“apakah keputusan anda dipengaruhi adanya berita kehamilan Nona J yang sempat menyeret nama anda," tembak wartawan lain.
Joana dan Mahendra tentu Tahu siapa nona J yang dimaksud. Mendengar nama Joanna disebutkan membuat keduanya tanpa sadar saling tatap.“apakah keputusan ini diambil agar anda tidak harus bertanggung jawab atas Nona J," ucap wartawan yang lain.“bagaimana tanggapan anda mengenai kehamilan Nona J saat ini," ucap wartawan lain saling sahut. seolah mereka tidak sabar untuk mendapat jawaban yang sebenarnya.Pak William menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sepertinya dia tidak bisa menahan rasa penasaran wartawan pada hubungan asmara dua manusia di sampingnya. Artis dengan fanbase yang besar dan seorang pengusaha muda yang sukses. Sepertinya dia harus menyerahkan konferensi ini kepada aktor dan artisnya."Baik semuanya tenang. Akan saya jawab satu persatu," ucap Mahendra berusaha menenangkan."Bukan kapasitas saya unJoanna melangkahkan kakinya lebar menuju ruangan Mahendra. Dia baru tiga hari bekerja di Lovable dan sedang mengumpulkan semua pemegang saham untuk rapat penggantian BA. Tapi berita yang dilihatnya kemarin menghancurkan semua rencananya. Dia kalah langkah dan dia tidak menyukai hal ini. Dia bahkan tidak mempedulikan tatapan karyawan yang memandangnya dengan tatapan sedih bercampur sinis seakan dia adalah wanita yang tidak tahu malu mengejar seorang pria.Joanna bahkan mengabaikan sekretaris Mahendra yang sudah mengatakan kalau Mahendra sedang sibuk."Apa maksud pernyataan yang kau buat kemarin, Mahendra?" Ucap Joanna ketus begitu dia masuk ke ruang Mahendra. Bahkan tanpa mengetuk pintu atau memberi ucapan selamat pagi. "Dimana letak sopan santunmu, Joanna. Kita sedang di kantor," ucap Mahendra tidak kalah sengit. Lalu tersenyum menyeringai sekilas.Joanna menatap mengejek. "Aku sudah membuangnya," ucap Joanna. Dia sungguh tidak suka me
"Aku tidak memintamu untuk menjemputku," ucap Alexa di atas mobil Mahendra yang sedang melaju membelah jalanan yang tidak terlalu macet."Memang tidak. Aku hanya kebetulan lewat?" Ujar Mahendra tanpa melepaskan tatapannya dari jalan."Kebetulan?" Balas Alexa tidak percaya. Apa mungkin ada seseorang yang kebetulan mau menunggu hingga proses syutingnya berakhir. Yang benar saja. Menurutnya Mahendra tidak pandai berbohongMahendra mengedikkan bahunya. "Kamu sendiri yang bilang kita harus sering terlihat bersama jika ingin sandiwara ini terlihat nyata," ucap Mahendra besikap tenang walaupun dia sedikit gugup.Dia memang sengaja datang menjemput Alexa. Suasana hatinya menjadi berantakan sejak kedatangan Joanna keruangannya tadi pagi. Wanita itu telah merusak suasana hatinya dengan sempurna. Karena itu dia memutuskan untuk keluar sebentar dan kepikiran untuk bertemu Alexa."Jadi kamu sedang memerankan tugas sebagai tunangan yang baik. Tapi tida
Gio sedang berada di unit apartemennya. Dia mengenakan kolor berwarna kelabu dipadukan dengan kaos tanpa lengan berwarna putih. Rambutnya masih terlihat sedikit basah. Meski waktu sudah menunjukkan lewat dari pukul sembilan malam namun karena hawa malam yang terasa lebih panas membuat Gio memutuskan untuk mendinginkan badannya dengan mandi.Dia sedang terfokus dengan salah satu game online bertema pertempuran yang mengumpulkan beberapa pemain di dalam suatu ruangan lalu akan terjadi pertempuran dimana mereka akan saling menembaki dengan senjata tertentu hingga hanya akan ada satu orang yang selamat. Dia biasa memainkan permainan tersebut di waktu senggangnya. Seperti kebanyakan orang yang addicted dengan permainan ini seringkali sumpah serapah keluar dari mulut Gio. Bahkan tidak jarang dia begadang demi menuntaskan beberapa misi.Gio terlalu larut dalam permainannya ketika bel apartemennya berbunyi beberapa kali. Tadinya dia berniat tidak menggubrisnya namun suara
