang ke mansion bersama dengan tuan mereka.Alessia yang melihat Vivi langsung tersenyum, “Kau tambah cantik sejak terakhir aku lihat.” Puji Alessia dengan jujur.Vivi tersipu malu, namun hatinya sangat senang ketika melihat nonanya kembali.“Apakah anda sehat?”Alessia mengangguk, “Aku sehat.”Obrolan mereka berlanjut bahkan meninggalkan Matteo yang masih berada di luar.Saat dia ingin masuk mengikuti Alessia bersama pelayannya itu, Josh dengan tergesa datang ke arah Matteo dengan wajah serius.“Tuan, ada masalah besar.” Llau Josh membisikkan sesuatu tentang masalah yang baru saja terjadi.“Liam hilang??” Matteo sangat terkejut dengan berita tersebut.Josh mengangguk. “Setelah makan mala tadi tuan muda ingin berjalan-jalan di taman belakang, namun tak tahu bagaimana tuan muda menghilang begitu saja, tuan.”Matteo segera merespons dengan serius terh

  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 75

    Ceklek.Suara pintu terbuka membuat orang yang berada di dalam mengalihkan pandangannya dengan wajah tenang seperti air yang menyembunyikan arusnya.“Kau terlambat… Sia.” Matteo tersenyum tipis menatap wanita itu.“Dimana Liam?!” Alessia tanpa basa basi langsung mengajukan pertanyaannya segera seperti tujuannya di awal.Matteo dengan tenang mulai bangkit dan berjalan ke arah Alessia untuk menghapus jejak mereka.Dan tanpa tanda Matteo langsung memeluk wanita itu di dalam dekapannya.“Apa kau tak merindukanku?” Suara rendah itu terdengar serak.“Kita tak dalam kondisi seperti ini, Matteo.” Peringat Alessia dengan dingin.Dalam dekapannya itu, Matteo tampak tersenyum namun tak ada niat untuk melepaskan wanita itu dari pelukannya.“Tapi aku sangat merindukanmu.” Hati Alessia berdebar mendengar hal itu, namun dia segera sadar dan melepaskan pelukan itu.“Aku ingin bertemu dengan Liam.” Ucap Alessia dengan dingin.“Dia tak ada disini.” Jawab Matteo dengan santai.Alessia menaikkan alisny

  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 74

    “Apa kau sudah tahu berita tentang keluarga pejabat yang kaya itu? Dia tersandung kasus korupsi.” Gracia dengan semangat menunjukkan berita itu pada David.“Sudah biasa, tapi kenapa baru tercium sekarang?” Tanya David sambil memakan makanan yang dibawa kekasihnya itu.“Tak tahu juga, dan kau tahu anak bungsunya ternyata satu taman bermain dengan Liam dulu.”David yang mendengar itu langsung menghentikan makanannya.“Sangat kebetulan sekali.” Gumam David.“Tak hanya itu, pengusaha ekspor impor juga tersandung kasus ilegal. Dan lagi-lagi putranya juga satu taman bermain dengan Liam.”David melirik ke arah Gracia, tentu itu bukanlah kebetulan yang tak disengaja.“Ini sedikit aneh,”Gracia mengangguk mendengar komentar David. “Tapi aku tak melihat Liam beberapa hari ini. Kemana dia? Dan dimana kak Sia?” Tanya Gracia dengan penaaran.David menghela nafasnya saat mengingat itu, “Ada banyak masalah, dia terbang ke london jam tiga pagi tadi.”Gracia yang mendengar itu terkejut, “London? Apa

  • Wanita 3 Juta Dollar : Istriku dari Masa Depan   BAB 73

    “Setelah tes DNA dilakukan hasilnya 99,9 persen jika Liam Petrova adalah putra biologis anda, tuan Filcher.” Dokter Sam memberikan hasilnya kepada Matteo.Kertas yang dipegang oleh Matteo hampir robek saat dia menggenggam terlalu kencang. Hatinya sangat terguncang mengetahui fakta itu.Saat dia berjalan keluar, dia terus melamun memikirkan bagaimana bisa hal ini tak diketahuinya sejak awal.“Bagaimana mungkin.” Gumamnya, ada rasa bersalah dan penyesalan yang tak bisa dia gambarkan.Hingga pikirannya berkelana jauh hingga di malam terakhir mereka bersama, “Darah, apa darah itu ada saat aku terlalu keras hingga melukai janinnya?” Gumamnya.Kedua tangannya mengepal dengan kuat, dirinya sangat marah mengapa dia tak menyadarinya sejak awal.“Daddy!” Suara itu menyadarkan Matteo dari lamunannya, di depannya Liam yang bersama dengan Josh tengah memakan es krim di luar parkiran rumah sakit.Senyumnya terbit, Liam putranya. Dia masih tak menyangka ternyata dia memiliki anak setampan ini tanpa

DMCA.com Protection Status