Mahendra melangkahkan kakinya lebar. Memasuki lift dan menekan tombolnya dengan kasar. Dia sudah berencana akan merebahkan badannya karena sudah hampir dini hari ketika Gio meneleponnya. Tadinya dia berpikir ada hal penting mengenai perusahaan hingga Gio tidak bisa menunggu besok. Tapi begitu mengangkat panggilan tersebut dan mendengar cerita Gio darahnya rasanya memanas hingga ke ubun-ubun kepalanya. Dasar gadis bodoh. Apa otak Nathalie sudah hilang sampai dia tidak memikirkan bahaya yang mungkin mengintainya. Bagaimana bisa dia masuk ke kediaman pria lain dalam kondisi mabuk. Kemana perginya sopan santun gadis itu.Mahendra menekan bel dengan kasar. Tidak lama Gio membukakan pintu apartemennya lebar. Tanpa permisi Mahendra masuk dan menemukan Nathalie yang meringkuk dibawah selimut milik Gio. Dia menatap pada Gio meminta penjelasan."Dia datang dalam keadaan mabuk dan langsung tertidur di sana. Aku menaruh bantal agar kepala Nathalie tidak sakit," ucap Gio seolah
Demi mendalami perannya sebagai tunangan yang baik dan perhatian. Akhirnya Mahendra selalu menyempatkan diri untuk menjemput Alexa di lokasi syuting. Bagi kru televisi ynng melihat kedekatan Mahendra dan Alexa seperti layaknya pasangan kasmaran pada umumnya. Romantis dan penuh perhatian. Mahendra dengan setia menunggu Alexa hingga syuting berakhir. Bahkan tidak jarang Mahendra membawa makanan untuk dibagikan di lokasi syuting.Melihat hubungan mereka, orang- orang di lokasi syuting mulai meragukan berita mengenai Mahendra yang dicap 'brengsek' karena menghamili artis lain. Mereka sangat yakin bila Alexa dan Mahendra memang saling menyukai sejak awal. Mereka masih menunggu klarifikasi dari pihak Joanna ataupun Mahendra. Namun, kedua belah pihak seakan tidak ingin memulai klarifikasi dan membuat publik memiliki argumen sendiri.Bila orang lain menatap iri pada hu
Hampir satu jam lamanya Mahendra mengantri diantara antrian pembeli martabak sedangkan Alexa duduk dengan santainya di kursi penumpang. Mahendra kembali dengan perasaan dongkol. Dia langsung melempar plastik berisi sekotak martabak manis pesanan Alexa."Itu makananmu," ucap Mahendra kesal.Alexa berusaha menahan tawanya melihat kekesalan Mahendra yang harus menunggu lama untuk sekotak martabak. Mau bagaimana lagi. Kalau biasanya dia akan meminta Toby yang membawanya langsung ke apartemennya saat dia ingin makan jajanan manis tersebut. Kebetulan dia pulang bersama Mahendra dan sedang ingin makan jajanan kaki lima yang nikmat itu."Kamu tidak ingin mencicipinya," tawar Alexa saat dia sedang mengambil beberapa gambar martabak lalu membuat sebuah caption sebelum dia mengunggah hasil jepretan kamera ponselnya di halaman
Alexa meregangkan tubuhnya setelah merasakan tidur yang sangat nyenyak. Akhirnya setelah sekian lama berkutat dengan jadwal syuting dan permainan yang di rancang Mahendra, dirinya bisa merasakan tidur nyenyak semalam. Mungkin karena kemarin dia tidak memiliki banyak kesibukan. Sehingga dia pulang ke apartemennya bahkan sebelum jam tujuh malam. Lalu melakukan perawatan malam pada wajah dan kulitnya setelah itu dia tidur. berkat libur singkatnya Alexa merasa sudah sangat siap menghadapi hari ini.Alexa memilih tampil dengan gaya casual. Mengenakan rok dibawah lutut berwarna hijau dan v-neck blouse berwarna putih kemudian memadukannya dengan wedges berwarna cream membuat penampilannya sederhana namun tetap fresh. tidak perlu langsung mengenakan make up yang berat. Toh nanti saat proses syuting akan di hapus juga. Alexa merapikan rambutnya sembari melihat Toby yang sedang memilih aksesoris yang akan dikenakan Alexa untuk syuting hari ini."Sebaiknya kita berangkat seka
Dilayar sebuah ponsel sedang berputar sebuah siaran langsung yang menampilkan Aris, seorang vokalis Band 'Lighter' salah satu band beraliran pop yang sangat digandrungi anak muda karena musik dan lirik mereka yang mudah diterima. Disana Aris didampingi seorang pria plontos dengan gaya eksentrik.Tagline dari siaran langsung tersebut yang menarik perhatian Toby untuk menontonnya. 'Vokalis Lighter mengakui adanya jalinan asmara hingga sang wanita hamil'. Tentu saja tagline itu menarik perhatian Toby."Kami sedang berupaya membuka komunikasi yang sengaja ditutup oleh pihak sebelah. Sehingga klien saya hingga saat belum mendapat kebenaran pasti," ucap pria plontos itu."Apakah itu berarti anda mengakui janin tersebut anak anda?" Tanya wartawan dibalik layar."Saya belum bisa
Mahendra dalam perjalanan kembali ke kantor setelah mengantar Alexa ke lokasi syuting. Sepanjang perjalanan tadi Mahendra berusaha meyakinkan Alexa untuk membatasi komunikasinya dengan dunia maya dengan memberikan berbagai macam alasan. Mulai dari masalah privasi sang bintang hingga masalah keamanan karena kebiasaan Alexa yang terlalu terbuka di dunia maya bisa berdampak bagi keamanan gadis itu. Seseorang mungkin saja mengetahui setiap jadwal dan rutinitasnya hanya dengan menscroll akun media sosialnya. Berbagi terlalu banyak informasi dan kegiatan pribadi di akun sosial ibarat memberikan kesempatan seseorang menelanjangi kehidupan pribadi kita. Bukankah hal itu sangat mengerikan? Tapi seperti biasa, Mahendra harus siap kecewa karena gadis manis itu sama sekali tidak peduli apa yang diucapkannya.Apa Alexa tidak bisa mengambil pelajaran dari berapa banyak dia berhadapan dengan orang yang tidak dikenal yang tiba-tiba menghampiri dan menyapanya. Dari sekian banyaknya kiriman hadiah deng
Mahendra sudah memisahkan diri dari Alexa sejak dilihatnya rekan bisnisnya datang. Tapi tetap dia meminta Alexa menunggu. Karena pertemuan ini hanya penandatanganan MOU perjanjian. Dia yakin tidak akan memakan waktu lama, lagipula masih banyak pekerjaan yang harus dibereskannya dikantor. Setelah penandatanganan MOU dia akan mengantar Alexa dan kembali ke kantor.Dua orang pria menghampiri Mahendra, dengan sigap Mahendra menyambut tamu yang sudah ditunggunya. Mahendra segera mempersilahkan mereka duduk dan mulai memanggil waiters untuk mulai mencatat pesanan sarapan tamunya. Sedangkan Mahendra memilih untuk memesan kopi. Sambil menunggu kliennya selesai mengorder pesanan, diam-diam Mahendra mencuri pandang pada Alexa.Dari sudut matanya, Mahendra dapat melihat Alexa yang sedang asyik memakan sarapannya sambil memainkan handphone. Mahendra menggelengkan kepala memikirkan betapa gadis itu sedikitpun tidak bisa melepaskan diri dari gadget di tangannya. Entah keuntungan apa yang didapatnya
"Kita mau kemana?" Tanya Alexa menatap Mahendra yang sedang melajukan mobilnya dengan fokus. Jalanan di pagi hari tidak terlalu ramai namun tetap dibutuhkan konsentrasi tinggi demi menjaga keamanan diri sendiri dan juga pengendara lain "Sarapan," jawaban Mahendra sukses membuat Alexa terkejut. Ekspresi wajah terkejut mendengar jawaban Mahendra. mengapa pria ini mengajaknya sarapan diluar."Sarapan? aku bisa melakukannya di apartemenku,” protes Alexa.“tidak ada salahnya menemani tunanganmu dan sarapan bersama, bukan?” ucap Mahendra lagi.“Kamu pasti sedang mengigau," ucap Alexa tidak percaya.Mahendra tersenyum lebar penuh misteri. Alexa diliputi berbagai pertanyaan akan dibawa kemana dirinya oleh tunangannya ini. Mahendra suka sekali mengajaknya keluar namun tidak mau memberitahukan kemana tujuan mereka. Hal itu kadang membuat Alexa kesal.Alexa dan Mahendra berakhir di sebuah restoran mewah yang di atas gedungnya terdapat sebuah hotel bintang lima. Alexa memesan French Toast with s
"Apa itu?" Tanya Mahendra sambil menatap tajam buket bunga di tangan Alexa."Bunga lily," jawab Alexa santai sambil menciumnya. Alexa selalu suka aroma dari bunga berkelopak lebar ini."Dari," Mahendra mulai berdiri dan mendekati Alexa.Alexa memperhatikan buket bunganya dan tidak menemukan pengirimnya. Baginya hal itu sudah biasa. Namun karena Mahendra bertanya dia berpura memeriksa saja. Dunianya dan Mahendra sangat jauh berbeda. Mungkin bagi Mahendra bunga dikirim saat ada acara tertentu saja."Dari fans," jawab Alexa."Wah,,, apa mereka diperbolehkan mengirim hal semacam ini hingga ke tempat tinggalmu," selidik Mahendra."Mereka tahu aku menyukai bunga Lily dan sering mengirimkan hadiah kesini atau ke kantor management. Tidak perlu khawatir," terang Alexa."Wah,,, mereka sangat perhatian sehingga mengetahui bunga kesukaanmu," nada Mahendra sedikit terdengar sinis."Begitulah. Mereka hanya mencoba menunjukkan cinta dan dukungan mereka padaku," bela Alexa."Aku merasa tersaingi kare
“katakan kamu pasti memiliki masalah dengan Gio,” ucap Alexa.Dia baru tiba di apartemennya ditemani Mahendra. Pria itu dengan sopan memaksa masuk tanpa bisa dihentikan Alexa. dia berdalih sudah lama tidak mengunjungi apartemen tunangannya.“tidak. hanya perasaanmu saja,” ucap Mahendra. Namun dia menghindari tatapan Alexa. hal itu membuat kecurigaan Alexa semakin kuat.“sepertinya aku mulai bisa memahami kebiasaanmu, aku tahu kamu berbohong sekarang,” ucap Alexa sambil berkacak pinggang.Mahendra tidak menjawab dan memilih mengalihkan perhatiannya pada hal lain."Sebenarnya ada masalah apa diantara kalian," tanya Alexa lagi."Aku tidak ingin membahasnya," balas Mahendra."Tapi aku perlu memahami situasinya, agar aku bisa menentukan sikap," Alexa bersikeras.Bagaimana Alexa tidak bersikeras membahas masalah ini, selama di kantor Lovable tadi Mahendra seolah tidak memberikan kesempatan Gio untuk membahas secara detail dengan Alexa. Selain itu nada bicara Mahendra juga dingin dan sinis t
Alexa dan William datang berkunjung ke perusahaan Lovable atas permintaan Mahendra. Ada produk baru yang akan di launching dan Mahendra meminta Alexa khusus untuk datang ke perusahaan sebelum produk resmi dijual ke publik. Mahendra bahkan menyambut Alexa di lobby kantor saat dia mengetahui tunangannya sudah berada disana. Tentu saja tindakannya membuat semua mata yang ada disana menatap dengan tatapan terkejut bercampur penasaran. Apa pemilik perusahaan mereka akhirnya menentukan pilihannya. Apa itu berarti dia tidak akan bertanggung jawab atas kehamilan Joanna yang dikabarkan juga dekat dengannya?“apa Kabar Pak Wil,” sapa Mahendra pada William sambil menjabat tangannya.“seperti biasa. aku selalu baik,” balas William hangat.“syukurlah. Mari kita naik. semua orang sudah menunggu,” ucap Mahendra mempersilahkan William untuk jalan terlebih dahulu“aku senang kamu juga datang,” ucap Mahendra sambil tersenyum.“kalau bukan karena pak Wil yang memintanya aku enggan kesini,” Ucap Alexa be
Alexa turun dari mobil Mahendra dengan buru-buru. Lokasi syuting masih beberapa meter lagi. dia meminta diturunkan di sana karena tidak ingin mengganggu para kru rumah produksi yang sedang bekerja. mungkin dia harus berlari agar lebih cepat tiba.“Mbak Alexa,” sapa seorang pria membuat Alexa berbalik dan mendapati Andika. Seorang aktor muda yang menjadi lawan mainnya saat ini. dia memanggil Alexa ‘Mbak’ karena umur Alexa yang memang dua tahun lebih muda darinya.“hai, Dika, kamu juga baru datang?’ Tanya Alexa kaget karena lawan mainnya masih berkeliaran disini.“tadi aku ke mobil bentar mbak, lokasi juga masih kacau banget. kayaknya bakal ditunda 30 menit deh,” ucap Pria itu sambil menghampiri Alexa dan memeluknya.Alexa membalas pelukan itu. hal yang wajar di antara para pemain menyapa dengan berpelukan alias ‘cipika-cipiki’. selain menunjukkan kedekatan diantara pemain juga menandakan bahwa diantara mereka terjalin chemistry yang baik.“benarkah? syukurlah. aku pikir aku telat,” uc
"Bisakah kamu mengemudikan mobilnya lebih cepat," ucap Alexa panik."Bila aku menambah kecepatan lagi, kita mungkin akan ditilang," balas Mahendra tanpa melepaskan pandangannya dari jalanan."Aku bisa dimarahi sutradara bila sampai lokasi terlambat," ucap Alexa yang mengutuk dirinya."Sepertinya kamu memang pantas mendapatkannya karena melupakan syuting hari ini," balas Mahendra cuek.Mahendra langsung mendapatkan pukulan yang cukup keras di lengannya membuat pria itu sempat merintih kesakitan."Sebaiknya perhatikan jalanmu," ucap Alexa memperingatkan.Mahendra tertawa. Memangnya ucapannya salah. Tobby bahkan menelponnya beberapa kali sebelum akhirnya menelpon Mahendra dan menanyakan keberadaan gadis itu. Tentu saja Mahendra belum menemuinya karena hari masih sangat pagi.Tobby lalu menceritakan bila hari ini Alexa ada jadwal syuting dan malam sebelumnya dia menolak untuk berangkat bersama Tobby dan timnya. Dia bilang ingin membawa mobil sendiri. Setelah mendengarkan cerita Tobby, Mah
"Hai cantik, apa kabar?" Tanya Gio pada Nathalie sambil menatap layar ponselnya.Gio sedang melakukan video call dengan Nathalie yang masih berada di Sydney. Hubungan jarak jauh harus mereka lakukan sejak mereka berdua resmi menjalin hubungan. Walaupun begitu rindu ingin bertemu Nathalie, Gio berusaha tidak menampakkannya pada kekasihnya itu. Dia tidak ingin menambah beban pikiran Nathalie yang masih memikirkan restu dari kakaknya, Mahendra.Nathalie tersenyum sangat manis mendengar sapaan Gio. Sejak berhasil mendapatkan hati Gio, suasana hati Nathalie selalu berbunga setiap harinya. Sedikit gila memang. Tapi semenjak menyandang status kekasih Gio, Nathalie seolah memiliki alasan untuk lebih bersemangat kuliah. Dia ingin segera lulus dan kembali ke Jakarta agar tidak ada lagi jarak diantara mereka. Nathalie menjalani hidupnya dengan lebih berarti walaupun hal itu harus dibayar mahal dengan kehilangan keakraban dengan kakak satu-satu.Yah. Mahendra masih belum mau memberikan restunya